5 Etika Sekretaris Profesional di Dunia Kerja

5 Etika Sekretaris Profesional | Etika adalah sesuatu yang penting bagi seorang sekretaris yang profesional. Sebagai pintu gerbang perusahaan, sekretaris harus bisa mengerjakan berbagai macam pekerjaan dan selalu memperlakukan orang lain dengan baik, baik di dalam maupun di luar kantor.

Ikatan Sekretaris Indonesia telah membuat aturan khusus tentang etika bagi sekretaris. Dalam dunia kerja, penting untuk selalu mempraktikkan etika karena hal itu dapat membantu seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungannya, membantu dia menjalin hubungan dengan orang lain, dan membantu dia diterima oleh masyarakat.

Apa itu Etika Sekretaris?

Apa itu Etika Sekretaris?

Etika sekretaris adalah aturan-aturan yang harus diikuti oleh seorang sekretaris dalam bekerja. Etika sekretaris mencakup cara seorang sekretaris berkomunikasi, berpakaian, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, serta menunjukkan profesionalisme dan integritas yang tinggi dalam bekerja.

Etika sekretaris juga termasuk bagaimana seorang sekretaris memperlakukan orang lain, termasuk rekan kerja, klien, dan orang yang ditemui di luar kantor.

Seorang sekretaris harus menunjukkan sikap yang sopan dan tidak sombong, serta memperlakukan orang lain dengan hormat dan tidak diskriminatif.

Etika sekretaris juga termasuk bagaimana seorang sekretaris memperlakukan dokumen-dokumen dan informasi yang diberikan kepadanya.

Sekretaris harus menunjukkan integritas yang tinggi dalam menjaga kerahasiaan dokumen-dokumen dan informasi yang diberikan kepadanya, serta tidak menyalahgunakan atau memberikan informasi tersebut kepada pihak yang tidak berkepentingan.

Apakah Etika Sekretaris itu Penting?

5 Etika Sekretaris Profesional

Etika sekretaris sangat penting karena seorang sekretaris merupakan representasi perusahaan di depan orang lain. Seorang sekretaris harus memperlihatkan profesionalisme dan integritas yang tinggi agar orang lain mempercayai perusahaan yang mereka wakili.

Etika sekretaris juga penting karena dapat membantu dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, serta memudahkan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang ada.

Selain itu, etika sekretaris juga penting karena dapat membantu dalam menjaga kredibilitas dan reputasi perusahaan. Seorang sekretaris yang tidak memperhatikan etika dapat memberikan citra yang buruk kepada orang lain tentang perusahaan yang mereka wakili.

Etika sekretaris penting untuk menjaga kestabilan dan kenyamanan dalam lingkungan kerja, serta membantu dalam menjalankan tugas dengan efisien dan efektif.

Kesimpulannya, etika sekretaris adalah hal yang penting bagi profesi sekretaris karena dapat mempengaruhi reputasi perusahaan, hubungan dengan orang lain, dan kenyamanan dalam lingkungan kerja.

Seorang sekretaris harus selalu memperhatikan etika dalam melakukan pekerjaannya agar dapat menjadi sekretaris yang profesional.

Baca juga: Sekretaris Adalah: Tugas, Fungsi, dan Kemampuan

Manfaat Etika Sekretaris

Ada beberapa manfaat dari etika sekretaris, di antaranya:

  1. Menjaga reputasi perusahaan: Dengan memperhatikan etika dalam melakukan pekerjaannya, seorang sekretaris dapat membantu dalam menjaga reputasi perusahaan yang mereka wakili.
  2. Menjaga kredibilitas perusahaan: Seorang sekretaris yang memperhatikan etika dapat membantu dalam menjaga kredibilitas perusahaan, karena orang lain akan mempercayai perusahaan yang mereka wakili.
  3. Menjalin hubungan yang baik dengan orang lain: Dengan memperlihatkan sikap yang sopan dan tidak sombong, seorang sekretaris dapat membantu dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, baik di dalam maupun di luar kantor.
  4. Memudahkan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja: Dengan memperhatikan etika, seorang sekretaris dapat memudahkan diri untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang ada.
  5. Diterima dan dihargai di khalayak umum: Seorang sekretaris yang memperhatikan etika dapat dihargai dan diterima dengan baik di khalayak umum, karena orang lain akan mempercayai dan menghargai profesionalisme dan integritas yang mereka tunjukkan.

Sikap Sekretaris Profesional

Sikap Sekretaris Profesional

Sikap seorang sekretaris profesional terdiri dari beberapa hal:

1. Personality (Kepribadian)

Kepribadian yang baik adalah hal yang penting bagi seorang sekretaris. Kepribadian yang ramah, sopan, dan bertanggung jawab merupakan sikap yang diharapkan dari seorang sekretaris.

Selain itu, seorang sekretaris juga harus mampu menjaga kepercayaan orang lain, memiliki integritas yang tinggi, dan selalu bersikap profesional.

2. General Knowledge (Pengetahuan Umum)

Pengetahuan umum yang luas dapat membantu seorang sekretaris dalam menjalankan tugasnya dengan baik. Seorang sekretaris yang memiliki pengetahuan yang luas dapat lebih mudah menyelesaikan tugas yang diemban dan menjadi lebih berguna bagi perusahaan.

Pengetahuan umum yang luas juga membantu seorang sekretaris dalam memahami konteks dari apa yang sedang dikerjakan, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat.

3. Special Knowledge (Pengetahuan Khusus)

Selain pengetahuan umum, seorang sekretaris juga harus memiliki pengetahuan khusus tentang bidang yang ditekuni oleh perusahaan.

Ini bisa berupa pengetahuan tentang industri yang spesifik, peraturan yang berlaku di industri tersebut, atau bahkan pengetahuan tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

Pengetahuan khusus ini dapat membantu seorang sekretaris dalam memberikan solusi atau saran yang berguna bagi perusahaan.

4. Skill and Technic (Keterampilan dan Teknik)

Selain memiliki pengetahuan yang luas, seorang sekretaris juga harus memiliki keterampilan dan teknik yang baik dalam menjalankan tugasnya.

Ini termasuk kemampuan menggunakan perangkat lunak kantor, mengatur jadwal, dan mengelola dokumen dengan baik.

Selain itu, seorang sekretaris juga harus mampu bekerja dengan cepat dan tepat, serta mampu mengelola waktu dengan baik.

5. Praktis (Praktis)

Seorang sekretaris yang praktis akan mampu menyelesaikan tugasnya dengan efisien dan efektif. Mereka juga akan mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat.

Keberanian untuk mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan situasi juga merupakan sikap yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris profesional.

Selain itu, seorang sekretaris juga harus mampu mengikuti perkembangan terbaru dalam bidangnya, serta terbuka terhadap pelatihan dan pengembangan diri untuk meningkatkan keterampilannya.

Untuk menjadi sekretaris yang profesional, seorang sekretaris harus memiliki sikap yang positif dan terbuka terhadap perubahan.

Mereka juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta mampu bekerja sama dengan orang lain dalam tim. Sebagai seorang sekretaris, Anda harus mampu memahami kebutuhan dan harapan orang lain, serta mampu mengatur prioritas Anda dengan baik.

Selain itu, seorang sekretaris juga harus mampu mengendalikan stres dan tetap fokus pada pekerjaannya, serta memiliki kemampuan untuk mengelola dan menyimpan informasi dengan baik.

Baca juga: 10+ Syarat Menjadi Sekretaris Perusahaan

Etika Sekretaris Profesional

Etika Sekretaris Profesional

Etika seorang sekretaris profesional terdiri dari beberapa hal:

1. Cara Berbusana

Seorang sekretaris harus memperhatikan penampilan dan cara berbusana yang sesuai dengan standar profesional.

Hal ini termasuk memakai pakaian yang rapi, bersih, dan sesuai dengan kode etik yang berlaku di perusahaan.

Seorang sekretaris juga harus memahami bahwa penampilan merupakan bagian dari representasi perusahaan, sehingga harus memperhatikan apa yang dipakai untuk menghadiri rapat atau pertemuan dengan klien.

2. Cara Berbicara

Seorang sekretaris harus mampu berkomunikasi dengan cara yang sopan, jelas, dan efektif. Selain itu, seorang sekretaris juga harus mampu menghargai orang lain dan tidak bersikap sombong atau arogan.

Memperhatikan volume, intonasi, dan enunciation (penyampaian) suara juga merupakan bagian dari etika berkomunikasi yang harus diperhatikan oleh seorang sekretaris.

3. Cara Mendengarkan

Seorang sekretaris harus mampu mendengarkan dengan seksama dan memahami pesan yang disampaikan oleh orang lain.

Ini termasuk memperhatikan nonverbal cues (tanda-tanda nonverbal) seperti mimik dan gerak tubuh, serta menanyakan pertanyaan yang sesuai untuk memperjelas apa yang dimaksud oleh orang lain.

Mendengarkan dengan aktif juga merupakan bagian dari etika berkomunikasi yang penting bagi seorang sekretaris, karena ini membantu dalam memberikan respons yang tepat dan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat.

4. Cara Duduk

Seorang sekretaris harus memperhatikan postur tubuh yang baik saat duduk, termasuk menjaga agar punggung tegak dan kaki terlipat di atas kursi.

Postur tubuh yang baik dapat membantu dalam menjaga konsentrasi dan kenyamanan saat bekerja, serta memberikan kesan yang profesional kepada orang lain.

5. Cara Berjalan

Seorang sekretaris harus memperhatikan cara berjalan yang sopan dan profesional, termasuk menjaga agar langkahnya stabil dan tidak terlalu cepat atau lambat.

Cara berjalan yang sopan juga termasuk menghindari berjalan dengan tergesa-gesa atau terlalu santai, serta memperhatikan apakah ada obstruksi atau halangan saat berjalan.

Seorang sekretaris juga harus memperhatikan bagaimana cara berjalan di depan orang lain, karena cara berjalan yang tidak sopan dapat memberikan kesan yang tidak baik kepada orang lain.

Untuk menjadi sekretaris yang profesional, seorang sekretaris harus memahami bahwa etika adalah bagian dari profesi mereka dan harus selalu dijaga.

Etika seorang sekretaris tidak hanya terbatas pada cara berbusana, berkomunikasi, atau bergerak, tetapi juga termasuk bagaimana mereka menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka.

Seorang sekretaris harus selalu memperhatikan apa yang sedang dilakukannya dan memastikan bahwa setiap tindakannya sesuai dengan standar etika yang telah ditetapkan.

Contoh Kasus Etika Sekretaris di Dunia Kerja

Contoh Kasus Etika Sekretaris di Dunia Kerja

Seorang sekretaris bernama Sarah sedang sibuk menyiapkan dokumen-dokumen penting untuk rapat esok hari.

Dia selalu sangat teliti dalam menyusun dokumen-dokumen tersebut, karena dia tahu bahwa sebagai sekretaris, dia adalah representasi perusahaan di depan orang lain.

Sarah sangat memahami bahwa etika seorang sekretaris sangat penting, dan dia selalu berusaha untuk memperlihatkan profesionalisme dan integritas yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya.

Sarah tidak hanya memperhatikan etika dalam menyusun dokumen-dokumen penting, tetapi juga dalam cara berkomunikasi dengan orang lain. Dia selalu sopan dan jelas dalam berkomunikasi, serta selalu memperhatikan volume, intonasi, dan enunciation (penyampaian) suaranya.

Sarah juga selalu mampu mendengarkan dengan aktif, memperhatikan tanda-tanda nonverbal dari orang lain, dan menanyakan pertanyaan yang sesuai untuk memperjelas apa yang dimaksud oleh orang lain.

Etika Sarah tidak hanya terbatas pada cara berkomunikasi dan menyusun dokumen, tetapi juga termasuk bagaimana dia menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Sarah selalu memperhatikan apa yang sedang dilakukannya dan memastikan bahwa setiap tindakannya sesuai dengan standar etika yang telah ditetapkan.

Dia tahu bahwa dengan melakukan ini, dia akan dapat menjadi sekretaris yang profesional dan membantu dalam menjaga kredibilitas dan reputasi perusahaan yang dia wakili.

Sekian artikel berjudul 5 Etika Sekretaris Profesional, semoga bermanfaat.

Loker Pintar tidak pernah meminta kompensasi atau biaya apa pun untuk perekrutan di situs ini, jika ada pihak atas nama kami atau perusahaan yang meminta biaya seperti transportasi atau akomodasi atau apa pun dipastikan itu PALSU.
error: Content is protected !!