5+ Prinsip Etos Kerja dalam Islam
Bagaimana Prinsip Etos Kerja dalam Islam? Dalam Islam, etos kerja (motivasi kerja/semangat) dilandasi oleh semangat beribadah kepada Allah SWT.
Jadi bekerja tidak hanya memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi merupakan pengabdian kepada Allah SWT.
Hingga dalam Islam, motivasi kerja tidak hanya untuk mendapatkan kekayaan tetapi juga untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Table of Contents
Etos Kerja dalam Islam
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etos adalah pandangan hidup suatu kelompok sosial yang unik.
Jadi memahami etos kerja adalah motivasi dan keyakinan kerja yang unik dari seorang individu atau kelompok.
Apa pengertian etos kerja dalam islam? Etos kerja menurut Islam diartikan sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keimanan yang terdalam ketika bekerja bukan mengabdi untuk pemuliaan diri, kemanusiaan, tetapi perwujudan amal shaleh.
Memahami Etos Kerja dalam Islam adalah cara memandang kerja, bukan untuk memuliakan diri sendiri, tetapi sebagai pencapaian amal saleh, untuk memiliki nilai ibadah yang paling mulia.
Bahwa bekerja berdasarkan beberapa akidah tidak hanya menunjukkan esensi seorang muslim, tetapi juga memperkuat harkat dan martabatnya sebagai hamba Allah yang dihantui oleh kerinduan untuk menjadikannya sosok yang amanah, menampilkan dirinya sebagai manusia yang amanah. menjadi sikap pengabdian sebagaimana Firman Allah,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون
“Dan tidak Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”, (QS. adz-Dzaariyat : 56).
Seorang muslim dengan etos kerja adalah orang yang selalu terobsesi atau ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat, yang pekerjaan merupakan bagian amanah dari Allah.
Sehingga dalam Islam, motivasi kerja tidak hanya untuk mendapatkan kekayaan tetapi juga untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Yang membedakan motivasi kerja dalam Islam adalah kaitannya dengan nilai-nilai dan langkah-langkah untuk mencapai tujuannya.
Bagi seorang muslim, bekerja adalah kewajiban utama dalam merencanakan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Ciri-ciri Etos Kerja dalam Islam:
- Profesional
- Tekun
- Jujur
- Amanah
- Kreatif.
Baca juga: Etos Kerja Adalah: Ciri Ciri, Cara Meningkatkan & Contoh
Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja dalam Islam
Etos kerja dalam Islam dapat ditemukan dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Inilah salah satunya:
1. Surah Al Mujadalah Ayat 11
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ١١
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan,
“Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
2. Surah Al Jumuah Ayat 9-10
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٩ فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ١٠
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan salat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.
Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila salat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.”
3. Surah Asy Syarh Ayat 7
فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ ٧
Artinya: “Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain)”
4. Surah At Taubah Ayat 105
وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ ١٠٥
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu.
Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”
Contoh Etos Kerja dalam Islam
- Usaha atau pekerjaan yang dilandasi keikhlasan, nilai-nilai luhur dan saling peduli.
- Percaya bahwa dengan kerja keras pasti akan mendapatkan sesuatu yang diharapkan (man jadda wa jada – siapa yang giat, pasti dapat).
- Lakukan sesuatu dengan prinsip “mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, dan mulai sekarang”.
- Jangan mudah menyerah saat menyelesaikan suatu tugas.
- Seorang muslim harus sungguh-sungguh bekerja sampai merasa lelah dan tidak berhenti sampai lelah.
- Setelah selesai shalat, umat Islam harus kembali bekerja seperti semula tanpa mengurangi semangatnya sedikit pun.
- Setiap mukmin harus rajin bekerja dan beramal shaleh untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Yang keduanya harus seimbang
- Melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita sendiri, warga negara, negara dan agamanya dan jangan pernah melakukan sesuatu yang merugikan kita atau orang lain.
- Seorang pengusaha harus membekali dirinya dengan keimanan dan ilmu Syar’i, khususnya yang berkaitan dengan Fiqh Muamalah dan bisnis, agar menjadi pengusaha yang benar dan baik.
- Contoh etos kerja dalam islam bagi seorang pengusaha harus dalam karakter kejujuran, kedermawanan, amanah, kasih sayang dan akhlak islami lainnya.
Prinsip Etos Kerja dalam Islam
1. Rajin Melakukan Penilaian, Jujur pada Diri (Hisab).
Dalam bahasa manajemen mutu disebut self-assessment. Ini juga disebut sebagai audit internal.
Selanjutnya, audit berlanjut dengan rencana untuk masa depan. Tentunya berdasarkan hasil analisis kapabilitas, kelemahan, peluang dan hambatan yang telah dirumuskan, atau dalam bahasa manajemen disebutkan perencanaan strategis.
Tidak hanya dalam organisasi, tetapi juga individu harus merencanakan kehidupan mereka dengan baik.
Evaluasi diri Anda dengan jujur sebelum Anda nanti dihisab di alam keabadian. Bertobat dan berusaha menjadi yang terbaik.
Tidak hanya dari segi kesalahan dan dosa, dari segi produktifitas dan manfaat keduanya harus senantiasa dipelajari dan diperbaiki sehingga pada akhirnya husnul khotimah. Hingga bisa meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
2. Menghargai Waktu
Waktu itu seperti pedang, memotong dan menyakiti yang tersesat, malas dan tidak peduli dengan masa depan.
Jadi alat untuk sukses bagi setiap orang yang menggunakannya. Pepatah Arab melambangkan waktu sebagai pedang, deskripsi kekuatan, kemuliaan dan kemenangan.
Menjadi tua miskin harta dan malas beribadah membawa penderitaan. Muda kaya, kualitas ibadah yang baik dan keluarga bahagia, seperti impian semua orang.
3. Menjaga Amanah
Lidah memang tidak bertulang, tapi kata-kata bisa menyakiti hati. Janji adalah hutang, mudah diucapkan, sulit dipenuhi.
Kepercayaan adalah sebuah proses, buah dari sikap amanah yang diberikan oleh Allah, pemimpin dan mitra.
Mengontrolnya sangat sulit, menghancurkannya sangat mudah. Setelah kehilangan kepercayaan, kembali untuk membuatnya semula tidak mudah.
Bagi seorang muslim, sikap amanah merupakan karakter yang fundamental, sebagaimana digambarkan oleh Nabi. Perhiasan yang indah, untuk semua yang melakukannya.
4. Pembentuk Soliditas Tim
Tidak ada yang bisa bekerja sendiri. Orang membutuhkan energi yang berlipat ganda melalui kerja sama.
Siap mengalah untuk kebaikan dan kebersamaan. Mengisi celah ketika beberapa lupa mengisinya.
Siap angkat bicara saat tidak ada yang berani tampil memberi semangat. Bersiaplah untuk berada di belakang, pastikan semuanya telah mengatasi rintangan terlebih dahulu.
Rekatkan yang berserakan, selesaikan perselisihan, kumpulkan apa yang tertinggal, jadikan satu yang penuh dengan kedengkian dengan kedamaian.
5. Memiliki Komitmen terhadap Pelayanan dan Kinerja yang Tinggi
Dimensi manusia terletak pada komitmennya terhadap segala sesuatu. Melayani sesama dan lingkungan pada hakikatnya menjaga diri sendiri, kumpulkan energi kebaikan dan jadikan penuh berkah.
Komitmen dan kinerja adalah dua hal yang berjalan beriringan. Komitmen yang tinggi juga mengarah pada kinerja yang tinggi.
Setiap organisasi dan setiap individu mendambakan tipe orang seperti ini. Meyakinkan pemilik perusahaan, serta manajer dan bawahan.
6. Jadilah Pembelajar Sepanjang Hayat
Pada sesuatu yang dirasakan, manusia mempelajari ilmu kehidupan. Mereka yang terlambat belajar akan melakukan kesalahan yang sama.
Kualitas rendah, setingkat keledai. Pelajari apa saja, siapa saja, di mana saja, asalkan bermanfaat bagi Anda dan lingkungan.
Dalam ilmu pengetahuan ada kebijaksanaan, lurus dan terangkanlah jalan hidup.
Mereka yang terperosok dalam ketidaktahuan akan kesepian dan bingung tentang kehidupan. Belajarlah, jika Anda tidak mau, Anda akan mati sia-sia.
7. Bekerja Keras, Cerdas dan Ikhlas.
Oleh karena itu, agar kualitas pekerjaan terus menjadi lebih baik dan lebih berarti bagi kita dan sesama, cerdas dan ikhlas dalam bekerja.
Dalam ketulusan terletak makna terdalam dan energi kehidupan.
Video mengenai Etos Kerja dalam Islam bisa dilihat dibawah ini
Sekian artikel berjudul Prinsip Etos Kerja dalam Islam, semoga bermanfaat.
Bagaimana cara etos kerja dalam pandangan Islam?
Dalam Islam, etos kerja adalah semangat atau motivasi kerja yang dilandasi semangat beribadah kepada Allah SWT. Jadi bekerja tidak hanya memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi merupakan pengabdian kepada Allah SWT.
Apa pentingnya etos kerja dalam Islam?
Keutamaan Etos Kerja Dalam Islam yaitu Islam mengajarkan kepada semua orang untuk selalu berada di jalan yang lurus dengan selalu melakukan apa yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Salah satu perintah Allah adalah bekerja untuk menghindari melakukan sesuatu yang haram.
Apa yang menyebabkan rendahnya etos kerja dikalangan umat Islam?
Ada faktor dan pemicu rendahnya etos kerja di mata Islam dan kurang kuat diantaranya: (1) Kurangnya keimanan dan ketaqwaan terhadap Al-Quran dan As-Sunnah Allah SWT. (2) Tugas yang diselesaikan tidak fokus pada kualitas dan hasil yang baik.