Sifat Proaktif dan Reaktif: Pengertian dan Cirinya
Sifat Proaktif dan Reaktif: Pengertian dan Cirinya | Apa itu Proaktif dan Reaktif? Itu adalah pertanyaan yang sering dilontarkan.
Pernahkah Anda mengejutkan pasangan Anda dengan minuman bersoda yang dikocok sebelum dibuka?
Atau apakah Anda sendiri yang basah kuyup karena soda yang dikocok? Terlepas dari posisi Anda, hasil yang Anda lihat pasti sama, berantakan.
Ekspresi wajah acak-acakan yang mungkin disertai dengan penghinaan singkat.
Belum lagi, hal-hal lain juga terpengaruh oleh efek yang tersisa. Analogi ini mirip dengan karena ingin mendapatkan sesuatu dengan menjadi karakter yang reaktif.
Pada artikel ini, kami akan mengulas dua sikap, yaitu reaktif dan proaktif. Tapi pertama-tama, mari kita bicara sedikit tentang apa itu sikap.
Table of Contents
A. Sikap Menurut KBBI
Apakah itu sikap? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sikap adalah segala tindakan dan perlakuan berdasarkan keyakinan dan pendirian yang dimiliki seseorang.
Sikap adalah pengakuan yang evaluatuf terhadap apa saja, bisa berupa benda, orang, atau peristiwa.
Sikap menggambarkan perasaan seseorang karena suatu alasan. Sikap memiliki tiga unsur yang berbeda, yaitu kesadaran, perasaan dan perilaku.
Baca juga: Copywriter Adalah: Pengertian, Skill dan Prospek
B. Sikap Reaktif
Sebelum mengetahui perbedaan dari Sifat Proaktif dan Reaktif, alangkah baiknya jika anda mengetahui arti dan ciri-ciri reaktif.
1. Reaktif Menurut KBBI
Apakah itu reaktif? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reaktif adalah karakter yang cenderung, bereaksi, atau segera bereaksi terhadap sesuatu yang muncul atau ada.
Reaktif sebagai reaksi negatif seseorang terhadap lingkungan. Orang yang reaktif sering merasa seperti korban.
Mereka gagal menangkap peluang, tidak sepenuhnya menyadari tanggung jawab mereka, dan suka menyalahkan seseorang.
Selain itu, beberapa ciri dari sikap reaktif juga tidak memiliki visi, tidak aktif, dan tidak memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Sikap reaktif dikendalikan dan dijalankan oleh lingkungan fisik, perasaan, dan masa lalunya.
2. Ciri-Ciri Sikap Reaktif
Bahasa orang reaktif lolos dari tanggung jawab. Secara umum, orang reaktif menggunakan bahasa reaktif seperti “Saya tidak bisa…”, “Saya ingin…”.
Orang yang reaktif percaya bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan dan lakukan karena mereka merasa tidak punya pilihan.
Ciri-ciri orang reaktif antara lain:
- Sangat mudah tersinggung
- Cenderung menyalahkan seseorang
- Cepat marah (lalu menyesal)
- Selalu merasa menjadi korban dari keadaan yang menimpanya
- Berubah hanya jika perlu
Baca juga: Design Thinking Adalah: Pengertian, Proses dan Contoh
C. Sikap Proaktif
Sikap Proaktif adalah lawan dari reaktif, tapi agar lebih jelas silahkan baca arti proaktif dan ciri-cirinya dibawah ini.
1. Proaktif Menurut KBBI
Dan kebalikan dari sikap reaktif adalah sikap proaktif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proaktif adalah tindakan yang lebih aktif.
Kata proaktif berarti lebih dari sekedar mengambil ide. Pemahaman proaktif sering disebut sebagai lawan dari sikap reaktif.
Arti kata proaktif sering digunakan dalam kaitannya dengan tugas atau kehidupan sehari-hari.
Kata ini mengandung makna ketika kita sebagai manusia bertanggung jawab atas hidup kita sendiri.
Sikap kita adalah peran dari pilihan kita, bukan keadaan kita. Jadi, beberapa ciri dari proaktif adalah aktivitas yang lebih personal untuk merespon apapun yang terjadi dalam hidup mereka.
Contoh pemikiran proaktif tercermin dalam beberapa orang yang paling proaktif tentang tanggung jawab mereka.
Juga, mereka tidak menyalahkan kondisi, masa lalu, dan keadaan. Sikap mereka adalah produk dari keputusan sadar mereka berdasarkan nilai-nilai dan bukan produk dari keadaan mereka berdasarkan perasaan dan masa lalu mereka.
Sikap proaktif sangat penting dalam menjalankan bisnis karena seseorang mampu menangkap peluang yang datang, memiliki visi yang jelas di depan mereka, selalu aktif dan memikirkan apa yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Menjadi proaktif disebutkan sebagai salah satu dari 7 rutinitas manusia paling efisien dalam buku The 7 Habits of Highly Effective People, “Be pro-active”.
Menjadi seorang proaktif berarti mengambil tanggung jawab untuk hidup Anda.
Anda tidak menyalahkan segala sesuatu di sekitar Anda atau siapa pun. Orang proaktif sadar bahwa mereka mampu bereaksi seperti yang mereka inginkan.
2. Proaktif Menurut Para Ahli
Menurut Covey (2001), perilaku proaktif adalah mengambil inisiatif dan mampu mengendalikan hidupnya sendiri dan membuat pilihan menurut nilai, berpikir sebelum bereaksi, sadar bahwa tidak bisa mengendalikan segala yang terjadi. Bersikap proaktif bukan sekedar mengambil inisiatif.
3. Ciri-Ciri Sikap Proaktif
Beberapa ciri dari sikap proaktif
Lalu apa tandanya kita sudah berpikir proaktif? Berikut beberapa ciri-ciri sikap proaktif:
- Tidak mudah tersinggung melakukan sesuatu yang tidak sesuai
- Bertanggung jawab atas tindakan Anda sendiri dan berpikir sebelum bertindak.
- Beberapa orang proaktif adalah aktor perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, tidak bersifat reaktif, tidak menyalahkan siapa pun.
- Fokus pada hal-hal yang dapat Anda ganti dan jangan khawatir tentang hal-hal yang tidak dapat Anda ganti.
- Jangan menyalahkan kondisi atau keadaan ketika sesuatu tidak sesuai dengan kehendaknya.
- Mampu membuat keputusan yang tepat bahkan dalam keadaan yang paling sulit sekalipun.
- Orang proaktif umumnya menggunakan bahasa proaktif, misalnya: “Saya bisa”, “Saya akan”, karena mereka berpikir positif dalam setiap situasi.
Baca juga: FMCG Adalah: Pengertian, Produk, Skill yang Dibutuhkan
D. Mengapa Kita Harus Mempunyai Sifat Proaktif?
Tidak ada bisnis tanpa persaingan, selalu ada persaingan.
Memenangkan persaingan membutuhkan sikap proaktif. Orang yang proaktif cenderung mampu beradaptasi dengan keadaan apapun dan memanfaatkan peluang untuk sukses.
Di sisi lain, orang yang reaktif cenderung mengeluhkan segala masalah yang menghadang dan sulit untuk melangkah maju.
Pendekatan proaktif, artinya dari dalam ke luar, yaitu dimulai dari diri kita sendiri, menuntut lebih dari diri kita sendiri daripada dari seseorang terlebih dahulu.
Dan pendekatan reaktif dimulai dari luar, yang berarti membutuhkan seseorang terlebih dahulu, daripada menuntut diri sendiri, menyalahkan masa lalu dan menyalahkan kondisi.
Sikap proaktif mempengaruhi perkembangan organisasi dan perubahan pada mereka yang bertanggung jawab (karena didasarkan pada mekanisme nilai dan dengan tanggung jawab masa depan), dan sikap reaktif tidak pernah menyelesaikan masalah.
Efek dari sikap reaktif hanya memperburuk situasi, menghambat perubahan diri dan organisasi.
Seperti botol cola yang dikocok, ketika tutupnya dibuka, air cola menyembur ke segala arah, mengenai beberapa benda di dekatnya.
Sifat reaktif bukanlah apa yang Anda butuhkan untuk menjadi pemimpin yang baik.
Menjadi proaktif adalah bukti bahwa Anda dapat mengontrol dan memimpin diri sendiri.
Jika Anda tidak bisa memimpin diri sendiri dengan bersikap reaktif, Anda belum bisa memimpin siapa pun untuk sementara waktu.
E. Perbedaan Sifat Proaktif dan Reaktif
Jadi Apa itu proaktif dan reaktif? Dari beberapa sifat proaktif dan reaktif, Anda akan memahami bahwa kedua karakter ini benar-benar berbeda seperti siang dan malam.
Dalam hidup selalu ada persaingan dan kondisi sulit yang akan Anda temui. Jadi Anda harus proaktif dan melepaskan sifat reaktif ketika menghadapinya.
Sifat proaktif tidak hanya menguntungkan kita, tetapi juga membuat sesama manusia bahagia.
Anda dapat memulai dengan melatih diri Anda untuk lebih aktif dan bertanggung jawab pada diri sendiri sebelum Anda meminta lebih banyak kepada seseorang.
Selain itu, menjadi orang yang proaktif dapat membantu Anda mengidentifikasi peluang yang dapat mendukung kesuksesan di masa depan.
Dan sifat reaktif hanya akan membuatmu kalah karena tidak bisa berpikir rasional dan tidak bisa melihat kemungkinan yang ada di luar sana.
Anda hanya bisa bersikap apatis, sehingga Anda tidak memiliki keinginan untuk mengubah hidup menjadi lebih baik.
Anda cenderung tidak responsif terhadap transisi karena sulit bagi kami untuk membuat keputusan.
Silahkan lihat video dibawah ini untuk menjawab Sifat Proaktif dan Reaktif jika masih bingung.
Sekian artikel berjudul Sifat Proaktif dan Reaktif: Pengertian dan Cirinya, semoga bermanfaat.