Manajemen Konflik Adalah: Pengertian, Tipe, dan Fungsinya

Manajemen Konflik Adalah: Pengertian, Tipe, Strategi, dan Fungsinya | Pengertian Manajemen Konflik perlu dipahami organisasi, memang dalam suatu dinamika bisnis atau organisasi, terjadinya konflik bisnis merupakan hal yang paling berisiko yang bisa terjadi.

Manajemen Konflik Adalah: Pengertian, Tipe, dan Fungsinya

Ingatlah bahwa persaingan bisnis dan persaingan lainnya benar-benar sangat dekat, yang membuat konflik tidak dapat dihindari.

Meskipun tidak dapat dihindari, suatu konflik dapat ditangani melalui manajemen konflik.

Manajemen konflik kemudian digunakan sebagai istilah untuk mengelola dan menangani konflik bisnis dengan baik.

Dengan adanya manajemen konflik, maka berbagai konflik dan permasalahan dalam dunia bisnis dapat diminimalisir dan dihindari sebelum akhirnya menimbulkan kerugian pada salah satu pihak.

Memang manajemen konflik harus dilaksanakan untuk menangani konflik dengan baik agar tidak mengarah pada hal-hal negatif antara lain penyelesaian, perseteruan dan persaingan tidak sehat.

Hal negatif ini umumnya memicu efek membuat pekerjaan menjadi tidak nyaman, sehingga produktivitas turun.

Oleh karena itu, pentingnya keterampilan manajemen konflik ini sangat penting untuk menampung dan/atau mengelola dampak negatif dari perselisihan yang sedang berlangsung dalam suatu organisasi atau bisnis.

Manajemen konflik kemudian digunakan sebagai upaya untuk mengurangi perselisihan dan menyatukan kembali pihak-pihak yang berbeda melalui solusi yang berbeda.

Nah, selanjutnya akan kita ulangi pengertian manajemen konflik di bawah ini.

A. Pengertian Manajemen Konflik

Manajemen Konflik Adalah: Pengertian, Tipe, dan Fungsinya

Manajemen Konflik berasal dari 2 kata yaitu Manajemen dan Konflik. Istilah manajemen berasal dari bahasa Italia “maneggiare” yang berarti melatih kuda-kuda, atau secara harfiah “to handle” yang berarti mengendalikan.

Sedangkan menurut kamus bahasa Inggris-Indonesia, “management” berarti pengelolahan dan istilah “manager” berarti “membimbing” atau “memimpin”.

Dan dalam bahasa Cina, manajemen adalah “kuan lee” yang terdiri dari dua kata, yaitu, “kuan khung” yang berarti mengawasi orang-orang yang bekerja, dan “lee chai,” yang berarti manajemen konflik uang.

Hingga pengertian manajemen dalam manajemen konflik adalah suatu perlakuan untuk mengawasi atau mengatur orang-orang yang bekerja.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu tujuan.

Manajemen dalam manajemen konflik adalah proses penting yang menggerakkan organisasi, karena tanpa manajemen yang efisien tidak ada bisnis yang sukses.

Baca selengkapnya mengenai manajemen di Manajemen Adalah: Pengertian Ahli, Ruang Lingkup, Tujuan, Fungsi, dan Jenis

Selain itu, pengetahuan atau pengertian konflik, yang hadir dalam manajemen konflik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik memiliki arti percekcokan, pertentangan atau perselisihan.

Selanjutnya konflik berarti adanya pertentangan atau perselisihan antara beberapa orang atau kelompok.

Setiap hubungan manusia mengandung unsur konflik, konflik pendapat, atau kebutuhan yang tidak sama.

Meskipun unsur-unsur konflik pada manajemen konflik selalu hadir dan ada dalam segala bentuk hubungan interpersonal atau organisasi, konflik selalu dilihat sebagai hal yang wajar untuk dihindari.

Konflik juga dapat digambarkan sebagai situasi di mana satu pihak menghalangi, menghambat, atau mengganggu perlakuan pihak lain, yang mengakibatkan jatuhnya kerugian.

Konflik yang terlibat dalam pengelolaan perselisihan ini sangat mudah terjadi antara orang yang bukan teman dibandingkan dengan teman atau orang terdekat.

Dari pengertian konflik di atas dalam manajemen konflik, dapat disimpulkan bahwa konflik adalah hubungan konflik antara dua pihak atau lebih.

Perselisihan umumnya muncul dalam berbagai situasi sosial, baik yang terjadi dalam diri individu, antar individu, jajaran, organisasi, atau suatu negara.

Perbedaan pendapat pada umumnya terjadi karena dalam suatu situasi sosial terdapat kesalahpahaman tentang titik-titik pemikiran tertentu dan antagonisme emosional yang berujung pada ketidaksamaan sampai membuat perasaan marah, rasa tidak aman, rasa tidak suka, ketakutan, perlawanan, dan bentrokan.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen dalam manajemen konflik dan lain-lain adalah suatu perlakuan yang berhubungan dengan perusahaan tertentu dan menggunakan sumber daya secara efisien untuk mencapai suatu tujuan.

Setelah memahami apa itu manajemen konflik, sekarang pemahaman atau apa itu pengertian manajemen konflik.

Sebagaimana dijelaskan di atas, manajemen konflik berfungsi untuk menampung dan mengelola dampak negatif dari suatu konflik terhadap suatu perusahaan atau organisasi.

Artinya, manajemen konflik adalah proses pengelolaan konflik melalui strategi yang diterapkan oleh banyak pihak yang bersengketa untuk mencapai penyelesaian yang diharapkan.

Dalam pemikiran demokratis, manajemen konflik adalah tentang bagaimana konflik diselesaikan.

Langkah penyelesaian konflik dalam manajemen konflik ini biasanya dilakukan secara konstruktif dan membawa pihak-pihak yang bertikai ke dalam proses yang kooperatif dan dapat menciptakan sistem kooperatif yang ringkas untuk menangani perbedaaan dengan cara yang konstruktif.

Apa itu Manajemen Konflik? Manajemen konflik adalah mengelola perselisihan dengan baik sehingga dapat membatasi berbagai faktor negatif dan meningkatkan faktor positif terjadinya perselisihan dalam suatu organisasi atau menjalankan bisnis.

Pengertian Manajemen Konflik Menurut Beberapa Ahli

Manajemen Konflik Adalah: Pengertian, Tipe, dan Fungsinya

1. Pengertian Manajemen Konflik Menurut Howard Ross (1933)

Menurut Ross, manajemen konflik adalah sebagai beberapa langkah yang diambil oleh banyak pelaku atau pihak ketiga dalam sebuah rencana untuk mengarahkan konflik ke arah hasil tertentu yang dapat mengarah pada akhir dalam bentuk penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif.

Manajemen konflik dapat mencakup keterlibatan pribadi, keterlibatan dalam pemecahan masalah (dengan atau tanpa keterlibatan pihak ketiga), atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga.

Salah satu pendekatan yang berfokus pada proses manajemen konflik berkaitan dengan skema komunikasi, termasuk sikap pelaku yang berbeda dan bagaimana mereka mempengaruhi kebutuhan dan makna konflik.

2. Pengertian Manajemen Konflik Menurut Minnery (1980)

Minnery mengungkapkan arti dan pengertian manajemen konflik adalah sebagai sebuah proses, serta dengan sebuah perencanaan yang disebut sebuah proses.

Menurutnya, proses manajemen konflik perencanaan merupakan bagian logis dan bersifat iteratif, artinya model manajemen konflik perencanaan akan terus mengalami penyempurnaan hingga mencapai model yang ideal.

3. Pengertian Manajemen Konflik Menurut Johnson dan Johnson (dalam Farida: 1996)

Menurut Johnson dan Johnson dalam Farida, seseorang yang terlibat dalam konflik seringkali menggunakan spiritualitas dasar dari manajemen konflik, yaitu withdrawing (menghindari), forcing (memaksa), smoothing (melunak), compromising (kompromi), dan confronting (konfrontasi).

4. Pengertian Manajemen Konflik Menurut Farida (1996)

Sedangkan Farida berpendapat bahwa pengertian manajemen konflik yang umum seseorang gunakan adalah dominasi (domination), menyerah (capitulation), menarik diri (withdrawal), negosiasi (negotiation), intervensi pihak ketiga (third party intervention).

B. Fungsi Manajemen Konflik

Manajemen Konflik Adalah: Pengertian, Tipe, dan Fungsinya

Menyelenggarakan suatu manajemen konflik tidak lepas dari fungsi selanjutnya.

Jadi fungsi apa yang dimainkan manajemen konflik dalam menyelesaikan perselisihan dalam suatu organisasi atau masalah?

1. Meningkatkan Kinerja dan Keaktifan Karyawan

Fungsi pertama Manajemen Konflik Adalah meningkatkan kinerja dan keaktifan karyawan.

Manajemen konflik dilakukan dengan menyiapkan opini sebagai sarana yang sesuai untuk beberapa karyawan atau satu orang.

Karyawan atau individu menjadi lebih dan lebih aktif dalam mengungkapkan pendapat mereka dalam terjadinya konflik.

Hal ini memungkinkan pihak-pihak yang terlibat untuk bernegosiasi dan memikirkan solusi yang tepat. Dengan cara ini, produktivitas dan kinerja seorang karyawan atau seseorang meningkat.

2. Meningkatkan Kemampuan Karyawan

Fungsi kedua manajemen konflik adalah meningkatkan kemampuan karyawan.

Karena adanya manajemen konflik dalam sebuah perusahaan untuk menangani konflik, manajemen konflik otomatis digunakan sebagai sarana untuk mengasah kemampuan beberapa karyawan agar lebih rasional, inovatif dan logis.

Pada akhirnya, karyawan juga akan memikirkan bagaimana menyelesaikan konflik yang muncul.

Sehingga daya pikir seorang karyawan akan tumbuh dan meningkat karena sering diasah untuk mencari solusi yang tepat dalam suatu perselisihan dan lebih inovatif dalam berpikir dan tentunya meningkatkan keterampilannya sebagai seorang karyawan.

3. Melatih kemampuan menyelesaikan konflik

Fungsi ketiga Manajemen Konflik Adalah melatih kemampuan menyelesaikan konflik.

Adanya pengelolaan konflik yang dilakukan karena munculnya suatu konflik yang penting, karena dalam suatu perusahaan setiap konflik akan terus timbul, itu harus.

Bisnis yang pernah mengalami konflik justru akan berkembang dan maju karena ada konflik yang terus menempa bisnis.

Artinya, perusahaan yang sering mengalami perselisihan dan memiliki manajemen konflik yang baik untuk menyelesaikan konflik berarti perusahaan telah dilatih untuk menyelesaikan konflik dengan tepat dan perusahaan selalu lebih layak karena terbiasa menangani konflik dan manajemen konflik.

4. Meningkatkan rasa saling menghormati

Fungsi keempat Manajemen Konflik Adalah meningkatkan rasa saling menghormati.

Manajemen konflik yang dilakukan setiap kali timbul konflik pasti akan menimbulkan perbedaan pendapat dari pihak yang berbeda. Pendapat yang berbeda ini mengarah pada solusi.

Oleh karena itu, perbedaan pendapat tentang cara berargumentasi dalam suatu argumentasi menjadi kendala tersendiri, bagaimana cara menghargai pendapat dan tidak menjatuhkan keduanya.

Artinya manajemen konflik sangat bermanfaat untuk meningkatkan toleransi semua pihak.

Baca juga: 5 Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli

C. Pentingnya Manajemen Konflik dalam Organisasi

Manajemen Konflik Adalah: Pengertian, Tipe, dan Fungsinya

Dalam sebuah organisasi penting untuk mengembangkan manajemen konflik.

Memperbaiki proses manajemen konflik memungkinkan perusahaan atau organisasi untuk menilai sistem dan mengembangkan kemampuan.

Tujuannya adalah agar manajemen konflik dalam organisasi kemudian dimobilisasi secara efisien.

1. Sistem Evaluasi

Hal Penting pertama dari Manajemen Konflik Adalah sistem evalasi bagi organisasi.

Ketika mengevaluasi sistem setelah prosedur manajemen konflik dilakukan, diharapkan efektivitas sistem dapat berfungsi dengan baik.

Konflik pada manajemen konflik sangat berharga dalam membantu perusahaan atau organisasi menentukan apakah sistem yang ada bekerja secara efisien atau perlu diperbarui.

Apabila suatu konflik dalam suatu organisasi dapat dikelola dengan baik melalui manajemen konflik, maka konflik tersebut dapat diselesaikan secara struktural dan berdampak positif pada penguatan kerjasama, peningkatan kepercayaan diri dan peningkatan harga diri.

2. Meningkatan kreativitas dan produktivitas

Selain itu, manajemen konflik yang dijalankan dengan baik dalam suatu organisasi dapat meningkatkan dan mempertajam kreativitas, meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kepuasan salah satu pihak, dan pada akhirnya kepuasan kerja juga akan meningkat.

Tidak dapat disangkal bahwa tidak semua konflik yang ditangani dengan Manajemen konflik bermanfaat bagi pelaksanaan atau keberlanjutan organisasi.

Oleh karena itu, pimpinan suatu organisasi harus memiliki kekuatan manajemen konflik dan memanfaatkan konflik untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi.

Tujuan proses manajemen konflik dalam suatu organisasi adalah untuk mencapai kinerja yang maksimal dan menangani konflik dengan baik dan fungsional agar dapat meminimalisir akibat dari konflik yang timbul.

Manajemen konflik juga berguna untuk mendapatkan arah yang diinginkan dan memelihara hubungan dengan pihak-pihak yang terlibat.

Oleh karena itu, manajemen konflik harus dilakukan dalam suatu perusahaan dengan teknik manajemen konflik yang baik sehingga dapat digunakan dalam situasi yang berbeda dan mengadopsi pendekatan yang berbeda yang dapat menjadikan konflik tersebut bermanfaat dan dapat diselesaikan dengan baik.

Baca juga: Manajemen Keuangan Adalah: Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Prinsip

D. Tipe Manajemen Konflik

Manajemen Konflik Adalah: Pengertian, Tipe, dan Fungsinya

Selain langkah dan teknik terbaik dalam proses manajemen konflik, proses manajemen konflik membutuhkan strategi yang baik agar tidak salah jalan.

Ada berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menangani konflik berikut.

1. Akomodatif

Tipe pertama dari Manajemen Konflik Adalah Akomodatif.

Akomodatif atau accommodating dalam manajemen konflik adalah Anda sebagai pihak ke-3 diharapkan menjadi penengah konflik dengan bersikap terbuka untuk menerima dan memasukkan segala ide, pandangan dan pendapat dari kedua belah pihak yang berkonflik.

Namun, jika Anda bertindak sebagai pengambil keputusan karena ada solusi yang tepat, strategi ini benar-benar dapat digunakan untuk memberikan keuntungan yang adil bagi pihak atau semua pihak.

2. Menghindari

Tipe manajemen konflik kedua yaitu tipe menghindari.

Tipe menghindari dalam manajemen konflik dilakukan untuk mengantisipasi apa yang telah dilakukan untuk menahan dan menghindari potensi konflik.

Dibutuhkan seseorang di sini yang memiliki kemampuan analitis yang tajam dalam dinamika organisasi dan tim.

Selain itu, seseorang perlu dapat mengenali bahwa ada berbagai hal yang dapat menyebabkan pertengkaran antar anggota tim sehingga mereka dapat membuat aturan yang tepat sebelum pertengkaran muncul.

3. Kolaborasi

Tipe ketiga Manajemen Konflik Adalah kolaborasi.

Tipe kolaborasi ini bisa mengubah perbedaan pendapat menjadi hal yang positif.

Caranya adalah dengan membiarkan semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk bekerja sama.

Namun, Strategi manajemen konflik ini hanya efisien jika kedua pihak yang bersengketa dapat menyepakati tujuan yang sama.

4. Kompromi

Tipe selanjutnya dari manajemen konflik adalah kompromi, dimana proses penyelesaian sengketa dilakukan dengan upaya mencapai kesepakatan ketika masing-masing pihak yang terlibat dapat menurunkan atau mengurangi tuntutan, kebutuhan, keinginan atau kehendak sehingga tercipta tempat pertemuan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

5. Kompetisi

Tipe kelima dari Manajemen Konflik Adalah kompetisi.

Kompetisi atau competeting untuk melakukan prosedur manajemen konflik ini dilakukan dengan membiarkan kedua belah pihak yang berkonflik saling bersaing secara adil.

Anda sebagai mediator atau “arbiter” dapat mengawasi dan memantau kedua belah pihak.

Meskipun langkah ini adil dan hanya dalam beberapa kasus, umumnya mengarah pada solusi yaitu mendapatkan pihak yang kalah dan menang.

6. Konglomerasi

Tipe manajemen konflik terakhir adalah konglomerasi.

Tipe Konglomerasi atau conglomerating ini merupakan langkah dalam menyelesaikan konflik atau strategi manajemen konflik dengan menyatukan beberapa strategi untuk diselesaikan dengan kesepakatan.

Kompromi merupakan suatu bentuk penyelesaian konflik yang pada umumnya tidak dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan win-win solution, tetapi untuk meyakinkan semua pihak dan tidak merugikan pihak manapun.

Baca juga: Manajemen SDM Adalah: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Manfaat dan Ruang Lingkup

E. Strategi Manajemen Konflik

Manajemen Konflik Adalah: Pengertian, Tipe, dan Fungsinya

Selain langkah-langkah manajemen konflik yang ada, Anda juga harus memperhatikan saat konflik pertama kali muncul, kita harus belajar bahwa tidak ada cara yang salah dalam memutuskan manajemen konflik.

Ada banyak strategi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi konflik yang muncul:

1. Pengenalan

Strategi pertama Manajemen Konflik Adalah Pengenalan.

Sebelum menggali lebih dalam konflik yang muncul, Anda harus mengetahui terlebih dahulu penyebab atau pertama kali konflik tersebut muncul, dan Anda juga perlu mengetahui kondisi lingkungan di mana konflik tersebut sebelum muncul dan berlangsung.

Ini akan memberi Anda informasi awal tentang konflik tersebut.

2. Diagnosa

Strategi kedua yang perlu dari Manajemen Konflik Adalah diagnosa.

Ketika Anda menerima informasi yang ingin Anda terima, mis. seperti siapa yang berkonflik? tentang apa perselisihan itu? kapan perselisihan muncul untuk pertama kali?

Setelah itu, pikirkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

3. Menyepakati Solusi

Setelah diagnosa, strategi ketiga Manajemen Konflik Adalah menyepakati solusi.

Setelah Anda memikirkan solusi yang tepat, langkah selanjutnya adalah menyepakati solusi yang dirasa paling baik untuk mengakhiri konflik.

Sebaiknya, jalan keluar yang dipilih tidak sepihak dan juga harus ada pihak penengah.

4. Pelaksanaan

Strategi keempat Manajemen Konflik Adalah pelaksanaan.

Setelah penyelesaian telah disepakati bersama, maka langkah setelahnya, semua pihak harus melaksanakan dan menerima penyelesaian yang telah disepakati.

Kesepakatan yang dicapai tidak boleh merugikan salah satu pihak, dan diharapkan tidak menimbulkan konflik lagi di kemudian hari.

5. Evaluasi

Strategi terakhir Manajemen Konflik Adalah evaluasi.

Setelah konflik selesai, lakukan evaluasi bersama. Sepakati beberapa hal yang dapat menghindari konflik di masa depan.

Evaluasi dilakukan dengan tujuan tidak mengulangi kesalahan atau perselisihan yang pernah terjadi.

F. Contoh Manajemen Konflik

Manajemen Konflik Adalah: Pengertian, Tipe, dan Fungsinya

Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana proses manajemen konflik telah dilakukan oleh perusahaan yang berbeda, contoh proses manajemen konflik yang umum diberikan di bawah ini.

Konflik umum yang sering terjadi dalam sebuah perusahaan yang berfokus pada kinerja dan produktivitas dapat diselesaikan dengan baik.

Sehingga perusahaan atau sumber daya manusia perlu memahami berbagai perselisihan yang umum atau biasa terjadi dan bagaimana menyelesaikan atau mengelola perselisihan secara tepat.

1. Konflik Kepemimpinan

Umumnya, banyak pemimpin diharapkan turun tangan untuk menyelesaikan masalah atau konflik yang muncul dalam sebuah perusahaan.

Tetapi bagaimana jika beberapa pemimpin adalah orang yang menyebabkan konflik atau menjadi fokus konflik?

Hal ini tentu tidak bisa dihindari, apalagi jika manajernya kurang berpengalaman tetapi dipromosikan ke posisi yang dianggap cepat tetapi faktor kepemimpinan dan pembinaannya kurang tepat.

Selain itu tambahan kondisi lingkukangan serta kurangnya pengalaman yang sangat rentan terhadap perselisihan.

Penyelesaian: HRD harus dapat menentukan bagaimana memilih orang yang tepat dan benar-benar memenuhi syarat untuk mengisi posisi tertentu sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Proses rekrutmen dan manajemen sumber daya manusia (SDM) memiliki dampak besar pada topik ini.

Sehingga jika terjadi kesalahan pengambilan keputusan, diperlukan komunikasi yang intensif antara manajer, karyawan dan HRD tentang bagaimana gaya kepemimpinan yang seharusnya dengan cara dikomunikasikan dan dikoordinasikan.

Pastikan jenis gaya kepemimpinan ini selaras dengan budaya tempat kerja dan nilai-nilai perusahaan.

2. Konflik Gaya Bekerja

Setiap orang memiliki gaya bekerjanya masing-masing. Beberapa orang lebih suka bekerja secara berkelompok, sementara ada juga yang lebih suka bekerja sendiri dan melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

Ada orang yang tidak membutuhkan instruksi tambahan untuk bekerja, ada juga yang perlu didukung atau diinstruksikan dalam segala hal.

Adanya perbedaan gaya kerja yang terkadang menimbulkan perselisihan dan menghambat kecocokan orang lain serta mempengaruhi tugas tim sehingga menimbulkan kesalahpahaman yang mempengaruhi kinerja perusahaan.

Penyelesaian: Manajemen konflik yang digunakan dalam hal ini memerlukan langkah-langkah untuk memahami dan menghargai gaya kerja yang berbeda dari setiap anggota agar dapat bekerja dan membentuk tim kerja yang sukses.

Setiap anggota tim harus sama-sama terbuka dan memahami, dan bersedia mengakomodasi gaya kerja lain.

Untuk lebih jauh mengenai pengertian manajemen konflik bisa melihat video ini

Kesimpulan

Konflik dapat muncul di semua kelompok dan semua kegiatan. Oleh karena itu, terdapat manajemen konflik yang berguna untuk menangani sengketa yang ada.

Selain itu, perbedaan pendapat dan pertentangan dimungkinkan dalam dunia bisnis.

Perselisihan bisa muncul karena berbagai alasan, baik itu dari SDM, sistem di dalam perusahaan, atau bahkan atasannya sendiri yang bermasalah.

Konflik harus diselesaikan dengan semua pihak yaitu antara manajer dan karyawan, semua pihak harus sadar akan kesalahan yang ada dan tidak tunduk pada ego masing-masing.

Karyawan tidak selalu harus tunduk pada manajernya, karyawan juga bisa menyapa dan memberikan pendapat ketika ada yang tidak beres dengan perusahaan tempat mereka bekerja.

Demikian sekilas tentang Manajemen Konflik Adalah: Pengertian, Tipe, dan Fungsinya, semoga bermanfaat.

Loker Pintar tidak pernah meminta kompensasi atau biaya apa pun untuk perekrutan di situs ini, jika ada pihak atas nama kami atau perusahaan yang meminta biaya seperti transportasi atau akomodasi atau apa pun dipastikan itu PALSU.
error: Content is protected !!