7 Habit Stephen Covey dan Contohnya
7 Habit Stephen Covey dan Contohnya | Hai, pembaca yang luar biasa! Apakah Anda pernah mendengar tentang Stephen Covey? Ya, dia adalah salah satu tokoh terkemuka dalam dunia pengembangan diri dan manajemen waktu. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah buku “The 7 Habits of Highly Effective People” atau “7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif”.
Saya yakin Anda mungkin bertanya-tanya, apa yang membuat kebiasaan ini begitu istimewa? Nah, jawabannya sederhana: kebiasaan-kebiasan ini telah membantu jutaan orang di seluruh dunia mencapai tingkat keberhasilan yang luar biasa dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi setiap kebiasaan secara mendalam dan memberikan contoh konkret tentang bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Siap untuk menggali lebih dalam dan mempelajari rahasia di balik kebiasaan-kebiasaan ini? Mari kita mulai perjalanan kita menuju kesuksesan yang lebih besar dengan 7 Habit Stephen Covey!
Table of Contents
Apa yang Dimaksud Buku Stephen R Covey 7 Habits of Highly Effective People?
Stephen Covey’s “The 7 Habits of Highly Effective People” adalah buku panduan pengembangan diri yang terkenal. Alih-alih solusi instan, Covey menawarkan kerangka kerja prinsip-prinsip universal yang bisa diterapkan dalam segala aspek kehidupan untuk mencapai efektivitas. Konsep ini berbeda dengan efisiensi, yang lebih berfokus pada menyelesaikan tugas dengan cepat. Efektivitas, menurut Covey, adalah tentang mencapai tujuan yang benar dan penting dengan cara yang baik.
Buku ini dibagi menjadi 3 bagian yang menggambarkan perkembangan manusia dari kemandirian menuju ketergantungan dan akhirnya pembaruan berkelanjutan. Tujuh kebiasaan tersebut saling terkait dan membangun, membentuk suatu keseluruhan yang holistik.
Mari kita lihat inti dari ketujuh kebiasaan tersebut:
- Bersikap Proaktif: Ambil tanggung jawab atas hidup Anda dan fokuslah pada hal yang bisa Anda kendalikan.
- Memulai dengan Visi Akhir: Tentukan tujuan dan nilai-nilai Anda untuk memandu arah Anda.
- Dahulukan Hal-hal yang Utama: Kelola waktu dan energi Anda untuk mengerjakan hal penting yang membawa Anda lebih dekat ke tujuan.
Kebiasaan 1-3 ini membangun pondasi kemandirian, dimana Anda menjadi individu yang mampu mengendalikan hidup Anda sendiri.
- Berpikir Menang-Menang: Cari solusi yang saling menguntungkan dalam hubungan dengan orang lain. Kerjasama lebih efektif daripada persaingan.
- Berusaha Memahami Dulu, Baru Dipahami: Dengarkan orang lain dengan empati sebelum menyampaikan ide Anda. Pemahaman meningkatkan komunikasi dan kepercayaan.
- Bersinergi: Hargai perbedaan dan gabungkan kekuatan untuk mencapai hasil yang luar biasa bersama-sama.
Kebiasaan 4-6 berfokus pada ketergantungan, dimana Anda belajar berinteraksi dan bekerjasama secara efektif dengan orang lain.
- Mengasah Gergaji: Investasikan waktu dan energi untuk pembaharuan diri secara fisik, mental, sosial/emosional, dan spiritual. Ini adalah kebiasaan seumur hidup untuk menjadi versi terbaik dari diri Anda sendiri.
Kebiasaan 7 ini mewakili pembaruan berkelanjutan, dimana Anda terus belajar dan berkembang sepanjang hidup.
Intinya, “The 7 Habits of Highly Effective People” membantu Anda:
- Menemukan tujuan dan arah hidup
- Meningkatkan produktivitas dan pencapaian
- Membangun hubungan yang kuat dan saling percaya
- Menyesuaikan diri dengan perubahan
- Menjalani hidup yang lebih bermakna dan memuaskan
Baca juga: Habit adalah: Jenis, Proses Terbentuk, Manfaat dan Dampaknya
Habit 1: Proaktif (Be Proactive)
Pertama-tama, mari kita bahas tentang kebiasaan pertama yang sangat penting dalam filosofi Stephen Covey: menjadi proaktif. Ini adalah fondasi dari semua kebiasaan yang efektif. Mari kita lihat lebih dalam apa yang dimaksud dengan menjadi proaktif dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Proaktif?
Menjadi proaktif berarti mengambil kendali atas kehidupan Anda. Ini adalah sikap mental yang mengatakan bahwa Anda adalah arsitek dari nasib Anda sendiri.
Daripada merespons terhadap situasi dengan reaksi emosional atau menunggu instruksi dari orang lain, seorang yang proaktif membuat pilihan sadar tentang bagaimana mereka akan bertindak.
Mengenali Lingkaran Pengaruh
Poin penting dalam menjadi proaktif adalah memahami konsep “Lingkaran Pengaruh”. Ini adalah konsep di mana Anda mengenali bahwa Anda memiliki kontrol atas tindakan dan reaksi Anda sendiri, bahkan ketika Anda tidak memiliki kendali atas situasi eksternal. Anda dapat memilih bagaimana Anda akan bereaksi terhadap situasi apa pun, dan ini akan mempengaruhi hasilnya.
Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
Mari kita lihat contoh bagaimana kebiasaan menjadi proaktif dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Menyelesaikan Tugas dengan Inisiatif: Sebagai contoh, di tempat kerja, seorang yang proaktif tidak menunggu perintah untuk menyelesaikan tugas. Mereka mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan dan mengambil inisiatif untuk menyelesaikannya tanpa diminta.
- Mengatasi Tantangan dengan Pemikiran Positif: Ketika menghadapi tantangan atau hambatan, seorang yang proaktif tidak menyerah atau mengeluh. Mereka melihat setiap masalah sebagai peluang untuk belajar dan berkembang, dan mereka mencari solusi secara aktif.
- Membangun Hubungan yang Sehat: Dalam hubungan interpersonal, seorang yang proaktif mengambil tanggung jawab atas komunikasi dan interaksi. Mereka tidak menyalahkan orang lain atau situasi untuk konflik yang terjadi, tetapi mereka mencari cara untuk memperbaiki hubungan dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Dengan menerapkan kebiasaan menjadi proaktif dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengambil kendali atas nasib kita sendiri dan menciptakan hasil yang lebih baik dalam setiap aspek kehidupan.
Habit 2: Menentukan Tujuan yang Ingin Dituju (Begin with the End in Mind)
Sekarang, mari kita beralih ke kebiasaan kedua dari 7 Habit Stephen Covey: Menentukan Tujuan yang Ingin Dituju. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan arah dan visi yang jelas untuk hidup kita. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana kebiasaan ini dapat membantu kita mencapai keberhasilan yang lebih besar.
Visi Jangka Panjang
Pertama-tama, mari kita bicara tentang apa yang dimaksud dengan “Begin with the End in Mind”. Ini berarti memiliki gambaran jelas tentang tujuan jangka panjang yang ingin kita capai dalam hidup. Ini bukan hanya tentang tujuan-tujuan sehari-hari, tetapi tentang visi besar yang menggerakkan kita dan memberi arah pada setiap langkah yang kita ambil.
Membuat Peta Jalan
Langkah selanjutnya adalah membuat peta jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Ini melibatkan menetapkan tujuan jangka pendek dan menengah yang sesuai dengan visi jangka panjang kita. Dengan memiliki tujuan-tujuan ini di depan mata, kita dapat merencanakan langkah-langkah konkret yang perlu diambil untuk mencapainya.
Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
Sekarang, mari kita lihat bagaimana kebiasaan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Menetapkan Tujuan Karir: Sebagai contoh, jika visi jangka panjang kita adalah untuk mencapai posisi manajerial di perusahaan tempat kita bekerja, kita dapat menetapkan tujuan-tujuan jangka pendek seperti meningkatkan keterampilan kepemimpinan atau mendapatkan sertifikasi tertentu yang diperlukan.
- Membuat Rencana Keuangan: Jika tujuan jangka panjang kita adalah untuk mencapai kebebasan finansial, kita dapat membuat rencana keuangan yang mencakup tabungan, investasi, dan pengelolaan utang untuk mencapai tujuan tersebut.
- Menetapkan Tujuan Pendidikan: Jika visi jangka panjang kita adalah untuk mendapatkan gelar pendidikan tinggi, kita dapat menetapkan tujuan-tujuan seperti menyelesaikan kursus-kursus tertentu atau mengikuti program beasiswa untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan menentukan tujuan yang ingin dituju dengan jelas, kita memberi arah pada hidup kita dan membuatnya lebih bermakna. Ini membantu kita tetap fokus dan termotivasi dalam mengejar impian dan aspirasi kita.
Habit 3: Dahulukan yang Menjadi Prioritas (Put First Things First)
Sekarang, mari kita jelajahi kebiasaan ketiga dari 7 Habit Stephen Covey: Dahulukan yang Menjadi Prioritas. Ini adalah tentang mengalokasikan waktu dan energi kita untuk hal-hal yang benar-benar penting dan mendukung pencapaian tujuan kita. Mari kita bahas lebih lanjut bagaimana kebiasaan ini dapat membantu kita mengelola waktu kita dengan lebih efektif.
Mengenali Batu-Batu Besar
Langkah pertama dalam menerapkan kebiasaan ini adalah mengidentifikasi “batu-batu besar” dalam hidup kita. Ini adalah tugas-tugas atau aktivitas yang memiliki dampak besar terhadap pencapaian tujuan kita. Dengan mengenali dan memprioritaskan batu-batu besar ini, kita dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Membuat Jadwal Harian atau Mingguan
Langkah selanjutnya adalah membuat jadwal harian atau mingguan yang memprioritaskan tugas-tugas tersebut. Ini melibatkan menetapkan waktu khusus untuk menyelesaikan tugas-tugas yang mendukung tujuan utama kita, dan memastikan bahwa kita memberi prioritas pada hal-hal yang benar-benar penting sebelum yang lain.
Menghindari Penyebaran Energi
Poin penting dalam kebiasaan ini adalah menghindari penyebaran energi pada hal-hal yang tidak mendukung tujuan kita. Ini berarti mengatakan “tidak” pada hal-hal yang kurang penting atau tidak mendesak, sehingga kita dapat fokus pada tugas-tugas yang memiliki dampak terbesar.
Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
Mari kita lihat contoh bagaimana kebiasaan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Menyelesaikan Proyek Utama di Tempat Kerja: Sebagai contoh, di tempat kerja, seorang yang menerapkan kebiasaan ini akan memastikan bahwa mereka menyelesaikan proyek-proyek utama yang mendukung tujuan tim atau perusahaan sebelum menangani tugas-tugas lain yang kurang penting.
- Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga: Dalam kehidupan pribadi, seorang yang menerapkan kebiasaan ini akan memprioritaskan waktu bersama keluarga atau melakukan aktivitas yang mendukung hubungan interpersonal yang sehat daripada terjebak dalam rutinitas yang kurang bermakna.
- Mengelola Waktu Studi: Bagi seorang pelajar atau mahasiswa, kebiasaan ini berarti mengalokasikan waktu untuk belajar dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang paling penting terlebih dahulu, sebelum menangani kegiatan ekstrakurikuler atau hiburan lainnya.
Dengan menerapkan kebiasaan untuk memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup kita, kita dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas kita, serta mencapai tujuan kita dengan lebih efisien.
Habit 4: Berpikir Menang-Menang (Think Win/Win)
Kebiasaan keempat dari 7 Habit Stephen Covey adalah Berpikir Menang-Menang. Ini adalah tentang menciptakan solusi yang menguntungkan semua pihak dalam setiap interaksi atau situasi. Mari kita jelajahi lebih dalam tentang konsep ini dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengutamakan Kerjasama
Langkah pertama dalam menerapkan kebiasaan ini adalah mengubah paradigma dari persaingan menjadi kerjasama. Ini berarti melihat setiap situasi sebagai kesempatan untuk menciptakan solusi yang menguntungkan semua pihak, bukan hanya satu pihak saja.
Memahami Kebutuhan dan Kepentingan Bersama
Poin penting dalam kebiasaan ini adalah memahami kebutuhan dan kepentingan bersama dalam setiap situasi. Ini melibatkan mendengarkan dengan empati dan mencari solusi yang memenuhi kebutuhan semua pihak tanpa mengorbankan kepentingan satu pihak.
Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
Mari kita lihat beberapa contoh bagaimana kebiasaan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Negosiasi Win/Win di Tempat Kerja: Sebagai contoh, dalam situasi negosiasi di tempat kerja, seorang yang menerapkan kebiasaan ini akan mencari solusi yang menguntungkan semua pihak, seperti mencapai kesepakatan yang adil untuk kedua belah pihak dalam hal gaji atau pembagian tanggung jawab.
- Menjaga Hubungan yang Sehat dalam Keluarga: Dalam hubungan keluarga, kebiasaan ini berarti mencari solusi yang memenuhi kebutuhan dan kepentingan semua anggota keluarga, bukan hanya memikirkan diri sendiri. Misalnya, menciptakan jadwal atau aturan yang adil untuk semua anggota keluarga.
- Kerjasama di Sekolah atau Kampus: Di lingkungan pendidikan, kebiasaan ini berarti bekerja sama dengan teman-teman atau rekan sekelas untuk mencapai tujuan bersama, seperti mengerjakan proyek kelompok atau mengatasi konflik dengan cara yang memuaskan semua pihak.
Dengan menerapkan kebiasaan berpikir menang-menang, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih sehat, meningkatkan kolaborasi, dan mencapai hasil yang lebih baik dalam setiap aspek kehidupan kita.
Habit 5: Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu, Baru Dimengerti (Seek First to Understand, Then to be Understood)
Selanjutnya, mari kita bahas kebiasaan kelima dari 7 Habit Stephen Covey: Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu, Baru Dimengerti. Ini adalah tentang pentingnya mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati sebelum mencoba untuk disadari oleh orang lain. Mari kita eksplorasi lebih lanjut bagaimana kebiasaan ini dapat membantu meningkatkan komunikasi dan hubungan interpersonal kita.
Mendengarkan dengan Empati
Langkah pertama dalam menerapkan kebiasaan ini adalah melatih diri untuk mendengarkan dengan empati. Ini berarti memperhatikan bukan hanya kata-kata yang diucapkan oleh orang lain, tetapi juga emosi, perasaan, dan motivasi di balik kata-kata tersebut.
Menempatkan Diri dalam Posisi Orang Lain
Poin penting dalam kebiasaan ini adalah kemampuan untuk menempatkan diri dalam posisi orang lain. Ini melibatkan upaya untuk memahami sudut pandang dan pengalaman orang lain, bahkan jika itu berbeda dengan kita. Ini memungkinkan kita untuk merasakan empati dan menghargai perspektif mereka.
Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
Mari kita lihat beberapa contoh bagaimana kebiasaan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Mendengarkan Pasangan atau Pasangan Hidup: Dalam hubungan romantis, kebiasaan ini berarti mendengarkan dengan penuh perhatian saat pasangan kita berbicara tentang perasaan, kekhawatiran, atau harapan mereka. Ini memungkinkan kita untuk memahami dan merespons dengan cara yang mendukung hubungan yang sehat.
- Membangun Hubungan dengan Anak: Dalam hubungan dengan anak-anak kita, kebiasaan ini berarti mengambil waktu untuk benar-benar mendengarkan mereka ketika mereka berbicara tentang pengalaman atau masalah mereka. Ini membantu kita membangun kepercayaan dan koneksi yang kuat dengan mereka.
- Berinteraksi dengan Rekan Kerja: Di tempat kerja, kebiasaan ini berarti mendengarkan dengan penuh perhatian saat rekan kerja atau atasan menyampaikan ide atau masalah. Ini membantu kita membangun hubungan yang harmonis dan efektif dalam tim atau organisasi.
Dengan menerapkan kebiasaan untuk berusaha mengerti terlebih dahulu, kita dapat meningkatkan kualitas komunikasi kita, memperdalam hubungan kita, dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan saling mendukung.
Habit 6: Sinergi (Synergize)
Sekarang, mari kita telusuri ke kebiasaan keenam dari 7 Habit Stephen Covey: Sinergi. Ini adalah tentang menciptakan kolaborasi yang kreatif dan harmonis dengan orang lain, sehingga hasil akhirnya lebih besar daripada hanya sekadar jumlah dari bagian-bagiannya. Mari kita lihat bagaimana konsep sinergi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mencari Kesamaan dan Keterpaduan
Langkah pertama dalam menerapkan kebiasaan ini adalah mencari kesamaan dan keterpaduan antara berbagai ide, pandangan, atau keahlian yang dimiliki oleh orang lain. Ini melibatkan menghargai perbedaan dan melihatnya sebagai potensi untuk menciptakan solusi yang lebih baik.
Membangun Tim yang Solid
Poin penting dalam kebiasaan ini adalah kemampuan untuk membangun tim yang solid dengan orang-orang yang memiliki keahlian dan latar belakang yang berbeda. Ini berarti menghargai kontribusi setiap anggota tim dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kolaborasi.
Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
Mari kita lihat beberapa contoh bagaimana kebiasaan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Proyek Tim di Tempat Kerja: Dalam proyek tim di tempat kerja, kebiasaan ini berarti mengumpulkan anggota tim dengan berbagai keahlian dan pengalaman untuk menciptakan solusi yang inovatif dan efektif.
- Kolaborasi dalam Keluarga: Dalam keluarga, kebiasaan ini berarti bekerja sama dengan anggota keluarga untuk menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga atau mengatasi masalah keluarga dengan cara yang membangun dan harmonis.
- Proyek Komunitas atau Sosial: Di lingkungan komunitas atau sosial, kebiasaan ini berarti bekerja sama dengan anggota komunitas untuk menciptakan solusi yang bermanfaat bagi semua orang, seperti program pengembangan masyarakat atau proyek lingkungan.
Dengan menerapkan kebiasaan sinergi, kita dapat menciptakan hasil yang lebih besar daripada yang dapat dicapai secara individu, memperluas pemahaman dan perspektif kita, serta membangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan orang lain.
Habit 7: Asahlah Gergaji (Sharpen the Saw)
Sekarang, mari kita jelajahi kebiasaan terakhir dari 7 Habit Stephen Covey: Asahlah Gergaji. Ini adalah tentang pentingnya melakukan pembaruan diri secara teratur, baik secara fisik, mental, emosional, maupun spiritual. Mari kita lihat bagaimana konsep ini dapat membantu kita mencapai keseimbangan dan keberhasilan dalam kehidupan.
Perawatan Diri secara Komprehensif
Langkah pertama dalam menerapkan kebiasaan ini adalah mengakui pentingnya merawat diri secara menyeluruh. Ini berarti tidak hanya fokus pada satu aspek saja, tetapi juga memperhatikan kesehatan dan keseimbangan dalam semua dimensi kehidupan kita.
Berinvestasi dalam Pendidikan dan Pengembangan Diri
Poin penting dalam kebiasaan ini adalah berinvestasi waktu dan energi dalam pendidikan dan pengembangan diri. Ini melibatkan terus-menerus belajar dan berkembang, baik melalui membaca, mengikuti kursus, atau menghadiri seminar dan lokakarya yang relevan dengan minat dan tujuan kita.
Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
Mari kita lihat beberapa contoh bagaimana kebiasaan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Melakukan Olahraga dan Aktivitas Fisik: Sebagai contoh, kebiasaan ini berarti menyediakan waktu untuk olahraga dan aktivitas fisik yang menyegarkan tubuh dan pikiran kita, seperti berlari, yoga, atau berenang.
- Mengembangkan Keterampilan Baru: Dalam konteks karier, kebiasaan ini berarti terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan kita dalam bidang pekerjaan kita, baik melalui pelatihan, kursus online, atau proyek-proyek yang menantang.
- Melakukan Kegiatan yang Membangkitkan Jiwa: Di sisi spiritual dan emosional, kebiasaan ini berarti melakukan kegiatan yang membantu kita merasa terhubung dengan diri sendiri dan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita, seperti meditasi, refleksi, atau beribadah.
Dengan menerapkan kebiasaan untuk terus mengasah gergaji, kita dapat menjaga keseimbangan dan kesejahteraan dalam semua aspek kehidupan kita. Ini memungkinkan kita untuk tetap produktif, bermakna, dan bahagia dalam perjalanan hidup kita.
Sekian artikel berjudul 7 Habit Stephen Covey dan Contohnya, semoga bermanfaat.