10 Prinsip Etik Keperawatan dan Contoh Kasusnya

Apa Prinsip Etik Keperawatan? dan Bagaimana Contoh Kasus? Etika keperawatan merupakan sikap etis yang harus dimiliki oleh semua perawat sebagai bagian dari kredibilitasnya dalam menjalankan karir keperawatan melalui penerapan etika keperawatan dalam kehidupan bermasyarakat.

10 Prinsip Etik Keperawatan dan Contoh Kasusnya

Sebagai calon perawat, kita perlu mengetahui etika dan hukum apa yang akan berlaku dalam karir kita saat kita menjalankan pekerjaan kita sebagai perawat yang memberikan layanan perawatan kepada pasien.

Oleh karena itu, kami akan memberikan 10 prinsip etik keperawatan untuk memberikan layanan keperawatan kepada banyak pasien, baik secara individu, kelompok atau masyarakat luas.

Prinsip Etik Keperawatan

Berikut beberapa kode etik keperawatan yang perlu anda ketahui:

1. Autonomy (Kemandirian)

Prinsip etik keperawatan pertama adalah Autonomy atau kemandirian.

Sebagai perawat profesional, Anda harus mampu berpikir rasional dan mengambil keputusan dengan cepat.

Selain itu, seorang perawat juga harus menghormati dan menghargai seseorang, terutama pasien.

Etika keperawatan otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir rasional dan membuat keputusan sendiri.

Orang dewasa dipandang mampu dan memiliki kemampuan untuk menentukan pilihannya sendiri dan memiliki berbagai pilihan atau keputusan yang perlu dihargai seseorang.

Prinsip otonomi sebagai bentuk menghargai pada seseorang atau sebagai kesepakatan untuk tidak memaksakan apapun dan bertindak secara logis.

Otonomi sebagai hak atas kemandirian dan kebebasan pribadi yang menuntut pembedaan diri.

Praktek profesional mencerminkan otonomi ketika perawat menghormati hak pasien ketika membuat keputusan tentang perawatan mereka sendiri.

2. Beneficence (Berbuat Baik)

10 Prinsip Etik Keperawatan dan Contoh Kasusnya

Prinsip etik keperawatan kedua adalah Beneficence atau berbuat baik.

Perbuatan baik harus ditujukan kepada siapa pun tanpa diskriminasi, terutama saat merawat pasien.

Tindakan baik yang dilakukan seorang perawat harus didasarkan pada pengetahuan dan tata cara keperawatan.

Etika keperawatan Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan membutuhkan pencegahan terhadap kesalahan atau kejahatan, menghilangkan kesalahan atau kejahatan, dan meningkatkan kebaikan melalui dirinya sendiri dan melalui satu sama lain.

Terkadang ada konflik antara konsep ini dengan otonomi dalam hal perawatan kesehatan.

3. Justice (Keadilan)

Prinsip etik keperawatan ketiga adalah Justice atau Keadilan.

Menjunung tinggi keadilan harus selalu dilakukan oleh semua perawat, misalnya ketika pasien baru datang dan pada saat yang bersamaan ada pasien yang membutuhkan perhatian segera, sesuai dengan prinsip keadilan perawat harus segera mempertimbangkan berbagai faktor.

Etika keperawatan keadilan diperlukan untuk memperlakukan orang lain secara setara dan adil serta menjunjung tinggi beberapa prinsip moral, keadilan dan kemanusiaan.

Nilai ini tercermin dalam praktik profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang tepat sesuai dengan hukum, standar praktik, dan keyakinan yang benar untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.

4. Non Maleficence (Tidak Merugikan)

10 Prinsip Etik Keperawatan dan Contoh Kasusnya

Prinsip etik keperawatan keempat adalah Non Maleficence atau tidak merugikan.

Secara konseptual seorang perawat dalam pelayanan keperawatan harus selalu bertindak sesuai dengan pengetahuan keperawatan dan tata cara keperawatan yang ada dengan tidak merugikan dan tidak membahayakan pasien.

Etika keperawatan ini artinya tidak akan menimbulkan kerusakan/cedera fisik dan psikologis kepada pelanggan.

5. Veracity (Kejujuran)

Prinsip etik keperawatan kelima adalah Veracity atau kejujuran.

Namun, kejujuran harus dimiliki oleh semua orang. Bagi perawat, kejujuran merupakan sesuatu yang harus diberikan kepada pasien, karena pasien memiliki hak otonomi, sehingga ia berhak menerima informasi yang diharapkannya.

Walaupun dalam keadaan tertentu sangat sulit untuk mengingat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk kepentingan pasien, tetapi sebagai perawat Anda harus pandai memberikan informasi kepada pasien, walaupun pahit.

Etika keperawatan veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini dibutuhkan oleh penyedia layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran kepada setiap klien dan untuk menanamkan kepercayaan ketika klien benar-benar mengerti.

Etika veracity mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengklarifikasi fakta.

Informasi harus tersedia secara akurat, komprehensif dan objektif, memberikan kesempatan untuk pengetahuan dan penerimaan materi yang ada dan untuk menjelaskan kebenaran kepada pasien tentang segala hal yang berkaitan dengan kondisinya selama perawatan.

Meskipun demikian, ada banyak alasan yang menjelaskan bahwa kejujuran ada batasnya, misalnya ketika kebenaran prognosis pasien untuk pemulihan salah.

Atau ada hubungan paternalistik ketika “dokter tahu yang terbaik” karena individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk menerima informasi lengkap tentang situasinya. Kebenaran sebagai dasar suatu hubungan saling percaya.

6. Fidelity (Menepati Janji)

10 Prinsip Etik Keperawatan dan Contoh Kasusnya

Prinsip etik keperawatan keenam yaitu Fidelity atau menepati janji.

Komitmen yang tinggi diperlukan untuk memenuhi janji yang dibuat kepada siapa pun, terutama pasien dan dokter.

Hal ini karena tugas dan tanggung jawab seorang perawat menuntutnya untuk dapat meningkatkan kesehatan, menekan penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan pasien.

Etika keperawatan fidelity dibutuhkan oleh seseorang untuk memenuhi janji dan komitmennya kepada seseorang.

Perawat setia pada komitmennya dan menepati janjinya serta memperlakukan klien secara rahasia.

Ketaatan, kesetiaan, merupakan komitmen seseorang untuk menjunjung tinggi kesetiaan yang telah diberikannya.

Loyalitas memvisualisasikan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan kesengsaraan.

7. Confidentiality (Kerahasiaan)

Prinsip etik keperawatan ketujuh adalah Confidentiality atau kerahasiaan.

Perawat sangat perlu menjaga kerahasiaan pasien, bahkan jika beberapa orang mendesak untuk mengungkapkan informasi tentang kesehatan pasien.

Seorang perawat harus berani menolak memberikan informasi ketika berada di luar wilayah pelayanan kesehatan.

Etika keperawatan Kerahasiaan merupakan ketentuan bahwa informasi tentang pelanggan harus dirahasiakan.

Segala sesuatu yang ada dalam rekam medis klien hanya dapat dilihat dalam rangka perawatan klien.

Tidak seorang pun dapat menerima informasi ini kecuali pelanggan mengizinkannya dengan bukti persetujuan.

Diskusi tentang klien di luar area perawatan, pengungkapan kepada rekan atau kerabat tentang klien dengan tenaga medis lain harus dihindari.

8. Accountability (Akuntabilitas)

10 Prinsip Etik Keperawatan dan Contoh Kasusnya

Prinsip etik keperawatan kedelapan adalah Accountability atau Akuntabilitas.

Tanggung jawab seorang perawat sangat berat karena setiap perlakuan yang dilakukan perawat terhadap seorang pasien harus sama dan tepat tanpa terkecuali.

Sebagai contoh, jika seorang perawat memberikan obat kepada pasien dalam jumlah tertentu yang salah sedikit saja dan menimbulkan kerugian bagi pasien, maka dapat digugat di pengadilan.

Etika keperawatan Akuntabilitas sebagai tolok ukur yang jelas ketika perlakuan terhadap seorang profesional harus dilihat dalam kondisi yang ambigu atau luar biasa.

9. Freedom (Kebebasan)

Prinsip etik keperawatan selanjutnya yaitu Freedom atau kebebasan.

Setiap orang, apapun profesinya, berhak atas kebebasan. Kebebasan untuk memilih pilihan atau jalan yang akan diambilnya.

Demikian pula sebagai seorang perawat, seorang perawat harus bekerja dengan bebas untuk melaksanakan pekerjaannya tanpa tekanan atau paksaan untuk menentukan apapun di luar dirinya.

10. Advocacy (Advokasi)

Prinsip etik keperawatan Terakhir adalah Advocacy.

Sebagai seorang perawat Anda memiliki kontak langsung dengan pasien dan keluarga pasien, sehingga perawat harus dapat menjunjung tinggi hak-hak klien.

Peran advokasi yang harus dimiliki seorang perawat muncul dari etika keperawatan beneficence (kewajiban berbuat baik) dan nonmaleficence (kewajiban tidak merugikan).

Baca juga: Syarat Kuliah Perawat: D3, S1, S2 dan S3 Keperawatan

Contoh Kasus Etika Keperawatan

10 Prinsip Etik Keperawatan dan Contoh Kasusnya

Bagi yang masih bingung dengan kode etik keperawatan bisa melihat penjelasan dibawah ini.

Contoh Kasus Etika Keperawatan Beneficience, Nonmaleficience dan autonomy

Penderitaan klien dengan kanker colon yang sudah mengalami metastase mengeluh nyeri yang tidak berkurang dengan dosis morphin yang telah ditetapkan.

Keluarga meminta penambahan dosis pemberian morphin untuk mengurangi keluhan nyerinya dan memutuskan untuk tidak memberikan alat bantu apapun termasuk oksigen, Keluarga mendukung keinginan klien agar terbebas dari keluhan nyeri. Konflik yang terjadi adalah

  • Tidak memberikan Oksigen dan penambahan dosis pemberian morphin dapat mempercepat kematian klien yang berarti melanggar prinsip etik Beneficience- Nonmaleficience
  • Tidak memenuhi keinginan klien terkait dengan pelanggaran hak klien yang dapat melanggar nilai autonomy.

Contoh Kasus Etika Keperawatan Otonomi

Ny. D seorang ibu rumah tangga, umur 35 tahun, mempunyai 2 orang anak yang ber umur 6 dan 4 tahun, Ny.D. berpendidikan SMA, dan suami Ny.D bekerja sebagai Sopir angkutan umum.

Saat ini Ny.D dirawat di ruang kandungan RS. sejak 2 hari yang lalu. Sesuai hasil pemeriksaan Ny.D positif menderita kanker Rahim grade III, dan dokter merencanakan klien harus dioperasi untuk dilakukan operasi pengangkatan kanker rahim, karena tidak ada tindakan lain yang dapat dilakukan. Semua pemeriksaan telah dilakukan untuk persiapan operasi Ny.D.

Klien tampak hanya diam dan tampak cemas dan binggung dengan rencana operasi yang akan dijalaninnya.

Pada saat ingin meninggalakan ruangan dokter memberitahu perawat kalau Ny.D atau keluarganya bertanya, sampaikan operasi adalah jalan terakhir. Dan jangan dijelaskan tentang apapun, tunggu saya yang akan menjelaskannya.

Menjelang hari operasinya klien berusaha bertanya kepada perawat ruangan yang merawatnya, yaitu:

“apakah saya masih bisa punya anak setelah dioperasi nanti”. karena kami masih ingin punya anak. “apakah masih ada pengobatan yang lain selain operasi” dan “apakah operasi saya bisa diundur dulu suster”

Dari beberapa pertanyaan tersebut perawat ruangan hanya menjawab secara singkat,

“ibu kan sudah diberitahu dokter bahwa ibu harus operasi”
“penyakit ibu hanya bisa dengan operasi, tidak ada jalan lain”
“yang jelas ibu tidak akan bisa punya anak lagi…”
“Bila ibu tidak puas dengan jawaban saya, ibu tanyakan lansung dengan dokternya…ya.”

Sehari sebelum operasi klien berunding dengan suaminya dan memutuskan menolak operasi dengan alasan, klien dan suami masih ingin punya anak lagi.

melanggar otonomi / dilema etik

Contoh Kasus Etika Keperawatan Confiedentelly

Perawat menceritakan rahasia klien pada orang lain, tanpa seijin klien atau seijin keluarga demi kepentingan pribadi.

melanggar confiedentelly (kerahasiaan)

Contoh Kasus Etika Keperawatan Accountability

Seorang perawat tidak sengaja menggunting jari bayi. Dan konyolnya, perawat itu tidak meminta pertolongan dokter tetapi membuang jari tersebut ke bak sampah.

Kejadian tersebut mungkin tidak akan segera diketahui jika tidak ada seorang staf RS anak di Inggris salford yang melihat tangan bayi tersebut berdarah.

Bayi tersebut baru berusia tiga minggu. Pencarian masih tetap dilakukan dan beruntung jari bayi tersebut masih ditemukan di bak sampah.

melanggar Accountability (Akuntabilitas)

Contoh Kasus Etika Keperawatan Beneficience

Beberapa contoh prinsip tersebut dalam aplikasi praktik keperawatan adalah, seorang pasien mengalami perdarahan setelah melahirkan, menurut program terapi pasien tersebut harus diberikan tranfusi darah.

Tetapi pasien mempunyai kepercayaan bahwa pemberian tranfusi bertentangan dengan keyakinanya, dengan demikian perawat mengambil tindakan yang terbaik dalam rangka penerapan prinsip moral ini yaitu tidak memberikan tranfusi setelah pasien memberikan pernyataan tertulis tentang penolakanya.

Perawat tidak memberikan tranfusi, padahal hal tersebut membahayakan pasien, dalam hal ini perawat berusaha berbuat yang terbaik dan menghargai pasien.

Contoh Kasus Etika Keperawatan Justice

Sebagai contoh dari penerapan tindakan justice ini adalah dalam keperawatan di ruang penyakit bedah, sebelum operasi pasien harus mendapatkan penjelasan tentang persiapan pembedahan baik pasien di ruang VIP maupun kelas III.

Apabila perawat hanya memberikan kesempatan salah satunya maka melanggar prinsip justice ini.

Contoh Kasus Etika Keperawatan Non Maleficience

Ketika menghadapi pasien dengan kondisi gawat maka seorang perawat harus mempertahankan kehidupan pasien dengan berbagai cara.

Tetapi menurut Chiun dan Jacobs (1997 : 40) perawat harus menerapkan etika atau prinsip moral terhadap pasien pada kondisi tertentu misalnya pada pasien koma yang lama yaitu prinsip avoiding killing, Pasien dan keluarga mempunyai hak-hak menentukan hidup atau mati.

Sehingga perawat dalam mengambil keputusan masalah etik ini harus melihat prinsip moral yang lain yaitu beneficience, nonmaleficience dan otonomy yaitu melakukan yang terbaik, tidak membahayakan dan menghargai pilihan pasien serta keluarga untuk hidup atau mati.

Mati disini bukan berarti membunuh pasien tetapi menghentikan perawatan dan pengobatan dengan melihat kondisi pasien dengan pertimbangan beberapa prinsip moral diatas.

Contoh Kasus Etika Keperawatan Veracity

Prinsip ini dilanggar ketika kondisi pasien memungkinkan untuk menerima jawaban yang sebenarnya tetapi perawat menjawab tidak benar misalnya dengan jawaban;

Hasil ukur tekanan darahnya baik, laboratoriumnya baik, kondisi bapak atau ibu baik-baik saja, padahal nilai hasil ukur tersebut baik buruknya relatif bagi pasien.

Penutup

Tentunya sebagai perawat/calon perawat kita perlu menyadari etika dan hukum dalam kehidupan profesional kita yang menjadi dasar kita bekerja untuk memberikan pelayanan kepada pasien agar kita dijauhkan dari hal-hal yang tidak diharapkan.

Etika Keperawatan membutuhkan sikap kritis, metodis dan struktural ketika berefleksi. Oleh karena itu etika sebagai ilmu. Sebagai objek kognisi, perilaku manusia adalah ilmu objek etika.

Sekian artikel berjudul 10 Prinsip Etik Keperawatan dan Contoh Kasusnya, semoga bermanfaat.

Mengapa perawat harus memiliki kode etik keperawatan?

Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, suku, warna kulit, usia, jenis kelamin, aliran politik, dan agama serta kedudukan sosial.

Apakah kode etik keperawatan itu penting?

Etika keperawatan juga penting dalam berkomunikasi, karena dengan komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga pasien atau masyarakat dapat menjalin hubungan yang baik. Sehingga etika keperawatan menjadi acuan baku tindakan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

Loker Pintar tidak pernah meminta kompensasi atau biaya apa pun untuk perekrutan di situs ini, jika ada pihak atas nama kami atau perusahaan yang meminta biaya seperti transportasi atau akomodasi atau apa pun dipastikan itu PALSU.
error: Content is protected !!