5 Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli
Apa Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli? Dalam sebuah perusahaan tentunya terdapat mekanisme manajemen yang mengatur alur tugas sedemikian rupa agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan perannya.
Manajemen dapat digambarkan sebagai proses sosial yang mencakup tanggung jawab untuk menciptakan rencana dan peraturan yang efisien.
Dengan adanya proses manajemen, diharapkan semua dapat berjalan dengan tertib untuk mencapai tujuan bersama.
Apa fungsi manajemen dalam sebuah perusahaan atau bisnis selain membantu perusahaan mencapai tujuan?
Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel Manajemen Adalah: Pengertian Ahli, Ruang Lingkup, Tujuan, Fungsi, dan Jenis
Table of Contents
Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli
Ada beberapa teori yang mempelajari peran manajemen dalam suatu perusahaan seperti teori Gulick yang menyatakan bahwa ada 7 fungsi manajemen.
7 fungsi manajemen Gulick adalah: planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, dan budgeting atau yang dikenal sebagai POSDCORB.
Namun, menurut Harappa, teori Gulick telah dikritik oleh beberapa ahli karena terlalu menyederhanakan proses manajemen.
Fungsi Manajemen Menurut Henri Fayol
Oleh karena itu, teori Henri Fayol bahwa ada 5 fungsi manajemen dalam suatu perusahaan lebih diterima oleh sebagian orang.
Adapun 5 fungsi penting manajemen yang diterapkan dalam sebuah perusahaan, menurut Henri Fayol fungsi manajemen, adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan atau planning sebagai fungsi paling mendasar dalam sebuah manajemen.
Perencanaan sebagai rangkaian proses untuk memilih atau menentukan tujuan organisasi dan menentukan berbagai strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ada 4 tahap yang harus dilalui dalam proses perencanaan:
- Menetapkan rantai tujuan
- Merangkum status saat ini
- Mengenali kemudahan dan hambatan
- Mengembangkan ide untuk mendapatkan arahan
Mengutip dari Management Study Guide, dapat dikatakan bahwa ide adalah tindakan masa depan.
Dalam perencanaan sebenarnya banyak pelajaran yang bisa kita petik seperti pemecahan masalah (problem solving) dan pengambilan keputusan (decision making).
Oleh karena itu, diperlukan perencanaan struktural untuk menghindari risiko yang tidak terduga.
Bagi sebuah perusahaan, manfaat memiliki fungsi perencanaan di perusahaan adalah:
- Menjadi dasar penerapan arah
- Menjamin terwujudnya arah organisasi
- Menghindari risiko di masa depan
- Mudah dipantau
2. Pengorganisasian (organizing)
Fungsi manajemen dan pengendalian perusahaan yang perlu dimobilisasi dengan baik adalah fungsi pengorganisasian atau organizing.
Pengorganisasian sebagai rangkaian kegiatan pembagian kerja yang akan dikelola dan proses perbaikan struktur organisasi sesuai arahan perusahaan.
Tujuan dari fungsi ini adalah untuk menciptakan hubungan kerja di perusahaan yang memastikan bahwa semuanya dapat berjalan secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Proses pengorganisasian tersebut meliputi:
- Analisis proses kegiatan
- Mengkategorikan kegiatan kelompok
- Memeriksa pekerjaan yang dilakukan
- Tunjukkan otoritas dan ciptakan tanggung jawab
- Koordinasi dengan pihak yang berkuasa di perusahaan
3. Staffing
Staffing sebagai fungsi manajemen hampir mirip dengan organizing.
Namun, fungsi ini berfokus pada penempatan sumber daya perusahaan di lokasi terbaik sesuai bidang keahliannya.
Fungsi Staffing tidak hanya menyangkut tenaga kerja, tetapi semua sumber daya di perusahaan. Ini termasuk peralatan, inventaris, atau sumber daya lainnya.
Penting untuk mengatur Staffing sedemikian rupa sehingga area di perusahaan dapat memenuhi kebutuhan mereka secara setara.
Fungsi Staffing meliputi hal-hal berikut:
- Perencanaan SDM yang ada
- Merekrut pekerja ketika ada lowongan di Divisi tertentu
- Proses pemilihan calon pekerja yang mendaftar
- Pengenalan perusahaan untuk mencapai tujuan
- Pelaksanaan kerja
- Penilaian kinerja yang dilakukan
- Memberikan reward atau punishment sesuai dengan hasil penilaian yang dilakukan
- Berikan pengembangan atau jenjang karir
4. Mengarahkan (directing)
Fungsi keempat manajemen dalam perusahaan adalah Mengarahkan.
Mengarahkan mempunyai tujuan untuk mengarahkan atau mengendalikan agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja sehingga menjadi lebih optimal.
Selain itu, peran ini memastikan adanya koordinasi dan kerjasama dari kedua belah pihak, sehingga terjadi harmonisasi di lingkungan kerja.
Ada banyak kegiatan yang harus dilakukan agar sebuah perusahaan memiliki fungsi manajemen yang baik dalam mengatur perusahaan, salah satunya adalah:
- Menerapkan dan mengimplementasikan kepemimpinan, bimbingan atau motivasi kepada karyawan agar dapat bekerja dengan nyaman, baik dan maksimal
- Berikan tugas dan penjelasan rutin tentang deskripsi pekerjaan atau masalah tugas
- Menjelaskan semua peraturan yang sedang berjalan dan telah diputuskan
5. Pengawasan (controlling)
Fungsi manajemen terakhir dalam perusahaan adalah pengawasan.
Gulick sendiri menempatkan peran koordinasi, pelaporan, dan penganggaran dalam fungsi pengendalian ini.
Tujuan fungsi ini adalah untuk melihat tugas-tugas yang telah dilakukan oleh seluruh departemen SDM dalam suatu perusahaan.
Namun bukan hanya personel, keuangan dan waktu juga harus diperhatikan dalam fungsi pengendalian ini.
Sehingga tugas dapat diselesaikan tanpa melewatkan tenggat waktu dan anggaran yang digunakan tidak melebihi rencana awal yang dibuat.
Ada banyak kemungkinan dalam fungsi controlling, yaitu:
- Menghitung kinerja beberapa karyawan
- Membandingan kinerja beberapa pegawai apakah sama menurut standar atau tidak. Jika ada kesalahan, review segera.
- Bertindak atas revisi atau penugasan karyawan yang tidak benar atau dianggap tidak sesuai dengan standar.
- Pastikan beberapa pegawai menuju tujuan yang benar.
- Memastikan semua tugas dapat diselesaikan tepat waktu dan tidak melebihi anggaran yang dialokasikan.
Baca juga: 14 Prinsip Manajemen Menurut Henry Fayol
Fungsi Manajemen Menurut George R. Kelly
POAC merupakan fungsi manajemen organisasi yang pertama kali diperkenalkan oleh George R. Kelly, terbagi menjadi Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.
Lalu apa hubungan antara fungsi manajemen organisasi dan tata kelola perusahaan?
Masih banyak yang belum memahami bahwa organisasi yang baik berada di balik kesuksesan sebuah perusahaan.
Sebuah bisnis saja tidak pernah ada atau jalan tanpa organisasi. Jadi sebelum kita masuk ke tata kelola perusahaan, ada baiknya jika kita sudah memiliki manajemen organisasi yang baik.
Pada artikel ini, kita akan membahas konsep POAC yang digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia dan terbukti berhasil membantu semua jenis bisnis untuk berkembang.
1. Planning
Planning adalah proses menciptakan kerangka kerja yang objektif untuk mengikuti arah yang ingin dicapai perusahaan.
Saat membuat rencana, penting untuk meninjau arah/sasaran perusahaan dan upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai arah tersebut.
Membuat keputusan sebagai bagian dari proses perencanaan. Keputusan yang diambil harus berorientasi pada masa depan dan setiap keputusan yang diambil harus berhubungan dengan arah yang akan diambil atau memberikan bantuan dalam mencapai tujuan.
Proses perencanaan menjadi penting karena berperan dalam menggerakhan semua fungsi manajemen dalam sebuah perusahaan.
Dengan sebuah rencana, setiap orang, area, atau organisasi memiliki arah yang jelas dan dapat membantu menghilangkan hal-hal yang tidak penting atau mungkin kurang membantu dalam mencapai arah bisnis.
Ada faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat rencana, yaitu SMART:
- Specific: Rencana tersebut harus jelas tentang maksud dan tujuan, sumber daya yang dibutuhkan.
- Measurable: Rencana tersebut harus merupakan keberhasilan yang terukur.
- Achievable: Ide-ide yang dibuat harus masuk akal, tidak ada ekspektasi, dan bisa dicapai.
- Realistic: Saat menghasilkan ide, kita harus berpikir realistis. Seperti poin sebelumnya, rencana yang dibuat harus memenuhi syarat dan ketentuan.
- Time: Tentu saja, setiap kali kita memiliki ide, kita harus menetapkan batas waktu kapan ide tersebut harus dimulai dan diselesaikan. Hal ini penting karena sebuah ide menjadi sebuah ide jika tidak digerakkan, dan berguna untuk mengevaluasi langkah-langkah atau hasil dari ide tersebut.
2. Organizing
Setelah segala sesuatu yang diperlukan telah direncanakan, maka proses pengorganisasian tim atau departemen, menetapkan rencana kerja dan mengkategorikan setiap orang sesuai dengan kekuatannya.
Pengorganisasian akan membutuhkan upaya untuk menggunakan semua sumber daya yang ada, terutama sumber daya manusia, untuk mengubah rencana menjadi bentuk tindakan nyata.
Ini menghasilkan pembagian kerja atau tim dengan pekerjaan yang terperinci.
Berdasarkan hasil perencanaan yang dibuat, maka perlu dilanjutkan dari bagian-bagian dalam perusahaan ke kelompok yang lebih besar.
Setiap bagian memiliki tugas masing-masing untuk mengimplementasikan konsep bisnis dasar dengan segala kepentingannya.
Dengan pendistribusian ide yang tepat, setiap bagian dalam struktur perusahaan diharapkan dapat mengimplementasikan ide yang sama sesuai dengan proses dan strukturnya.
Jumlah orang di setiap bagian harus disesuaikan dengan kebutuhan. Kurangnya personil untuk setiap bagian dapat menyebabkan masalah, tetapi hal yang sama dapat terjadi jika terlalu banyak personil yang terlibat.
Tentu saja, di setiap departemen ada orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan, wewenang, dan uraian tugas lainnya.
Semakin tinggi statusnya, semakin besar tanggung jawab, pekerjaan, dan wewenang yang dimiliki seseorang.
Konsep dasar pengendalian ini adalah agar usaha tetap berjalan sesuai jalur yang diperkirakan di awal dengan mendistribusikan pekerjaan ke masing-masing bidang sesuai dengan keahliannya.
Peran pemimpin menjadi lebih penting karena ia harus dapat memastikan bahwa tim bekerja secara efisien dan rencana yang ada berjalan dengan lancar.
3. Actuating
Mengubah ide menjadi tindakan adalah jalan penting menuju kesuksesan bisnis.
Dalam hal ini setiap bagian diharapkan mulai mengimplementasikan ide dasar/ide bisnis yang diberikan sesuai dengan job description masing-masing.
Dengan pemikiran yang matang dan proses perwujudan yang sesuai dengan proses yang telah diputuskan, mekanisme pengelolaan dapat berjalan dengan lancar.
Namun untuk mewujudkannya dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas, dan kolaborasi. Semua bagian harus selaras untuk melengkapi rencana.
Dengan kata lain, aktualisasi sebagai bagian misi. Dan rencana yang menjadi bagian dari visi.
Realisasi rencana kerja harus sesuai dengan program kerja yang dibuat semula. Yang pasti dalam praktiknya, mengingat situasi saat ini, pasti ada perubahan yang lain.
Setiap bidang dan setiap orang yang bergabung dalam suatu perusahaan harus bekerja sesuai dengan pekerjaan yang diberikan, termasuk peran dan fungsi yang dijalankan.
Keterampilan dan kemampuan setiap orang akan menjadi penting dalam proses mewujudkan ide-ide.
Aktualisasi sebagai proses implikasi dari rencana. Tanpa plot yang nyata, sebuah rencana hanya bisa menjadi fantasi atau mimpi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan.
4. Controlling
Controlling adalah tindakan yang diambil untuk memastikan bahwa jalur kerja bisnis konsisten dengan rencana.
Bahkan ketiga poin di atas (perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan) tidak akan berjalan dengan baik tanpa kontrol yang tepat.
Dalam hal ini controlling dapat diartikan sebagai kegiatan penjagaan agar usaha tetap berjalan.
Pengelolaan semua proses manifestasi juga merupakan faktor penting dalam pengelolaan yang baik.
Tujuan Controlling yaitu untuk menjaga semua proses berjalan seperti yang diharapkan.
Kontrol didefinisikan sebagai pekerjaan utama dari pemimpin atau koordinator setiap bagian.
Kontrol biasanya mencakup semua faktor termasuk operasi bisnis, kenyamanan semua orang yang terlibat, waktu yang dibutuhkan setiap tahap, dan sebagainya.
Tujuan pengendalian adalah untuk memastikan bahwa semua kegiatan yang dilakukan di perusahaan sesuai dengan kerangka kerja yang dibuat atas dasar rencana.
Jika suatu saat ada masalah di luar rencana, pemimpin harus bisa menawarkan solusi, tetap mengacu pada rencana kerja tentunya. Hasilnya semua kegiatan yang dilakukan memberikan hasil yang optimal.
Dalam proses pengendalian ini, peran kepemimpinan sangatlah penting dan diperlukan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat.
Keuntungan penting lainnya dari controlling adalah kemampuan untuk melihat kekuatan penyimpangan yang terjadi di sepanjang jalur bisnis, baik dalam proses perencanaan maupun dalam dampak dan organisasi.
Semakin cepat suatu penyimpangan/masalah direvisi, diperhitungkan dan disamakan, maka akan semakin optimal dan efektif hasilnya.
Untuk lebih jelas mengenai materi fungsi manajemen bisa melihat video dibawah ini
Penutup
Banyak perbedaan pandangan fungsi manajemen menurut para ahli, disini kami hanya memberikan penjelasan dari ahli yang sering digunakan.
Sebenarnya masih terdapat beberapa fungsi manajemen menurut beberapa ahli, untuk penjelasannya bisa dilihat di materi ini Materi Fungsi Manajemen
Sekian artikel mengenai 5 Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.