2+ Contoh Portofolio Arsitektur dan Cara Membuatnya

Seperti apa Contoh Portofolio Arsitektur? dan bagaimana cara membuatnya? Portofolio adalah suatu keharusan bagi seseorang dalam industri yang kreatif, terutama arsitektur.

2+ Contoh Portofolio Arsitektur dan Cara Membuatnya

Portofolio Arsitektur adalah sesuatu yang dapat memberi tahu kita siapa diri kita dan kreasi apa yang telah kita buat.

Ada dua fungsinya, yaitu melamar pekerjaan dan agar menerima proyek dari calon klien. Melalui portofolio Arsitektur, perusahaan atau calon klien dapat melihat kemampuan dan karakter desain seorang arsitek, apakah sudah sesuai dan memenuhi kebutuhan mereka atau tidak.

Cara Membuat Portofolio Arsitektur

Ingat betapa pentingnya memiliki portofolio Arsitektur. Berikut adalah beberapa tip khusus tentang cara membuat portofolio arsitektur yang menarik.

1. Menentukan Tujuan Portofolio

Apakah portofolio akan digunakan untuk melamar pekerjaan atau menarik calon klien? Karena kedua portofolio ini isinya akan berbeda.

Saat Anda membuat portofolio untuk melamar pekerjaan, sesuaikan dengan tujuan perusahaan dan posisi yang Anda lamar.

Portofolio Arsitek Junior jelas berbeda dengan portofolio Artis 3D. Saat membuat portofolio dengan tujuan menarik calon client, berikan contoh pekerjaan yang telah ditangani dan diselesaikan. Proyek yang berhasil diselesaikan adalah alat pemasaran yang paling kuat.

2. Menentukan Format Portofolio

Apakah portofolio dibuat secara cetak atau digital? Portofolio Arsitektur dapat berupa buku atau map binder. Dan portofolio digital dapat berupa file PDF, program pihak ketiga, situs web.

Secara pribadi, saya lebih suka membuat portofolio digital daripada membuat cetak karena:

  • Lebih mudah untuk diperbarui. Portofolio Arsitektur yang baik harus selalu diperbarui dengan proyek baru dan lebih mudah melakukannya dalam portofolio digital.
  • Banyak pilihan media. Portofolio digital memungkinkan kita merekam audio atau video, yang tidak mungkin dilakukan dalam portofolio cetak.
  • Banyak pilihan platform. Portofolio digital dapat berupa PDF berdasarkan program seperti Morpholio atau Houzz, web yang dihosting seperti Behance dan Issu, atau situs web yang dihosting sendiri dengan domain dan hosting atas nama sendiri dengan platform situs web seperti Wix atau Squarespace.
    • Rekomendasi saya adalah memiliki dua template portofolio digital, yaitu PDF dengan kapasitas file tidak lebih dari 15MB dan situs web yang dihosting sendiri tempat Anda dapat menempatkan kreasi Anda.
    • PDF sangat mudah diunduh, bekerja di hampir semua perangkat dan tidak memerlukan koneksi internet untuk membacanya.
    • Khusus untuk situs web yang dihosting sendiri, jika Anda seorang arsitek profesional, situs web dengan nama domain Anda sendiri akan terlihat lebih kompeten dan mendapatkan lebih banyak kepercayaan bagi calon pelanggan. Jika Anda seorang mahasiswa atau lulusan baru, portofolio dalam format PDF sudah cukup.

3. Menentukan Konten Portofolio

Portofolio Arsitektur biasanya terdiri dari 2 buah konten, yaitu konten profil dan konten proyek.

Konten profil

Berikan gambaran singkat tentang diri Anda, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja (jika ada), dan keterampilan.

Untuk pengalaman kerja, daftar pengalaman yang terkait dengan karir seorang arsitek. Poin penting lainnya yang biasanya ditempatkan di profil konten, terutama bagi mereka yang ingin melamar pekerjaan adalah kemampuan.

Apa kemampuan Anda yang paling mencolok dalam hal arsitektur? Kemampuan tersebut dapat berupa membuat sketsa, menjalankan software desain seperti Photoshop atau Corel Draw, menggunakan software CAD, atau kemampuan dalam membuat visualisasi arsitektur.

Anda juga dapat memasukkan kemampuan menulis. Jika Anda memiliki beberapa keterampilan ini, jangan ragu untuk menulisnya di konten profil.

Konten Proyek

Menampilkan hasil kreasi atau project yang telah diselesaikan dan dibawah ini adalah langkah-langkah bagaimana menampilkan konten project yang baik dalam sebuah portfolio Arsitektur.

a. Batasi jumlah proyek

Anda mungkin telah mengerjakan beberapa lusin proyek, tetapi Anda hanya boleh menampilkan proyek atau kreasi terbaik, sebaiknya antara 8 dan 10.

Tetapi jika lebih sedikit, tidak masalah. Lebih baik menampilkan 5 proyek hebat daripada 15 proyek biasa. Pastikan yang terbaik dari proyek yang terbaik ada di beberapa halaman pertama.

b. Gunakan penjelasan yang jelas dan pendek

Jelaskan secara singkat konsep dasar sebuah proyek, apa masalahnya dan bagaimana menyelesaikannya.

Orang tidak menghabiskan lebih dari 1 menit untuk melihat ciptaan karya anda. Yakinlah, orang tidak akan membaca terlalu banyak informasi.

c. Rancang tata letak dengan baik

Gambar tidak dapat ditumpuk terlalu banyak dan jangan gunakan lebih dari 2 warna sebagai latar belakang.

Gunakan kondep latar belakang putih dan palet warna. Lihat bagaimana portofolio arsitek lain memengaruhi Anda.

Portofolio PDF dapat menunjukkan kepada pembaca kemampuan desain grafis Anda. Portofolio Arsitektur berbasis website lebih mudah karena menggunakan template yang sudah ada.

d. Pilih gambar atau foto

Tidak perlu menyertakan semua gambar dari setiap kreasi, pilih dengan baik. Untuk menarik calon klien gunakan foto karya terbaik.

Karya terbaik sebagai senjata yang baik untuk menunjukkan kemampuan kita untuk menyelesaikan proyek sampai selesai.

Jika perlu, gunakan jasa fotografer profesional. Jenis gambar menentukan kemampuan. Sketsa tangan menunjukkan kemampuan konsep dan desain.

Rendering gambar komputer menunjukkan kemampuan visualisasi. Jika Anda lulusan baru dan belum pernah mengerjakan proyek, masukkan tugas akhir yang Anda buat selama perkuliahan.

e. Update secara rutin

Keuntungan dari portofolio digital adalah bahwa mereka dapat diperbarui secara berkala. Anda cukup menukar proyek lama Anda dengan proyek baru terbaik Anda. Lakukan secara teratur, setidaknya enam bulan atau satu tahun.

4. Mulai Membuat Portofolio

Anda dapat mulai membuat portofolio versi anda sendiri, bisa menggunakan media digital atau media cetak.

Jika Anda ingin membuat portofolio arsitektur tetapi bingung dengan tata letak gambar, saya telah membuat template portofolio arsitektur yang dapat diunduh gratis di sini.

Template Portofolio Arsitektur

Baca juga: 10 Cara Membuat Portofolio Kerja Mudah

Hindari ini saat Membuat Portofolio Arsitektur

Ada beberapa hal yang perlu anda hindari saat membuat portofolio arsitektur, agar hasilnya lebih maksimal.

1. Proyek yang tidak Anda Rancang

Anda tidak dapat mengirimkan proyek yang belum Anda rancang. Proyek arsitektur merupakan proyek multidisiplin yang melibatkan banyak pihak dari disiplin lain. Tentukan apa hubungan Anda dengan proyek tersebut.

2. Pekerjaan Lama

Kirimkan hanya proyek terbaik dan terbaru. Oleh karena itu, portofolio Arsitektur harus selalu up to date. Jika memungkinkan, jangan tampilkan proyek yang lebih tua dari lima tahun, kecuali dengan alasan tertentu (misalnya proyek prestise).

3. Foto yang Buruk

Jika bisa, berinvestasilah dengan membeli kamera asli (bukan kamera ponsel) atau Anda bisa menggunakan jasa fotografer profesional.

4. Font Aneh dan Salah Ejaan

Gunakan font yang “aman” dan mudah dibaca seperti Helvetica. Gunakan font yang stabil di seluruh konten. Baca semua koten portofolio arsitektur anda lagi, pastikan tidak ada kesalahan ejaan.

5. Gambar Kerja

Kecuali untuk lamaran kerja sebagai drafter, gambar kerja tidak harus diserahkan. Bisnis tidak membutuhkannya dan calon pelanggan tidak memahaminya. Ini juga berlaku untuk dokumen “Rencana Anggaran Biaya”.

6. Tautan Media Sosial

Jika Anda pernah mengeluh, melecehkan, dan menunjukkan perilaku jahat di media sosial, Anda tidak perlu memberikan akun media sosial Anda.

Perusahaan sering mencari tahu tentang calon karyawan melalui media sosial, tetapi juga itu berlaku untuk calon pelanggan.

Seperti apa Portofolio yang bagus?

Tentu saja itu adalah selera. Dan tidak ada batasan untuk kreativitas Anda. Saya pernah melihat portofolio Arsitektur berupa booklet, ukuran A4 sampai A5, dengan beberapa lembar karton hingga setipis majalah.

Ada juga yang membuat portofolio seperti koran. Ya koran. Besar, juga dengan kertas koran yang khas. Dan itu benar-benar unik. Ada juga yang cukup membuat pola, 1 lembar kertas dan melipatnya.

Mengapa boleh? Dan itu tidak apa-apa. Selama itu cukup untuk memasukkan beberapa hal penting yang ingin Anda tunjukkan kepada client nanti.

Tapi tentu saja portofolio Arsitektur yang bagus saat ini adalah portofolio digital, karena lebih mudah dibuka dimana saja dan kapan saja ketika dibutuhkan

Apakah Portofolio Digital Bisa Digunakan?

Ini akan menjadi waktu yang tepat sekarang. Tidak hanya media cetak yang dapat digunakan untuk membuat portofolio Arsitektur, tetapi juga media digital.

Beberapa orang bahkan membuat situs web sendiri untuk menyimpan portofolio mereka. Sama seperti konsultan arsitek, mereka memasang beberapa foto proyek mereka di situs web mereka.

Portofolio digital sama dengan digital branding menurut saya. Sampai ini sangat penting jika Anda memahaminya.

Tapi kalau belum kepikiran, saran saya buat portfolio cetak yang bagus saja. Hal lain dapat dilakukan dengan portofolio digital dengan menggunakan media Instagram.

Tentunya Anda pernah melihat feed instagram seseorang dengan beberapa karyanya? itu adalah bagian dari portofolio digital.

Contoh Portofolio Arsitektur

Bagi anda yang sedang mencari contoh untuk membuat portofolio bisa melihat dibawah ini.

Contoh Portofolio Arsitektur Mahasiswa ITB

 

Contoh Portofolio Arsitektur Mahasiswa ITB

Contoh Portofolio Arsitektur Mahasiswa Udayana

Contoh Portofolio Arsitektur Mahasiswa Udayana

Contoh Portofolio Arsitektur untuk Client

Contoh Portofolio Arsitektur untuk Client

Penutup

Portofolio merupakan sesuatu yang cukup penting jika anda ingin melamar kerja di perusahaan atau ingin menarik client, dengan mempunyai portofolio anda dapat meyakinkan perusahaan dan client mengenai proyek yang anda buat.

Ini adalah artikel mengenai 2+ Contoh Portofolio Arsitektur dan Cara Membuatnya. Semoga bermanfaat dan selamat berkreasi.

Apakah Prodi Arsitektur ada portofolio?

Salah satu syarat untuk pendidikan arsitektur di luar negeri adalah portofolio. Jika Anda berencana untuk mengejar gelar sarjana, portofolio ini dapat berisi hasil karya kreatif Anda. Pada dasarnya, portofolio dipandang sebagai versi visual dari pernyataan pribadi/surat pengantar yang menunjukkan keahlian, minat, dan aspirasi Anda.

Loker Pintar tidak pernah meminta kompensasi atau biaya apa pun untuk perekrutan di situs ini, jika ada pihak atas nama kami atau perusahaan yang meminta biaya seperti transportasi atau akomodasi atau apa pun dipastikan itu PALSU.
error: Content is protected !!