Rigger adalah: Tugas, Kualifikasi, dan Cara Berkarir
Rigger adalah: Tugas, Kualifikasi, dan Cara Berkarir | Saat kita berbicara tentang dunia konstruksi dan pengangkatan beban, ada satu profesi yang mungkin tidak terdengar terlalu dikenal di telinga banyak orang, namun memegang peran yang sangat penting. Profesi ini adalah “rigger.”
Apakah Anda pernah mendengar tentangnya sebelumnya? Saya ingin mengajak Anda untuk menjelajahi dunia yang mungkin terlihat sederhana namun penuh tantangan ini, di mana seorang rigger menjadi ujung tombak dalam menjaga keselamatan, mengangkat beban berat, dan membuat proyek konstruksi menjadi kenyataan.
Rigger bukanlah sekadar seorang tukang tali atau seorang pekerja yang mengikat simpul-simpul. Mereka adalah ahli yang dilengkapi dengan pengetahuan khusus dan keterampilan yang mendalam dalam melakukan pengikatan barang dan mengelola peralatan angkat.
Profesi ini memerlukan kecakapan teknis yang tinggi, kemampuan untuk membuat keputusan cepat, dan tentu saja, komitmen yang kuat terhadap keselamatan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa sebenarnya yang dilakukan oleh seorang rigger, apa saja tugas dan tanggung jawab mereka, serta persyaratan yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk memasuki dunia menantang ini. Mari kita mulai dengan memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan “rigger.”
Table of Contents
Rigger adalah…
Rigger adalah seorang pekerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan keahlian khusus dalam melakukan pengikatan barang, serta membantu dalam pengoperasian peralatan angkat.
Profesi rigger umumnya terkait dengan industri konstruksi, pengangkatan beban berat, dan proyek-proyek konstruksi besar lainnya. Tugas utama seorang rigger melibatkan pemilihan alat bantu angkat yang sesuai, pengikatan beban dengan aman, dan memastikan bahwa operasi pengangkatan berlangsung tanpa risiko yang tidak perlu.
Rigger bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan selama operasi pengangkatan berlangsung, baik itu menggunakan alat berat seperti crane, sling (tali pengikat), rantai, atau alat lainnya.
Mereka juga harus memahami prinsip-prinsip keselamatan kerja dan prosedur yang ketat untuk menghindari kecelakaan.
Selain itu, rigger juga perlu memiliki pengetahuan tentang jenis beban yang diangkat, kondisinya, serta beratnya. Hal ini penting untuk menentukan alat bantu yang tepat dan teknik pengikatan yang aman.
Profesi rigger memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga keselamatan dan efisiensi di lokasi konstruksi atau dalam kegiatan pengangkatan beban berat.
Kesalahan dalam tugas rigging dapat mengakibatkan kecelakaan serius, kerusakan peralatan, atau bahkan berpotensi mengancam jiwa. Oleh karena itu, seorang rigger harus memiliki keterampilan teknis yang tinggi dan komitmen kuat terhadap keselamatan kerja.
Baca juga: Pekerjaan, Gaji dan Tugas Operator Crane Pelabuhan
Tugas dan Tanggung Jawab Rigger
1. Menentukan Alat Bantu Angkat yang Tepat
Sebagai seorang rigger, salah satu tugas utama adalah memilih alat bantu angkat yang tepat sesuai dengan kapasitas beban kerja yang aman. Ini termasuk mempertimbangkan jenis sling, hook, shackle, dan peralatan lain yang diperlukan untuk mengangkat berat beban tersebut. Keputusan ini sangat penting karena keselamatan kerja bergantung pada pemilihan yang benar.
2. Memeriksa Pengikatan dengan Ketat
Seorang rigger harus memastikan bahwa pengikatan beban dilakukan dengan benar dan aman. Ini mencakup pemeriksaan teliti terhadap simpul-simpul, kaitan, atau penggunaan peralatan khusus lainnya yang digunakan untuk mengikat beban. Kesalahan dalam pengikatan dapat berdampak serius, termasuk kecelakaan kerja.
3. Merawat Alat Bantu Angkat
Merawat alat bantu angkat adalah tanggung jawab seorang rigger. Ini mencakup perawatan rutin, pemeriksaan berkala, dan pemeliharaan agar alat-alat tersebut tetap dalam kondisi baik.
Pemeliharaan ini sangat penting untuk memastikan bahwa alat bantu angkat berfungsi dengan optimal dan dapat diandalkan saat digunakan.
4. Kepatuhan Terhadap Peraturan dan Tindakan Pengamanan
Seorang rigger harus selalu mematuhi peraturan keselamatan kerja yang telah ditetapkan. Ini mencakup penggunaan peralatan pelindung diri, mengikuti prosedur keselamatan, dan memastikan lingkungan kerja aman. Tanggung jawab untuk menjaga keselamatan tidak boleh diabaikan.
5. Membuat Laporan dan Mencatat Pekerjaan
Bagian penting dari tugas seorang rigger adalah membuat laporan dan mencatat semua pekerjaan yang telah dilakukan. Ini mencakup detail pengikatan, pengangkatan, perawatan, serta segala tindakan yang berkaitan dengan pekerjaan rigger. Laporan ini penting untuk dokumentasi dan audit keselamatan kerja.
6. Berkomunikasi dengan Tim Kerja
Rigger harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan anggota tim kerja lainnya. Mereka perlu berkoordinasi dengan operator alat berat, supervisor, dan rekan kerja lainnya untuk memastikan semua tugas berjalan dengan lancar dan sesuai rencana.
7. Menghadapi Tantangan dan Kejadian Darurat
Seorang rigger harus siap menghadapi tantangan dan kejadian darurat yang mungkin terjadi selama pekerjaan. Mereka perlu memiliki kesiapan untuk mengambil tindakan cepat dan tepat jika situasi memerlukan penanganan khusus.
8. Menjaga Tingkat Keahlian dan Pengetahuan
Profesi rigger terus berkembang, dan seorang rigger harus selalu memperbarui pengetahuannya tentang teknologi dan teknik terbaru dalam pengikatan dan pengangkatan beban. Ini memastikan bahwa mereka tetap kompeten dan dapat menjalankan tugas dengan efisien.
Dengan menjalankan tugas dan tanggung jawab ini dengan penuh tanggung jawab, seorang rigger dapat memastikan bahwa setiap operasi pengangkatan berjalan dengan aman dan lancar. Keselamatan dan kualitas kerja menjadi prioritas utama dalam profesi ini.
Kualifikasi dan Syarat Menjadi Rigger
1. Pendidikan dan Usia Minimum
- Seorang calon rigger harus setidaknya berpendidikan SLTA atau setara. Ini adalah persyaratan dasar untuk memulai karier sebagai rigger.
- Usia minimum yang diperlukan untuk menjadi seorang rigger adalah 19 tahun. Ini menunjukkan kematangan yang dibutuhkan dalam menghadapi tugas-tugas yang serius dalam pekerjaan.
2. Pengalaman Kerja
- Untuk menjadi seorang rigger, pengalaman kerja dalam bidang terkait sangat penting. Biasanya, calon rigger harus memiliki pengalaman kerja minimal selama 1 (satu) tahun di bidang yang relevan.
- Pengalaman ini akan membantu calon rigger memahami tugas dan tanggung jawab yang terlibat dalam pekerjaan rigging dengan lebih baik.
3. Kesehatan yang Memadai
- Seorang rigger harus memenuhi persyaratan kesehatan yang memadai sesuai dengan keterangan dari dokter. Ini termasuk kemampuan fisik untuk menjalankan tugas-tugas yang memerlukan kekuatan dan ketahanan tubuh.
- Kesehatan yang baik sangat penting dalam menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain di sekitar.
4. Lisensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Calon rigger harus memiliki Lisensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Lisensi ini menunjukkan bahwa seseorang telah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi yang diperlukan dalam bidang keselamatan kerja.
- Lisensi K3 adalah bukti bahwa seorang rigger telah memahami dan akan mematuhi peraturan keselamatan kerja.
5. Buku Kerja
- Selain lisensi K3, memiliki buku kerja yang berisi catatan tentang pelatihan, pengalaman kerja, dan dokumentasi lainnya sangat penting.
- Buku kerja adalah alat yang digunakan untuk mencatat semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh seorang rigger dan merupakan bukti pengalaman dan kualifikasi.
6. Kepatuhan dengan Aturan Perusahaan
- Selain persyaratan di atas, calon rigger juga harus mematuhi aturan dan persyaratan perusahaan tempat mereka bekerja. Setiap perusahaan mungkin memiliki persyaratan tambahan atau prosedur internal yang harus diikuti oleh rigger.
7. Kemampuan Komunikasi dan Kerja Tim
- Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dengan anggota tim kerja lainnya sangat penting. Rigger harus dapat berkoordinasi dengan operator alat berat, supervisor, dan rekan kerja lainnya.
- Kerja tim yang efektif memastikan bahwa semua tugas dapat dilaksanakan dengan lancar dan aman.
8. Kemampuan Belajar dan Beradaptasi
- Karena teknologi dan teknik rigging terus berkembang, seorang rigger harus memiliki kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan terbaru dalam industri.
- Kemampuan belajar yang kuat memungkinkan rigger untuk tetap kompeten dan menjalankan tugas dengan efisien.
Dengan memenuhi semua kualifikasi dan syarat ini, seseorang dapat memasuki dunia profesi rigger dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik. Profesi ini memerlukan komitmen tinggi terhadap keselamatan kerja dan kualitas pekerjaan.
Jam Kerja dan Gaji Rigger
1. Jam Kerja Standar Rigger
- Sebagian besar rigger mengikuti jam kerja standar yang berlaku di industri. Di Indonesia, jam kerja pekerja secara umum adalah 8 jam dalam sehari dan 6 hari dalam seminggu.
- Jam kerja ini mencakup waktu yang dihabiskan untuk persiapan, pelaksanaan tugas rigging, perawatan alat bantu angkat, dan tindakan pengamanan.
2. Jam Kerja Tambahan
- Terkadang, dalam situasi tertentu, seorang rigger mungkin perlu bekerja lembur di luar jam kerja standar. Hal ini bisa terjadi dalam proyek-proyek yang memiliki tenggat waktu ketat atau pekerjaan darurat yang memerlukan penanganan segera.
- Perusahaan biasanya memberikan kompensasi tambahan untuk jam kerja tambahan yang dilakukan di luar jam kerja standar.
3. Kisaran Gaji Rigger
- Besar gaji rigger bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk lokasi geografis, pengalaman, dan perusahaan tempat mereka bekerja.
- Di Indonesia, kisaran gaji rigger umumnya berkisar antara Rp3.000.000 hingga Rp3.500.000 per bulan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaji Rigger
- Pengalaman Kerja: Rigger yang memiliki pengalaman lebih lama dan kualifikasi yang lebih tinggi cenderung menerima gaji yang lebih tinggi.
- Lokasi Geografis: Gaji rigger dapat bervariasi berdasarkan lokasi di mana mereka bekerja. Di kota besar atau proyek-proyek besar, gaji biasanya lebih tinggi.
- Jenis Pekerjaan: Pekerjaan rigging yang lebih kompleks atau berisiko tinggi dapat mendapatkan kompensasi lebih besar.
- Kebijakan Perusahaan: Setiap perusahaan mungkin memiliki kebijakan gaji yang berbeda-beda, termasuk komponen insentif atau bonus.
5. Tambahan Penghasilan
- Selain gaji pokok, beberapa perusahaan juga memberikan tunjangan atau fasilitas lain kepada rigger, seperti tunjangan transportasi, asuransi kesehatan, atau insentif keselamatan.
- Gaji tambahan juga bisa diperoleh melalui pekerjaan lembur atau tugas khusus yang melibatkan risiko lebih tinggi.
6. Negosiasi Gaji
Beberapa rigger yang berpengalaman mungkin memiliki keleluasaan untuk bernegosiasi mengenai gaji mereka dengan perusahaan. Kemampuan bernegosiasi yang baik dapat membantu mereka mendapatkan kompensasi yang lebih baik sesuai dengan keterampilan dan pengalaman mereka.
Ketika berbicara tentang gaji rigger, penting untuk diingat bahwa angka-angka ini dapat bervariasi dan berubah seiring waktu. Gaji adalah salah satu faktor yang penting dalam menilai profesi rigger, namun keselamatan dan pengetahuan yang kuat tentang rigging juga merupakan aspek-aspek yang tak kalah penting dalam menjalankan pekerjaan ini dengan baik.
Cara Mendaftar Menjadi Rigger
1. Cari Informasi Lowongan Rigger
Langkah pertama untuk menjadi seorang rigger adalah mencari informasi tentang lowongan pekerjaan rigger yang tersedia. Anda dapat melihat situs web lowongan pekerjaan, portal pekerjaan online, atau menghubungi perusahaan konstruksi dan proyek yang mungkin membutuhkan rigger.
2. Persiapkan Dokumen Lamaran
Setelah menemukan lowongan yang sesuai, persiapkan dokumen lamaran Anda. Ini biasanya mencakup surat lamaran, riwayat hidup (CV), fotokopi dokumen pendukung seperti sertifikat K3, buku kerja, dan catatan pengalaman kerja yang relevan.
3. Periksa Persyaratan Lowongan
Sebelum mengirimkan lamaran, periksa dengan seksama persyaratan yang tercantum dalam lowongan pekerjaan tersebut. Pastikan Anda memenuhi semua persyaratan, seperti pendidikan, usia, dan pengalaman yang diminta.
4. Ajukan Lamaran
Lamaran pekerjaan dapat diajukan secara online melalui situs web resmi perusahaan atau dengan mengirimkannya melalui pos atau email sesuai dengan petunjuk yang diberikan dalam lowongan. Pastikan semua dokumen yang diperlukan telah disertakan.
5. Siapkan Diri untuk Wawancara
Jika lamaran Anda diterima, Anda mungkin akan dipanggil untuk wawancara. Siapkan diri dengan baik untuk wawancara ini. Anda mungkin akan ditanya tentang pengalaman kerja sebelumnya, pengetahuan tentang keselamatan kerja, dan keterampilan teknis yang dimiliki sebagai rigger.
6. Ikuti Pelatihan Tambahan (Jika Diperlukan)
Beberapa perusahaan atau proyek mungkin mensyaratkan calon rigger untuk mengikuti pelatihan tambahan sebelum dapat memulai pekerjaan. Pastikan Anda siap mengikuti pelatihan ini jika diperlukan.
7. Mulai Pekerjaan Sebagai Rigger
Setelah berhasil melewati proses seleksi dan pelatihan, Anda akan memulai pekerjaan sebagai rigger. Pastikan Anda memahami tugas dan tanggung jawab Anda dengan baik dan selalu prioritaskan keselamatan dalam setiap tindakan yang Anda lakukan.
8. Terus Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan
Profesi rigger terus berkembang, jadi penting untuk selalu mencari peluang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam bidang ini. Anda dapat mengikuti pelatihan lanjutan, kursus, atau sertifikasi tambahan untuk menjadi rigger yang lebih kompeten.
9. Pertimbangkan Keanggotaan dalam Asosiasi Profesi
Beberapa rigger memilih untuk menjadi anggota asosiasi profesi yang terkait dengan rigging. Bergabung dengan asosiasi tersebut dapat memberikan akses kepada Anda untuk berbagai sumber daya, pelatihan, dan jaringan profesional.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjadi seorang rigger yang sukses dan memulai karier dalam profesi ini. Jangan lupa untuk selalu menjaga komitmen terhadap keselamatan dan kualitas kerja yang tinggi dalam setiap tugas yang Anda lakukan.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, seorang rigger adalah seorang pekerja yang memiliki keterampilan khusus dalam melakukan pengikatan barang dan membantu dalam pengoperasian peralatan angkat.
Mereka memainkan peran yang penting dalam industri konstruksi dan pengangkatan beban berat, memastikan bahwa operasi pengangkatan berlangsung dengan aman dan efisien.
Tugas utama seorang rigger mencakup pemilihan alat bantu angkat yang tepat, pengikatan beban dengan aman, dan pemeliharaan peralatan angkat.
Selain itu, seorang rigger juga harus memahami prinsip-prinsip keselamatan kerja dan memiliki pengetahuan tentang jenis beban, kondisinya, serta beratnya. Keselamatan adalah prioritas utama dalam profesi ini, mengingat bahwa kesalahan dalam tugas rigging dapat berakibat fatal.
Untuk menjadi seorang rigger, seseorang harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti pendidikan, pengalaman, kesehatan yang memadai, Lisensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan buku kerja. Selain itu, kualitas pribadi seperti rasa ingin tahu, ketekunan, dan komitmen terhadap keselamatan juga sangat berperan.
Profesi rigger adalah pekerjaan teknis yang menuntut keahlian khusus dan kewaspadaan tinggi. Meskipun gaji rigger bervariasi tergantung pada faktor-faktor tertentu, seperti lokasi dan pengalaman, keselamatan dan kualitas kerja tetap menjadi fokus utama dalam menjalankan profesi ini.
Dengan menjaga komitmen terhadap keselamatan dan terus meningkatkan pengetahuan serta keterampilan, seorang rigger dapat menjadi ahli yang andal dalam dunia rigging.
Sekian artikel berjudul Rigger adalah: Tugas, Kualifikasi, dan Cara Berkarir, semoga bermanfaat.