Franchise Adalah: Keuntungan, Karakteristik, Jenis dan Tips
Franchise Adalah: Keuntungan, Karakteristik, Jenis dan Tips | Waralaba adalah bentuk bisnis terbesar yang pernah ada.
Tapi bagaimana memulainya? Bagaimana Franchise muncul? Artikel ini mengulas informasi tentang Franchise dan perkembangannya. Silahkan telusuri kisah lahirnya franchise di dunia bisnis.
Table of Contents
Sejarah Franchise Adalah…
Kata “franchise” sebenarnya berasal dari bahasa Perancis Kuno “franchir” yang berarti “bebas” dan memberikan kebebasan kepada beberapa pihak.
Franchise memiliki arti yang berbeda, umumnya konsep bisnis ini franchise artinya hak atau lisensi yang diberikan oleh seseorang atau kelompok untuk memasarkan produk berupa barang atau jasa dari perusahaan tertentu.
Di abad pertengahan, konsep franchise yang terdengar aneh lahir di tengah masyarakat.
Pada awal perkembangannya, Franchise adalah hak khusus yang diberikan oleh raja, gereja, atau pemerintah daerah untuk menjaga ketertiban.
Pengadilan di era abad pertengahan memberikan seseorang kekuasaan atau hak untuk menguasai pasar dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan bisnis.
Seiring waktu, ada ketentuan khusus untuk Franchise dalam European Common Law.
Kemudian konsep Franchise diterapkan selama masa kolonial dengan memberikan otoritas lokal wewenang untuk mengadakan pasar dan pameran.
Selama ini, raja Eropa memperluas konsep Franchise ke berbagai jenis kegiatan bisnis.
Selain itu, franchise terkenal sampai ke Jerman dan Amerika. Pada tahun 1840-an, Jerman mengakui gagasan Franchise sebagai hak khusus untuk menjual minuman dan makanan.
Di Amerika, pada awal tahun 1951, Franchise diakui sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan pengembangan barang dan jasa.
Di Amerika, konsep franchise pertama kali digunakan oleh perusahaan mesin jahit Singer in Deals.
Singer mencari pebisnis yang berminat mendapatkan lisensi mesin jahit di beberapa daerah.
Pengusaha atau pemegang lisensi diwajibkan untuk mengajari pelanggan cara menggunakan mesin jahit. Hingga akhirnya mesin jahit Singer diproduksi dalam jumlah besar.
Demikian juga, perusahaan bir, mobil, dan bensin mulai membagikan produk mereka dengan konsep Franchise.
Amerika mulai memproduksi mobil sebagai alat transportasi yang dapat memudahkan masyarakat dalam menyelesaikan aktivitas sehari-hari dengan cepat.
Henry Ford melihat banyak pelanggan yang tertarik dengan penemuan ini memulai produksi massal dan menemukan cara yang tepat untuk mendistribusikan produk.
Henry Ford dan pengusaha lainnya mulai mendistribusikan produk mereka dengan sistem dealer mobil.
Penemuan mobil memungkinkan orang Amerika untuk melakukan perjalanan jarak jauh dengan relatif cepat.
Menciptakan mobil dengan mesin ini tentunya membutuhkan bensin sebagai bahan bakar untuk menjalankannya.
Seperti halnya manusia, mobil membutuhkan energi dalam bentuk bahan bakar. Beberapa perusahaan minyak mulai membuka SPBU dengan konsep Franchise.
Konsep bisnis ini semakin berkembang bahkan sampai bisnis makanan. Akhirnya, Franchise makanan seperti McDonald’s mulai dibuka.
Di Indonesia, istilah Franchise disebut dalam persamaan bahasa Indonesia “waralaba” yang berarti usaha dengan keuntungan lebih atau laba khusus.
Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (LPPM) merupakan lembaga pertama yang memperkenalkan konsep franchise di Indonesia.
Pertamina menjadi perusahaan pertama yang mempraktekkan pemasaran ritel seperti Franchise melalui Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU).
Perusahaan jamu Nyonya Meneer mengikuti dan mulai mensertifikasi pemasaran jamunya ke perusahaan obat tradisional.
Bisnis franchise dinilai menarik dan menguntungkan bagi transformasi bisnis di Indonesia.
Franchise asing datang ke Indonesia dengan memberikan lisensi kepada perusahaan lokal seperti Kentucky Fried Chicken (KFC), Coca Cola, Dunkin Donats, dan lain-lain.
Perkembangan konsep bisnis Franchise mulai menyebar dari beberapa kota besar ke kota kecil.
Selain keuntungan, konsep franchise pasti akan membuat persaingan bisnis lokal di Indonesia semakin ketat.
Melihat konsep ini menguntungkan, pemerintah mengambil langkah untuk meningkatkan Franchise guna menciptakan iklim kerjasama bisnis dengan penggunaan lisensi.
Pada 1990-an, International Labour Organization (ILO) merekomendasikan agar pemerintah Indonesia mendirikan perusahaan dengan mekanisme Franchise untuk memperluas kesempatan kerja dan mempekerjakan tenaga ahli di sektor tersebut.
Selain itu, pada tanggal 22 November 1991, Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia membentuk Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dengan dukungan International Labour Organization (ILO). Asosiasi Restoran Waralaba Indonesia (ARWI) yang berfokus pada industri restoran didirikan pada tahun 1995.
ARWI dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia melalui lebih banyak informasi dan perkembangan teknologi bisnis restoran.
Pengembangan telah dilakukan dalam teknologi pangan, pengemasan, peralatan masak, manajemen pelayanan, kesehatan dan pengawetan gizi.
Melalui konsep Franchise, kegiatan usaha di Indonesia dikembangkan dengan membayar sejumlah royalti atas penggunaan merek/jasa berdasarkan izin Franchise yang telah disetujui.
Apa itu Franchise? Pengertian Franchise dan Franchisor
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007, istilah waralaba atau franchise dalam persamaan bahasa Indonesia adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjajian waralaba.
Dalam mekanisme waralaba, diidentifikasi dengan pihak pemberi waralaba dan pelaku bisnis yang ingin menjadi konsumen waralaba.
Pengertian Franchisor
Franchisor atau dalam bahasa Indonesia adalah pewaralaba sebagai orang/perusahaan yang memiliki dan menjual suatu merek dan mekanismenya dengan keinginan untuk memperoleh royalti.
Pengertian Franchise
Franchise atau dalam bahasa Indonesia berarti terwaralaba adalah orang/perusahaan yang membeli dan menggunakan suatu merek beserta mekanismenya untuk memperoleh keuntungan usaha.
Pengertian Franchise Fee
Franchise fee atau biaya perolehan waralaba sebagai harga yang disepakati untuk dibayar oleh penerima waralaba sebelum gerai waralaba dioperasikan.
Biaya tersebut dibayarkan oleh penerima waralaba untuk lisensi atau hak untuk menggunakan merek waralaba.
Baca juga: Harga Franchise Indomaret dan Cara Membukanya
Keuntungan Bisnis Franchise
Setelah diulas pengertian penting yang kita ketahui dalam bisnis franchise, apa saja yang kurang lebih bisa didapatkan dari bisnis franchise?
Keuntungan bisnis franchise bagi penerima waralaba adalah berbagi keuntungan dengan penerima waralaba sekaligus mengurangi risiko bisnis.
Selain itu, pemilik waralaba atau franchisor dapat menggunakan modalnya untuk mengembangkan bisnis dan memperluas layanan.
Selain itu, sumber pendapatan seperti royalty dan franchisee fee menjadi passive income.
Manfaat lain adalah bahwa pewaralaba dapat memanfaatkan jaringan yang ada untuk perluasan dan pengembangan yang mudah, hemat biaya, dan cepat.
Teknik bisnis franchise dapat mempercepat time to market, meningkatkan hasil pemasaran atau penjualan dan pendapatan bisnis franchisee.
Bisnis franchise bagi pemilik waralaba membawa manfaat seperti: mempermudah pengawasan manajemen dan meningkatkan pasokan sumber modal atau modal franchisee.
Keuntungan dari bisnis waralaba bagi penerima waralaba adalah mengurangi risiko kerugian karena penerima waralaba akan membantu menyelesaikan setiap masalah yang muncul.
Selain itu, penerima waralaba atau franchisee dapat mendirikan bisnis dalam waktu yang relatif lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan dengan memulai bisnis dari awal.
Selain itu, franchisee terbantu dalam hal branding karena franchisor telah membantu pemasaran dan branding.
Manfaat lain yang diterima franchisee adalah perolehan keterampilan, pengalaman dan langkah kerja yang terkait dengan menjalankan bisnis.
Franchisee tidak repot-repot membuat mekanisme bisnis, langkah-langkah customer engagement, peningkatan produk dan bisnis, serta SOP kerja.
Kemudahan akses permodalan merupakan keuntungan bagi franchisee karena akses permodalan dari bank menjadi lebih mudah oleh franchisee.
Karakter Franchise
Sekarang setelah Anda mengetahui sejarah perkembangan franchise, harap pahami karakter dasar waralaba.
Mekanisme bisnis ini memiliki perjanjian atau kontrak terdaftar yang menguraikan kebutuhan antara franchisee dan franchisor.
Selain itu, franchisor atau pemberi waralaba harus memberikan pelatihan pada semua faktor bisnis yang dimilikinya.
Franchisee di bawah kendali franchisor diperbolehkan untuk beroperasi dengan template atau proses, merek dan track record baik yang dimiliki oleh franchisor.
Penerima waralaba atau franchisee memiliki hak penuh untuk menjalankan usahanya sendiri dan membayar royalti kepada penerima waralaba atas hak yang diterimanya.
Selain itu, penerima waralaba atau franchisee berhak untuk menetapkan wilayah/lokasi penjualan tertentu sebagai salah satu pihak yang memasarkan barang atau jasa.
Franchisee melakukan investasi yang mengumpulkan dana mereka sendiri atau melalui dukungan sumber lain seperti pinjaman bank.
Jenis Franchise
Waralaba atau Franchise diklasifikasikan menjadi tiga jenis menurut East Asian Executive Report (1993) berikut penuturannya.
1. Product Franchise
Jenis franchising ini berfokus pada distribusi produk dari franchisee dengan area terbatas, seperti pengecer bahan bakar, British Petroleum dan Shell.
2. Processing Franchise atau Manufacturing Franchise
Dalam jenis ini, franchisor memiliki peran know-how yang penting atau menginformasikan suatu proses produksi, misalnya perusahaan minuman Coca Cola dan Fanta.
3. System Franchise atau Business Format
Jenis waralaba ini memberi pewaralaba kesempatan unik untuk mempresentasikan produk mereka sebagai paket kepada pelanggan seperti perusahaan makanan cepat saji KFC, Dublin Donuts, McDonald’s, dan lainnya.
Kesalahan Franchise yang Perlu Diketahui
Membuka perusahaan atau bisnis dengan mekanisme franchise tampaknya mudah untuk bergerak dan cara ini disukai banyak orang.
Namun, tidak ada yang kami lakukan tanpa risiko. Sama seperti bisnis franchise yang mengandung risiko, sebagai pemilik bisnis baru Anda perlu waspada. Inilah blunder franchise yang perlu dipahami
1. Kurangnya Dukungan dari Dana Operasional
Kesalahan pertama ketika melakukan Franchise adalah kurangnya dukungan dana operasional.
Franchise umumnya tidak memiliki banyak dukungan keuangan. Sumber dana yang dimiliki umumnya berasal dari dana investor dan sisanya dari dana yang diperoleh dari sumber franchisee.
Kesalahan yang sering terjadi adalah tidak adanya dana cadangan khusus untuk dimiliki.
2. Konsep waralaba yang sulit
Kesalahan kedua saat melakukan Franchise adalah memilih konsep waralaba yang sulit.
Perusahaan yang baik juga harus memiliki konsep yang bagus. Pemilihan franchise harus dicoba sebelum menjual gerai waralaba.
Sayangnya, beberapa franchise seringkali menawarkan konsep dan mekanisme yang belum terbukti berhasil.
3. Keputusan untuk Membuka Cabang
Kesalahan ketiga pada saat melakukan Franchise adalah terlalu tergesa-gesa membuka cabang baru.
Jika Anda belum siap untuk perkembangan franchise, jangan membuka cabang baru.
Meskipun orang sering mengukur keberhasilan bisnis franchise dengan jumlah toko yang dikelolanya, hak ini tidak mendasar.
Jika Anda ingin membuka cabang baru, Anda harus memperhitungkan peningkatan modal kerja.
4. Pinjam Uang Tanpa Perhitungan
Kesalahan yang sering terjadi ketiak melakukan Franchise adalah meminjam uang tanpa perhitungan.
Melakukan pinjaman tanpa menghitung hanya membuat bisnis Anda lebih berisiko.
Mekanisme waralaba memang lebih sederhana dibandingkan dengan membuka usaha dari awal.
Namun, Anda harus mempertimbangkan keadaan bisnis franchise agar tidak mengalami kerugian.
5. Tidak ada Instruksi Kerja
Kesalahan terakhir ketika melakukan Franchise adalah tidak ada instruksi kerja atau SOP.
Bisnis franchise tanpa SOP hanya memperbesar kemungkinan gagal di salah satu toko. Selain itu, bisnis waralaba tanpa SOP berdampak negatif pada semua cabang.
Panduan Membuka Bisnis Franchise
Setelah melihat kesalahan umum yang dilakukan orang saat memulai bisnis franchise, berikut adalah beberapa tips penting yang perlu Anda ketahui jika Anda ingin memulai bisnis waralaba!
1. Pembeda yang Menarik
Tips pertama dalam Membuka Bisnis Franchise adalah membuat pembeda yang menarik
Saat ingin memulai bisnis franchise, hal pertama yang harus dipikirkan adalah ide produk yang memiliki beberapa keunikan.
Kemudian Anda dapat menambahkan fasilitas tambahan untuk waralaba Anda.
2 poin ini dapat membuat franchise Anda berbeda dari waralaba lainnya. Ciptakan sesuatu yang baru dan unik untuk mendominasi pasar.
2. SOP Jelas
Tips kedua ketika Membuka Bisnis Franchise adalah pastikan SOP jelas.
Selain keunikan, standar operasional juga diperlukan sebagai dasar dan acuan bagi karyawan dalam menjalankan perannya masing-masing.
Kepastian SOP dapat membantu Anda memiliki standar kualitas yang serupa dengan waralaba lainnya.
Selain itu, SOP harus dirancang secara sederhana agar proses bisnis dapat dijalankan dengan mudah dan lancar.
3. Catatan Keuangan
Tips ketika saat anda Membuka Bisnis Franchise adalah membuat catatan keuangan yang jelas dan detail.
Sebuah bisnis waralaba harus memiliki catatan keuangan. Sebagai franchisor, Anda perlu membuat mekanisme akuntansi keuangan atau manual.
Meskipun perusahaan seseorang tidak cukup besar, pendataan tentang bisnis dan transaksi keuangan secara keseluruhan harus dilakukan.
Dengan memiliki catatan keuangan, Anda dapat mengamati dan mengetahui perubahan bisnis Anda dari hari ke hari.
Catatan ini membantu Anda melihat perkembangan status bisnis Anda, mis. Produk mana yang memberi Anda keuntungan dan produk mana yang menurunkan Anda.
4. Kontinuitas Antar Franchise
Tips terakhir ketika Membuka Bisnis Franchise adalah kontinuitas antar franchise.
Pemberi waralaba biasanya menawarkan kursus pelatihan reguler untuk pewaralaba.
Sekalipun bisnis franchise dijalankan oleh pemilik yang berbeda, pelanggan tetap melihat merek yang sama.
Oleh karena itu, ketika membuka bisnis franchise, penting untuk memikirkan keberlanjutan standar kualitas produk dan layanan, bahan produksi, peralatan dapur, seragam karyawan, dan lain-lain.
Penutup
Ini adalah beberapa diskusi tentang franchise dan perubahannya. Baru-baru ini, franchise telah menjadi bisnis yang paling menjanjikan untuk terus berkembang.
Apa itu franchise? Franchise adalah langkah termudah dan tercepat untuk memulai bisnis. Karena itu, membeli franchise tentu saja merupakan merek bisnis yang sangat dikenal oleh penduduk.
Meskipun dalam beberapa kasus beberapa franchise masih tergolong baru dan belum terlalu dikenal.
Selain itu, franchise memberikan kemudahan dalam tata kelola atau kontrol perusahaan, karena mereka yang menerima franchise diharuskan menggunakan standar atau dasar yang sama.
Sederhananya, waralaba adalah bisnis yang mengharuskan pemilik modal untuk menyediakan dana. Dimana yang menerima franchise hanya menerima deal yang sudah ada atau sudah selesai.
Sekian artikel berjudul Franchise Adalah: Keuntungan, Karakteristik, Jenis dan Tips, Semoga artikel ini bermanfaat.
Franchise itu apa sih?
Secara umum dan rinci, bisnis Franchise adalah bentuk kerjasama bisnis antara pemilik merek, produk atau mekanisme operasi. Kolaborasi ini didelegasikan kepada pihak kedua yang berhak memperoleh lisensi untuk menggunakan merek, produk, dan mekanisme operasional dalam menjalankan bisnis.
Apa keuntungan dari franchise?
Manfaat Bisnis franchise yaitu menyediakan jaringan bisnis yang luas bagi pemilik usaha kecil. Kita tidak terlalu membutuhkan pengalaman bisnis yang ideal untuk menjalankan bisnis franchise. Penjual franchise memberikan pelatihan yang kita butuhkan untuk memulai bisnis.
Apa kekurangan franchise?
Berikut adalah beberapa kekurangan dalam memulai bisnis waralaba (franchising) yang perlu Anda waspadai: Pelanggan waralaba tidak memiliki kendali atas bisnisnya sendiri. Itu karena semua mekanisme diatur oleh franchisor. Sampai kebebasan bergerak konsumen waralaba dibatasi.