10+ Jawaban Psikotes Gambar Orang, Pohon dan Rumah

Bagaimana Jawaban Psikotes Gambar Orang, Pohon dan Rumah? Psikotes gambar pohon sering kali kita jumpai, tujuan utama tes psikologi adalah untuk memahami sikap, kepribadian, minat, dan kecenderungan intelektual seseorang.

Hasil psikotes akan dijadikan acuan untuk mengetahui apakah seseorang memenuhi standar yang diharapkan oleh perusahaan melalui gambaran setiap orang yang mengikuti tes (peta psikologis). Beberapa jenis psikotes sering muncul dalam perekrutan.

Beberapa dari mereka tidak menekankan benar dan salah dalam jawaban mereka, karena mereka menunjuk pada pengetahuan tentang kepribadian, bukan kecerdasan. Contohnya adalah tes psikologi dengan menggunakan gambar sebagai medianya.

Di Indonesia, Psikotes Gambar Orang, psikotes gambar pohon dan psikotes gambar rumah ini banyak digunakan untuk rekrutmen pegawai swasta, pegawai negeri, dan lembaga lainnya.

Tes ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok. Tes kelompok biasanya digunakan dalam perekrutan pegawai dalam jumlah besar (misalnya rekrutmen pegawai negeri sipil), sedangkan tes individu digunakan untuk perekrutan pegawai dengan kualifikasi tertentu dan jumlah yang sangat terbatas.

Psikotes Gambar Pohon (Baum Test)

Baum test” atau yang biasa dikenal dengan psikotes gambar pohon adalah tes psikologi Dikembangkan oleh Karl Koch. Kandidat diharuskan menyiapkan pohon. Kemudian lanjutkan Evaluasi gambar pohon dari semua aspek untuk mengevaluasi ciri-ciri kepribadian peserta ujian.

Petunjuk :
Gambarlah sebuah pohon.

1. Cara Mengerjakan Psikotes Gambar Pohon (Tes Baum)

Pada prinsipnya psikotes gambar pohon hampir sama dengan psikotes gambar orang (drawing a person). Itu yang perlu diperhatikan:

  1. Proporsi bagian pohon. Rasio lebih besar (rasio seimbang adalah satu ukuran Bagian lain dari pohon dan bagian lain dari pohon) semakin tinggi nilainya. Dengan kata lain, jika menggambar batang pohon yang besar, tentunya akarnya juga harus besar Secara proporsional.
  2. Integritas bagian pohon. Terdiri dari akar, batang, cabang, daun, bunga, dan buah, Dan bagian lainnya terdapat di dalam pohon. Semakin lengkap, semakin tinggi nilainya.
  3. Gambar detail. Semakin detail gambar yang Anda buat, semakin tinggi nilai Anda. mengerti. Misalnya, apakah pohon Anda menyerupai kenyataan (3 dimensi) atau hanya 2 dimensi. Apakah ada goresan, lubang, kuncup, dll. Pada batang yang Anda gambar, atau baru saja Batang pohon sederhana.

2. Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Pohon (Tes Baum)

Penting untuk mengetahui cara mengerjakan psikotes gambar pohon, karena ini yang jarang diketahui oleh para peserta psikotes.

  1. Jaga kondisi tubuh dan pikiran anda tetap rileks dan tenang. Dan berdoalah supaya diberi kemudahan oleh Allah SWT.
  2. Kerjakan gambar pohon dengan waktu rata-rata. Yaitu 10-15 menit. Jika terlalu cepat, hasil gambar anda cenderung kurang lengkap dan kurang mendetail. Jika terlalu lama, anda dinilai sebagai pribadi yang lambat dan kurang sigap dalam beraktifitas.
  3. Gunakan prinsip keseimbangan (proporsionalitas). Artinya besar masing-masing bagian pohon harus seimbang dan wajar.
  4. Gunakan prinsip kelengkapan bagian. Seluruh bagian-bagian pohon harus lengkap anda gambar. Mulai dari akar sampai dengan daun.
  5. Gunakan prinsip detail. Semakin detail gambar anda, semakin tinggi nilai anda. Semakin cerdas dan matang kedewasaan mental dan pikiran anda, maka gambar andapun semakin kompleks dan detail, tidak sederhana seperti gambar anak kecil. Jangan lupakan unsur-unsur pohon berikut ini :
    • Akar
    • Batang
    • Cabang
    • Daun
    • Bunga
    • Buah
    • Tunas, Dll
  6. Ingat, Sistem penilaian tes menggambar orang ini bukan berdasarkan bagus tidaknya lukisan anda (karena ini bukan tes calon pelukis). Namun berdasarkan tiga prinsip yang telah dijelaskan diatas (proporsional, lengkap, detail).

3. Detail Penilaian Psikotes Gambar Pohon (Tree Test)

a. Ukuran gambar

Gambar kecil menunjukkan subyek berhati-hati, teliti, irit atau juga kurang percaya diri. Gambar besar menunjukkan subyek orang yang ambisius, terlalu percaya diri, berharap berlebih dari apa yang dimiliki.

b. Goresan garis

  1. Goresan garis yang kuat, menunjukkan sisi agresi, pemenuhan diri.
  2. Goresan lembut, menunjukkan kehalusan, ketertutupan diri, ketenangan.
  3. Goresan berulang-ulang, menunjukkan subyek sering mengalami keraguan, atau mudah cemas.

c. Posisi gambar

  1. Gambar di bagian atas menunjukkan pribadi independen, memiliki banyak dorongan dalam hidupnya.
  2. Gambar di bagian di bagian bawah menunjukkan pribadi yang realistis, praktis, skeptis, kurang imajinatif, kurang kreatif.
  3. Gambar di bagian tengah menunjukkan pribadi yang dapat mengatur diri sesuai kemampuan dengan situasi sekitar, proporsional dan berimbang dalam perencanaan.

d. Detil gambar

  1. Sedikit garis, hanya garis utama, pola pikir konseptual, memandang secara keseluruhan dan cenderung mengabaikan detil.
  2. Banyak garis dan detil, perhatian terhadap detil.
  3. Akar: bidang subjek menyingkapkan akar, akar tertutup, akar terbuka, akar tanah, akar gantung, dan sebagainya.
  4. Batang: Bagaimana subjek menonjolkan bentuk batang, apakah berbentuk kerucut, persegi panjang, batang menonjol dan sebagainya.
  5. Cabang: Bagaimana subjek mengeksekusi bagian dari cabang apakah cabang tersebut lurus, cabang tidak bersambung, cabang tidak berlekuk, dan seterusnya
  6. Daun: Bagaimana subjek mengeksekusi bentuk daun, apakah itu daun seperti bola, daun berbentuk kipas, bentuk payung.

e. Penampakan gambar

  1. Tinggi, menunjukkan tinggi harapan, cita-cita tinggi, cara berpikir tinggi, besarnya ego.
  2. Penguatan bagian atas, ambisius, energik.
  3. Pendek melebar, cenderung suka kestabilan, konsistensi, aturan dan keamanan. Kurang suka bercita-cita tinggi yang sekiranya sulit menurut dia untuk dicapai.

f. Dasar

  1. Munculnya dasar tanah, menunjukkan rasa aman.
  2. Jika subyek menggambar tanah secara lembut, menunjukkan kebahagiaan.
  3. Jika pohon digambar dalam pot, menunjukkan keinginan untuk berubah.
  4. Jika digambarkan di lembah menunjukkan keinginan untuk diperhatikan.

g. Cara menggambar

Cara menggambar juga mempengaruhi kepribadian seseorang. Beberapa orang menggambar dengan goresan tebal, yang lain lebih suka garis tipis.

Ada juga yang suka menggambar dengan garis lurus, ada yang suka menggambar garis berlekuk-lekuk, garis putus-putus, coretan gambar, dan sebagainya.

4. Contoh Gambar Pohon Psikotes

Contoh jawaban psikotes gambar pohon 1:

Jawaban Psikotes Gambar Orang, Pohon dan Rumah Cara Lengkap Lulus

Contoh jawaban psikotes gambar pohon 2:

Jawaban Psikotes Gambar Orang, Pohon dan Rumah

Contoh jawaban psikotes gambar pohon 3:

Jawaban Psikotes Gambar Orang, Pohon dan Rumah

Psikotes Gambar Orang (Tes Draw a Person)

Psikotes gambar orang ini adalah salah satu jenis tes psikologi yang dikembangkan oleh Florence Goodenough pada tahun 1926. Pada saat itu, tes ini dikenal dengan istilah “Goodenough Draw a Man Test”.

Kemudian Dr.Dale B.Harris menyempurnakan dan mengembangkan tes ini pada tahun 1963 yang kemudian diberi nama “Goodenough-Harris Drawing Test”. Sampai saat ini, tes ini dikenal dengan istilah DAP (Draw A Person Test).

Psikotes gambar orang ini adalah tes yang sederhana. Tak ada kendala bahasa, budaya maupun kendala komunikasi antara penguji dan peserta tes. Tes ini juga sangat universal dipakai dalam berbagai keperluan psikologi.

Di Indonesia tes menggambar orang ini sangat luas dipakai untuk seleksi penerimaan karyawan swasta, pegawai BUMN, maupun instansi lainnya.

Dalam psikotes gambar orang ini, anda sebagai peserta tes diminta untuk menggambar tiga orang pada tiga lembar terpisah. Yaitu gambar laki-laki. Gambar perempuan. Dan gambar anda sendiri. Sistem penilaian dalam tes ini cenderung bersifat QSS (Quantitative Scoring System) atau sistem penilaian kuantitatif.

Petunjuk :
Gambarlah seseorang laki-laki, seorang perempuan, dan gambarlah anda sendiri pada 3 lembar terpisah.

1. Cara Mengerjakan Psikotes Gambar Orang (Tes Draw a Person)

Yaitu bukan berdasarkan bagus tidaknya gambar, namun berdasarkan ukuran kuantitatif tertentu. 3 Ukuran kuantitatif yang menjadi dasar utama penilaian psikotes gambar orang adalah sebagai berikut :

  1. Proporsi anggota tubuh. Semakin proporsional (seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain) maka semakin tinggi skor yang anda peroleh
  2. Kelengkapan anggota tubuh. Semakin lengkap semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala, leher, badan, tangan, kaki, dan seterusnya.
  3. Detail gambar. Semakin detail gambar yang anda buat semakin tinggi pula nilai yang anda peroleh.

2. Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Perhatikan hal berikut sebelum anda memulai untuk psikotes gambar orang.

  1. Jaga kondisi tubuh dan pikiran anda tetap rileks dan tenang. Dan berdoalah supaya diberi kemudahan oleh Allah SWT.
  2. Kerjakan masing-masing gambar dengan waktu rata-rata. Yaitu 10-15 menit. Jika terlalu cepat, hasil gambar anda cenderung kurang lengkap dan kurang mendetail. Jika terlalu lama, anda dinilai sebagai pribadi yang lambat dan kurang sigap dalam beraktifitas.
  3. Tambahkan ciri khas pada masing-masing gambar. Ketika anda membuat gambar laki-laki, maka sebaiknya anda tambahkan ciri khas laki-laki seperti kumis, jenggot badan tegap, dsb.
  4. Dan ketika membuat gambar perempuan, bentuk tubuhnya pun haruslah seorang perempuan pada umumnya (pinggang lebih ramping, memakai anting, dsb).
  5. Ketika anda menggambar diri sendiri, maka buatlah semirip mungkin dengan diri sendiri dan tambahkan ciri khas anda. Misalnya anda bertubuh gemuk, gambarlah gemuk. Anda bertubuh tinggi, gambarlah tinggi. Anda memiliki bekas luka di dahi, gambarlah ada bekas luka di dahi. Dan seterusnya.
  6. Gunakan prinsip keseimbangan (proporsionalitas). Artinya besar masing-masing anggota tubuh adalah relatif seimbang. Jangan sampai ada yang tidak seimbang. Jangan sampai kepala terlalu besar atau terlalu kecil. Jangan sampai kaki terlalu panjang atau terlalu pendek. Dan seterusnya.
  7. Gunakan prinsip kelengkapan anggota tubuh. Seluruh anggota tubuh harus lengkap anda gambar. Mulai dari ujung rambut kepala sampai dengan ujung kuku di kaki. Semakin lengkap, semakin tinggi nilai yang anda peroleh.
  8. Gunakan prinsip detail. Semakin detail gambar anda, semakin tinggi nilai anda. Semakin cerdas dan matang kedewasaan mental dan pikiran anda, maka gambar andapun semakin kompleks dan detail, tidak sederhana seperti gambar anak kecil. Jangan lupakan unsur-unsur berikut ini :
    • Kepala, lengkap dengan rambut
    • Muka dan seluruh bagiannya (mata, hidung, telinga, alis, mulut, dll)
    • Leher
    • Badan
    • Tangan berikut 10 jari lengkap disertai kuku
    • Kaki berikut 10 jari lengkap disertai kuku
    • Ciri khas (Jika laki-laki bisa ditambah kumis dll, Jika perempuan berpinggang ramping, memakai gelang, dll. Jika menggambar diri sendiri, tambahkan ciri khas anda seperti gemuk, tinggi, bekas luka, jerawat, tahi lalat, dll)
    • Aksesoris (Baju, kacamata, gelang, jam tangan, dll)
  9. Ingat, Sistem penilaian tes menggambar orang ini bukan berdasarkan bagus tidaknya lukisan anda (karena ini bukan tes calon pelukis). Namun berdasarkan tiga prinsip yang telah dijelaskan diatas (proporsional, lengkap, detail).

3. Detail Penilaian Psikotes Gambar Orang (Draw A Person)

a. Kepala

Gambar kepala diartikan sebagai super-ego. Pusat kendali diri terhadap aturan (sosial, agama, dll). Kepala merupakan menunjukkan kebutuhan subjek terhadap eksistensi diri. Dapat dikatakan apabila orang yang menarik diri dari sosial cenderung mengabaikan bagian dari kepala.

b. Mata

Penguatan di mata diartikan sebagai orang yang mencoba mendapatkan perhatian lebih dari lingkungan sekitar.

c. Bibir

Gambar bibir yang tebal atau penekanan pada bibir merupakan simbolisasi kebutuhan berkomunikasi atau keinginan untuk menonjol di lingkungan sekitarnya.

d. Leher

Penekanan pada leher merupakan simbolisasi subjek merasa cemas atau terkekang terhadap hal-hal tertentu yang belum diselesaikan. Apa yang dicemaskan perlu dihubungkan dengan objek-objek lain dari keseluruhan gambar.

e. Badan

Gambar badan yang sederhana (hanya kotak atau oval) menunjukkan sikap kekanakan yang belum dewasa. Gambar orang dewasa akan lebih kompleks. Lengkap dengan aksesori.

Misalkan dasi merupakan simbolisasi subjek ingin sukses dalam bekerja atau menampilkan status sosial lebih tinggi dibandingkan keberadaan saat ini. Contoh lain misal cincin, jam atau kalung/gelang merupakan asosiasi kebutuhan akan harta. Sekali lagi perhatikan kemenonjolan dari objek-objek tersebut.

f. Bahu

Bahu merupakan simbol kekuatan fisik. Penguatan pada bahu menunjukkan subyek suka beraktifitas fisik. Tak ada bahu atau bahu kecil menunjukkan subyek tak suka atau menghindari aktifitas fisik.

Ketiadaan bahu juga berarti adanya ketidakberdayaan subjek terhadap hal-hal tertentu terkait dengan kondisi fisik.

g. Lengan dan tangan

Tangan memegang peralatan tertentu dapat diartikan subyek adalah orang yang aktif atau ringan tangan. Kepalan tangan dapat berupa dendam atau dorongan kuat untuk menyelesaikan sesuatu. Tangan yang disembunyikan atau disimpan dalam saku dapat diartikan ketertutupan (bersifat introvert) dapat pula diartikan sebagai situasi konflik.

h. Kaki dan Tungkai

Kaki adalah simbol gerakan, kestabilan dan kekuatan subyek dalam lingkungan sekitar. Jika subyek tidak menggambar kaki, dapat diartikan dia kurang nyaman dengan situasi saat ini. Kaki yang sedang beraktifitas (meloncat atau berlari) menunjukkan subyek adalah orang yang memiliki mobilitas tinggi.

4. Contoh Gambar Orang Psikotes

Contoh jawaban psikotes gambar orang 1:

Jawaban Psikotes Gambar Orang, Pohon dan Rumah Cara Lengkap Lulus

Contoh jawaban psikotes gambar orang 2:

Jawaban Psikotes Gambar Orang, Pohon dan Rumah

Contoh jawaban psikotes gambar orang 3:

Jawaban Psikotes Gambar Orang, Pohon dan Rumah

Jika anda kesulitan dalam Psikotes Menggambar Orang, bisa melihat artikel ini 6 Cara Menggambar Orang yang Mudah

Psikotes Gambar Rumah

Psikotes gambar rumah (House Tree Person) ini adalah tes psikologi yang dikembangkan oleh John Buck pada tahun 1948. Pada tes ini, peserta tes diminta untuk menggambar sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.

Yang kemudian hasil masing-masing gambar tersebut dievaluasi dari berbagai aspek untuk menilai karakter kepribadian peserta tes. Untuk mengetahui penilaian gambar pohon dan gambar orang, silakan lihat tree test dan draw a person test.

Petunjuk :
Gambarlah sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.

1. Detail Penilaian Psikotes Gambar Rumah

Adapun untuk penilaian gambar rumah, silakan anda perhatikan hal-hal berikut ini :

a. Garis dan dinding

Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang berlebihan.

b. Atap mewakili fantasi.

Jika peserta tes terlalu memperhatikan atap, maka artinya dia terlalu  memperhatikan fantasi dalam kehidupannya.

c. Pintu dan jendela

Pintu dan jendela mewakili keterbukaan untuk berinteraksi dengan orang lain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika peserta tes menggambar gordin atau penutup jendela lain maka diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka berinteraksi dengan orang lain. Pintu dan jendela yang terbuka menandakan orang tersebut sangat terbuka dan sangat suka berinteraksi dengan orang lain.

f. Tanah

Tanah tempat berpijaknya rumah mewakili penerimaan terhadap realita. Jika peserta tes menggambar tanah tempat berpijaknya rumah, ini diartikan bahwa dia dapat menerima realita (kenyataan) hidup dengan baik.

2. Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Rumah

Hal yang perlu diperhatikan ketika psikotes gambar rumah.

  1. Jaga kondisi tubuh dan pikiran anda tetap rileks dan tenang. Dan berdoalah supaya diberi kemudahan oleh Allah SWT.
  2. Kerjakan gambar pohon dengan waktu rata-rata. Yaitu 10-15 menit. Jika terlalu cepat, hasil gambar anda cenderung kurang lengkap dan kurang mendetail. Jika terlalu lama, anda dinilai sebagai pribadi yang lambat dan kurang sigap dalam beraktifitas.
  3. Gunakan prinsip keseimbangan (proporsionalitas). Artinya besar masing-masing bagian rumah harus seimbang dan wajar.
  4. Gunakan prinsip kelengkapan bagian. Seluruh bagian-bagian rumah yang pokok harus lengkap anda gambar. Seperti dinding, atap, pintu, jendela, tanah tempat berpijak.
  5. Gunakan prinsip detail. Semakin detail gambar anda, semakin tinggi nilai anda. Semakin cerdas dan matang kedewasaan mental dan pikiran anda, maka gambar andapun semakin kompleks dan detail, tidak sederhana seperti gambar anak kecil.
  6. Perhatikan prinsip-prinsip penilaian gambar rumah seperti yang telah dijelaskan diatas untuk memaksimalkan poin anda.

Catatan:
Untuk detail penilaian gambar orang, silakan lihat modul Draw A Person Test
Untuk detail penilaian gambar pohon, silakan lihat modul Baum Tree Test

3. Contoh Gambar Rumah Psikotes

Contoh:

Jawaban Psikotes Gambar Orang, Pohon dan Rumah Cara Lengkap Lulus

Baca juga: Latihan Psikotes Online dan Jawaban Gratis

Kesimpulan

Mereka yang suka melukis kemungkinan besar akan lebih mudah dalam tes psikologi ini. Sebab, saat Anda mengikuti tes ini, perekrut akan menyuruh Anda menggambar manusia lengkap, dan melampirkan deskripsi manusia yang Anda gambar. Dari usia, jenis kelamin hingga aktivitas yang dia lakukan.

Namun, jika Anda tidak pandai menggambar, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa teknik untuk melakukan tes psikologi menggambar ini. Silahkan pelajari tips diatas dan semoga lulus Psikotes Gambar Orang, Pohon dan Rumah.

Loker Pintar tidak pernah meminta kompensasi atau biaya apa pun untuk perekrutan di situs ini, jika ada pihak atas nama kami atau perusahaan yang meminta biaya seperti transportasi atau akomodasi atau apa pun dipastikan itu PALSU.
error: Content is protected !!