Creative Thinking Adalah: Pengertian, Keterampilan dan Contoh
Creative Thinking Adalah: Pengertian, Keterampilan dan Contoh | Mengapa kita sering mendengar kata “creative thinking” atau berpikir inovatif, dan berpikir kreatif seperti apa yang perlu kita miliki terutama di lingkungan kerja?
Seorang pemimpin diharapkan dapat berpikir kreatif, mencari solusi atas masalah pekerjaan, atau mengembangkan berbagai ide atau program kerja.
Ini sangat normal, ingatlah bahwa kreativitaslah yang memungkinkan perusahaan bertahan dan menang melawan pesaing dengan bisnis serupa.
Dan masalah tugas yang muncul tidak selalu dapat diselesaikan dengan cara yang sama.
Pertama-tama, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan berpikir kreatif.
Table of Contents
A. Pengertian Creative Thinking
Apakah itu kreativitas? James C. Coleman dan Coustance L. Hammen percaya bahwa kreativitas adalah “Thinking which produces new methods, new concepts, new understanding, new inventions, new work of art”
Creative adalah menghasilkan sesuatu yang tidak ada awalnya, baik sebagai produk, proses atau pemikiran.
Kreativitas penting untuk mengatasi segala keterbatasan yang kita miliki, untuk memecahkan masalah di berbagai bidang kehidupan sambil menciptakan peluang atau kreasi baru untuk membuat hidup kita (pekerjaan) lebih mudah.
Berpikir kreatif atau creative thinking adalah daya pikir yang dimiliki seseorang dan dapat mengarahkan orang tersebut pada refleksi kreatif sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dan unik, berbeda dari karya aslinya.
Creative thinking adalah kekuatan besar yang belum tentu dimiliki orang lain.
Bahkan, menurut beberapa ahli, creative thinking digolongkan sebagai salah satu kunci menuju kehidupan yang sukses.
Berpikir inovatif adalah proses berpikir yang mengarah pada kreativitas.
Kreativitas tidak selalu menghasilkan produk yang berwujud, tetapi mencakup semua faktor kehidupan, salah satunya berupa gagasan.
Akar dari ide-ide inovatif adalah bahwa tidak ada yang pernah untuk memikirkannya. Ide-ide inovatif tidak melihat sesuatu dengan sudut pemikiran yang sama, tetapi dengan sudut pemikiran yang berbeda.
Itu disebut berpikir di out of the box. Tidak peduli seberapa membosankan seseorang, selalu ada kesempatan untuk membuat mereka terlihat lebih baik dengan ide besar yang inovatif.
Baca juga: Customer Experience Adalah: Pengertian, Komponen dan Contoh
B. Syarat untuk Berpikir Kreatif (Creative Thinking)
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi ketika berpikir kreatif.
- Pertama, kreativitas melibatkan reaksi atau ide baru yang secara statistik jarang terjadi. Tetapi kebaruan saja tidak cukup.
- Karena sama dengan syarat kedua, kreativitas harus mampu memecahkan masalah secara nyata. Ambil contoh, proposal inovatif untuk mengatasi kemacetan di ibu kota dengan membangun jalan raya bawah tanah. Ini adalah ide baru tetapi sulit untuk ditangani.
- Ketiga, kreativitas adalah upaya melestarikan suatu pengetahuan asli dengan melihat dan merefleksikannya dengan sebaik-baiknya (McKinnon, 1962).
Dengan kata lain, pemikirannya harus semata-mata berasal dari pengetahuan dan pemahamannya sendiri, bukan dari tipu daya atau tiruan, bukan dari kreasi atau gagasan siapa pun.
Pada kenyataannya, kita semua berinovasi setiap hari karena kami terus mengubah beberapa ide dalam kehidupan sehari-hari.
Kreativitas tidak harus tentang melakukan sesuatu yang baru untuk dunia, tetapi di atas segalanya tentang melakukan sesuatu yang baru untuk diri sendiri dan meningkatkannya.
Ketika kita mengganti diri kita sendiri, perubahan lingkungan mengikuti.
Baca juga: Design Thinking Adalah: Pengertian, Proses dan Contoh
C. Manfaat Creative Thinking
Proses berpikir kreatif atau Creative thinking process memiliki beberapa manfaat bagi yang menggunakannya, salah satu manfaat Creative Thinking Adalah:
- Memecahkan berbagai jenis masalah
- Memiliki kepercayaan diri
- Tidak mudah putus asa dan selalu optimis
- Waspada dan perhatikan masalah yang terjadi di sekitar Anda
- Hidup akan terasa lebih hidup
- Selalu punya ide baru
- Berurusan dengan kompetisi
D. Elemen Creative Thinking
The Innovator’s DNA (diterbitkan di Jurnal Harvard Business Review, Desember 2009) menjelaskan empat komponen kunci untuk membangun ketajaman creative thikinking skills:
1. Elemen 1 : Associating
Elemen Pertama Creative Thinking Adalah Associating.
Keterampilan asosiasi atau mengasosiasikan adalah semacam kekuatan untuk menghubungkan sudut pandang yang berbeda dari berbagai disiplin ilmu lain untuk menciptakan sebuah ide yang memiliki karakter inovatif.
Seperti pendapat Steve Jobs: “Creativity is connecting things“.
Asosiasi bertumpu pada kekuatan untuk mengambil kekayaan wacana kita di sektor/disiplin ilmu tertentu dan mencoba mengimplementasikannya di sektor lain untuk menghasilkan penemuan baru yang inovatif.
Keterampilan asosiasi mendorong kita untuk berpikir secara interdisipliner dan lintas bidang.
2. Elemen 2 : Questioning
Elemen kedua Creative Thinking Adalah Questioning
Mengutip nasihat Plato, “Kecerdasan seseorang tidak diukur dari seberapa baik dia menjawab, tetapi dari kemampuannya menjawab sebuah pertanyaan.”
Beberapa pemikir kreatif dan selalu bertanya. Mereka selalu bertanya mengapa?, mengapa tidak?, dan bagaimana jika? untuk mendapatkan petunjuk tentang ide-ide baru.
3. Elemen 3 : Observing
Elemen ketiga Creative Thinking Adalah Observing. Banyak ide inovatif muncul dari kekuatan observasi.
Tahukah Anda bahwa pada tahun 2005 seorang siswa berusia 21 tahun di Inggris bernama Alex Tew menerbitkan The Million Dollar Homepage di mana ia menjual piksel dari grid 1000 x 1000 seharga $1 masing-masing.
Meskipun merupakan ide yang paling sederhana, proyek unik ini menarik liputan jurnalistik paling banyak dan akhirnya menghasilkan $1.037.100 dalam satu bulan, slot terakhir di situs tersebut dijual seharga $38.100.
Hal ini mengakibatkan banyak peniru web, hampir semuanya gagal karena idenya tidak lagi baru.
Dan tak lupa fenomena ojek online di ibu kota yang memicu keengganan sebagian pengusaha, namun hanya pionir dan pengikut yang tersisa.
Upaya ini telah menarik beberapa ribu pengendara dari berbagai kalangan untuk bergabung dan telah melebarkan sayapnya ke beberapa kota besar lainnya di tanah air.
Singkatnya, ketajaman untuk mengamati dan kemauan untuk mencium kemungkinan perkembangan di baliknya sebagai semacam gen yang ada dalam DNA para pemikir kreatif.
Jadi sering-seringlah melakukan proses observasi secara intens seluruh situasi di sekitar kita.
Kemudian cobalah membangun imajinasi inovatif untuk meledakkan hasil pengamatan tersebut menjadi rangkaian ide-ide inovatif.
4. Elemen 4 : Experimenting
Elemen terakhir Creative Thinking Adalah Experimenting.
Ingat kisah ideal Thomas Alva Edison, yang bereksperimen sekitar dua ribu kali sebelum akhirnya menemukan bola lampu dunia?
Kita bisa melakukan hal yang sama jika tidak mudah menyerah untuk mencoba berbagai ide inovatif yang menurut kita akan berhasil.
Silakan terus mencoba dan mencoba untuk menunjukkan apakah ide-ide inovatif anda layak untuk diwujudkan.
Baca juga: Business Development Adalah: Pengertian dan Skill
E. Cara Melatih Creative Thinking
Bagaimana cara melatih Creative Thinking? Berikut panduan untuk dicoba:
1. Percaya diri
Cara pertama melatih Creative Thinking Adalah percaya diri
Berpikir apapun bisa dilakukan, percayalah jika kita melakukan sesuatu kita bisa menyelesaikannya.
Komitmen terhadap kepercayaan diri melatih kita untuk berani membuat diri kita sendiri bermasalah.
Sudut pandang juga berkembang karena dipaksa memutar otak untuk mewujudkan kehendak tersebut.
2. Hilangkan langkah berpikir konvensional
Cara kedua melatih Creative Thinking Adalah hilangkan langkah berpikir konvensional
Pola pikir tradisional disertai dengan keengganan untuk menerima perubahan, meskipun perubahan itu menguntungkan.
Terkadang kita secara tidak sadar ingin mempertahankan gaya konvensional, sehingga transisi diperlakukan dengan dingin, bahkan dianggap sebagai teror.
Karena kita merasa nyaman atau diuntungkan dengan konvensional, kita takut menderita kerugian jika harus mengubah sudut pandang.
Pemikiran konvensional mencekik pemikiran. Mulailah berpikir secara aktif, terus-menerus memproses refleksi untuk mendapatkan pandangan yang efisien.
Berikut panduan untuk mengurangi atau menghilangkan pola pikir konvensional:
a. Terbuka untuk saran
Saran adalah bahan mentah yang sangat berharga yang dapat kita ubah menjadi “produk jadi” melalui pemikiran yang inovatif.
Maka alangkah baiknya jika kita terbuka terhadap ide, saran dan juga kritik. Karena semuanya merangsang kita untuk berpikir inovatif.
b. Cobalah pekerjaan atau hal di luar sektor
Untuk “memperkaya” diri sendiri, sudut pandang seseorang harus menyimpang dari biasanya.
c. Jadilah proaktif
Sekali lagi, sikap proaktif adalah kunci positif untuk beberapa hal.
Tindakan proaktif memberi Anda kebebasan dalam memilih tindakan, yang selalu didasarkan pada perhitungan matang. Ini bisa terjadi ketika kita memiliki pikiran yang kreatif
3. Tingkatkan jumlah dan kualitas pekerjaan
Cara ketiga melatih Creative Thinking Adalah tingkatkan jumlah dan kualitas pekerjaan.
Untuk terus meningkatkan jumlah dan kualitas pekerjaan, yang terbaik adalah tidak cepat puas.
Karena menjadi lebih cepat bahagia berarti menutup diri dari tugas-tugas lain, hal itu dapat membawa lebih banyak perubahan dalam pemikiran.
Mampu mengambil tanggung jawab lain berarti kita membuka diri terhadap hambatan baru.
Transparansi menerima pesanan tambahan mendorong anda untuk membuka tantangan baru.
Bisakah kita berpikir di bawah tekanan? Tanpa menghilangkan kualitas hasil tentunya.
Karena kualitas pekerjaan tercermin dari kualitas pemikiran kita. Semakin tinggi kualitas pekerjaan kita, semakin tinggi pula kualitas cara berpikir kita.
4. Tingkatkan rutinitas bertanya
Cara keempat melatih Creative Thinking Adalah tingkatkan rutinitas bertanya.
Bertanya tidak selalu berarti kita tidak mengerti. Pertanyaan sebagai tanda apakah pemikiran kita masih “berjalan” dan selalu aktif.
Bertanya memiliki makna menguji kekuatan krisis, membangkitkan dinamisme pemikiran.
Pikiran kita bertemu dengan pemikiran orang lain yang mengandung sesuatu yang baru, sehingga cakrawala berpikir kita meluas. membuat kita tidak diam tentang pemikiran kita sendiri.
Sebaliknya, apakah kita mencoba memberikan keyakinan bahwa penilaian kita konsisten dengan penilaian orang lain?
Itu membuat anda lebih inovatif, karena bisnis ini terbuka untuk pertimbangan eksternal.
Dalam kerja tim, ini bagus untuk menciptakan keterlibatan dengan dan di antara anggota tim.
Anggota tim Anda akan merasa “dilihat”, didengar, dan dipercaya. Ini adalah hal yang memiliki efek ganda.
5. Jadilah pendengar yang baik
Cara terakhir melatih Creative Thinking Adalah jadilah pendengar yang baik.
Oleh karena itu, pendengar yang baik berarti mampu mendengar semua informasi dari luar.
Dengan cara ini kita memiliki “kekayaan”, banyak kesempatan untuk merenungkan apa yang kita dengar.
Jika Anda ingin menanggapi apa yang anda dengar, Anda punya banyak ide.
Jadi, pendengar yang baik berarti Anda benar-benar memahami setiap informasi yang sedang dipertimbangkan.
Kita dituntut untuk berpikir inovatif agar mampu bereaksi terhadap tuntutan dunia luar.
Baca juga: Problem Solving Adalah Skill Penting untuk Pekerjaan
F. Creative Thinking dalam Dunia Kerja
Apakah itu berarti creative thinking merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja?
Ya, tentu saja! Sayangnya, beberapa orang berpikir bahwa creative thinking atau berpikir inovatif hanya diperlukan untuk karir yang berhubungan dengan seni.
Misalnya seorang penulis, pelukis, musisi atau penyanyi. Contoh pemikiran inovatif yang dilakukan musisi antara lain mengubah aransemen lagu lama menjadi aransemen musik yang lebih modern, atau pelukis melukis di bebatuan kecil menjadi kreasi unik.
Namun, creative thinking tidak hanya diminati oleh sebagian pekerja seni.
Berpikir kreatif atau creative thinking dalam berwirausaha atau dalam bisnis (corporate) juga diperlukan.
Setiap perusahaan berharap agar beberapa karyawannya dapat memiliki gerakan-gerakan berpikir inovatif atau creative thinking yang baik.
Dengan demikian, mereka mampu menyelesaikan setiap masalah atau perselisihan yang muncul dalam tugas.
Contohnya adalah perselisihan antar rekan kerja yang muncul karena perbedaan pendapat.
Dengan adanya masalah ini, creative thinking bisa membantu kita menemukan jalan keluar (problem solving).
Berpikir inovatif atau creative thinking dapat diartikan sebagai langkah berpikir yang dilakukan di luar batas, alias langkah berpikir kita luar biasa tapi hebat.
Memang benar bahwa beberapa orang memiliki bakat alami untuk berpikir inovatif.
Dengan kata lain, berpikir kreatif atau tanda berpikir inovatif telah mendarah daging dalam dirinya sejak lahir.
Namun, kita tidak perlu khawatir dengan kenyataan ini karena berpikir kreatif dianggap sebagai keterampilan yang dapat ditingkatkan melalui beberapa kursus pelatihan yang kita jalankan.
Jika kita memiliki rekan kerja yang dianggap sangat inovatif dan memiliki pemikiran kreatif yang sangat baik, maka cobalah untuk mendekati mereka dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang bagaimana mereka dapat meningkatkan langkah berpikir kritis mereka.
Apakah ada pelatihan yang kurang lebih khusus yang dia lakukan untuk menjadi orang yang sadar akan krisis?
Apakah Anda suka membaca buku? Kalau pernah, buku apa yang kamu baca? Dan lainnya.
G. Keterampilan Creative Thinking Terpenting
Setelah kita memahami pengertian Creative Thinking, sekarang saatnya mengidentifikasi beberapa contoh dan memahami apa yang dimaksud dengan keterampilan berpikir kreatif.
Menurut web thebalancecareers.com, ada 5 keterampilan berpikir kreatif terpenting yang perlu kita kenali dan jelajahi agar kita memiliki teknik Creative Thinking yang baik.
Apa itu? Yok, mari kita baca narasinya di bawah ini.
1. Keterampilan Analitis (Analytical)
Keterampilan pertama yang perlu kita miliki dalam Creative Thinking adalah mencoba memahami sesuatu sebelum memutuskan sesuatu.
Kemampuan untuk memahami ini disebut kemampuan analitis atau analytics.
Kita perlu mengetahui dan memahami suatu hal dengan baik dan detail apa arti dari suatu masalah atau hal yang kita hadapi.
Tidak peduli apa hubungannya dengan teks (cerita), pengumpulan data (data kuantitatif), ide bisnis, ide evaluasi atau apa pun, cobalah untuk memahami dan menganalisisnya terlebih dahulu.
2. Keterampilan Berpikiran Terbuka
Keterampilan kedua yang kita perlukan untuk meningkatkan Creative Thinking Adalah upaya untuk berpikiran terbuka atau memiliki cara pandang yang terbuka.
Kita harus memiliki keberanian untuk mengesampingkan penilaian buruk atau pemikiran bias yang mungkin kita miliki.
Diakui atau tidak, semua pertimbangan negatif ini hanya akan menghalangi kita dari kemampuan berpikir kreatif.
Asumsinya, kita tidak berani melakukan hal-hal baru ketika cara pandang kita masih sempit.
Misalnya, kita tidak berani menjadi pengusaha yang inovatif karena kita takut jika kita menjadi orang sukses, seseorang akan berpikir menentang kita.
Ada beberapa hal sepele yang tidak perlu kita pikirkan, sehingga justru membuat kita tidak bisa berpikir kreatif. Jadi mulai sekarang kita harus berani berpikir terbuka.
3. Keterampilan pemecahan masalah yang baik (problem solving)
Bagaimana dengan keterampilan ke-3? Top skill selanjutnya yang juga sangat penting bagi Creative Thinking Adalah kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik atau yang biasa kita sebut dengan problem solving skill.
Dalam hal ini, pengusaha dan perekrut tidak hanya ingin memiliki karyawan yang selalu memunculkan ide-ide inovatif dan brilian.
Namun, mereka ingin karyawan dapat berinovasi dalam memecahkan masalah mereka sehingga pemecahan masalah dapat dilakukan dengan baik.
4. Keterampilan dalam berorganisasi (organization)
Meskipun banyak orang dengan kreativitas tinggi tidak menyukai pengorganisasian, organisasi sebenarnya merupakan aspek terpenting dari kreativitas.
Melalui organisasi kami tergerak untuk selalu berpikir ke depan dan tertantang untuk memunculkan beberapa ide baru yang berkaitan dengan kehidupan beberapa orang.
Selain itu, kita akan memiliki pandangan atau pola pikir yang luas, sehingga saat kita berorganisasi kita sadar bahwa hidup bukan hanya tentang kita saja.
5. Keterampilan Berkomunikasi (Communication).
Terakhir, keterampilan yang dapat meningkatkan kemampuan Creative Thinking kita adalah keterampilan berbicara atau keterampilan berkomunikasi.
Asumsinya, kita akan kesulitan untuk menjelaskan beberapa ide inovatif kita kepada seseorang kecuali kita memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Misalnya, kita sudah memiliki beberapa ide cemerlang yang ingin kita sampaikan kepada calon pelanggan atau calon pemasok.
Tetapi karena kita terlihat sangat kaku saat melakukan presentasi dan gagap, calon pemasok atau pelanggan kita akhirnya sulit mempercayai apa yang kita tawarkan.
Jadi, untuk memiliki pemikiran kreatif yang baik, kita juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
H. Apa Saja Contoh Creative Thinking?
Nyatanya, contoh Creative Thinking itu bermacam-macam.
Pada artikel ini, kami menyajikan contoh Creative Thinking yang mencakup kreativitas artistik, pemecahan masalah kreatif, dan kreativitas dalam STEM. Yok, mari kita baca contoh berikut.
1. Kreativitas yang Artistik (Artistic Creativity)
- Buat diskusi atau skrip untuk iklan TV atau radio
- Buat kemasan untuk suatu produk
- Membuat ikon untuk produk atau layanan di perusahaan.
- Buat ide penilaian untuk siswa atau kursus online.
- Buat desain pakaian saat ini.
- Buat poster atau pamflet untuk promosi acara dan lain-lain.
2. Kreativitas dalam Pemecahan Masalah (Creative Problem-Solving)
- Identifikasi peluang pengurangan biaya sepanjang krisis anggaran.
- Merekomendasikan langkah-langkah komunikasi baru untuk menyelesaikan perselisihan antar karyawan.
- Merekomendasikan beberapa cara baru untuk meningkatkan layanan pelanggan.
- Merekomendasikan proses baru untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan.
- Brainstorm langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi energi yang berlebihan (misalnya listrik).
- Brainstorming untuk memutuskan taktik kerja baru untuk tahun berikutnya, dll.
3. Kreativitas dalam STEM (Creativity in STEM)
Pertama-tama kita harus tahu dulu apa yang dimaksud dengan STEM?
Sektor STEM adalah penggabungan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika.
Berikut adalah contoh berpikir kreatif di STEM.
- Membuat program komputer untuk mengotomatisasi proses penilaian online.
- Membuat basis media sosial untuk smartphone.
- Dapatkan obat baru yang bagus untuk menyembuhkan kanker.
- Menemukan beberapa cara baru untuk meningkatkan jumlah pendonor darah.
- Buat penemuan baru yang berguna untuk robot masa depan dan banyak lagi.
Untuk memahami Creative Thinking Adalah bisa lihat video ini
Ya! Itulah pemahaman tentang berpikir kreatif, keterampilan teratas yang diperlukan untuk creative thinking, dan beberapa contoh berpikir kreatif yang berlaku untuk seni, pemecahan masalah, dan STEM.
Jadi sudahkah menjadi lebih jelas bagi pembaca apa hubungannya dengan berpikir kreatif?
Kami berharap artikel ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Sekian artikel berjudul Creative Thinking Adalah: Pengertian, Keterampilan dan Contoh, semoga bermanfaat.