12+ Alasan Cuti Kerja yang Masuk Akal dan Baik
Apa Saja Alasan Cuti Kerja yang Masuk Akal dan Baik? Sebagai karyawan, Anda memiliki berbagai hak terkait dengan tugas yang harus diselesaikan.
Salah satu hak yang Anda dapatkan adalah mendapatkan waktu liburan dari perusahaan tempat Anda bekerja.
Tentunya untuk bisa mengambil cuti kerja ada trik-trik tertentu salah satunya dengan memperhatikan langkah dan alasannya agar diterima oleh atasan.
Mari kita tinjau apa saja alasan cuti kerja yang logis dan dapat diterima berikut ini. Pada titik tertentu selama bekerja, setiap karyawan mungkin perlu mengambil cuti.
Lalu apa Alasan Cuti Kerja yang perlu karyawan pakai?
Table of Contents
Alasan Cuti Kerja yang Masuk Akal
Meskipun cuti adalah hak karyawan, namun permintaan tersebut tetap harus disertai dengan alasan yang jelas agar permintaan cuti Anda dapat diterima oleh atasan Anda.
Sebelum mengajukan cuti, pastikan Anda mengetahui dan memahami peraturan perusahaan.
Ini dilakukan untuk meminimalkan perselisihan sambil mempertahankan rekam jejak Anda di tempat kerja.
Sebagai seorang karyawan, Anda mungkin akan bingung ketika harus berdebat saat ingin mengambil cuti kerja.
Masalahnya banyak atasan yang merasa sangat sulit untuk memberikan izin ketika benar-benar tidak mungkin untuk masuk ke kantor.
Nah, agar Anda tidak salah paham, berikut adalah beberapa Alasan Cuti Kerja yang masuk akal juga logis dan dapat diterima:
1. Cuti Sakit
Alasan umum yang sering digunakan karyawan untuk mengambil cuti kerja adalah sakit.
Tentu saja, alasan cuti ini sepenuhnya logis, ingat bahwa siapa pun dapat mengalami rasa sakit tanpa diprediksi.
Namun, alasan ini akan menjadi tidak logis jika Anda berpura-pura sakit karena malas masuk kerja.
Oleh karena itu, setiap perusahaan mewajibkan setiap karyawan untuk membuat surat keterangan sakit dari dokter jika ingin mengambil cuti kerja karena sakit.
Anda biasanya akan menerima surat keterangan ini dari dokter umum atau dokter yang dipilih oleh perusahaan.
Selain surat keterangan sakit, Anda juga harus memberi tahu atasan jika Anda berhalangan masuk kerja karena sakit.
Kenapa begitu? Selain norma, pernyataan ini memungkinkan atasan untuk mencari karyawan lain sebagai alternatif jika diperlukan.
2. Musibah Keluarga
Sakit atau meninggalnya anggota keluarga dapat menjadi alasan yang masuk akal untuk tidak mengambil cuti kerja.
Alasan cuti kerja ini bersifat tiba-tiba dan di luar kendali karyawan yang bersangkutan.
Penting bagi karyawan untuk memberi tahu atasan langsungnya tentang ketidakhadirannya sehingga tidak ada kesalahan komunikasi atau tidak dihitung sebagai ketidakhadiran kerja.
Bukti ketidakhadirannya dapat berupa, misalnya surat keterangan sakit dari dokter atau surat belasungkawa dari pihak yang terkait, yang diberikan kepada atasannya pada saat karyawan tersebut kembali bekerja.
3. Rapat Orang Tua (Bagi yang Memiliki Anak)
Bagi Anda yang sudah memiliki anak yang bersekolah, pasti ada saat-saat tertentu saat Anda harus datang ke sekolah.
Misalnya rapat dengan pihak sekolah, pembagian rapor siswa dan acara lainnya.
Ini bisa menjadi salah satu alasan cuti untuk tidak masuk kerja atau terlambat masuk kerja.
Ketika Anda menerima surat undangan dari pihak sekolah, itu menjadi bahan untuk bukti kepada atasan Anda.
4. Kegiatan Keagamaan atau Budaya
Setiap agama di Indonesia memiliki hari libur nasional tertentu, tetapi beberapa daerah sering memiliki festival agama dan budaya tertentu.
Anda mungkin harus menghadiri perayaan dan ini bisa menjadi alasan untuk mengambil cuti dari pekerjaan.
5. Terkena Bencana Alam
Bencana seperti banjir, gempa bumi, kebakaran atau angin topan biasanya sulit diprediksi.
Jika situasi ini muncul, Anda dapat mengajukan cuti kerja untuk melindungi diri sendiri dan keluarga atau untuk menyelamatkan harta benda Anda.
6. Mengalami Kecelakaan di Jalan
Seorang karyawan juga dapat tidak masuk kerja karena kecelakaan pada saat menggunakan kendaraan, baik umum maupun pribadi.
Jika kecelakaan itu bukan kecelakaan parah, karyawan dapat memberi tahu manajer mereka secara langsung.
Bukti kecelakaan, seperti surat keterangan dari polisi atau rumah sakit, harus ditunjukkan kepada atasannya di kemudian hari.
Jika sebaliknya, maka pihak keluarga karyawan atau pihak berwenang yang menyampaikan informasi kecelakaan kepada atasan karyawan tersebut.
7. Mengikuti Kegiatan Serikat Kerja
Sebagai aturan, perusahaan besar tentu memiliki serikat pekerja sebagai organisasi yang menyampaikan keprihatinan karyawan kepada perusahaan. Anggota serikat ini adalah beberapa karyawan dari perusahaan terafiliasi.
Kegiatannya pun beragam, mulai dari pelatihan organisasi hingga perundingan bersama antara serikat pekerja dan perusahaan.
Tentu saja, kegiatan ini membuat sebagian anggotanya untuk masuk kerja.
Secara regulasi, hal itu diperbolehkan asalkan ada surat penjelasan kepada perusahaan.
8. Menanggapi Panggilan Pihak yang Berwajib
Alasan Cuti Kerja lain yang bisa Anda gunakan saat tidak masuk kerja adalah memenuhi panggilan dari pihak yang berwajib, seperti polisi, jaksa, atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Status karyawan yang diundang oleh pihak yang berkuasa biasanya adalah saksi dalam kasus hukum.
Panggilan pihak penegak hukum ini dikirim ke perusahaan sehingga karyawan tidak perlu memberi tahu perusahaan.
Dalam beberapa kasus, pihak perusahaan atau serikat kerja menawarkan perlindungan hukum jika karyawan membutuhkannya.
9. Menjadi Panitia Kegiatan Sosial
Alasan logis lain Anda mungkin ingin mengambil cuti dari pekerjaan adalah menjadi panitia kegiatan sosial.
Kegiatan ini bisa terkait dengan organisasi keagamaan atau masyarakat, misalnya perayaan Hari Kemerdekaan.
Tentu saja, alasan cuti kerja ini harus disertai dengan bukti dari penyelenggara kegiatan.
Sebagai aturan, bukti harus dikomunikasikan kepada atasan langsung karyawan setidaknya satu minggu sebelum kegiatan.
10. Menghadiri Seminar atau Pelatihan
Pihak perusahaan umumnya sangat senang ketika beberapa karyawan mereka terus belajar untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka di tempat kerja.
Nah, jika ada seminar atau pelatihan yang bermanfaat untuk efektivitas kerja Anda, maka bisa jadi alasan logis untuk tidak masuk kerja.
Yang terpenting adalah apakah Anda benar-benar memiliki bukti bahwa Anda pernah mengikuti workshop tersebut.
11. Cek Kesehatan Secara Berkala
Ada kemungkinan bahwa pada waktu-waktu tertentu Anda perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala di Puskesmas, dokter atau layanan kesehatan lainnya.
Misalnya memeriksakan gigi, mata, THT, kolesterol, asam urat, kadar gula dan sejenisnya.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan adalah salah satu alasan cuti kerja yang dapat Anda buat.
12. Masalah Kendaraan
Kendaraan yang tiba-tiba mogok di tengah jalan bisa menjadi salah satu penyebab tidak bisa masuk kerja.
Alasan cuti kerja ini bersifat tiba-tiba dan di luar kendali karyawan yang bersangkutan.
Alasan ini bisa digunakan karena Anda perlu membawanya ke bengkel dan tidak bisa datang ke kantor atau terlambat ke kantor.
13. Anak Sakit
Anak adalah tanggung jawab orang tuanya. Jika sesuatu terjadi pada seorang anak, orang tua harus cepat.
Juga, jika anak Anda sakit atau mungkin tubuh Anda sedang tidak enak badan, ini bisa menjadi alasan untuk mengambil cuti kerja yang bisa Anda manfaatkan, lho.
Banyak bos adalah orang tua dan memahami urgensi berada bersama anak yang sakit.
Jika Anda perlu mengambil cuti kerja untuk merawat penyakit anak Anda, hal ini biasanya disetujui oleh atasan Anda.
Namun, ada juga beberapa bos yang tidak begitu menyenangkan dan hanya memberikan beberapa waktu untuk digunakan dalam situasi tersebut.
Bagaimana anda memutuskan untuk memakainya terserah anda.
Jika tidak ada alternatif lain, Anda dapat mengambil cuti sakit atau cuti individu jika mendesak.
Alasan Cuti Kerja yang Harus Dihindari
Beberapa alasan untuk mengambil cuti saat ini mungkin terdengar logis dan dapat diterima oleh atasan.
Namun, ada juga beberapa alasan yang tidak boleh digunakan jika Anda ingin bolos dari pekerjaan.
Contoh Alasan cuti kerja yang tidak logis dan tidak dapat diterima.
- Habis bergadang
- Telat bangun tidur
- Listrik rumah mati
Juga, secara umum, alasan-alasan ini dapat berdampak negatif bagi Anda jika Anda menggunakannya.
Penutup
Ini adalah alasan logis dan dapat diterima untuk cuti dari pekerjaan yang dapat dibagikan oleh kami kepada Anda.
Kami menyarankan untuk bijaksana dalam menentukan alasan untuk mengambil cuti kerja dan jujur dengan atasan tentang situasi saat ini.
Karyawan tidak masuk kerja di luar hari libur dan cuti sebagai hal yang wajar di suatu perusahaan selama ada proses atau kebijakan perusahaan yang mengatur hal tersebut.
Sekian artikel berjudul 12+ Alasan Cuti Kerja yang Masuk Akal dan Baik, semoga bermanfaat.