Cuti Adalah: Arti, Jenis, Manfaat dan Cara Mengajukan
Cuti Adalah: Arti, Jenis, Manfaat dan Cara Mengajukan | Apa jenis cuti yang ada menurut hukum? Berapa lama cuti untuk setiap jenis? Peraturan dan sanksi apa yang berlaku?
Berikut ini uraian singkat mengenai hak cuti karyawan, yang dijelaskan dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.
Table of Contents
Cuti Adalah…
Cuti adalah izin bagi karyawan untuk tidak bekerja dalam jangka waktu tertentu.
Ini bisa diajukan sendiri, harus dibayar, atau mungkin tidak dibayar. Berikut beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang Cuti.
Cuti adalah waktu istirahat dari pekerjaan yang umumnya diminta oleh pekerja untuk menutupi keadaan khusus yang muncul dalam kehidupan pekerja.
UU Ketenagakerjaan tentang cuti diatur oleh Pasal 79 ayat (2) huruf (c) UU Ketenagakerjaan, yang menyatakan bahwa seorang pekerja/karyawan berhak atas cuti tahunan paling sedikit 12 hari kerja setelah pekerja/karyawan yang bersangkutan telah bekerja 12 bulan terus menerus. .
Cuti yang tidak dibayar dapat diambil ketika bagian cuti telah habis dan karyawan memiliki kepentingan yang sangat mendesak.
Cuti yang tidak dibayar, tidak membayar gaji kepada karyawan selama ketidakhadiran mereka tetapi memastikan kesinambungan pekerjaan, yang dapat menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan tunjangan tertentu yang dibayarkan perusahaan pada saat waktu cuti, seperti asuransi kesehatan.
Jenis Cuti Menurut UU Ketenagakerjaan
Pengetahuan berkenaan hak cuti karyawan yang tercantum pada Undang-Undang No.13 tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan bisa dijelaskan bahwa jenis Cuti Adalah seperti berikut:
Cuti Tahunan
Dalam bekerja selama setahun, pegawai memiliki hak memperoleh cuti sedikitnya 12 hari.
Mengarah pada Pasal 79 ayat 2 dalam UU No.13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan ada banyak ketetapan yang bisa dibuat oleh perusahaan mengenai hak pegawai yang berkaitan.
Istirahat Panjang
Tidak ada peraturan pemerintahan tentang ini, tetapi bergantung daripada perusahaan tersebut.
Cuti Besar, atau dalam Pasal 79 Ayat 2 UU No.13 Tahun 2003 lebih dikenali dengan istilah Istirahat Panjang, sebagai hak untuk pegawai didapat sesudah bekerja sepanjang enam tahun secara terus-terusan pada perusahaan yang serupa dan berlaku untuk tiap kelipatan periode kerja enam tahun.
Lama istirahat yang diberi ialah sekurangnya dua bulan dan dikerjakan di tahun ke-7 dan ke-8 (masing-masing 1 bulan /tahun) dengan ketetapan pegawai itu tidak memiliki hak kembali atas istirahat tahunan di dua tahun berjalannya Istirahat Panjang.
Mengambil ini juga tidak punya pengaruh pada cuti tahunan yang didapat. Ini ialah wujud apresiasi dari perusahaan untuk pegawai yang sudah bekerja minimum 6 tahun dan diterangkan dalam Pasal 79 ayat 2.
Penting dicatat jika perusahaan yang diharuskan melakukan istirahat panjang ialah perusahaan yang sejauh ini sudah melakukan istirahat panjang saat sebelum diputuskannya Keputusan Menakertrans No. Kep.51/Men/IV/2004.
Sepanjang menjalankan hak istirahat panjang, pegawai memiliki hak atas gaji penuh dan pada penerapan istirahat panjang tahun ke-8, pegawai diberi kompensasi hak istirahat tahunan sebesar 1/2 bulan upah (gaji pokok ditambahkan tunjangan tetap).
Hak istirahat panjang ini gugur jika tidak dipakai dalam kurun waktu enam bulan semenjak hak itu muncul (tetapi tidak gugur bila tidak dipakainya hak itu atas kehendak perusahaan).
Cuti Sakit
Pegawai memiliki hak memperoleh cuti sakit dan mempunyai surat keterangan sakit dari dokter.
Dan untuk pegawai berjenis kelamin wanita, memperolehnya saat periode menstruasi tiba pada hari pertama dan kedua.
Ini berdasarkan dalam Pasal 81 dan 93 ayat 2, meskipun ada banyak perusahaan yang tidak memberikan ini.
Cuti Melahirkan
Pegawai wanita yang sudah hamil memiliki hak memperoleh cuti sepanjang 1,5 bulan saat sebelum kelahiran dan 1,5 bulan sesudah kelahiran, ini bisa dilihat dalam Pasal 82.
Berkenaan mengenai gaji akan tetap tanpa pemangkasan atau pengurangan.
Cuti Bersama Oleh Negara
Sesuai Surat Selebaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigarasi Nomor SE.302/MEN/SJ-HK/XII/2010 Tahun 2010 dengan ulasan Penerapan Cuti Bersama di Sektor Swasta.
Penerapan bersama ini ditujukan untuk pegawai khusus perusahaan swasta tanpa pengurangan atau pemangkasan tahunan. Biasanya ini diberi di saat hari besar keagamaan.
Alasan Penting
Periode waktu cuti berdasar alasan penting bisa dilihat dalam Pasal 93 ayat 2 dan 4.
Biasanya alasan penting ini terkait dengan kepentingan karyawan misalnya: menikah, ada sanak saudara yang wafat, menikahkan anak dan lain-lain.
Baca juga: Tata Tertib Perusahaan: Tujuan, Komponen dan Contoh
Sanksi Perusahaan atas Pelanggaran Cuti
Perusahaan yang melanggar hak cuti karyawan tentu saja akan mendapatkan sanksi. Pelanggaran terhadap hal ini tercatat dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 sebagai berikut:
- Sanksi pidana: Pasal 183-189
- Sanksi administratif: Pasal 190
Dalam perusahaan besar harus memiliki hubungan yang baik antara pelaku bisnis dan karyawan, ini sangat berguna untuk meminimalkan masalah ketenagakerjaan.
Dan perusahaan juga harus mengenal berbagai jenis cuti agar keserasian antara karyawan dan perusahaan tetap terjaga.
Manfaat Cuti
Berikut manfaat cuti dari pekerjaan yang harus Anda ketahui:
1. Bebas dari depresi
Manfaat pertama Cuti Adalah bebas dari depresi.
Luangkan waktu luang Anda untuk berlibur untuk meringankan beban pikiran agar tidak depresi. Jangan meremehkan depresi karena dapat berdampak negatif bagi kesehatan Anda.
Untuk itu, sangat penting untuk membawa pikiran yang sehat selama liburan agar dapat tampil maksimal di kantor.
Berikut ini adalah salah satu manfaat cuti dengan meluangkan waktu dari aktivitas rutin di tempat kerja.
2. Dapatkan ide baru
Manfaat kedua dari Cuti Adalah mendapatkan ide-ide baru.
Anda bukan robot. Anda butuh liburan untuk menyegarkan tubuh dan pikiran.
Berbagai kegiatan dan pertunjukan di tempat rekreasi dapat merangsang otak untuk menghasilkan beberapa ide “out of the box” yang berguna untuk meningkatkan bisnis.
Studi yang dilakukan oleh U.S. Travel Association menemukan bahwa liburan memiliki peluang 6,5% lebih tinggi untuk promosi jabatan.
Para peneliti percaya bahwa liburan dapat meningkatkan kreativitas dan mengarah pada perbaikan diri. Jadi bukan tidak mungkin, saat pulang liburan malah bisa mendapatkan promosi.
3. Mempertajam dan Meningkatkan Soft Skill
Manfaat dari Cuti Adalah mempertajam dan meningkatkan soft skill.
Tidak hanya untuk bersenang-senang, bepergian adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan kemampuan Anda untuk meningkatkan kesuksesan Anda.
Misalnya, ketika Anda mengunjungi tempat baru, Anda akan bertemu orang asing dengan latar belakang, adat, dan visi yang berbeda.
Hal ini tampaknya mampu meningkatkan kemampuan soft skill seperti bahasa, komunikasi, networking, negosiasi, manajemen waktu hingga kepemimpinan.
4. Kreativitas Tanpa Batas
Manfaat keempat Cuti Adalah membuat karyawan menjadi kreativitas tanpa batas.
Banyak yang menggambarkan bekerja setelah cuti sebagai memulai bekerja pada hari pertama. Karena pikiran Anda lebih segar dan beban yang ada di sana telah terangkat.
Ini bagus untuk merangsang kreativitas. Saat liburan kamu bisa memunculkan ide-ide yang ingin mengasah kreativitasmu.
5. Peningkatan Produktivitas
Manfaat penting Cuti Adalah dapat meningkatkan produktivitas
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa liburan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Setelah memanfaatkan hari cuti untuk liburan, Anda bisa lebih fokus dan bersemangat dalam bekerja.
Selain itu, bekerja setelah liburan membuat Anda lebih energik. Hingga pada akhirnya dapat memastikan pekerjaan yang lebih baik dan lebih produktif.
6. Kenali Diri Anda Lebih Baik (Me Time)
Manfaat keenam dari Cuti Adalah mengenali diri anda lebih baik.
Istirahat dari pekerjaan memiliki keuntungan bahwa Anda dapat mengenal kepribadian Anda lebih baik.
Saat Anda mengenal diri sendiri lebih baik, Anda dapat mengakali kelemahan Anda dan mengeluarkan kelebihan Anda.
7. Meningkatkan Hubungan Sosial
Manfaat ketujuh dari Cuti Adalah meningkatkan hubunga sosial.
Siapa sangka liburan di sela-sela jam kerja memiliki manfaat untuk mempererat kekuatan sosial dan kebersamaan.
Saat Anda bepergian ke tempat baru, Anda dapat bertemu dengan beberapa orang. Sampai Anda bisa berlatih menghadapi karakter dan latar belakang orang yang berbeda.
8. Istirahat
Manfaat kesembilan dari Cuti Adalah membuat kita mendapatkan waktu istirahat.
Bukan sekedar jeda fisik dari kewajiban berangkat pagi dan pulang sore, cuti merupakan kesempatan untuk memberikan istirahat mental.
Alihkan perhatian Anda dari kesibukan tugas dan lakukan hal lain yang membuat Anda senang.
9. Cuti Bukanlah hal yang Memalukan
Tidak ada salahnya untuk cuti. Karena orang sering merasa malu ketika harus mengambil cuti dan meninggalkan pekerjaan untuk sementara waktu.
Sebenarnya, ini adalah hak yang tidak boleh ragu untuk dijalankan.
Namun, sebaiknya Anda membagikan rencana ini selama beberapa minggu terlebih dahulu agar proses pengalihan tugas dapat berjalan dengan lancar.
Jelas pengecualian ketika Anda perlu cuti karena masalah yang tiba-tiba.
10. Berpikir Lebih Jernih
Manfaat terakhir dari Cuti Adalah dapat berpikir lebih jernih.
Burnout dapat terjadi ketika seseorang merasa sangat tertekan karena pekerjaannya.
Resikonya kreativitas pasti luntur, daya ingat tidak lagi tajam, hingga muncul masalah lain.
Kabar baiknya adalah bahwa waktu cuti dapat membuat pemikiran lebih jernih dan lebih inovatif. Ini bukan hanya soal tugas, tetapi karena faktor-faktor lain.
Cara Mengajukan Cuti
Anda tidak perlu khawatir untuk meminta cuti karena cuti adalah hak karyawan.
1. Berikan Informasi Pekerjaan kepada Atasan
Jika Anda meminta cuti, berikan informasi sebanyak mungkin kepada atasan Anda, karena dia harus memastikan bahwa pekerjaan penting Anda diurus oleh karyawan lain selama Anda tidak ada.
2. Jelaskan Alasan dan Kapan Anda Cuti
Beri tahu atasan Anda segera setelah Anda tahu jika Anda perlu atau ingin mengambil cuti.
Mintalah cuti dengan sopan, jelaskan mengapa Anda perlu cuti dan kapan Anda berencana untuk kembali bekerja.
Hubungi atasan Anda secara langsung untuk meminta cuti, juga buat permintaan secara tertulis untuk memastikan Anda telah sesuai dengan administrasi perusahaan.
3. Memberikan Solusi dari Pekerjaan yang Ditinggalkan
Anda dapat menawarkan untuk berbicara dengan manajer atau atasan Anda tentang bagaimana menjalankan tugas Anda saat cuti. Ini menunjukkan bahwa Anda bersedia memberikan solusi.
Anda mungkin ingin memberi tahu teman kerja dan kolega saat Anda mengambil cuti.
Tidak perlu memberi tahu mereka tentang alasannya, tetapi memberi tahu mereka kapan Anda akan kembali atau selesai cuti, sebagai rasa hormat.
Anda juga dapat memberi tahu pelanggan atau klien Anda siapa yang harus dihubungi saat Anda tidak ada.
Penutup
Cuti adalah hak bagi karyawan, dapat disimpulkan sebagai ketidakhadiran sementara atau tertentu dengan informasi dari pihak yang bersangkutan.
Selain itu, liburan singkat berfungsi untuk menjaga kesehatan mental dan fisik sebagian karyawan.
UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 menjelaskan bahwa perusahaan harus menyediakan cuti bagi tenaga kerja tanpa memotong atau mengurangi gaji.
Sekian artikel berjudul Cuti Adalah: Arti, Jenis, Manfaat dan Cara Mengajukan, semoga bermanfaat.
Referensi:
- UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003
- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Klaster Ketenagakerjaan).
Cuti itu artinya apa?
Cuti adalah hak bagi karyawan, dapat disimpulkan sebagai ketidakhadiran sementara atau tertentu dengan informasi dari pihak yang sesuai. Selain itu, liburan singkat berfungsi untuk menjaga kesehatan mental dan fisik sebagian karyawan.
Apakah cuti itu dibayar?
Cuti tetap dibayar, hal tersebut diatur dalam Pasal 40 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan (PP 36/2021), yang menjelaskan, bahwa 'Perusahaan tetap wajib membayar gaji/ upah Karyawan/ Pekerja yang menjalankan hak waktu istirahat atau hak cutinya'
Kenapa harus ada cuti?
Cuti tidak hanya meningkatkan produktivitas dan menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan. Cuti menawarkan banyak manfaat baik bagi karyawan maupun perusahaan.