Debat Adalah: Fungsi, Tujuan, Unsur, Jenis dan Etika

Debat Adalah: Fungsi, Tujuan, Unsur, Jenis dan Etika | Debat merupakan kegiatan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kompetisi sekolah hingga acara televisi dan media sosial.

Di Indonesia, debat jelang pemilu merupakan program debat yang paling populer. Namun, debat bukan sekedar bicara saja, melainkan juga merupakan kombinasi antara kemampuan berbicara dan pengetahuan yang luas tentang topik yang akan diperdebatkan. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat penting untuk memenangkan debat.

Table of Contents

Debat Adalah…

Debat Adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat adalah proses pertukaran dan pembahasan pendapat tentang suatu masalah dengan cara memberikan argumentasi atau alasan untuk mempertahankan atau memenangkan pendapat tersebut.

Debat adalah proses komunikasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan dan mempertahankan pendapat yang dimiliki.

Debat dapat diartikan sebagai suatu strategi untuk memenangkan argumentasi atau debat dengan cara mengalahkan pendapat lawan, serta mempertahankan pendapat kita agar tidak dipatahkan oleh lawan.

Debat juga dapat diartikan sebagai kegiatan memberikan saran dan mempertahankan usulan tersebut.

Pengertian Debat Menurut Wusu Hendrikus

Menurut Wusu Hendrikus, debat adalah “adu mulut” antar individu atau kelompok dengan tujuan mencapai kemenangan untuk mempertahankan pendapat dan alasan seseorang agar lawan, pengikut, dan lainnya mengikuti pendapat tersebut.

Pengertian Debat Menurut J. S. Kamdhi (1995)

Menurut J. S. Kamdhi (1995), debat adalah proses pembahasan atau pertukaran pendapat di antara peserta tentang sebuah masalah utama, di mana setiap peserta dapat memberikan alasan atau argumentasi untuk mempertahankan pendapatnya.

Pengertian Debat Menurut J. S. Kamdhi (1995)

Menurut Henry Guntur Tarigan (1984), debat adalah kegiatan di mana orang atau kelompok saling adu pendapat untuk menentukan apakah suatu usulan tertentu baik atau tidak dengan cara mempertemukan pihak yang mendukung dan pihak yang menyangkal usulan tersebut.


Kesimpulannya, debat adalah proses pertukaran dan pembahasan usulan atau pendapat di antara pihak-pihak yang saling memberikan alasan atau argumentasi untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Debat adalah kegiatan yang dilakukan untuk membahas, memutuskan, dan mempelajari perbedaan pendapat tentang suatu masalah tertentu.

Teks debat adalah teks yang berisi pernyataan dan argumentasi dari pihak-pihak yang sedang berdebat mengenai suatu masalah tertentu dengan tujuan untuk membahas, memutuskan, dan mempelajari perbedaan pendapat.

Fungsi Debat

Fungsi Debat

Berikut adalah beberapa fungsi debat:

1. Memperluas Wawasan dan Pengetahuan

Debat adalah cara yang efektif untuk memperluas wawasan dan pengetahuan kita tentang suatu masalah tertentu.

Debat memungkinkan kita untuk mengungkapkan pendapat kita dan mendengar pendapat orang lain, sehingga kita dapat memahami perspektif yang berbeda dan mencari solusi yang lebih baik untuk masalah tersebut.

2. Menyampaikan Pendapat dan Mengembangkan Kemampuan Berbicara

Debat memungkinkan kita untuk menyampaikan pendapat kita dengan jelas dan terstruktur, serta mengembangkan kemampuan berbicara secara efektif.

Kita juga dapat belajar menyusun argumentasi yang logis dan mendukung untuk mengungkapkan pendapat kita.

3. Mengembangkan Kemampuan Menyimak dan Menghargai Pendapat Orang Lain

Debat juga membantu kita untuk mengembangkan kemampuan menyimak dan menghargai pendapat orang lain.

Kita harus mampu mendengar dan memahami pendapat lawan debat dengan seksama, sehingga kita dapat menghargai perbedaan pendapat dan mencari solusi terbaik untuk masalah tersebut.

4. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Debat juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis kita. Kita harus mampu menganalisis argumentasi lawan debat dan menemukan celah-celah di dalamnya untuk memperkuat pendapat kita.

5. Mengembangkan Kemampuan Bekerjasama

Debat juga dapat meningkatkan kemampuan bekerjasama kita. Kita harus mampu bekerjasama dengan lawan debat untuk mencapai kesepakatan dan mencari solusi yang terbaik untuk masalah tersebut.

6. Memperkuat Kemampuan Persuasi

Debat juga dapat memperkuat kemampuan persuasi kita. Kita harus mampu meyakinkan lawan debat dan pihak lain bahwa pendapat kita merupakan yang terbaik dan paling tepat untuk masalah tersebut.

7. Meningkatkan Kemampuan Mengelola Emosi

Debat juga dapat meningkatkan kemampuan mengelola emosi kita. Kita harus mampu mengontrol emosi kita saat debat, sehingga tidak terprovokasi oleh lawan debat atau tidak terbawa emosi saat menyampaikan pendapat kita.

8. Mendorong Inovasi dan Kreativitas

Debat juga dapat mendorong inovasi dan kreativitas kita. Kita harus mampu mengembangkan ide-ide baru dan solusi yang kreatif untuk masalah tersebut, sehingga dapat menemukan solusi yang lebih baik dan lebih efektif.

9. Meningkatkan Kemampuan Mengambil Keputusan

Debat juga dapat meningkatkan kemampuan mengambil keputusan kita. Kita harus mampu membuat keputusan yang tepat dan efektif dengan mempertimbangkan pendapat dan argumentasi dari lawan debat.

10. Meningkatkan Kemampuan Mengikuti Aturan dan Norma

Debat juga dapat meningkatkan kemampuan kita mengikuti aturan dan norma. Debat mengharuskan kita untuk mematuhi aturan dan norma yang berlaku, sehingga kita dapat mengelola debat secara adil dan jujur.

Baca juga: 5+ Contoh Teks Moderator Debat dari Awal Sampai Selesai

Tujuan Debat

Tujuan Debat

Berikut adalah beberapa tujuan debat:

1. Menyampaikan Pendapat dan Argumentasi

Salah satu tujuan utama debat adalah menyampaikan pendapat dan argumentasi kita tentang suatu masalah tertentu.

Debat adalah cara yang efektif untuk mengungkapkan pendapat kita dengan jelas dan terstruktur, serta mengembangkan kemampuan berbicara secara efektif.

2. Memperluas Wawasan dan Pengetahuan

Debat juga bertujuan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan kita tentang suatu masalah tertentu.

Debat memungkinkan kita untuk mendengar pendapat orang lain dan memahami perspektif yang berbeda, sehingga kita dapat memperluas wawasan dan pengetahuan kita tentang masalah tersebut.

3. Mencari Solusi Terbaik

Debat juga bertujuan untuk mencari solusi terbaik untuk suatu masalah tertentu. Debat adalah cara untuk membahas dan mengevaluasi pendapat yang berbeda tentang masalah tersebut, sehingga kita dapat mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif untuk masalah tersebut.

4. Menghargai Perbedaan Pendapat

Debat juga bertujuan untuk menghargai perbedaan pendapat yang ada. Debat memungkinkan kita untuk mendengar pendapat orang lain dan memahami perspektif yang berbeda, sehingga kita dapat menghargai perbedaan pendapat dan mencari solusi terbaik untuk masalah tersebut.

5. Mencapai Kesepakatan

Debat juga bertujuan untuk mencapai kesepakatan tentang suatu masalah tertentu. Debat adalah cara untuk membahas dan mengevaluasi pendapat yang berbeda, sehingga kita dapat mencapai kesepakatan dan mencari solusi terbaik untuk masalah tersebut.

6. Mencari Kebenaran

Debat juga bertujuan untuk mencari kebenaran tentang suatu masalah tertentu. Debat adalah cara untuk membahas dan mengevaluasi pendapat yang berbeda, sehingga kita dapat menemukan kebenaran yang sebenarnya tentang masalah tersebut.

7. Mencari Keadilan

Debat juga bertujuan untuk mencari keadilan dalam pengambilan keputusan atau penyelesaian suatu masalah. Debat adalah cara untuk membahas dan mengevaluasi pendapat yang berbeda, sehingga kita dapat menemukan keadilan yang sebenarnya dalam menyelesaikan masalah tersebut.

8. Mencari Kebaikan

Debat juga bertujuan untuk mencari kebaikan dalam pengambilan keputusan atau penyelesaian suatu masalah. Debat adalah cara untuk membahas dan mengevaluasi pendapat yang berbeda, sehingga kita dapat menemukan solusi yang terbaik dan terbaik bagi semua pihak yang terlibat dalam masalah tersebut.

9. Mencari Keberlangsungan

Debat juga bertujuan untuk mencari keberlangsungan dalam pengambilan keputusan atau penyelesaian suatu masalah. Debat adalah cara untuk membahas dan mengevaluasi pendapat yang berbeda, sehingga kita dapat menemukan solusi yang akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi semua pihak yang terlibat dalam masalah tersebut.

10. Mencari Kemaslahatan

Debat juga bertujuan untuk mencari kemaslahatan dalam pengambilan keputusan atau penyelesaian suatu masalah.

Debat adalah cara untuk membahas dan mengevaluasi pendapat yang berbeda, sehingga kita dapat menemukan solusi yang akan memberikan manfaat atau keuntungan bagi semua pihak yang terlibat dalam masalah tersebut.

Debat juga bertujuan untuk mencari solusi yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan semua pihak yang terlibat, sehingga dapat terwujud kemaslahatan bagi semua pihak yang terlibat dalam masalah tersebut.

Ciri-ciri Debat

Ciri-ciri Debat

Dalam debat, ada dua tim yang saling bersaing untuk mempertahankan pendapat masing-masing, yang disebut tim afirmatif dan tim negatif atau tim kontra.

Tim afirmatif berpendapat setuju dengan topik yang diperdebatkan, sedangkan tim negatif berpendapat tidak setuju dengan topik tersebut.

Selain itu, ada juga pihak netral yang tidak terlibat langsung dalam debat, namun berperan sebagai moderator atau juri yang mengatur alur debat dan menentukan keputusan akhir.

Dalam debat, kedua tim juga sering melakukan interupsi, yaitu menyatakan pendapat atau argumentasi mereka secara tiba-tiba.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri debat:

1. Pertukaran Pendapat dan Argumentasi

Debat adalah proses pertukaran pendapat dan argumentasi di antara pihak-pihak yang terlibat. Setiap pihak dapat memberikan pendapat dan argumentasi yang mendukung pendapatnya, dan lawan debat juga dapat memberikan tanggapan dan argumentasi yang mempertahankan pendapatnya.

2. Saling Memberi Alasan atau Argumentasi

Debat adalah proses di mana pihak-pihak yang terlibat saling memberi alasan atau argumentasi untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Pihak-pihak yang terlibat harus mampu menyusun argumentasi yang logis dan mendukung untuk mengungkapkan pendapatnya.

3. Bertujuan untuk Mempertahankan Pendapat

Debat bertujuan untuk mempertahankan pendapat salah satu pihak. Setiap pihak harus mampu mempertahankan pendapatnya dengan argumentasi yang logis dan mendukung, serta menghadapi argumentasi dari lawan debat.

Pihak yang mampu mempertahankan pendapatnya dengan baik dan mengalahkan argumentasi lawan debat akan dianggap sebagai pihak yang memenangkan debat.

4. Adanya Aturan dan Norma

Debat biasanya dilakukan dengan mengikuti aturan dan norma yang telah ditetapkan. Aturan dan norma tersebut biasanya dibuat untuk menjamin keadilan dan keterbukaan debat, serta untuk menjaga kesopanan dan kelancaran debat.

5. Adanya Moderator atau Pemimpin Debat

Debat biasanya dilakukan dengan adanya moderator atau pemimpin debat yang bertugas mengatur alur debat dan menjaga agar debat berjalan lancar sesuai aturan yang telah ditetapkan.

6. Adanya Pembahasan Topik yang Spesifik

Debat biasanya membahas topik yang spesifik dan terbatas, seperti masalah sosial, politik, ekonomi, atau masalah lainnya. Topik debat harus dipilih dengan cermat agar debat dapat berjalan dengan lancar dan terarah.

7. Adanya Pendengar atau Pihak yang Tidak Terlibat

Debat biasanya dilakukan di depan pendengar atau pihak yang tidak terlibat langsung dalam debat.

Pendengar atau pihak yang tidak terlibat dapat berupa audiens atau penonton yang hadir secara langsung atau melalui media massa.

Pendengar atau pihak yang tidak terlibat dapat memberikan tanggapan atau saran setelah debat selesai.

8. Adanya Waktu yang Terbatas

Debat biasanya dilakukan dalam waktu yang terbatas, seperti beberapa jam atau beberapa hari. Waktu yang terbatas ini bertujuan untuk menjamin kelancaran dan efisiensi debat, serta menghindari terjadinya pemborosan waktu.

9. Adanya Keputusan atau Hasil Akhir

Debat biasanya menghasilkan keputusan atau hasil akhir yang merupakan kesimpulan dari debat tersebut. Keputusan atau hasil akhir debat dapat berupa keputusan yang diambil oleh pihak-pihak yang terlibat dalam debat, atau dapat berupa saran atau rekomendasi yang diberikan kepada pihak lain.

10. Adanya Perbedaan Pendapat

Debat biasanya menghadirkan perbedaan pendapat di antara pihak-pihak yang terlibat. Perbedaan pendapat tersebut bisa terjadi karena adanya pandangan yang berbeda atau karena adanya informasi atau data yang berbeda.

Unsur-Unsur Debat

Unsur-Unsur Debat

Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur yang ada dalam debat

1. Adanya Topik atau Masalah yang Dibahas

Topik atau masalah yang dibahas dalam debat adalah fokus utama debat yang akan dibahas oleh kedua tim debat.

Topik debat bisa merupakan masalah sosial, politik, ekonomi, atau masalah lainnya yang dianggap penting dan memiliki dampak bagi masyarakat.

Topik debat harus dipilih dengan cermat agar debat dapat berjalan dengan lancar dan terarah, serta dapat menghasilkan keputusan atau solusi yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Dalam debat, topik debat disebut juga dengan istilah “mosi”. Mosi merupakan pernyataan yang menjadi fokus debat dan harus dibahas oleh kedua tim debat.

Mosi harus dibuat dengan jelas dan spesifik agar debat dapat berjalan dengan lancar dan terarah.

Tim afirmatif harus mempertahankan mosi yang telah ditetapkan, sementara tim negatif harus membantah mosi tersebut dengan argumentasi yang logis dan mendukung.

2. Tim Afirmatif

Tim afirmatif dalam debat adalah kelompok yang berpendapat setuju dengan topik debat yang ditetapkan.

Tim afirmatif harus mempertahankan pendapatnya dengan argumentasi yang logis dan mendukung, serta menghadapi argumentasi dari tim negatif.

Tim afirmatif harus mampu menunjukkan bahwa pendapatnya lebih baik dan lebih valid daripada pendapat tim negatif, sehingga dapat memenangkan debat.

Tim afirmatif harus menyiapkan argumentasi yang logis dan mendukung sebelum debat dimulai, serta harus mampu menghadapi argumentasi yang diberikan oleh tim negatif.

Tim afirmatif juga harus memahami topik debat dengan baik agar dapat memberikan argumentasi yang tepat dan sesuai dengan konteks debat.

Debat adalah proses yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan berbicara yang baik, sehingga tim afirmatif harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum debat dimulai.

3. Tim Negatif atau Tim Kontra

Tim negatif atau tim kontra dalam debat adalah kelompok yang berpendapat tidak setuju dengan topik debat yang ditetapkan.

Tim negatif harus mempertahankan pendapatnya dengan argumentasi yang logis dan mendukung, serta menghadapi argumentasi dari tim afirmatif.

Tim negatif harus mampu menunjukkan bahwa pendapatnya lebih baik dan lebih valid daripada pendapat tim afirmatif, sehingga dapat memenangkan debat.

Tim negatif harus menyiapkan argumentasi yang logis dan mendukung sebelum debat dimulai, serta harus mampu menghadapi argumentasi yang diberikan oleh tim afirmatif.

Tim negatif juga harus memahami topik debat dengan baik agar dapat memberikan argumentasi yang tepat dan sesuai dengan konteks debat.

Debat adalah proses yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan berbicara yang baik, sehingga tim negatif harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum debat dimulai.

4. Pihak Netral

Pihak netral dalam debat adalah pihak yang tidak terlibat langsung dalam debat, namun memiliki peran penting dalam mengatur alur debat dan menentukan keputusan akhir.

Pihak netral bisa berupa moderator atau juri yang mengatur alur debat dan memberikan penilaian terhadap argumentasi yang diberikan oleh kedua tim debat.

Moderator merupakan pihak netral yang membawahi debat dan mengatur alur debat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Moderator bertugas mengontrol debat agar tidak terjadi kesalahan atau kekacauan, serta memberikan kesempatan yang sama kepada kedua tim debat untuk memberikan argumentasi.

Sementara itu, juri merupakan pihak netral yang memberikan penilaian terhadap argumentasi yang diberikan oleh kedua tim debat.

Juri bertugas menilai argumentasi yang diberikan oleh kedua tim debat sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, seperti kelogisan argumentasi, kekuatan argumentasi, dan kejelasan argumentasi.

Berdasarkan penilaian juri, keputusan akhir debat akan ditetapkan. Pihak netral merupakan pihak yang memberikan keadilan dan kebenaran dalam debat.

5. Moderator

Moderator dalam debat adalah pihak netral yang membawahi debat dan mengatur alur debat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Moderator bertugas mengontrol debat agar tidak terjadi kesalahan atau kekacauan, serta memberikan kesempatan yang sama kepada kedua tim debat untuk memberikan argumentasi.

Moderator harus memahami topik debat dengan baik agar dapat memberikan pandangan dan pertanyaan yang tepat kepada kedua tim debat.

Moderator juga harus memastikan bahwa debat berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, seperti waktu debat, batas waktu untuk setiap argumentasi, dan tata cara debat.

Moderator harus mampu mengontrol debat dengan baik agar tidak terjadi kekacauan atau penyimpangan dari topik debat.

Moderator juga harus mampu mengatur alur debat agar debat dapat berjalan dengan lancar dan terarah.

Moderator merupakan pihak netral yang membantu menentukan keputusan akhir debat dengan memberikan penilaian terhadap argumentasi yang diberikan oleh kedua tim debat.

6. Penulis atau Notulen

Penulis atau notulen dalam debat adalah pihak yang bertugas mencatat dan menyimpan dokumentasi debat, termasuk argumentasi yang diberikan oleh kedua tim debat.

Penulis atau notulen harus memiliki kemampuan menulis dengan baik dan jelas agar dapat mencatat debat dengan tepat dan detail.

Penulis atau notulen harus mampu mencatat semua argumentasi yang diberikan oleh kedua tim debat dengan tepat, serta mencatat tanggapan dari kedua tim debat terhadap argumentasi lawannya.

Penulis atau notulen juga harus mencatat semua pertanyaan yang diberikan oleh moderator kepada kedua tim debat, serta tanggapan dari kedua tim debat terhadap pertanyaan tersebut.

Penulis atau notulen harus mampu menyimpan dokumentasi debat dengan baik agar dapat dijadikan referensi bagi pihak yang terlibat dalam debat.

Penulis atau notulen merupakan pihak yang membantu menentukan keputusan akhir debat dengan memberikan laporan debat yang tepat dan detail.

7. Audiens atau Penonton

Audiens atau penonton dalam debat adalah pihak yang menyaksikan debat dan tidak terlibat langsung dalam debat.

Audiens atau penonton bisa berupa individu atau kelompok yang hadir secara langsung atau menyaksikan debat melalui media sosial atau televisi.

Audiens atau penonton memiliki peran penting dalam debat karena mereka merupakan pihak yang menilai dan memberikan respons terhadap argumentasi yang diberikan oleh kedua tim debat.

Audiens atau penonton juga dapat memberikan tanggapan dan saran terhadap debat yang telah dilakukan.

Audiens atau penonton harus memahami topik debat dengan baik agar dapat memberikan tanggapan yang tepat dan sesuai dengan konteks debat.

Audiens atau penonton juga harus memberikan dukungan kepada salah satu tim debat jika merasa argumentasi tim tersebut lebih baik dan valid daripada argumentasi tim lawan.

Audiens atau penonton merupakan pihak yang membantu menentukan keputusan akhir debat dengan memberikan tanggapan dan saran terhadap debat yang telah dilakukan.

8. Aturan Debat atau Peraturan yang Ditetapkan

Aturan debat atau peraturan yang ditetapkan dalam debat adalah ketentuan yang harus diikuti oleh kedua tim debat dan pihak-pihak yang terlibat dalam debat.

Aturan debat atau peraturan yang ditetapkan merupakan standar yang digunakan untuk mengatur alur debat dan menentukan keputusan akhir debat.

Aturan debat atau peraturan yang ditetapkan bisa berupa aturan formal atau aturan informal. Aturan formal merupakan aturan yang ditetapkan oleh panitia debat atau pihak yang menyelenggarakan debat, seperti aturan waktu debat, aturan waktu untuk setiap argumentasi, dan aturan tata cara debat. Aturan formal harus diikuti oleh kedua tim debat agar debat dapat berjalan dengan lancar dan terarah.

Sementara itu, aturan informal merupakan aturan yang tidak tertulis dan tidak ditetapkan oleh panitia debat atau pihak yang menyelenggarakan debat.

Aturan informal bisa berupa aturan yang diakui secara umum oleh masyarakat, seperti aturan tidak menggunakan kata-kata kasar atau tidak menghina lawan debat.

Aturan informal harus diikuti oleh kedua tim debat agar debat dapat berjalan dengan sopan dan tidak terjadi konflik. Aturan debat atau peraturan yang ditetapkan merupakan standar yang membantu menentukan keputusan akhir debat dengan cara yang fair dan teratur.

9. Alur Debat atau Struktur debat yang Telah Ditetapkan

Alur debat atau struktur debat yang telah ditetapkan dalam debat adalah pola atau tata cara debat yang harus diikuti oleh kedua tim debat dan pihak-pihak yang terlibat dalam debat.

Alur debat atau struktur debat yang telah ditetapkan merupakan panduan yang digunakan untuk mengatur alur debat dan menentukan keputusan akhir debat.

Alur debat atau struktur debat yang telah ditetapkan bisa berbeda-beda sesuai dengan jenis debat yang dilakukan.

Alur debat atau struktur debat yang telah ditetapkan biasanya terdiri dari beberapa tahap, seperti tahap pengenalan topik debat, tahap presentasi argumentasi, tahap tanya jawab, dan tahap penutupan debat.

Tahap pengenalan topik debat adalah tahap dimana moderator menjelaskan topik debat yang akan dibahas, serta menjelaskan aturan debat atau peraturan yang ditetapkan.

Tahap presentasi argumentasi merupakan tahap dimana kedua tim debat memberikan argumentasi dan menjelaskan pendapatnya terkait topik debat.

Tahap tanya jawab merupakan tahap dimana kedua tim debat saling bertanya dan memberikan tanggapan terhadap argumentasi lawannya.

Tahap penutupan debat adalah tahap dimana kedua tim debat menyimpulkan pendapatnya terkait topik debat, serta mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam debat.

Alur debat atau struktur debat yang telah ditetapkan merupakan panduan yang membantu menentukan keputusan akhir debat dengan cara yang teratur dan sistematis.

10. Keputusan atau Hasil Akhir Debat

Keputusan atau hasil akhir debat dalam debat adalah keputusan yang diambil berdasarkan argumentasi dan pendapat yang diberikan oleh kedua tim debat dan pihak-pihak yang terlibat dalam debat.

Keputusan atau hasil akhir debat adalah hasil akhir dari debat yang telah dilakukan dan merupakan jawaban atas masalah atau topik debat yang dibahas.

Keputusan atau hasil akhir debat bisa berupa keputusan yang diakui oleh seluruh pihak yang terlibat dalam debat, atau keputusan yang hanya diakui oleh sebagian pihak saja.

Keputusan atau hasil akhir debat bisa juga berupa keputusan yang menyatakan bahwa tidak ada pihak yang memenangkan debat, atau keputusan yang menyatakan bahwa tidak ada jawaban pasti terkait topik debat yang dibahas.

Keputusan atau hasil akhir debat bisa ditentukan oleh moderator atau juri yang terlibat dalam debat, atau bisa juga ditentukan oleh audiens atau penonton yang menyaksikan debat.

Keputusan atau hasil akhir debat harus didasarkan pada argumentasi yang valid dan tidak mengabaikan fakta atau data yang ada.

Keputusan atau hasil akhir debat adalah hasil akhir yang menentukan apakah debat tersebut berhasil atau tidak berhasil mencapai tujuannya.

Jenis Debat

Jenis Debat

Ada beberapa jenis debat yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan debat. Berikut ini beberapa jenis debat yang umum digunakan:

1. Debates Lincoln-Douglas

Debates Lincoln-Douglas adalah jenis debat yang menggunakan format seorang pembicara yang mempresentasikan argumentasinya selama 7 menit, diikuti oleh lawan debat yang mempresentasikan argumentasinya selama 7 menit.

Setelah itu, pembicara pertama akan memiliki waktu 3 menit untuk memberikan tanggapan terhadap argumentasi lawannya. Debates Lincoln-Douglas biasanya digunakan untuk debat yang bertema moral atau filosofis.

2. Debates Oxford

Debates Oxford adalah jenis debat yang menggunakan format seorang pembicara yang mempresentasikan argumentasinya selama 7 menit, diikuti oleh lawan debat yang mempresentasikan argumentasinya selama 7 menit.

Setelah itu, pembicara pertama akan memiliki waktu 3 menit untuk memberikan tanggapan terhadap argumentasi lawannya. Debates Oxford biasanya digunakan untuk debat yang bertema politik atau sosial.

3. Debates Parliamentary

Debates Parliamentary adalah jenis debat yang menggunakan format seorang pembicara yang mempresentasikan argumentasinya selama 5 menit, diikuti oleh lawan debat yang mempresentasikan argumentasinya selama 5 menit.

Setelah itu, pembicara pertama akan memiliki waktu 2 menit untuk memberikan tanggapan terhadap argumentasi lawannya. Debates Parliamentary biasanya digunakan untuk debat yang bertema publik atau politik.

4. Debates Public Forum

Debates Public Forum adalah jenis debat yang menggunakan format seorang pembicara yang mempresentasikan argumentasinya selama 4 menit, diikuti oleh lawan debat yang mempresentasikan argumentasinya selama 4 menit.

Setelah itu, pembicara pertama akan memiliki waktu 1 menit untuk memberikan tanggapan terhadap argumentasi lawannya. Debates Public Forum biasanya digunakan untuk debat yang bertema publik atau current affairs.

5. Debates World Schools

Debates World Schools adalah jenis debat yang menggunakan format seorang pembicara yang mempresentasikan argumentasinya selama 6 menit, diikuti oleh lawan debat yang mempresentasikan argumentasinya selama 6 menit.

Setelah itu, pembicara pertama akan memiliki waktu 2 menit untuk memberikan tanggapan terhadap argumentasi lawannya. Debates World Schools biasanya digunakan untuk debat yang bertema internasional atau global.

6. Debates Policy

Debates Policy adalah jenis debat yang menggunakan format seorang pembicara yang mempresentasikan argumentasinya selama 8 menit, diikuti oleh lawan debat yang mempresentasikan argumentasinya selama 8 menit. Setelah itu, pembicara pertama akan memiliki waktu 4 menit untuk memberikan tanggapan terhadap argumentasi lawannya. Debates Policy biasanya digunakan untuk debat yang bertema politik atau publik.


Setiap jenis debat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan jenis debat yang tepat akan tergantung pada tujuan debat dan jenis topik yang dibahas.

Penggunaan jenis debat yang tepat juga akan membantu dalam menjaga agar debat terlaksana dengan lancar dan memperoleh hasil yang maksimal.

Sebagai contoh, jenis Debates Policy mungkin lebih tepat digunakan untuk debat yang bertema politik atau publik karena memberikan waktu yang lebih lama bagi pembicara untuk mempresentasikan argumentasinya.

Sedangkan jenis Debates Public Forum mungkin lebih tepat digunakan untuk debat yang bertema current affairs karena waktu yang lebih singkat membuat debat lebih dinamis dan tidak membosankan.

Etika Debat yang Baik

Etika Debat yang Baik

Etika debat adalah prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh setiap peserta debat untuk menjaga agar debat terlaksana dengan lancar, adil, dan tepat sasaran. Berikut ini beberapa etika debat yang harus diikuti:

1. Menghargai Lawan Debat

Peserta debat harus menghargai lawan debatnya dan tidak memandang rendah lawan debat. Peserta debat juga harus mampu menerima tanggapan dan kritik lawan debat dengan sikap terbuka dan tidak defensif.

2. Menghargai Audiens

Peserta debat harus memperhatikan audiens dan tidak membosankan dengan menyajikan argumentasi yang tidak jelas atau tidak relevan. Peserta debat juga harus mampu menjawab pertanyaan audiens dengan jelas dan tepat.

3. Tidak Menggunakan Kekerasan atau Kekerasan Verbal

Peserta debat harus menghindari penggunaan kekerasan atau kekerasan verbal dalam debat. Peserta debat juga harus menghindari menggunakan bahasa yang provokatif atau menyinggung perasaan lawan debat.

4. Menjaga Kebersihan Debat

Peserta debat harus menjaga agar debat terlaksana dengan lancar dan tidak terjadi interupsi atau pertentangan yang tidak perlu. Peserta debat juga harus memperhatikan tata tertib yang ditetapkan oleh panitia debat.

5. Menjaga Kesopanan

Peserta debat harus menjaga kesopanan dan tidak menggunakan bahasa yang kasar atau tidak sopan dalam debat. Peserta debat juga harus menghargai hak asasi orang lain dan tidak melakukan diskriminasi terhadap lawan debat.

6. Mengikuti Aturan Debat yang Ditetapkan

Peserta debat harus mematuhi aturan debat yang ditetapkan oleh panitia debat dan tidak melanggarnya. Peserta debat juga harus memenuhi waktu yang ditentukan untuk mempresentasikan argumentasinya.

7. Mengakui Ketidaktahuan

Peserta debat harus mengakui ketidaktahuan jika tidak memahami topik yang dibahas atau tidak memiliki informasi yang cukup mengenai topik tersebut. Peserta debat tidak boleh memalsukan informasi atau menyebarkan hoax dalam debat.

8. Menghargai Hak Asasi Orang Lain

Peserta debat harus menghargai hak asasi orang lain dan tidak melakukan diskriminasi terhadap lawan debat. Peserta debat juga harus memperlakukan lawan debat dengan hormat dan tidak menyinggung perasaan lawan debat.

9. Menjaga Keadilan Debat

Peserta debat harus menjaga keadilan debat dengan tidak mengambil keuntungan atau memberikan keuntungan pada salah satu pihak. Peserta debat juga harus memperhatikan prinsip-prinsip keadilan dalam debat, seperti memperlakukan semua pihak dengan sama dan tidak mengambil keuntungan dari kondisi yang tidak adil.

10. Menghargai Hasil Akhir Debat

Peserta debat harus menghargai hasil akhir debat, terlepas dari apakah pendapatnya terpilih atau tidak.

Peserta debat harus menerima hasil akhir debat dengan sikap terbuka dan tidak mempertahankan pendapatnya dengan kekerasan.

Peserta debat juga harus menghargai pendapat lawan debat dan mampu belajar dari pendapat lawan debat tersebut.


Etika debat sangat penting untuk diikuti agar debat terlaksana dengan lancar, adil, dan memperoleh hasil yang maksimal.

Dengan menghargai lawan debat, audiens, dan mengikuti aturan debat yang ditetapkan, peserta debat dapat memperlakukan semua pihak dengan sikap terbuka dan tidak defensif.

Dengan demikian, debat akan terlaksana dengan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Debat yang Sukses

Langkah-Langkah Pelaksanaan Debat yang Sukses

Untuk mengadakan debat yang sukses, ada beberapa langkah yang perlu diikuti. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan debat:

1. Tentukan Topik Debat

Pertama, panitia debat harus menentukan topik debat yang akan dibahas. Topik debat harus menarik, relevan, dan memiliki potensi untuk memicu perdebatan yang sehat.

Panitia debat juga harus memastikan bahwa topik debat tidak menyinggung perasaan atau merugikan pihak manapun.

2. Pilih Peserta Debat

Setelah topik debat ditentukan, panitia debat harus memilih peserta debat yang akan berpartisipasi dalam debat.

Peserta debat harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai topik debat dan memiliki kemampuan berbicara yang baik.

Panitia debat juga harus memastikan bahwa tim afirmatif dan tim negatif terdiri dari jumlah yang sama.

3. Tentukan Struktur Debat

Selanjutnya, panitia debat harus menentukan struktur debat yang akan digunakan. Struktur debat dapat bervariasi tergantung pada tujuan debat dan topik debat yang dibahas.

Beberapa struktur debat yang populer diantaranya adalah Debates Policy, Debates Public Forum, dan Debates Oxford.

4. Buat Aturan Debat

Setelah struktur debat ditentukan, panitia debat harus menetapkan aturan debat yang akan digunakan.

Aturan debat harus jelas dan mudah dipahami oleh peserta debat. Aturan debat juga harus mengatur tentang waktu yang diberikan untuk setiap peserta.

5. Pilih Moderator dan Juri Debat

Panitia debat harus memilih moderator dan juri debat yang akan mengatur dan mengevaluasi debat.

Moderator debat berperan sebagai pemandu debat dan memastikan bahwa debat berlangsung sesuai dengan aturan debat yang ditetapkan. Sedangkan juri debat bertugas mengevaluasi debat dan menentukan pemenang debat.

6. Persiapkan Materi Debat

Setelah peserta debat, struktur debat, dan aturan debat ditentukan, panitia debat harus mempersiapkan materi debat yang akan dibahas. Materi debat harus relevan dengan topik debat dan bisa dipertanggungjawabkan. Materi debat juga harus disusun dengan logis dan mudah dipahami oleh audiens.

7. Lakukan Debat

Setelah semua persiapan selesai, debat dapat dilaksanakan. Peserta debat harus mempertahankan pendapatnya dengan logis dan mempersiapkan argumentasi yang kuat. Moderator debat harus memastikan bahwa debat berlangsung sesuai dengan aturan debat yang ditetapkan. Juri debat harus memberikan penilaian yang obyektif terhadap debat.

8. Tentukan Pemenang Debat

Setelah debat selesai, juri debat akan menentukan pemenang debat dengan mempertimbangkan argumentasi dan penyajian yang kuat dari masing-masing peserta debat. Pemenang debat adalah tim yang berhasil mempertahankan pendapatnya dengan baik dan memenangkan perdebatan.

9. Publikasikan Hasil Debat

Setelah pemenang debat ditentukan, hasil debat harus dipublikasikan agar audiens dan pihak lain dapat mengetahui hasil debat tersebut. Hasil debat dapat dipublikasikan melalui media cetak, media online, atau melalui sosial media.

Langkah-langkah pelaksanaan debat harus dilakukan dengan seksama agar debat dapat terlaksana dengan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Tata Cara Debat

Tata Cara Debat

Berikut ini adalah tata cara debat yang umum digunakan:

  1. Moderator membuka debat dengan menyampaikan topik debat yang akan dibahas.
  2. Tim afirmatif memberikan presentasi pertama dengan menyampaikan pendapat dan argumentasi yang mendukung topik debat.
  3. Tim negatif memberikan presentasi pertama dengan menyampaikan pendapat dan argumentasi yang menentang topik debat.
  4. Tim afirmatif memberikan presentasi kedua dengan membalas argumentasi tim negatif.
  5. Tim negatif memberikan presentasi kedua dengan membalas argumentasi tim afirmatif.
  6. Tim afirmatif memberikan presentasi terakhir dengan menyimpulkan pendapat dan argumentasi yang telah disampaikan.
  7. Tim negatif memberikan presentasi terakhir dengan menyimpulkan pendapat dan argumentasi yang telah disampaikan.
  8. Moderator mengakhiri debat dengan menyampaikan ringkasan debat yang telah dilakukan.
  9. Juri debat mengevaluasi debat dan menentukan pemenang debat.

Tata cara debat di atas hanya merupakan contoh umum yang sering digunakan. Tata cara debat dapat bervariasi tergantung pada struktur debat yang digunakan.

Strategi Memenangkan Debat

Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memenangkan debat:

1. Persiapkan Diri dengan Baik

Pemahaman yang kuat tentang topik debat adalah kunci keberhasilan debat. Pastikan untuk memahami dan menguasai topik debat sebelum berdebat, termasuk mencari informasi yang relevan dan menyiapkan argumentasi yang kuat.

2. Bangun Argumentasi yang Kuat

Bangun argumentasi yang kuat dan logis merupakan salah satu kunci keberhasilan debat. Jangan hanya membawa satu atau dua buah argumentasi saja, tetapi bawa banyak argumentasi yang kuat dan logis untuk memenangkan debat.

3. Bersikap Objektif

Jangan terlalu memihak pada pendapat sendiri dan jadilah objektif dalam memandang topik debat. Hal ini akan membantu dalam mengelola emosi saat debat dan membuat argumentasi terdengar lebih logis.

4. Gunakan Bahasa yang Jelas

Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami saat berdebat. Ini akan membantu audiens mengikuti debat dan memahami argumentasi yang disampaikan.

5. Jadilah Pendengar yang Baik

Jadilah pendengar yang baik saat debat. Dengarkan dengan seksama pendapat lawan dan carilah celah untuk memberikan tanggapan yang tepat.

6. Gunakan Contoh yang Mudah Dipahami

Gunakan contoh yang mudah dipahami saat menjelaskan argumentasi. Hal ini akan membantu audiens memahami argumentasi yang disampaikan dengan lebih mudah.

7. Hormati Pihak Lain

Hormati pihak lain saat debat, terlepas dari seberapa berbeda pendapat yang disampaikan. Hormati pendapat lawan dengan tidak menggunakan bahasa yang kasar atau tidak sopan, serta jangan memandang rendah pihak lawan.

8. Gunakan Teknik Persuasi

Gunakan teknik persuasi saat berdebat, seperti memberikan contoh yang menarik atau menggunakan testimoni dari sumber yang terpercaya. Hal ini akan membantu dalam mempengaruhi pendapat audiens dan memenangkan debat.

9. Jangan Takut untuk Mengakui Kelemahan

Jangan takut untuk mengakui kelemahan atau kekurangan dari argumentasi yang disampaikan. Ini akan membuat argumentasi terdengar lebih meyakinkan dan tidak seperti memaksakan pendapat.

10. Gunakan Bahasa yang Formal

Gunakan bahasa yang formal saat debat, terutama saat menyampaikan argumentasi. Hal ini akan membantu dalam menciptakan kesan yang profesional dan membuat argumentasi terdengar lebih meyakinkan.

11. Jangan Terlalu Emosional

Jangan terlalu emosional saat debat. Terlalu banyak emosi akan membuat argumentasi terdengar tidak logis dan tidak meyakinkan.

12. Jadilah yang Terbaik

Jadilah yang terbaik dalam debat dengan berlatih dan mempersiapkan diri dengan baik. Hal ini akan membantu dalam meningkatkan kemampuan debat dan memenangkan debat dengan mudah.

Sekian artikel berjudul Debat Adalah: Fungsi, Tujuan, Unsur, Jenis dan Etika, semoga bermanfaat.

Loker Pintar tidak pernah meminta kompensasi atau biaya apa pun untuk perekrutan di situs ini, jika ada pihak atas nama kami atau perusahaan yang meminta biaya seperti transportasi atau akomodasi atau apa pun dipastikan itu PALSU.
error: Content is protected !!