Perbedaan Wawancara User dan HRD
Apa Perbedaan Wawancara User dan HRD? Untuk melakukan interview, kamu perlu mempersiapkan diri dengan baik. Hasil dari interview akan menentukan kelayakan kamu untuk memperoleh pekerjaan.
Seleksi interview yang perlu dilalui umumnya yaitu dengan HRD dan jugga user yang harus dijalankan oleh para pelamar termasuk para fresh graduate. terdapat perbedaan wawancara user dan HRD
Table of Contents
A. Tahapan Wawancara
Interview adalah tahap yang kemungkinan akan memberikan pengaruh cukup besar bagi pelamar. Kegiatan yang dilakukan yaitu berupa tanya jawab secara lisan untuk memperoleh informasi.
Umumnya, tahapan yang paling menentukan yaitu ketika interview user. Interview user merupakan wawancara yang akan dilakukan oleh calon atasan kamu.
Ketika melakukan wawancara, kamu akan melalui 2 tahapan yaitu wawancara HRD dan wawancara user. Wawancara HRD biasanya dilaksanakan diawal seleksi.
Sebelum sampai pada tahap wawancara HRD, biasanya beberapa perusahaan akan mengadakan psikotes untuk mengetahu kepribadian dan karakter kamu.
Setelah itu HRD akan melakuakn interview lebih mendalam terkait hasil psikotes. HRD juga akan menanyakan tentang latarbelakang dan riwayat hidup yang kamu kirimkan.
Setelah lolos tahap interview dengan HRD, kamu akan berlanjut ke tahap interview user. Ketika melakukan interview dengan user, kamu perlu menyiapkan diri terkait pengetahuan mengenai posisi yang kamu lamar.
B. Hal yang perlu Diperhatikan
Terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika melakukan wawancara dengan user atapun HRD. Pertama, kamu harus datang tepat waktu.
Ketepatan waktu merupakan hal penting saat melamar pekerjaan. Jangan sampai membuat interviewer menunggu. Hal tersebut bisa menjadi catatan buruk untuk kamu. Usahakan datang setidaknya 30 menit sebelum waktu pelaksanaan
Hal lain yang juga cukup penting untuk kamu perhatikan adalah menentukan kapan harus berbicara. Jangan sampai kamu memotong pembicaraan interviewer.
Berbicalah ketika kamu sudah dipersilahkan. Sampaikan jawaban secara on point, jangan sampai apa yang kamu bicarakan keluar dari konteks yang ditanyakan
C. Apa itu Interview User?
Karena interview user merupakan interview antara kamu dengan calon atasan, pastinya interviwer ingin mengetahui banyak hal secara lebih detail dari kamu.
Pertanyaan dari interview user pastinya akan sangat beragam, namun bukan berarti kamu tidak bisa mempersiapkan diri. Cobalah mencari tau tentang user yang akan mewawancarai, informasi tempat bekerja, dan pekerjaan yang akan kamu jalani.
Pada tahap wawancara dengan user, kamu berkesempatan untuk menunjukkan kemampuan yang kamu miliki. Tidak hanya kemampuan yang berkaitan dengan keahlian, kamu juga dapat menunjukkan kemampuan unik lain yang dimiliki.
Keunikan yang kamu jelaskan, kemungkinan akan menjadi point plus tersendiri.
Selain itu, diakhir interviewer biasanya user akan menanyakan apakah kamu punya pertanyaan yang ingin diajukan. Karena merasa gugup, biasanya para pelamar memilih untuk tidak mengajukan pertanyaan.
Padahal bertanya saat interview merupakan suatu yang cukup penting agar kamu mengetahui banyak hal mengenai pekerjaan yang akan kamu jalani.
D. Apa itu Wawancara HRD?
Pada tahap rekrutmen, wawancara HRD biasanya dilakukan setelah seleksi pertama selesai. Selain itu, tes psikologi dapat diberikan sebelum wawancara.
Tes psikologi bertujuan untuk mengetahui sikap dan kepribadian pelamar. Kemudian, tentunya HRD perlu menggali lebih dalam kepribadian pelamar. Wawancara HRD adalah fase di mana pelamar menghadapi HRD.
Tujuan wawancara HRD adalah untuk menilai kepribadian, kelemahan, kekuatan, dan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilamar.
Pada tahap ini, HRD juga biasanya menanyakan latar belakang dan kesesuaian resume yang dikirimkan. Oleh karena itu, pastikan kamu benar-benar memahami tentang apasaja yang telah diitulis dalam resume.
Baca juga: Contoh Jawaban Kelemahan Diri Dalam Wawancara dan Tipsnya
E. Perbedaan antara Wawancara HRD dan User
1. Tujuan Interview
Wawancara yang dilakukan user bertujuan untuk membangun chemistry antara calon atasan dan pelamar. Hal tersebut sangat pentng untuk dilakukan.
Pasalnya, ketika pelamar diterima maka seorang user akan banyak melakukan pekerjaan yang berhubungan langsung dengan pelamar. Selain itu, wawancara ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi karyawan.
Dengan mengetahui potensi yang dimiliki akan membuat perusahaan bisa mendapatkan SDM sesuai dengan kebutuhannya. Wawancara HR bertujuan untuk membuat keputusan dan hasil yang memenuhi berbagai harapan user.
SDM berfokus pada kriteria penerimaan berdasarkan aspek psikologis, kesehatan, kepribadian, dan disiplin pelamar.
Baca juga: Cara Lolos Wawancara User
2. Cara Memkamung Potensi
Seorang User punya caranya tersendiri dalam melakukan wawancara dan merekrut karyawan. Pertanyaan wawancara ditujukan untuk menggali potensi karyawan sesuai dengan job description yang dibutuhkan.
User bertanggung jawab untuk mengidentifikasi keterampilan dan stkamur karyawan potensial dari perspektif teknis.
Wawancara HR mempertimbangkan potensi karyawan dari sudut pkamung psikologis. SDM memiliki kemampuan untuk mengkonfirmasi kemampuan pelamar dari sudut pkamung psikologis.
Ada banyak kasus karyawan intelektual, tetapi kemampuan emosional tidak stabil. Di sini, peran departemen SDM adalah untuk mengetahui kepribadian dan sifat calon karyawan.
Wawancaa yang dilakukan seorang HR lebih mengutamakan bagaimana seseorang dalam mengelola emosinya. Jika suatu saat terjadi konflik atau masalah dengan perusahaan, maka departemen SDM dapat memberikan informasi dengan mengetahui sifat psikologis pelamar. Selain itu, emosi dan sikap pelamar adalah hal terpenting yang harus diketahui sejak awal.
3. Prioritas kemampuan yang dicari
Wawancara yang dilakukan user lebih berfokus pda hal yang berhubungan dengan keterampilan akademik para calon karyawannya.
Hal ini mencakup tentang segala hal yang berkaitan dengan beban kerja yang akan dipercayakan kepada pelamar. Setelah pelamar diterima sebagai pegawai, diharapkan pegawai tersebut dapat bekerja dengan cepat, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Wawancara user juga akan menggali tentang skill analisis yang dimiliki oleh karyawan ketika perusahaan menghadapi suatu masalah.
Karyawan dapat bekerja sebaik-baiknya untuk memecahkan masalah di perusahaan. Sedangka wawancara yang dilakukan HR lebih berfokus pada soft skill yang berkaitan dengan ketaatan dan kedisiplinan
Karyawan yang disiplin dan patuh pada aturan perusahaan akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Wawancara memungkinkan departemen SDM untuk menilai kepribadian seorang karyawan.
Jadi jika seorang karyawan diterima, maka diperkirakan akan kecil kemungkinannya untuk karyawan tersebut melakukan pelanggaran.
Baca juga: Jawaban dan Pertanyaan Test Wawancara Kerja
4. Hubungan Dengan Pekerja
Wawancara yang dilakukan user fokus pada pertanyaan tentang area kerja tertentu. Jika pemohon tidak memenuhi persyaratan di bidang ini, maka calon karyawan tidak akan diterima.
Pertanyaan yang diajukan sudah konkrit, dan berkaitan dengan aspek teknis pekerjaan. Studi kasus tidak dapat digunakan untuk mengesampingkan pertanyaan pelamar tentang masalah di bidang ini.
Pewawancara dapat menentukan dari tanggapan pelamar apakah orang tersebut benar atau salah untuk posisi yang dilamar. Wawancara HR biasanya memeriksa kepribadian pelamar melalui pertanyaan.
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan ini, HR dapat menentukan apakah pelamar adalah percaya diri, orang yang jujur, dan bersemangat
Orang biasa tidak selalu bisa membedakan karakteristik seseorang hanya melalau hasil diskusi singkat. Yang dicari oleh para HR adalah prang dengan tujuan, visi dan misi yang sejalan dengan perusahaan.
Yang menjadi perbedaan wawancara user dan HRD selanjutnya, HR akan terus melakukan pengamatan dalam beberapa bulan untuk bisa memastikan karakteristik dari pelamar
Informasi diatas dapat membantu kamu untuk mengidentifikasi perbedaan antara wawancara yang dilakukan oleh user dan HRD.
Meskipun begitu, kamu harus tetap mempersiapkan diri untuk menghadapi proses wawancara yang dilakukan. Kesiapan diri kamu akan menentukan berhasil atau tidaknya untuk bergabung dalam sebuah perusahaan