Kurang Penanganan! 5 Harimau di Medan Zoo Mati dalam 3 Bulan Terakhir
Medan Zoo, kebun binatang Medan yang tertua milik Pemkot Medan akhir-akhir ini menjadi sorotan. Sejak tahun 2023 kondisinya kian memprihatinkan. Kurangnya penanganan menjadi alasan utama mengapa karyawan tidak mendapat gaji lima bulan terakhir dan banyaknya hewan yang mati.
Kematian yang sangat merugikan ada pada koleksi harimau yang beberapa di antaranya adalah harimau Sumatera. Padahal harimau Sumatera populasinya kian menurun dan termasuk hewan hampir punah. Tidak tanggung-tanggung, ada 5 harimau yang mati dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.
Kronologi Matinya 5 Harimau di Medan Zoo dalam 3 Bulan
Kondisi terakhir dari Medan Zoo sangatlah terbengkalai. Sejumlah kandang dibiarkan kosong, rusak dan banyak satwa tampak kurus termasuk koleksi harimau. Kebun binatang yang berada di Kelurahan Simalingkar B, Medan Tuntungan ini sebenarnya memiliki 13 harimau yang terdiri dari beberapa jenis.
Kematian harimau pertama kali terjadi pada 3 November 2023. Harimau Sumatera jantan yang diberi nama Erha mati pada usianya 11 tahun. Penyebabnya sendiri karena sudah tidak mau makan dan mengalami sakit. Satwa ini sendiri diketahui tidak pernah kawin.
Menyusul Erha, harimau Benggala yang diberi nama Avatar juga mati pada awal Desember 2023. Penyebabnya juga karena sakit, kemudian pada 31 Desember harimau Sumatera betina yang bernama Nurhaliza juga mati.
Nurhaliza didiagnosa mengalami pneumonia dan renal disease, penyebabnya sendiri adalah kandang yang sudah rusak dan tidak layak. Kelembaban kandang yang tinggi membuatnya mengalami pneumonia.
Pada 22 Januari 2024, kabar buruk juga datang dari Medan Zoo. Kali ini yang mati adalah harimau Benggala jantan yang sudah berusia 17 tahun. Harimau bernama Wesa ini mengalami dubius infausta yang merupakan sakit tidak dapat disembuhkan.
Belum lama ini, harimau kelima yang mati adalah harimau Sumatera dengan nama Bintang Sorik atau Binsor. Kematiannya terjadi pada Selasa 13 Februari 2024. Berita matinya harimau Sumatera di Medan Zoo dikabarkan melalui akun Instagram @wildlifewhisperersumatra.
Matinya Binsor membuat kasus kematian harimau di Medan Zoo mencapai angka 5 hanya dalam 3 bulan terakhir.
Peliknya Masalah di Medan Zoo
Sampai adanya harimau kelima yang mati masih belum ada tanggapan dari pemkot Medan terkait kondisi yang memprihatinkan dari Medan Zoo ini. Apabila dilihat dari unit pemiliknya, Medan Zoo adalah milik Pemerintah Kota Medan, hanya tidak untuk asetnya. Hal inilah yang membuat Medan Zoo tidak mendapatkan APBD.
Bukan hanya itu saja permasalahan yang dianggap pelik. Sejak pandemi Covid, Medan Zoo mengalami penurunan pengunjung secara drastis. Padahal pembiayaan pengelolaan hanya diperoleh dari penjualan tiket masuk.
Selain itu, Dirut PUD Pembangunan Medan, Bambang Hendarto menjelaskan bahwa alasan lain adalah adanya kompetitor. Wali kota Medan, Bobby Nasution juga tidak memberikan solusi efektif terkait permasalahan di Medan Zoo.
Bobby menjelaskan, jika ingin menggunakan APBD maka butuh persetujuan DPRD Kota Medan dan itu membutuhkan proses yang lebih lama lagi. Hanya ada beberapa opsi yang menurutnya bisa dilakukan seperti bekerja sama dengan pihak lain demi menyokong pendanaan melalui investasi.
Kini kondisi Medan Zoo layaknya mati segan hidup pun tak mau. Tidak adanya kejelasan solusi membuat Medan Zoo terkatung-katung yang mengakibatkan para satwa mati satu per satu.
Bagaimana kelanjutan permasalahan di Medan Zoo? Kapan pemkot Medan bisa memutuskan untuk menutup dan merelokasi para satwa? Dapatkan kabar terbarunya melalui Beranda.co.id. Cek juga informasi terbaru lainnya baik itu skala nasional dan mancanegara.