3 Contoh Manajemen Risiko pada Perusahaan
Bagaimana Contoh Manajemen Risiko pada Perusahaan? Manajemen risiko merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses manajemen untuk mengidentifikasi potensi risiko yang dihadapi organisasi dan beberapa langkah mitigasi untuk menghilangkan dampak risiko.
Perusahaan berusaha untuk mengelola risiko secara stabil dan berkesinambungan.
Kami akan memberikan Contoh Manajemen Risiko PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi, tapi sebelum masuk kesana ketahui terlebih dahulu langkah-langkah manajemen risiko.
Jika belum mengetahui Apa itu manajemen risiko? bisa melihat artikel ini Manajemen Risiko Adalah: Pengertian, Manfaat, Tujuan dan Prinsip
Table of Contents
A. Langkah-Langkah Manajemen Risiko
Sebelumnya sudah kami bahas di artikel 6 Proses Manajemen Risiko dan Penetapannya akan tetapi untuk mengingat kembali kita bahas garis besarnya disini.
Hal ini diperlukan agar ketika masuk kedalam Contoh Manajemen Risiko tidak terlalu bingung.
Komponen dari beberapa langkah dalam manajemen risiko antara lain:
1. Membangun Konteks Risiko
Dalam persiapan untuk penilaian, Konteks harus didefinisikan, Konteks dengan mempertimbangkan 3 faktor utama:
- Konteks Eksternal
- Konteks Internal
- Managemen Resiko
a. Konteks Eksternal
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam konteks eksternal meliputi:
- Persaingan
- Reputasi
- Lingkungan
- Politik
b. Konteks Internal
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam konteks Internal meliputi:
- Struktur organisasi;
- Budaya;
- Selera risiko.
2. Identifikasi Risiko
Sumber risiko harus ditentukan untuk analisis probabilitas dan akibatnya, misalnya sumber risiko spesifik perusahaan ada dalam konteks Risiko dan Risk Breakdown Structure (RBS) yang dapat digunakan sebagai alat identifikasi risiko;
3. Analisa risiko
Proses ini membantu dalam memahami risiko. Proses analisis risiko dapat menggunakan sistem kualitatif atau kuantitatif;
4. Evaluasi risiko
Tujuan evaluasi untuk membantu Anda membuat keputusan. Hasil evaluasinya adalah daftar risiko yang perlu ditangani dalam risk appetite agar dapat diterima;
5. Pengendalian risiko
Mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide untuk mengendalikan risiko dan mengurangi besarnya peluang dan risiko yang ada melalui penggunaan sistem transfer/mitigasi risiko;
6. Monitor dan Review
Monitor dan Review semua aktivitas pengendalian risiko harus dapat diprediksi dan berkelanjutan.
Tanggung jawab untuk setiap kegiatan harus diputuskan. Aktivitas tersebut dapat dikaitkan dengan aktivitas audit internal untuk penilaian dan berbaikan berkelanjutan.
7. Komunikasi dan Konsultasi
Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil keputusan internal dan eksternal perusahaan untuk menindaklanjuti hasil manajemen risiko yang dilakukan;
B. Contoh Manajemen Risiko PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi
Manajemen risiko perusahaan diterapkan pada level vital dan operasional.
Manajemen risiko diterapkan pada proyek yang terperinci untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Arsitektur manajemen risiko PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi merupakan penghubung antara konsep manajemen risiko, kerangka kerja, dan proses manajemen risiko.
Ketiga hal tersebut menjadi acuan sebagai standar metodologi manajemen risiko untuk ISO 31000:2009.
Contoh Manajemen Risiko yang akan kita kupas disini adalah dari perusahaan PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi
Kerangka kerja ERM PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi adalah seperangkat elemen yang membentuk dasar dan mengelola organisasi dengan kontrol yang ditugaskan ke masing-masing Biro, departemen, divisi dan fungsi proyek dalam perusahaan.
Kerangka kerja ini memberikan informasi kepada pihak berwenang tentang risiko yang menjadi dasar pengambilan keputusan.
Perusahaan menerapkan sistem manajemen risiko berbasis ISO 31000:2009 di semua fungsi yang dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Tingkat Pabrik, Proyek dan Divisi
Contoh Manajemen Risiko PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi pada tingkat pabrik, proyek dan divisi.
- Proses manajemen risiko dilakukan di tingkat pabrik, proyek, dan bagian sesuai kebutuhan
proses yang ada dan dilakukan secara terus menerus; - Analisis risiko dilakukan pada awal proses bisnis dan berlanjut pada saat mendapat kontrak hingga dinyatakan selesai;
- Analisis risiko untuk pabrik, proyek dan sub-area dilakukan secara bertahap sesuai proses untuk mengidentifikasi risiko yang membahayakan keberlanjutan bisnis perusahaan;
- Risiko yang teridentifikasi ditentukan dengan langkah-langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak negatif yang terjadi;
- Laporan manajemen risiko secara teratur disiapkan oleh pabrik, proyek, dan departemen untuk memantau risiko yang belum terselesaikan.
2. Tingkat Kantor Pusat
Contoh Manajemen Risiko PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi pada tingkat kantor pusat.
- Proses manajemen risiko di tingkat pusat dilakukan dengan seluruh level proses yang ada;
- Setiap biro dan fungsi di kantor pusat harus mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul dan menetapkan tindakan mitigasi untuk meminimalkan dampak negatif itu terjadi;
- Kantor pusat memeriksa, mengevaluasi dan memantau risiko yang teridentifikasi.
Perusahaan menetapkan beberapa program implementasi manajemen risiko di tahun 2018 sebagai berikut:
- . Penerapan proses manajemen risiko berdasarkan ISO 31000:2009 yang dilakukan oleh perusahaan mengutamakan:
– Eksposur risiko dan analisis risiko dilakukan berdasarkan proses bisnis, sehingga manajemen risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses bisnis;
– Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi (TI) dalam proses manajemen risiko;
– Penekanan pada laporan manajemen risiko secara berkala;
– Manajemen Risiko yang telah menggali risiko lebih dalam dapat memanfaatkan peluang untuk menghasilkan wawasan guna memitigasi risiko buruk yang mungkin timbul. - Implementasi program teknologi informasi (TI) manajemen risiko terkait program kinerja dan sistem manajemen lainnya;
- Melakukan implementasi klinis dan audit sistem manajemen risiko dan memastikan bahwa peraturan dan proses diterapkan secara konsisten;
- Meningkatkan basis keterampilan kelanjutan SDM di departemen manajemen risiko ke tingkat yang diperlukan melalui program sertifikasi manajemen risiko untuk meningkatkan kompetensi internal;
- Menyediakan sarana komunikasi antara Direksi, manajer sektor dan unit kerja terkait untuk memutuskan penanganan risiko yang teridentifikasi;
- Evaluasi pelaksanaan sistem manajemen risiko secara internal maupun eksternal;
- Benchmarking penerapan sistem manajemen risiko di perusahaan lain.
Penutup
Jika anda masih membutuhkan contoh lainnya bisa membuka dokumen ini Contoh manajemen risiko TPA atau bisa melihat video ini
Sekian artikel berjudul Contoh Manajemen Risiko pada Perusahaan, semoga bermanfaat.