2+ Cara Menghitung Biaya Produksi dan Contohnya
Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi? Anda perlu mengetahui terlebih dahulu biaya variabel, biaya tetap terlebih dahulu.
Proses produksi sebagai kegiatan operasional tertentu dari perusahaan industri atau manufaktur. Perusahaan memperhitungkan cost of production ketika proses pengolahan dimulai dengan bahan baku sehingga menjadi barang siap pakai atau setengah jadi.
Perhitungan biaya produksi cukup rumit, karena ada banyak jenis komponen pengeluaran di perusahaan manufaktur.
Oleh karena itu, pengetahuan lebih lanjut dalam hal ini sangat penting. Pembahasan contoh biaya produksi berikut ini diawali dengan pengertian, contoh, langkah-langkah perhitungan, dan unsur-unsurnya.
Table of Contents
Biaya Produksi Adalah…
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses manufaktur atau pengendalian terhadap produksi produk siap jual. cost of production ini dihitung dari awal pemrosesan hingga barang jadi atau barang setengah jadi.
Biaya produksi merupakan akumulasi dari pengeluaran-pengeluaran yang dibutuhkan perusahaan untuk dapat mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Ruang lingkup cost of production meliputi 3 item diantaranya bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.
cost of production ditanggung oleh perusahaan sampai proses manufaktur menghasilkan barang yang siap dipasarkan. Kemudian, biaya setiap unit produk diperhitungkan, yang akan menyederhanakan perhitungan.
Biaya-biaya ini kemudian mengarah pada pembentukan harga pokok barang jadi pada akhir periode akuntansi.
Semua pengorbanan ekonomis yang digunakan dalam pengolahan bahan mentah sampai dengan penyelesaian dan kesiapan penawaran ke pasar disebut sebagai biaya produksi.
Pengeluaran perusahaan dalam bentuk cost of production dianggap sebagai biaya yang jelas diperlukan untuk memproduksi barang jadi. Sifat dari biaya ini lebih mungkin terjadi selama aktivitas pembuatan barang masih berlangsung.
Sifat biaya produksi berbeda dengan biaya operasional. Biaya operasional biasanya dikeluarkan oleh perusahaan untuk menunjang mekanisme manajerial perusahaan, sedangkan cost of production dikeluarkan untuk barang yang siap dijual.
Pengertian Biaya Produksi Menurut Para Ahli
Berikut merupakan pengertian dari biaya produksi berdasarkan pendapat para ahli
Pengertian Biaya Produksi Menurut Mulyadi (2015:14)
Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Secara garis besar biaya produksi dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
Pengertian Biaya Produksi Menurut Harnanto (2017:28)
Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang dianggap melekat pada produk, meliputi biaya, baik langsung maupun tidak langsung dapat diidentifikasikan dengan kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
Pengertian Biaya Produksi Menurut Riwayandi (2014:10)
Biaya Produksi merupakan biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Pengertian Biaya Produksi Menurut Hansen dan Mowen (2002:24)
Production Cost atau biaya produksi adalah total biaya yang berhubungan dengan proses pembuatan barang dan penyediaan jasa.
Biaya produksi umumnya adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pengusaha selama pemrosesan untuk menghasilkan produk yang dapat dipasarkan.
Beberapa biaya yang dihitung mulai dari pembelian bahan baku, biaya pengolahan, hingga barang jadi atau 1/2 barang jadi. Total biaya yang dikeluarkan disebut sebagai biaya produksi.
Baca juga: Produksi Adalah: Fungsi, Tujuan, Jenis dan Tahapan
Jenis Jenis Biaya Produksi
Penting bagi perusahaan untuk mengklasifikasikan harga pokok produksi sehingga dapat mengetahui jenis biaya apa saja yang diperlukan selama proses pengolahan barang.
Sebuah perusahaan perlu mengklasifikasikan harga pokok produksi untuk kemudian menghitung harga dasar dengan lebih mudah.
Klasifikasi biaya produksi mempengaruhi perhitungan neraca perusahaan. Bisnis harus dapat memahami dengan benar sifat biaya produksi agar dapat memperhitungkannya secara memadai.
Secara umum, ada 5 jenis biaya produksi yang dibebankan dalam pengelolaan barang dagangan. Simak pembahasan beberapa jenis biaya produksi pada perusahaan manufaktur pada uraian di bawah ini.
1. Biaya Tetap
Biaya variabel adalah biaya yang tidak berubah secara signifikan walaupun volume produksi barang bertambah atau berkurang. Jenis tarif ini memiliki karakter tertentu dan dapat dianggarkan sesuai dengan itu.
Jenis biaya tersebut masih memiliki jumlah nominal yang sama yang harus dikeluarkan untuk setiap proses produksi. Meskipun proses produksi padat, biaya tidak akan meningkat, sehingga output dapat ditingkatkan.
Karena sifatnya yang tetap, perusahaan dapat merencanakan anggaran untuk biaya tetap, sehingga tidak ada biaya tambahan atau pemotongan yang harus ditakuti. Biaya produksi tetap ini biasanya dikeluarkan selama proses produksi berlangsung.
Contoh biaya tetap yang harus dibayar perusahaan dalam jumlah yang sama untuk volume produksi yang berbeda adalah biaya sewa pabrik. Perusahaan wajib membayar iuran secara berkala sesuai dengan harga yang disepakati.
Bentuk lain dari biaya tetap adalah pengeluaran perusahaan untuk membayar upah bulanan karyawan. Beban operasional tetap lainnya adalah biaya upah petugas keamanan dengan mekanisme pembayaran bulanan.
2. Biaya Variabel (Variabel Cost)
Jenis pengeluaran produksi perusahaan berikutnya adalah biaya variabel, yang bergantung pada output. Oleh karena itu, ketika produksi barang lebih tinggi, biaya variabel juga meningkat.
Biaya variabel tidak diperlukan sampai proses produksi berjalan, sehingga menjadi dasar pengeluaran per unit yang akan dikirim. Jenis biaya variabel yang diperlukan dalam proses produksi adalah pembelian bahan baku.
Pengeluaran untuk pembelian bahan baku umumnya didorong oleh target output selama proses produksi. Biaya variabel ini akan berubah seiring dengan perubahan proses produksi.
Ketika proses produksi berhenti, berarti biaya variabel perusahaan yang berproduksi adalah 0. Biaya variabel sebagai bagian dari harga pokok produksi diperlukan untuk menentukan harga barang pada saat pemasaran sedang berlangsung, dalam perhitungan per unit.
3. Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Biaya rata-rata sebagai biaya satuan diperoleh dengan membagi total pengeluaran dengan output. Biaya rata-rata ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk nantinya mengambil keputusan produksi.
Biaya produksi per unit ditentukan dengan mempertimbangkan biaya rata-rata ini. Kemudian perusahaan dapat menentukan persentase keuntungan yang ingin diperoleh dari biaya rata-rata. Ketika memutuskan produksi, biaya rata-rata dibandingkan dengan biaya tetap.
Hasil perbandingan memungkinkan untuk mendapatkan informasi tentang biaya mana antara biaya tetap dan variabel yang lebih tinggi. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar bagi perusahaan untuk mengidentifikasi laba yang baik.
Rumus Average Cost Produksi Adalah
AC = Biaya Rata-rata (Average Cost)
TC = Biaya Total (Total Cost)
Q = Jumlah Barang
4. Biaya Marjinal (Marginal Cost)
Biaya marjinal dapat didefinisikan sebagai pengeluaran tambahan yang ingin digunakan perusahaan untuk meningkatkan produksi.
Perusahaan dapat menentukan jumlah output optimal yang dapat diperoleh selama proses produksi dengan meningkatkan biaya marjinal.
Biaya marjinal dihitung dengan menambahkan biaya variabel selama proses produksi. Perusahaan juga dapat menghubungkan biaya tetap dengan biaya marjinal ketika memproduksi output tambahan.
Fungsi biaya marjinal untuk membantu perusahaan mengoptimalkan kegiatan operasional secara detail. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk lebih efektif mencapai nilai keuntungan produk yang optimal.
Biaya marjinal baru dapat dihitung setelah biaya tetap dan variabel telah ditemukan oleh perusahaan. Biaya marjinal dihitung dengan membagi kenaikan biaya dan perubahan jumlah target produksi.
Rumus Marginal Cost Produksi Adalah
MC = Biaya Marjinal (Marginal Cost)
∆TC = perubahan Biaya Total (Total Cost)
∆Q = Perubahan Jumlah Barang
5. Total Biaya (Total Cost)
Jenis terakhir dari biaya produksi adalah biaya total, yang merupakan hasil dari kombinasi variabel dan biaya tetap. Total biaya ini dapat memberikan informasi tentang total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Total biaya ini hanya dapat diterapkan jika perusahaan telah memiliki output berupa barang-barang yang dapat dipasarkan.
Perhitungan biaya total ini harus dilakukan pada setiap akhir periode produksi agar pelaporan dapat berlangsung secepat mungkin.
Total biaya ini bersifat lengkap karena mencakup semua biaya bisnis selama proses produksi. Total biaya ini juga termasuk biaya bahan baku, administrasi dan pemasaran.
Rumus Total Cost Produksi Adalah
TC = FC + VC
TC = Biaya Total (Total Cost)
FC = Biaya Tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
Cara Menghitung Biaya Produksi
Langkah menghitung biaya produksi sebenarnya cukup sederhana setelah melihat rumus yang digunakan. Total HPP itu sendiri harus terlebih dahulu menghitung total biaya produksi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik
Setelah menentukan total biaya produksi, maka rumus untuk menentukan HPP adalah sebagai berikut:
Harga Pokok Produksi : Total Biaya Produksi + Persediaan Barang dalam Proses Produksi Awal – Persediaan Barang dalam Proses Produksi Akhir
Dengan itu Anda dapat menemukan jumlah HPP yang ingin Anda cari sehingga dapat digunakan untuk berbagai perhitungan lain yang diperlukan di perusahaan, baik itu proses perencanaan, analisis maupun evaluasi.
Baca juga: Teori Produksi: Jenis, Tahapan, dan Faktor
Contoh Biaya Produksi
Biaya produksi dicatat selama proses pengolahan produk di sebuah perusahaan di perusahaan manufaktur.
Contoh yang akan diulas kali ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang makanan dan memproduksi mie.
Dalam hal ini, Perusahaan Makanan Sehat memproduksi mie kuning siap masak selama sebulan dengan output 4.000 bungkus barang jadi. Berikut ini adalah rincian biaya produksi mie kuning selama sebulan.
- Biaya pembelian bahan baku = Rp 11.000.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 3.500.000
- Biaya Gaji Petugas Keamanan Pabrik = Rp 2.000.000 (hanya selama proses produksi)
- Biaya Sewa Pabrik = Rp 1.500.000
Total biaya produksi untuk membuat 4.000 bungkus mie kuning adalah Rp 18.000.000. Dari total pengeluaran, biaya per unit produksi dapat ditentukan dengan membagi total biaya dengan jumlah total produk. Perhitungannya Rp 18.000.000 / Rp 4.000 = Rp 4.500.
Kemudian perusahaan dapat menentukan nilai penjualan dengan mempertimbangkan harga pokok produksi per unit ditambah persentase keuntungan.
Untuk produk mie kuning ini persentase keuntungan yang digunakan adalah 40% dari biaya produksi. Jadi perhitungan nilai penjualan per unit adalah Rp 4.500 + (40% x Rp 4.500) = Rp 6.300
Dengan mengetahui total biaya produksi, perusahaan dapat lebih akurat dalam menentukan nilai jual. Selain itu, informasi biaya ini berguna bagi perusahaan untuk meminimalkan risiko selama proses produksi.
Unsur Biaya Produksi
Biaya produksi pada perusahaan manufaktur ada 3 jenis yang meliputi proses perolehan bahan baku sampai dengan siap untuk dijual. Item berikut ini penting untuk dimasukkan dalam biaya produksi perusahaan manufaktur.
1. Biaya Bahan Baku
Elemen pertama yang menjadi faktor dalam biaya produksi adalah biaya bahan baku. Biaya ini digunakan untuk mendapatkan bahan utama yang digunakan untuk memproses produk. Mendapatkan biaya bahan baku ini dicapai dengan pembelian atau pengolahan bahan utama.
Ada banyak hal yang berkaitan dengan biaya bahan baku perusahaan. Komponen pertama dari biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian. Bisnis dapat membeli komoditas ini baik dengan debit langsung, kredit, atau impor dari vendor luar.
Faktor biaya yang harus dikeluarkan untuk bahan baku adalah biaya penyimpanan. Bahan baku yang dibeli oleh perusahaan harus diteruskan ke gudang untuk memperkirakan bahan mana yang akan diproses terlebih dahulu.
Biaya bahan baku memperhitungkan biaya untuk pengeluaran lain yang dihitung selama proses transportasi. Beban produksi ini timbul karena adanya perhitungan harga dasar bahan baku yang dibeli oleh perusahaan.
Komponen biaya yang tercatat dengan jelas dalam mendapatkan biaya bahan baku adalah harga beli, biaya angkut dan biaya penyimpanan sampai dengan titik kesiapan untuk diproses. Saat ini, biaya renovasi dan komisi sering tidak dicantumkan karena sulit dihitung.
Pendataan saat pembelian bahan baku umumnya disamakan dengan jumlah nominal pada invoice. Dokumen transaksi bisnis berisi informasi tentang harga pembelian dasar, biaya pengiriman dan pajak penjualan.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung sebagai anggaran yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membayar upah karyawan bagian produksi. Tenaga kerja langsung sebagai karyawan perusahaan berhubungan langsung dengan proses produksi.
Gaji pekerja produksi ini diakui dari pengolahan bahan baku hingga produk jadi. Contoh upah karyawan yang dapat dimasukkan dalam biaya tenaga kerja langsung adalah upah operator mesin.
Unsur biaya tenaga kerja langsung di perusahaan manufaktur profesional tidak hanya mencakup upah pokok pekerja. Biaya lain seperti tunjangan karyawan dan asuransi diperhitungkan dalam perhitungan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya langsung anggaran kerja ini dapat dilakukan dengan merencanakan kebutuhan staf terlebih dahulu. Kemudian perusahaan dapat menetapkan gaji pokok yang harus diterima karyawan langsung sesuai dengan pembagian kerja.
Perusahaan harus memantau kinerja mereka yang dipekerjakan secara langsung agar upah tetap dapat dibayarkan secara layak sesuai kualitas pekerjaan. Biaya tenaga kerja langsung ini dicatat dalam biaya satuan produksi.
3. Pekerjaan Overhead Pabrik
Biaya lain yang terkait dengan proses produksi di luar bahan baku dan tenaga kerja langsung dikenal sebagai biaya overhead pabrik. Overhead ini sering kali berasal dari biaya material tambahan, proses pemantauan produksi, dan pajak.
Overhead pabrik diakui dalam Akun Laba Rugi setelah penutupan periode akuntansi. Faktor biaya ini memegang peranan penting dalam mengoptimalkan proses produksi.
Pembayaran upah terkait tenaga kerja yang tidak dapat dikaitkan dengan kinerja produk dialokasikan ke overhead pabrik. Lalu ada biaya perawatan mesin atau sewa pabrik, yang nantinya menambah biaya overhead.
Biaya overhead pabrik juga dapat dialokasikan ke biaya variabel, yang dapat bervariasi sesuai volume produksi. Contoh biaya overhead pabrik yang mengikuti volume produksi adalah pembelian peralatan pabrik dan pembayaran listrik pabrik.
Sekian artikel berjudul 2+ Cara Menghitung Biaya Produksi dan Contohnya, semoga bermanfaat.
Biaya produksi terdiri dari apa saja?
Biaya produksi atau cost of production dapat diartikan sebagai akumulasi dari biaya-biaya yang diperlukan dalam proses produksi, antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik.