Seni Arsitektur: Jenis, Fungsi, Prinsip, dan Contoh
Seni Arsitektur: Jenis, Fungsi, Prinsip, dan Contoh | Seni Arsitektur adalah bagian dalam konstruksi bangunan. Dalam gagasan seni arsitektur, seorang arsitek menerapkan imajinasi dan pengetahuannya dalam proses merancang sebuah bangunan.
Pengertian seni arsitektur secara umum meliputi proses perancangan melalui pembangunan seluruh lingkungan termasuk bangunan hingga perencanaan dan perancangan suatu kota.
Pernahkah Anda melihat gedung pencakar langit atau gedung yang memiliki desain khusus dan unik? Itu adalah bagian dari keterampilan seorang arsitek.
Lebih khusus lagi, kemampuan membuat desain bangunan disebut seni arsitektur.
Nah, pada pertemuan kali ini kita akan membahas lebih detail apa itu sni arsitektur, jadi baca artikel ini sampai selesai.
Table of Contents
Apa itu Seni Arsitektur?
Seni arsitektur adalah seni atau praktik merancang dan membangun struktur dalam sebuah bangunan atau bangunan serbaguna lainnya.
Dan lebih luas lagi, seni arsitektur, misalnya, diartikan sebagai aktivitas menciptakan dan merancang untuk seluruh lingkungan binaan pada tingkat makro; Peta kota atau taman kota
Menurut Y.B. Mangunwijaya dan Wastu Citra (1995:12), seni arsitektur berasal dari bahasa Yunani “archee” dan “tectoon”.
Archee, yang memiliki arti asli, utama, awal. Dan tectoon, artinya kokoh, tidak runtuh, stabil. Dengan kata lain, Archeetoon berarti asli dan kokoh.
Dari pemahaman etimologi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa arsitektur harus memenuhi setidaknya dua persyaratan, yaitu harus unik/indah dan kuat.
Berbicara tentang persyaratan, seorang tokoh bernama Vitruvius (31 SM-14 SM) menjelaskan dalam bukunya Ten Books of Architecture bahwa ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi sebuah bangunan, yaitu:
- Firmitas (ketahanan)
- Utilitas (fungsi)
- Venustas (keindahan).
Pengertian Seni Arsitektur Menurut Para Ahli
Ada beberapa tokoh yang menjelaskan atau memaknai arti seni arsitektur, sebagai berikut:
Marcus Pollio Vitruvius
Seni arsitektur menurut Marcus Pollio Vitrovius dibagi menjadi dua artian, yaitu:
- Arsitektur adalah sebuah kekuatan/ kekokohan (virmitas), keindahan (venustas), serta kegunaan (utilitas)
- Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu lainnya serta dilengkapi dengan proses belajar.
Banhart CL Dan Jass Stein
Seni arsitektur adalah seni dalam menegakkan bangunan, yang dimana di dalam seni tersebut terdapat segi perencanaan, konstruksi, dan solusi dekorasinya.
Claudil
Seni arsitektur adalah hasil persepsi dan penghargaan manusia terhadap ruang dan bentuk. Ada tiga empiris arsitektur menurut Claudil, yaitu: aspek fisikal, emosional, dan keperluan intelektual.
Baca juga: Arsitek Adalah: Tugas, Jenis, Tanggung Jawab dan Keahlian
Jenis Seni Arsitektur
Seni arsitektur terdiri dari beberapa jenis, sebagai berikut.
1. Arsitektur Arab
Arsitektur Arab sebagai jenis arsitektur yang lebih banyak menampilkan bangunan Timur Tengah dalam konstruksinya.
Secara umum, jenis arsitektur ini memiliki ciri kontras baik corak maupun warna mencolok pada gaya bangunannya.
2. Arsitektur Mediterania
Arsitektur Mediterania memiliki karakter sederhana dan nyaman dengan model bangunan, seperti di Italia dan Spanyol.
Bahan khusus yang digunakan dalam pembuatan arsitektur jenis ini adalah: kayu dengan finishing matte atau doff, besi tempa atau keramik rustic dan lain-lain.
3. Arsitektur Minimalis
Objek dengan seni arsitektur minimalis biasanya mengutamakan peran ekonomis dan terjangkau untuk semua kalangan.
Arsitektur minimalis memiliki sifat sederhana, nyaman dan tidak terlalu kecil atau tidak terlalu besar.
4. Arsitektur Alam
Arsitektur alam sebagai jenis arsitektur yang tidak dibuat oleh manusia, melainkan bentuk dan sifatnya sudah seperti itu.
5. Arsitektur Modern
Dalam arsitektur modern, proses memprioritaskan utilitas di atas seni.
Bentuk, ukuran dan bahan dalam seni arsitektur modern cenderung minimalis, sederhana dan fungsional.
6. Arsitektur Tropis
Arsitektur tropis sebagai jenis arsitektur yang diterapkan pada objek tertentu di iklim tropis.
7. Arsitektur Tema
Arsitektur tema umumnya berupa beberapa konsep tentang sesuatu yang diharapkan dari pemiliknya.
Contoh arsitektur tema adalah; tema flora atau fauna, tema hutan, tema kemanusiaan, tema budaya dan lain-lain.
8. Arsitektur Kontemporer
Pada hakikatnya arsitektur kontemporer sama dengan arsitektur kontemporer, namun arsitektur kontemporer lebih bersifat modern.
Jenis arsitektur ini umumnya menggunakan material dan teknologi yang unggul dengan tampilan gaya arsitektur yang lebih baru.
9. Arsitektur klasik
Arsitektur klasik memiliki ciri khas dengan beberapa pilar dan ornamen menyerupai kerajaan Yunani atau Romawi.
Warna yang biasa digunakan untuk jenis arsitektur ini adalah: biru langit, krem, dan kuning keemasan untuk tampilan yang eksklusif.
10. Arsitektur Tradisional
Arsitektur tradisional sebagai arsitektur dengan ciri sejarah dan nilai budaya yang tinggi.
Pada umumnya jenis arsitektur ini berasal dari daerahnya masing-masing dan diwariskan secara turun temurun. Contoh arsitektur tradisional adalah rumah joglo tradisional yang memiliki konstruksi bangunan yang kuat dan kokoh.
Fungsi Seni Arsitektur
Tidak hanya digunakan untuk membuat suatu konstruksi bangunan. Seni Arsitektur berfungsi sebagai struktur bangunan yang ikut serta dalam penyeimbangan lingkungan termasuk alam, manusia dan faktor sosial lainnya.
Fungsi seni arsitektur dijelaskan di bawah ini:
- Arsitektur sebagai kebutuhan fungsional untuk kebutuhan fisik, spiritual, emosional (spiritual dan intelektual).
- Sebagai penyeimbang biologis dan psikologis, hal ini disebut sebagai kelanjutan dari sikap adaptasi manusia terhadap dunia.
- Sebagai tantangan untuk menjawab ini; Cuaca, budaya, teknologi, dan manusia.
- Sebagai lingkungan binaan secara keseluruhan, bukan hanya untuk objek/produk, tetapi sebagai institusi.
- Objek dan proses budaya. Monumen kuno dunia dimuliakan sebagai produk arsitektur.
- Sebuah ruang di mana orang hidup bahagia. Tujuannya adalah hubungan yang kuat dengan pengalaman sehari-hari yang sederhana yang dapat diwujudkan melalui arsitektur.
- Sebagai penyeimbang faktor biologis dan psikologis dalam arti adanya sekat (filter) antara tubuh dan lingkungan alam.
Teori Seni Arsitektur
Berikut beberapa teori tentang seni arsitektur, antara lain:
Theory in Architecture (What Architecture is)
Teori arsitektur biasanya memperhatikan konsep formal, tektonik, struktural, representasional, dan artistik yang meresapi komposisi arsitektur.
Teori-teori yang terdapat dalam silsilah ini cenderung bersifat superficial, deskriptif, dan perspektif.
Theory of Architecture (How Best to Design)
Teori ini mencoba menjelaskan bagaimana arsitek mengembangkan konsep dan menggunakan pengetahuan, teknik dan gambar dalam proses desain dan produksi bangunan.
Ini bukan tentang konsep umum yang membantu desain, tetapi tentang bagaimana dan mengapa arsitek mendesain, menggunakan media, dan mengapa arsitek dapat mengalami keragaman sejarah atau budaya.
Theory About Architecture (The Ahievement of Architecture)
Teori ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya dan dampak arsitek, untuk mengklasifikasikan arsitek dalam kerangka sosial budaya mereka dan untuk menyampaikan bagaimana arsitek bekerja sebagai produsen budaya.
Baca juga: 25+ Deskripsi Pekerjaan Arsitek yang Perlu Diketahui
Prinsip Seni Arsitektur
Setidaknya ada tujuh prinsip yang digunakan oleh mereka, berikut beberapa prinsip seni arsitektur:
1. Proporsi
Dalam dunia arsitektur, Proporsi diartikan sebagai kesesuaian dimensi terhadap lingkungan. Dimensi didefinisikan sebagai dimensi dari berbagai komponen arsitektur yang berperan dan terkait dengan berbagai faktor.
Faktor arsitektural itu antara lain: lokasi, posisi hingga dimensi objek yang ada pada semua desain arsitektur bangunan di mana-mana.
2. Irama
Seni arsitektur mengenal prinsip irama, yaitu konsep pengelolaan suatu komponen arsitektur. Penataan ini harus sesuai dengan prinsip irama agar terbentuk bangunan yang harmonis.
Komponen arsitektur yang terlibat meliputi bentuk, warna, peralatan bahkan dekorasi ruangan.
Ada dua jenis irama yang dikenal dalam konsep irama ini, salah satunya adalah:
- Prinsip Irama Statis, prinsip pengulangan pola serupa secara stabil berulang kali.
- Prinsip Irama Dinamis, yaitu konsep pengulangan beberapa faktor dan bervariasi. Contoh penerapannya adalah pewarnaan bangunan yang berubah-ubah.
3. Komposisi
Untuk melihat komponen arsitektur secara keseluruhan, seorang arsitek akan menggunakan prinsip komposisi. Prinsip ini membuat keseluruhan jalur tata letak komponen arsitektur lebih nyaman.
Contoh penerapan prinsip ini adalah ketika menentukan denah untuk pembentukan sebuah ruangan atau ketika seorang arsitek menata interior sebuah ruangan dalam sebuah rumah.
Biasanya, arsitek membagi ruang menjadi tiga zona seperti yang diakui dalam prinsip komposisi.
- Zona pertama adalah zona publik, yang ingin digunakan oleh orang-orang di luar anggota utama rumah.
- Zona kedua adalah pribadi dan didedikasikan khusus untuk penghuni utama rumah, dan
- Zona ketiga untuk perawatan rumah seperti dapur, penyimpanan atau laundry.
4. Keseimbangan
Untuk menciptakan ruang dengan desain arsitektur yang baik, seorang arsitek harus menggunakan prinsip keseimbangan.
Dua jenis keseimbangan dikenal dalam prinsip ini, yaitu keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris.
- Keseimbangan simetris. Jenis keseimbangan ini sangat mudah ditemukan dalam penataan perabot, dekorasi dinding dan fasad bangunan. Keseimbangan semacam ini membuat gambar terasa seperti cermin.
- Keseimbangan Asimetris. Tipe asimetris yang merupakan kebalikan dari konsep simetris. Dalam keseimbangan seperti ini, sangat berisiko karena membutuhkan cita rasa seni yang tinggi.
Dalam konsep keseimbangan asimetris, susunan elemen atau komponen sengaja dibuat asimetris. Namun, arsitek profesional tetap bisa menciptakan desain yang indah meski menggunakan konsep ini.
5. Point of Interest
Layaknya seni, arsitektur yang mengutamakan keindahan dalam proses perancangan bangunan menggunakan konsep point of interest.
Konsep ini memiliki nama lain untuk prinsip titik fokus. Dalam konsep ini, seorang arsitek menciptakan atau membuat komponen yang kontras. Ini bertujuan agar komponen-komponen ini sangat penting dalam desain arsitektur.
Efeknya bisa sangat bervariasi. Salah satu yang paling sederhana adalah dengan menggunakan bentuk atau warna komponen dalam desain.
Menggunakan warna sofa yang kontras di tengah ruang putih pasti akan menarik perhatian semua orang yang melihat dan memasuki ruang tersebut. Komponen dalam desain ini dapat berupa interior atau arsitektural secara keseluruhan.
6. Skala
Saat mendesain sebuah bangunan, seorang arsitek juga harus menerapkan prinsip skala. Tujuan dari metode skala ini adalah agar bangunan yang dihasilkan memiliki ukuran dan desain yang seimbang.
Contoh akibat tidak diterapkannya konsep ini adalah bangunan besar dengan langit-langit rendah. Hal ini dapat membuat ruang terasa sempit.
Sebaliknya, penggunaan konsep ini terlihat pada ruangan yang luas dan memiliki langit-langit yang tinggi.
Penggunaan konsep ini dalam desain interior memberikan kesan eksklusif pada ruangan atau bangunan. Konsep skala sendiri dapat disimpulkan sebagai perbedaan antara ruang dan berbagai faktor arsitektur lainnya seperti lingkungan.
7. Kesatuan Desain
Setelah menerapkan beberapa prinsip di atas, prinsip kesatuan design menyempurnakan hasil kreasi seorang arsitek saat mendesain. Sebuah desain bangunan yang estetis dengan proporsi dan keseimbangan yang tepat, tetapi tidak keseragaman, menghasilkan bangunan yang tidak cocok satu sama lain.
Oleh karena itu, konsep ini harus digunakan oleh seorang arsitek ketika merancang sebuah bangunan.
Untuk desain interior yang lengkap, serasi dan sesuai, Anda tidak perlu menggunakan terlalu banyak komponen. Anda juga dapat menggunakan warna, bentuk, bahan, skema, atau gaya desain detail.
Contoh Seni Arsitektur
Tidak hanya dikuasai oleh keragaman budaya, sejarah dan geografi Indonesia. Namun budaya asing seperti India, Cina dan Arab juga mempengaruhi arsitektur Indonesia.
Untuk lebih lengkapnya, di bawah ini adalah contoh bangunan arsitektur monumental di Indonesia.
1. Candi Prambanan
Contoh seni arsitektur pertama yaitu Candi Prambanan, juga dikenal sebagai Candi Roro Jongrang, adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.
Candi yang dibangun pada abad ke-9 Masehi ini memiliki desain arsitektur berdasarkan Wastu Sastra.
Bentuk denah candi Prambanan sama dengan pola mandala, dengan bentuk candi dibuat menjulang seperti candi Hindu pada umumnya.
2. Candi Borobudur
Contoh seni arsitektur kedua yaitu Candi Borobudur, sebuah candi di Magelang, Jawa Tengah, memiliki bentuk seperti bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar.
Dinding Candi Borobudur dihiasi dengan 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha.
Tak heran jika Candi Borobudur dikukuhkan sebagai candi dengan relief terlengkap dan terlengkap di dunia.
3. Museum Tsunami Aceh
Contoh seni arsitektur selanjutnya yaitu Museum Tsunami Aceh.
Museum ini dibangun pada tahun 2009 oleh tokoh seni rupa Indonesia di jurusan arsitektur yaitu Ridwan Kamil.
Museum ini didirikan dengan tujuan untuk memperingati peristiwa tsunami Aceh 2004.
Selain itu, museum ini merupakan pusat pendidikan sekaligus tempat evakuasi jika terjadi tsunami lagi.
4. Masjid Gedhe Kauman
Contoh seni arsitektur terakhir yaitu Masjid Gedge Kauman.
Masjid ini didirikan atas prakarsa Hamengku Buwono l yang bekerjasama dengan Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat dan Kyai Wiryokusumo sebagai arsiteknya.
Masjid ini dibangun pada tanggal 29 Mei 1770 M.
Terletak di sisi barat kompleks Alun-Alun Keraton Yogyakarta, masjid ini juga menjadi salah satu contoh kreasi dan aplikasi seni di jurusan arsitektur bernuansa Islami.
Sekian artikel berjudul Seni Arsitektur: Jenis, Fungsi, Prinsip, dan Contoh, semoga bermanfaat.