10+ Contoh Kegiatan Distribusi dalam Bisnis
Contoh Kegiatan Distribusi dalam Bisnis sudah banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah toko online makanan yang produknya bisa kita nikmati meskipun tempatnya jauh.
Secara sederhana, kegiatan distribusi dipahami sebagai suatu proses penyaluran yang meliputi proses pengiriman atau pengangkutan kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat.
Dalam dunia bisnis, kegiatan menyalurkan barang dan jasa dilakukan untuk mempermudah proses penyampaian dan pendistribusian barang atau jasa dari produsen ke pelanggan.
Pelaku kegiatan distribusi, yang dikenal sebagai distributor, bertanggung jawab sebagai perantara agar setiap pelanggan dapat menerima barang atau jasa dari produsen.
Jadi, distributor pertama-tama membeli barang dari kelompok produsen untuk kemudian menjualnya kembali ke beberapa pelanggan.
Distributor ini terlihat dapat memproduksi suatu produk atau jasa sedemikian rupa sehingga dapat mendistribusikan secara luas di pasar sasaran yang membutuhkannya.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan distribusi adalah sesuatu yang memiliki hubungan yang kuat dengan kegiatan pemasaran.
Table of Contents
Kegiatan Distribusi Adalah…
Distribusi adalah penyaluran barang atau produk dari produsen ke pelanggan. Orang yang mengambil tindakan atau menjalankan proses distribusi adalah distributor.
Agar lebih mudah untuk melihat dan memahami segala sesuatu tentang distribusi, Anda harus terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan distribusi. Beberapa ahli mengungkapkan pemahamannya masing-masing dan fokus pada distribusi.
Pengertian Kegiatan Distribusi Menurut Soekartawi
Soekartawi memiliki pandangan yang sedikit berbeda dalam memahami aktivitas distribusi. Dalam pandangannya, distribusi lebih condong ke kegiatan yang dapat membuat barang atau jasa dapat diterima oleh konsumen akhir.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa distribusi tidak hanya menjangkau pelanggan industri yang menggunakan barang atau jasa untuk menghasilkan barang atau jasa lain.
Titik akhir kegiatan penjualan adalah barang atau jasa diterima atau digunakan oleh pelanggan, bukan untuk dijual kembali.
Pengertian Kegiatan Distribusi Menurut Basu Swasta
Basu Swastha adalah salah satu pakar manajemen yang menggambarkan kegiatan distribusi sebagai alur pemasaran yang digunakan oleh produsen produk (produsen) untuk mengirimkan produknya ke pelanggan (baik pelanggan individu atau industri).
Dalam pengertian ini, distribusi memiliki arti aliran yang dibuat atau diciptakan oleh produsen, sedangkan pelanggan (individu atau industri) memperoleh barang atau jasa dari aliran ini.
Pengertian Kegiatan Distribusi Menurut Alex S. Nitisemito
Alex S. Nitisemito memiliki pemahaman yang berbeda tentang kegiatan distribusi. Alex menekankan peran distributor dalam proses distribusi.
Alex melihat kegiatan distribusi sebagai lembaga penyalur atau distributor yang kegiatannya terdiri dari pendistribusian barang atau jasa dari produsen ke pelanggan.
Pemahaman Alex S. Nitisemito ini menunjukkan keutamaan kehadiran distribusi dalam proses produksi dan konsumsi barang atau jasa.
Distributor tidak hanya sekedar aliran dari produsen, tetapi dapat berdiri sendiri sebagai agen tertentu di luar produsen atau klien.
Kegiatan distribusi terdiri dari tiga jenis yaitu distribusi tidak langsung, distribusi semi langsung dan penjualan langsung.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Distribusi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pendistribusian, salah satunya adalah sebagai berikut:
a. Faktor Produk
Produk berumur pendek seperti minuman dan makanan memiliki jalur distribusi yang berbeda dengan produk berumur panjang seperti pakaian. Proses penjualan terlihat pada produk, begitu juga dengan kualitas barangnya.
b. Faktor Pembelian
Faktor lain yang mempengaruhi proses distribusi adalah faktor pembelian. Distributor harus bisa melihat apa yang dibutuhkan oleh konsumen atau pelanggan. Perantara seperti apa yang dibutuhkan saat membeli.
c. Faktor Pasar
Pasar adalah tempat orang membeli dan menjual. Faktor pasar yang mempengaruhi penjualan adalah cara pelanggan membuat skema pembelian, jumlah pelanggan yang ada, jumlah pesanan dan lain-lain.
d. Faktor Perusahaan
Faktor perusahaan yang mempengaruhi proses distribusi yang ditentukan berhubungan dengan modal dalam proses distribusi.
Selain itu, manajemen perusahaan mempengaruhi proses distribusi. Ketika kinerja perusahaan baik, distribusi produk berjalan lancar.
Tujuan Kegiatan Distribusi
Seperti yang telah disebutkan di awal artikel ini, tujuan utama kegiatan distribusi tidak hanya mendistribusikan produk atau jasa dari produsen ke pelanggan, tetapi ada beberapa tujuan lain juga.
1. Untuk Memudahkan Pelanggan Mendapatkan Barang/Jasa
Tujuan utama kegiatan distribusi adalah untuk memudahkan akses pelanggan terhadap barang atau jasa, karena tidak semua pelanggan memiliki akses ke produsen langsung.
Karena ada kegiatan menyalurkan barang dan jasa, pelanggan bisa mendapatkan barang yang mereka butuhkan. Selain itu, kegiatan ini menjamin barang yang diterima pelanggan sesuai dengan yang diinginkan.
2. Sebagai Jaminan Proses Produksi
Jika kegiatan distribusi dilakukan dengan baik, maka hubungan antar proses produksi dapat terjaga sehingga barang tidak menumpuk terlalu lama di gudang.
Semakin banyak pelanggan menerima atau membutuhkan barang, semakin cepat proses produksinya. Proses pembuatan barang tidak dapat dilanjutkan sampai barang produksi sebelumnya telah tiba di pelanggan.
Ini biasanya hanya berlaku untuk produsen besar dan menengah, karena produsen kecil biasanya menjual langsung ke pelanggan untuk mempersingkat saluran distribusi mereka.
3. Menjadikan Barang/Jasa Lebih Bermanfaat
Produsen memproduksi barang dan jasa yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pelanggan. Namun, jika tidak diteruskan tepat waktu, pelanggan tidak dapat menikmati barang atau jasa tersebut.
4. Distribusi Produk yang Adil di Semua Wilayah
Kegiatan distribusi dapat membantu produsen menjangkau wilayah pemasaran yang lebih luas. Dengan cara ini, produsen juga dapat menjangkau lebih banyak pelanggan yang jauh dari lokasi produksi.
5. Menjaga dan Meningkatkan Kualitas Produksi
Tujuan lain dari kegiatan distribusi adalah untuk memastikan bahwa produsen terus mempertahankan proses produksi mereka. Kegiatan distribusi bertujuan agar produsen dapat memperoleh data tentang barang atau jasa yang mereka hasilkan.
6. Meningkatkan Nilai Jual Barang
Kegiatan distribusi bertujuan untuk meningkatkan harga jual barang. Dalam proses distribusi, jarak pengangkutan barang dari produsen ke konsumen dicatat dalam biaya produksi, yang nantinya mempengaruhi nilai jual di pasar.
Banyak contohnya, banyak barang-barang manufaktur yang harganya naik setelah dibawa ke tempat-tempat yang jauh oleh para pedagang.
Manfaat Kegiatan Distribusi
Dari semua keterangan di atas pengertian, jenis, tujuan dan contoh kegiatan distribusi, jelaslah bahwa kegiatan distribusi merupakan suatu proses yang memiliki banyak manfaat dalam dunia bisnis. Lalu apa saja manfaat dari kegiatan penjualan ini?
Berikut adalah beberapa manfaat dari kegiatan distribusi.
- Memastikan barang atau jasa lebih bermanfaat dan dapat digunakan dengan baik oleh pelanggan. Oleh karena itu, tanpa adanya kegiatan distribusi, barang tersebut tidak dapat digunakan oleh pelanggan.
- Menjamin keberlangsungan proses produksi. Kegiatan distribusi menjamin barang dapat terdistribusi dengan baik dan tidak menumpuk di gudang.
- Memudahkan pelanggan Anda untuk mendapatkan barang dan jasa yang mereka butuhkan. Untuk produk tertentu, pelanggan tidak dapat memperolehnya langsung dari produsen dan memerlukan distribusi untuk bertindak sebagai perantara dalam pendistribusian barang atau jasa.
- Memastikan barang atau jasa sampai ke tangan pelanggan yang membutuhkan dalam kondisi baik. Proses ini dimulai dengan pelaksanaan promosi dan pemasaran.
Contoh Kegiatan Distribusi Sesuai Jenis Salurannya
Berikut dibawah ini adalah beberapa contoh kegiatan distribusi yang disesuaikan dengan jenisnya.
1. Contoh Kegiatan Distribusi Tidak Langsung
Distribusi tidak langsung adalah pendistribusian atau penyaluran suatu produk atau barang yang dilakukan melalui perantara.
Dalam kegiatan penjualan langsung, produsen tidak memberikan atau menjual produk atau barangnya secara langsung kepada pelanggan.
Barang atau produk manufaktur melewati agen atau penjual lain sebelum mereka dapat mencapai pelanggan.
Contoh distribusi tidak langsung adalah:
- Pemilik gudang beras yang tidak menjual berasnya langsung ke warga melainkan melalui agen beras.
- Sebuah pabrik mengekspor kayu ke negara lain seperti Malaysia, China dan lain-lain dengan menggunakan agen tertentu
- Sebuah pabrik pakaian menjual produknya melalui perantara
Seiring dengan perubahan teknologi di dunia saat ini, perantara atau distributor juga harus beradaptasi dengan teknologi digital yang ada agar tetap eksis.
2. Contoh Kegiatan Distribusi Semi Langsung
Distribusi semi langsung adalah distribusi atau pendistribusian suatu produk atau barang yang dilakukan oleh orang lain selain produsen.
Berbeda dengan distribusi tidak langsung dimana orang sebagai tempat untuk mendistribusikan produk atau barang tersebut adalah pihak produsen.
Misalnya pabrik yang memproduksi barang atau produk dan ditugaskan oleh tim khusus yang masih menjadi bagian dari pabrik tersebut.
3. Contoh Kegiatan Distribusi Langsung
Penjualan langsung adalah pendistribusian atau pendistribusian suatu barang atau produk yang dilakukan langsung dari produsen kepada pelanggan.
Contoh distribusi langsung adalah:
- Penjual lauk Nasi Padang langsung melayani pelanggannya begitu mereka datang.
- Penjual bakso langsung menjual baksonya ke pelanggan dengan cara berkeliling kampung
- Warung yang menjual minuman dan makanan di suatu daerah.
Baca juga: 10+ Contoh Kegiatan Produksi dan Penjelasannya
Contoh Kegiatan Distribusi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ada beberapa contoh kegiatan distribusi yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Produsen Makanan Online
Produsen makanan yang memasarkan produknya secara online dan mengirimkan langsung ke pelanggan sebagai contoh kegiatan penjualan. Biasanya kegiatan ini termasuk dalam distribusi tidak langsung, karena sebagian kecil produsen sering menggunakan jasa pengiriman dan lain-lain.
2. Kegiatan Penjualan Sayuran
Petani sayuran yang menjual hasil panennya kepada pedagang sayur yang kemudian menjual kembali sayurannya kepada pelanggan dihitung sebagai contoh kegiatan penjualan langsung karena berlangsung tanpa perantara.
3. Penjualan Hewan Kurban
Menjelang Idul Adha, ada beberapa pedagang hewan kurban yang membuka lapaknya. Kegiatan ini termasuk penjualan langsung karena hewan dijual langsung ke pelanggan.
4. Dealer Motor
Kendaraan bermotor yang ditawarkan produsen melalui dealer atau showroom juga merupakan contoh kegiatan penjualan tidak langsung. Pihak dealer atau showroom sebagai pihak perantara.
5. Pembelian Hasil Perkebunan Langsung di Kebun
Saat ini ada beberapa kebun atau ladang yang memungkinkan pelanggan untuk membeli hasil perkebunan langsung dari pihak pertanian mereka.
6. Reseller Peralatan Rumah Tangga
Penjualan perabot rumah tangga oleh produsen melalui agen/reseller tentunya termasuk contoh kegiatan distribusi. Dengan adanya pihak reseller, membuat kegiatan penjualan itu tidak langsung.
Sekian artikel berjudul 10+ Contoh Kegiatan Distribusi dalam Bisnis, semoga bermanfaat.