20+ Prinsip Etika Profesi Akuntansi (AICPA, IAI, IFAC)
Bagaimana Prinsip Etika Profesi Akuntansi? Etika profesional atau kode etik profesi sebagai acuan sikap seseorang atau perusahaan yang harus dipatuhi oleh para pelaku dalam tindakan profesional.
Aturan berikut mengarahkan seseorang untuk mengambil tindakan profesional ketika bekerja sesuai dengan karir yang ditekuninya.
Sebagai salah satu profesi terpenting dalam dunia ekonomi, profesi akuntan harus memiliki karakter profesional dan mengikuti prinsip etika.
Seorang akuntan profesional harus memahami prinsip etika profesi akuntansi sehingga dapat terus menjaga kualitas dan kepercayaan pengguna jasanya.
Prinsip etika akuntan tersebut sesuai dengan prinsip etika profesi akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yang meliputi seluruh aturan dan etika di bidang profesi.
prinsip etika atau Standar karir ini mungkin bertujuan untuk memberikan layanan yang bersifat profesional kepada warga negara.
Lalu bagaimana konsep prinsip-prinsip standar akuntansi atau prinsip etika akuntansi? Ada beberapa aturan penting yang harus dipahami dan dipatuhi oleh seorang akuntan.
Adapun prinsip etika profesi akuntansi menurut IAI, IFAC dan AICPA beserta dengan penjelasannya, silahkan baca langsung pembahasannya pada artikel berikut ini.
Table of Contents
Apa itu Prinsip Etika Profesi Akuntansi?
Prinsip etika profesi akuntansi mengacu pada sikap atau tindakan manusia yang baik dan buruk, sejauh dapat dipahami dengan memikirkan tugas-tugas yang memerlukan pelatihan dan penguasaan pengetahuan dan keterampilan khusus sebagai seorang akuntan.
Fungsi Prinsip Etika Profesi Akuntansi
Seorang akuntan atau auditor harus memiliki kode etik dan prinsip yang baik. Karena profesi yang dipilih membawa tanggung jawab yang besar.
Fungsi dari prinsip etika profesi akuntansi adalah sebagai berikut.
- Memberikan laporan sekaligus menyajikan data yang benar dan akurat tentang perusahaan.
- Membantu menegakkan hukum.
- Berhenti dan hindari manipulasi akuntansi.
- Mengajarkan dan membimbing tanggung jawab dan kewajiban moral kepada seorang akuntan atau akuntan sewaan.
- Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah akuntansi yang terkait dengan standar prinsip etika.
Tujuan Prinsip Etika Profesi Akuntansi
Keterbukaan tersebut hanya ditujukan untuk terlihat profesional saat bekerja, namun ada arah lain mengapa prinsip etika dikeluarkan oleh IAI, AICPA dan IFAC.
Dalam arah ini ada konsep standar akuntansi.
- Meningkatkan kualitas organisasi karir, profesi dan pengabdian anggota profesi akuntan.
- Menjaga kualitas dan kepercayaan banyak pengguna layanan.
- Melindungi dan memelihara kesejahteraan anggota.
- Menjaga martabat dan kepribadian karir.
- Meningkatkan layanan di atas keuntungan individu.
- Membangun organisasi profesional yang kuat dan terhubung erat.
- Menentukan standar akuntansi.
Baca juga: Akuntansi Manajemen Adalah: Pengertian, Penerapan dan Fungsi
Prinsip Etika Profesi Akuntansi Menurut AICPA
Kode Sikap Profesional AICPA terdiri dari dua halaman:
- Beberapa prinsip perilaku profesional (principle of professional conduct); menjelaskan perilaku yang baik dan buruk dan perilaku ideal.
- Aturan perilaku (rules of conduct); Menetapkan Standar Minimum
Berikut ini adalah prinsip etika profesi akuntansi menurut AICPA:
1. Tanggung Jawab
Dalam memenuhi tanggung jawab mereka sebagai profesional, anggota harus menggunakan penilaian profesional dan kepribadian yang sensitif dalam semua aktivitas mereka.
2. Kebutuhan Umum
Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak dengan cara yang melayani kebutuhan audiens, menghormati keyakinan audiens, dan menunjukkan komitmen pada profesionalisme.
3. Integritas
Untuk memelihara dan memperluas kepercayaan warga negara, para anggota berkewajiban untuk melaksanakan semua tugas profesional dengan integritas terbesar.
4. Objektivitas dan Independensi
Seorang anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari perselisihan tentang kebutuhan untuk melakukan tanggung jawab profesional, dan harus independen dalam penyajian bukti dan perilaku dalam memberikan jasa audit dan atestasi lainnya.
5. Due Care
Seorang anggota harus mematuhi standar teknis dan perilaku profesi, upaya terus menerus untuk meningkatkan keterampilan dan layanan dalam pelaksanaan tanggung jawab profesional dengan kekuatan terbaik anggota.
6. Sifat dan Lingkup Layanan
seorang anggota praktik publik harus mempertimbangkan beberapa prinsip etika profesi akuntansi profesional dalam menentukan ruang lingkup dan sifat layanan yang akan diberikan.
Baca juga: 5 Contoh Akuntansi Manajemen Strategik
Prinsip Etika Profesi Akuntansi Menurut AIA
Kode Etik adalah mekanisme standar, nilai dan peraturan profesi yang tercatat yang secara jelas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik untuk profesional.
Prinsip etika menurut IAI menetapkan ketentuan dalam Konferensi ke-8 tahun 1998:
1. Tanggung Jawab Profesi
Dalam konsep tanggung jawab profesional, setiap anggota berkewajiban untuk berpikir secara moral dan profesional dalam setiap kegiatannya.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkomitmen untuk selalu mengambil tindakan untuk melayani publik, menghormati keyakinan audiens, dan komitmen pada profesionalisme.
3. Integritas
Integratas merupakan unit yang memicu munculnya pernyataan profesional. Integritas adalah kualitas yang menginspirasi kepercayaan publik dan berfungsi sebagai tolok ukur bagi anggota untuk mencermati semua keputusan yang mereka buat.
4. Objektivitas
Konsep objektivitas mengharuskan anggota untuk bertindak adil, tidak memihak, jujur, intelektual, tanpa prasangka atau bias, dan bebas dari kebutuhan yang saling bertentangan atau di bawah pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Komptensi profesional dapat dibagi menjadi 2 tahapan terpisah:
a. Pencapaian kompetensi profesional.
Pencapaian ini sebelumnya membutuhkan standar pendidikan umum yang tinggi, diikuti dengan pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subjek-subjek terkait.
b. Pemeliharaan keterampilan profesional.
Keterampilan harus dipupuk dan dipelihara melalui komitmen, memelihara keterampilan profesional membutuhkan kesadaran untuk selalu mengikuti perubahan dalam karir akuntansi.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama memberikan layanan profesional dan tidak menggunakan atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.
7. Sikap profesional
Kewajiban untuk menghindari tindakan atau perilaku yang dapat menurunkan tingkat profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai pelaksanaan tanggung jawab mereka kepada penerima manfaat, pihak ketiga, anggota lain, karyawan, pemberi kerja dan masyarakat.
8. Standar Teknis
Standar teknis dan standar profesional yang harus diikuti oleh anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh IAI, International Federation of Accountants, badan pengatur dan ketentuan perundang-undangan terkait.
Baca juga: 5+ Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Prinsip Etika Profesi Akuntansi Menurut IFAC
Kode etik profesi sebagai pedoman umum yang mengikat setiap anggota dan skema untuk melakukan tindakan yang mengikuti pekerjaan masing-masing anggota.
Alasan khusus untuk kebutuhan akan perlakuan profesional tingkat tinggi dari profesi apa pun adalah kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh profesi, terlepas dari individu yang menyediakan layanan itu.
Kode Etik Beberapa prinsip dasar Akuntan Profesional IFAC adalah sebagai berikut:
1. Integritas
Seorang akuntan profesional harus tegas dan jujur dalam semua urusannya dalam hubungan profesional dan bisnis.
2. Objektivitas
Seorang akuntan profesional tidak boleh membiarkan bias, konflik kepentingan atau pengaruh yang tidak semestinya oleh orang lain untuk mengabaikan penilaian profesional.
3. Kompentensi Profesional dan Keseriusan
Seorang akuntan profesional harus bertindak dengan hati-hati dan sesuai dengan standar teknis dan profesional yang berlaku dalam pelaksanaan jasa profesional.
4. Kerahasiaan
Seorang akuntan profesional harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan bisnis profesional dan tidak mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga mana pun tanpa wewenang yang wajar dan terperinci, kecuali jika terdapat hak atau kewajiban hukum atau profesional untuk mengungkapkannya.
5. Sikap profesional
Seorang akuntan profesional harus mematuhi undang-undang dan peraturan yang relevan dan harus menghindari perlakuan yang dapat mendiskreditkan profesi mereka.
Aturan dan Interpretasi Etika dalam Kode Etik Akuntansi
Interpretasi Aturan Etika sebagai Interpretasi yang dikeluarkan oleh badan, setelah mempertimbangkan jawaban anggota dan pihak dengan kepentingan lain, sebagai pedoman pelaksanaan ketentuan norma dengan tidak membatasi ruang lingkup dan penerapannya.
Pernyataan standar profesional saat ini dapat digunakan sebagai interpretasi dan/atau aturan etika sampai peraturan dan interpretasi baru dikeluarkan untuk menggantikannya.
Ketaatan
Seperti semua standar dalam masyarakat terbuka, kepatuhan terhadap kode etik terutama bergantung pada pengetahuan dan tindakan sukarela para anggota.
Selain itu, kepatuhan anggota ditentukan melalui pemaksaan baik oleh anggota maupun oleh opini publik dan pada akhirnya melalui proses pemrosesan organisasi pelanggaran Kode Etik, jika perlu, untuk anggota yang tidak patuh.
Anggota juga dapat diminta untuk mematuhi standar etika yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah yang mengatur bisnis Klien atau menggunakan laporan mereka untuk menilai kepatuhan Klien terhadap persyaratan hukum yang berlaku.
Fungsi Etika
Kemampuan untuk mencapai tujuan krisis memenuhi moral yang memusingkan.
Etika ingin menunjukkan keterampilan ilmiah, yaitu kemampuan menalar secara logis dan kritis.
Tujuan yang tepat ini diperlukan untuk mengambil posisi bersama dalam situasi pluralisme.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika:
- Keperluan pribadi
- Tidak ada dasar atau pedoman
- Sikap dan rutinitas pribadi yang dikumpulkan dan tidak dikoreksi
- Lingkungan yang tidak tepat
- Perilaku dari komunitas
Sanksi Pelanggaran Etika
Ancaman sosial adalah rasio yang relatif kecil yang dipahami sebagai kesalahan yang “dapat dimaafkan”. Sanksi hukum untuk skala besar, mengakibatkan kerugian hak pihak lain.
Jenis-Jenis Etika
- Etika umum yang mengandung prinsip dasar dan kepribadian.
- Etika khusus atau etika terapan yang berlaku secara khusus.
Tiga Prinsisp Dasar Prilaku yang Etis
Jauhi pelanggaran norma yang tampaknya sepele. Sekalipun tidak terlalu besar, itu akan menimbulkan risiko besar dalam profesiAnda di beberapa titik.
Fokus pada rekam jejak jangka panjang. Penting untuk diingat bahwa rekam jejak adalah yang paling penting, bukan hanya keuntungan jangka pendek.
Bersedia mengambil resiko buruk jika dilandasi dengan sikap yang benar. Kemungkinan besar akuntan akan menghadapi masalah profesional jika mereka secara tegas berpedoman pada etika.
Tapi sekali lagi, menjaga track record lebih penting.
Kode Etik IAI merupakan standar etika profesi akuntansi bagi akuntan dalam melaksanakan tugas profesionalnya.
Kode Etik IAI meliputi:
- Prinsip etika akuntan
- Aturan etika Akuntan; dan
- Interpretasi aturan etika akuntan
Kode Etik IAI dirumuskan oleh sebuah komite yang dibentuk khusus untuk tujuan ini oleh Dewan Pengurus Nasional.
Kode Etik IAI bersifat mengikat bagi seluruh anggota IAI
Tanggung Jawab Sosial Akuntan Publik dalam Etika Profesi Akuntansi sebagai Substansi Ekonomi
Sebagai substansi ekonomi seperti entitas bisnis lainnya, kantor akuntan publik berkewajiban untuk menjaga kondisi warga, tidak hanya dalam bentuk “uang” dalam bentuk bantuan, tetapi bahkan lebih kompleks.
Artinya, tanggung jawab sosial suatu instansi di kantor akuntan publik bukanlah memberikan bantuan atau layanan gratis.
Namun, termasuk kekhasan profesi akuntansi, khususnya sikap altruistik yang mengutamakan kebutuhan publik dan memperhatikan akuntan daripada mencari keuntungan.
Berikut video mengenai etika profesi akuntansi
Sekian artikel berjudul 20+ Prinsip Etika Profesi Akuntansi (AICPA, IAI, IFAC), semoga bermanfaat.
Mengapa seorang akuntan harus memperhatikan etika dalam menjalankan profesinya?
Akuntansi merupakan salah satu profesi yang menggunakan standar sebagai penilaiannya. Standar profesional untuk akuntansi juga dikenal sebagai etika profesi akuntansi. Ini berarti bahwa beberapa akuntan harus mengikuti aturan yang berlaku di seluruh pekerjaan mereka.
Mengapa akuntan sebagai profesional perlu mengikuti kode etik? Seperti hukum, kode etik membantu akuntan bekerja secara profesional. Ingatlah bahwa profesi akuntan adalah bisnis yang berisiko, kode etik sangat dibutuhkan.
Jadi, tergantung koridornya, akuntan bisa bekerja dengan baik. Di Indonesia, kode etik akuntansi dirancang oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sesuai dengan pemikiran normatif akuntan profesional. Ada banyak poin yang tercantum dalam kode etik yang harus dipatuhi oleh semua anggota.
Bagaimana jika salah satu kode etik profesi akuntansi tidak terpenuhi?
Bagi seseorang yang berkarir di bidang akuntansi, apa yang akan terjadi ketika mereka gagal memenuhi kode etik profesinya adalah hilangnya kepercayaan publik terhadap akuntan. Misalnya, ketika seorang akuntan gagal memenuhi kode etiknya, mereka mengubah neraca dengan data yang salah.
Penduduk setempat menjadi skeptis dan tidak yakin tentang neraca yang disiapkan oleh beberapa akuntan dan ini sangat buruk karena perusahaan dapat kehilangan beberapa pemegang sahamnya.