Personal Selling Adalah: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Strategi
Personal Selling Adalah: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Strategi | Dalam dunia bisnis, cara dan teknik yang digunakan dalam pemasaran dan penjualan sangat berpengaruh pada jumlah penjualan dan keuntungan yang didapat. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu mencari cara, teknik dan strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Salah satu cara yang dapat digunakan dalam pemasaran adalah dengan melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen potensial, yang disebut dengan personal selling.
Personal selling dilakukan oleh perwakilan perusahaan yang bertemu dengan konsumen dan memberikan presentasi, demonstrasi, atau diskusi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan. Metode ini dapat sangat efektif untuk meningkatkan jumlah penjualan dan kepuasan konsumen.
Namun, sebelum menerapkan metode ini, pastikan bahwa metode personal selling cocok dengan kondisi dan karakteristik bisnis Anda. Jika Anda seorang pengusaha, pertimbangkan untuk mencoba metode personal selling dalam strategi pemasaran Anda.
Table of Contents
Apakah yang Dimaksud dengan Personal Selling?
Personal selling adalah proses penjualan yang dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual dan calon pembeli. Pada saat bertemu, penjual akan memberikan informasi dan memberikan pemahaman mengenai produk atau brand yang ditawarkan, sehingga calon pembeli akan tertarik untuk mencoba dan membeli produk tersebut.
Personal selling adalah proses penjualan yang dilakukan dengan cara bertemu langsung antara perwakilan perusahaan dan calon pembeli.
Pada saat bertemu, perwakilan perusahaan akan memberikan informasi dan memberikan penjelasan tentang produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga calon pembeli akan lebih tertarik untuk membeli.
Personal selling dilakukan oleh sales representative atau salesperson yang ditugaskan untuk menjual produk atau jasa perusahaan.
Proses ini juga meliputi tindakan seperti mencari calon pembeli potensial, menawarkan produk atau jasa, meyakinkan calon pembeli untuk membeli, menjawab pertanyaan calon pembeli, dan menyelesaikan transaksi penjualan. Personal selling sangat efektif dalam meningkatkan jumlah penjualan dan meningkatkan loyalitas calon pembeli.
Pengertian Personal Selling Menurut Para Ahli
Beberapa definisi personal selling menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut:
Pengertian Personal Selling Menurut Henry Simamora
Menurut Henry Simamora, personal selling adalah proses penjualan yang dilakukan melalui percakapan langsung antara penjual dan calon konsumen. Tujuan dari percakapan ini adalah untuk menyampaikan informasi tentang produk yang ditawarkan dan meyakinkan calon konsumen untuk melakukan proses pembelian.
Pengertian Personal Selling Menurut Pride dan Ferrel
Menurut Pride dan Ferrel, personal selling adalah proses komunikasi yang dilakukan secara pribadi antara penjual dan konsumen. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan informasi tentang produk yang ditawarkan dan meyakinkan konsumen untuk membeli produk tersebut.
Pengertian Personal Selling Menurut Tjiptono
Menurut Tjiptono, personal selling adalah proses komunikasi yang dilakukan dengan cara bertemu secara langsung atau tatap muka antara penjual dan calon konsumen. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memperkenalkan produk dan memberikan pemahaman kepada calon konsumen mengenai produk yang ditawarkan, sehingga mereka tertarik untuk membeli produk tersebut.
Secara umum, personal selling dapat diartikan sebagai upaya komunikasi persuasif yang dilakukan oleh penjual atau salesperson kepada konsumen dengan tujuan untuk memperkenalkan produk dan meyakinkan konsumen untuk melakukan transaksi jual-beli.
Dalam proses personal selling, penjual atau salesperson harus berusaha untuk membentuk pemahaman konsumen tentang produk yang ditawarkan, termasuk menyampaikan informasi mengenai kualitas produk dan bagaimana produk tersebut unggul dibandingkan dengan produk pesaing. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan konsumen melakukan transaksi jual-beli.
Baca juga: Marketing Adalah: Jenis, Tugas, dan Skill yang Dibutuhkan
Pendekatan Personal Selling
Dalam proses personal selling, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh penjual untuk menawarkan produk kepada konsumen. Menurut Kotler (2009), pendekatan yang digunakan akan tergantung pada karakteristik produk yang akan dijual. Berikut adalah dua pendekatan yang umum digunakan dalam personal selling:
1. Sales-Oriented Approach
Pendekatan ini berfokus pada pencapaian target penjualan yang ditetapkan. Penjual mengutamakan jumlah transaksi penjualan yang dilakukan dibandingkan dengan kepuasan konsumen.
Dalam pendekatan ini, penjual mengutamakan untuk menjual produk yang dimilikinya dengan jumlah yang sebanyak-banyaknya, dengan mengabaikan kebutuhan dan preferensi dari konsumen.
Penjual cenderung mengabaikan keluhan atau masalah yang dihadapi oleh konsumen dan lebih fokus pada menawarkan produknya.
2. Customer-Oriented Approach
Pendekatan ini berfokus pada kepuasan konsumen. Penjual berusaha untuk memahami kebutuhan konsumen dan menyediakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen tersebut.
Penjual juga berusaha untuk membangun hubungan yang baik dengan konsumen dan menjaga komunikasi yang terbuka untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan pengalaman belanja yang baik.
Dalam pendekatan ini penjual tidak hanya menawarkan produknya tetapi juga berusaha untuk memberikan solusi yang cocok dengan kebutuhan konsumen dan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh konsumen.
Pendekatan ini memungkinkan penjual untuk memahami kebutuhan konsumen dan menyediakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut, sehingga konsumen merasa dihargai dan diakui oleh perusahaan.
Penjual juga berusaha untuk memelihara hubungan jangka panjang dengan konsumen melalui komunikasi yang terbuka dan transparan. Pendekatan ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dan produk yang ditawarkan, serta meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan.
Ciri-Ciri Personal Selling
1. Interaksi Langsung
Personal selling dilakukan melalui interaksi langsung antara penjual dan konsumen, baik melalui presentasi, demonstrasi, atau diskusi. Interaksi ini dapat dilakukan melalui pertemuan tatap muka atau melalui telepon, video call, atau media sosial.
Interaksi langsung memungkinkan penjual untuk mengetahui kebutuhan konsumen secara detail dan menyesuaikan penawaran produk sesuai dengan kebutuhan tersebut.
2. Konsentrasi pada Individu
Personal selling lebih menitikberatkan pada interaksi dengan konsumen individu daripada dengan kelompok. Hal ini memungkinkan penjual untuk lebih memahami kebutuhan dan preferensi setiap konsumen secara individu, sehingga dapat menyediakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
3. Two-way Communication
Personal selling merupakan proses komunikasi dua arah di mana penjual dan konsumen dapat saling bertukar informasi dan perspektif. Proses ini memungkinkan penjual untuk mengetahui kebutuhan konsumen secara detail dan menyediakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
4. Persuasif
Personal selling bersifat persuasif, di mana penjual berusaha untuk meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Penjual harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi yang meyakinkan dan membuat konsumen merasa perlu untuk membeli produk yang ditawarkan.
Penjual juga harus memiliki kemampuan untuk mengatasi objek dan permasalahan yang mungkin dihadapi oleh konsumen dalam proses pembelian.
5. Penyampaian Informasi
Personal selling merupakan proses penyampaian informasi mengenai produk yang ditawarkan oleh penjual kepada konsumen. Penjual harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk yang ditawarkan dan harus mampu menyampaikan informasi yang jelas dan menarik kepada konsumen.
6. Personal Touch
Personal selling mengutamakan interaksi personal daripada media massa atau teknologi untuk menjual produk. Hal ini memungkinkan penjual untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen dan memahami kebutuhan konsumen secara lebih detail.
7. Adaptability
Personal selling memungkinkan penjual untuk menyesuaikan taktik dan pendekatan yang digunakan sesuai dengan kondisi dan preferensi konsumen.
Hal ini memungkinkan penjual untuk menyesuaikan penawaran produk dan taktik penjualan sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berbeda dan situasi yang berbeda.
Tujuan Personal Selling
Tujuan dari personal selling adalah untuk meningkatkan jumlah penjualan produk atau jasa perusahaan dan meningkatkan loyalitas konsumen. Hal ini dilakukan melalui proses komunikasi yang persuasif, di mana penjual berusaha untuk meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Beberapa tujuan lain dari personal selling adalah:
- Memperkenalkan produk baru atau meningkatkan awareness akan produk yang sudah ada.
- Membuat konsumen merasa perlu untuk membeli produk yang ditawarkan.
- Mengatasi objek dan permasalahan yang mungkin dihadapi oleh konsumen dalam proses pembelian.
- Membangun hubungan yang baik dan saling percaya dengan konsumen.
- Memperoleh feedback dari konsumen tentang produk dan menyesuaikan penawaran produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.
- Menyediakan dukungan dan solusi untuk konsumen setelah transaksi jual-beli.
- Memperoleh informasi tentang pasar dan konsumen yang digunakan untuk meningkatkan strategi pemasaran dan penjualan.
Bentuk Personal Selling
Dalam teknik pemasaran personal selling, terdapat beberapa bentuk yang dapat digunakan. Bentuk-bentuk ini didasarkan pada karakteristik produk yang akan dijual dan cara penjualan yang dilakukan. Beberapa bentuk personal selling yang umum digunakan adalah:
1. Field Selling
Field selling adalah bentuk personal selling yang dilakukan oleh salesperson yang berada di lapangan, yaitu di luar kantor atau di tempat yang diinginkan konsumen.
Salesperson akan bertemu dengan konsumen secara langsung untuk menyampaikan informasi produk dan meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
Field selling dapat digunakan untuk menjual produk yang memerlukan demonstrasi atau produk yang harganya cukup tinggi.
2. Retail Selling
Retail selling adalah bentuk personal selling yang dilakukan di toko atau di tempat penjualan produk. Salesperson akan bertemu dengan konsumen di toko dan memberikan informasi produk serta menjawab pertanyaan konsumen. Retail selling dapat digunakan untuk menjual produk yang harganya lebih rendah dan produk yang dapat dilihat atau digunakan sebelum dibeli.
3. Executive Selling
Executive Selling adalah bentuk personal selling yang dilakukan oleh salesperson yang berinteraksi dengan konsumen yang berstatus tinggi, seperti manajer atau direktur.
Salesperson akan menyampaikan presentasi produk dan meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Executive selling dapat digunakan untuk menjual produk yang harganya cukup tinggi dan produk yang dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi konsumen.
Faktor-Faktor Penentu Dalam Personal Selling
Faktor produk dan harga merupakan dua faktor penting dalam keberhasilan personal selling. Faktor produk mencakup kualitas, fitur, dan keunggulan produk yang ditawarkan, serta bagaimana produk tersebut cocok dengan kebutuhan konsumen.
Faktor harga mencakup harga yang ditawarkan untuk produk tersebut dan bagaimana harga tersebut dapat bersaing dengan produk pesaing.
Kedua faktor ini harus dipertimbangkan secara cermat dan sesuai dengan pasar sasaran agar personal selling dapat berhasil dalam meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan. Berikut detailnya:
1. Sumber Daya, Tujuan, dan Strategi Pemasaran dari Pihak Perusahaan
Sumber daya yang tersedia, tujuan, dan strategi pemasaran dari perusahaan sangat penting dalam menentukan efektivitas personal selling. Jika perusahaan memiliki sumber daya yang cukup, tujuan yang jelas, dan strategi pemasaran yang baik, maka personal selling akan lebih efektif.
2. Karakteristik Pasar Sasaran
Karakteristik pasar sasaran sangat penting dalam menentukan efektivitas personal selling. Jika pasar sasaran memiliki karakteristik yang sesuai dengan produk yang ditawarkan, maka personal selling akan lebih efektif.
3. Karakteristik Produk
Karakteristik produk juga sangat penting dalam menentukan efektivitas personal selling. Jika produk memiliki karakteristik yang sesuai dengan pasar sasaran dan memiliki keunggulan yang jelas dibandingkan dengan produk pesaing, maka personal selling akan lebih efektif.
4. Kebijakan Saluran Distribusi
Kebijakan saluran distribusi yang digunakan perusahaan juga mempengaruhi efektivitas personal selling. Jika saluran distribusi yang digunakan sesuai dengan pasar sasaran dan mempermudah akses konsumen ke produk, maka personal selling akan lebih efektif.
5. Kebijakan Harga
Kebijakan harga yang diterapkan perusahaan juga mempengaruhi efektivitas personal selling. Jika harga produk sesuai dengan pasar sasaran dan kompetitif dibandingkan dengan produk pesaing, maka personal selling akan lebih efektif. Namun jika harga produk terlalu tinggi, maka personal selling akan lebih sulit untuk menjual produk tersebut.
Tahapan Personal Selling
1. Prospecting & Qualifying
Tahap ini merupakan langkah awal dalam personal selling. Pada tahap ini, salesperson akan mencari calon konsumen potensial dengan menggunakan berbagai metode seperti mengevaluasi data pelanggan, mengidentifikasi pasar sasaran, dan mengevaluasi potensi konsumen. Selain itu, salesperson juga akan mengevaluasi kualifikasi konsumen potensial untuk menentukan apakah mereka merupakan target pasar yang cocok untuk produk yang ditawarkan.
2. Preapproach
Pada tahap ini, salesperson akan melakukan riset tentang calon konsumen dan produk yang akan ditawarkan. Hal ini dilakukan agar salesperson dapat memberikan presentasi yang lebih baik dan menjawab pertanyaan yang mungkin muncul dari calon konsumen.
3. Approach
Tahap ini adalah proses pembukaan percakapan dengan calon konsumen. Salesperson akan mengajukan pertanyaan dan menyampaikan salam untuk membuat kontak dengan calon konsumen. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menarik perhatian calon konsumen dan membuat konsumen merasa nyaman.
4. Presentation
Pada tahap ini, salesperson akan menyampaikan informasi tentang produk yang ditawarkan dan menjelaskan bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan calon konsumen. Salesperson akan menggunakan teknik presentasi yang baik dan menjawab pertanyaan yang mungkin muncul dari calon konsumen.
5. Handling Objection
Tahap ini adalah proses menangani keberatan yang mungkin muncul dari calon konsumen. Salesperson harus dapat merespon keberatan tersebut dengan baik dan mencari solusi yang sesuai untuk meyakinkan calon konsumen untuk melakukan transaksi jual-beli.
6. Closing
Pada tahap ini, salesperson akan mengajukan tawaran jual-beli dan mencari kesepakatan dengan calon konsumen. Ini adalah tahap yang penting karena ini adalah saat dimana transaksi jual-beli akan selesai.
7. Follow-Up
Setelah transaksi jual-beli selesai, salesperson akan melakukan follow-up dengan calon konsumen untuk mengevaluasi kepuasan konsumen dan mencari peluang untuk menjual produk lain kepada konsumen yang sama. Follow-up juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada masalah yang harus diatasi dan menjaga hubungan baik dengan konsumen.
Strategi Personal Selling
Untuk meningkatkan penjualan produk, perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam melakukan personal selling. Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam personal selling adalah:
- Strategi Need Oriented: yaitu suatu strategi yang diterapkan dengan cara mengenali kebutuhan konsumen dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
- Strategi Benefit Oriented: yaitu suatu strategi yang diterapkan dengan cara menyajikan manfaat produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
- Strategi Relationship Oriented: yaitu suatu strategi yang diterapkan dengan cara menjalin hubungan baik dengan konsumen, sehingga konsumen merasa nyaman dan dipercayai.
- Strategi Solution Oriented: yaitu suatu strategi yang diterapkan dengan cara menyajikan solusi atas masalah yang dihadapi konsumen dengan menawarkan produk yang sesuai.
- Strategi Personal Touch: yaitu suatu strategi yang diterapkan dengan cara memberikan perhatian pribadi kepada konsumen, sehingga konsumen merasa dihargai dan diperhatikan.
Prinsip Personal Selling
Prinsip personal selling yang harus diperhatikan dalam proses penjualan meliputi:
- Menyampaikan informasi yang jelas dan akurat tentang produk atau jasa yang ditawarkan.
- Menciptakan koneksi emosional dengan konsumen untuk meningkatkan kepercayaan dan loyalitas.
- Beradaptasi dengan kebutuhan dan preferensi konsumen serta menanggapi setiap pertanyaan atau kekhawatiran yang muncul.
- Menyediakan layanan purna jual yang baik untuk menjaga konsumen tetap setia.
- Mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
- Melakukan follow-up dan memelihara hubungan jangka panjang dengan konsumen.
- Memahami dan mengikuti peraturan dan regulasi yang berlaku di bidang penjualan.
Manfaat Personal Selling
Manfaat dari personal selling antara lain:
1. Memperkenalkan Produk kepada Konsumen Potensial
Personal selling memungkinkan perusahaan untuk menyampaikan informasi mengenai produk kepada konsumen potensial secara langsung. Ini membantu dalam meningkatkan kesadaran produk dan meningkatkan kemungkinan konsumen untuk membeli produk.
2. Meningkatkan Jumlah Penjualan
Dengan menggunakan personal selling, perusahaan dapat meningkatkan jumlah penjualan karena salesperson dapat meyakinkan konsumen untuk membeli produk.
3. Meningkatkan Loyalitas Konsumen
Personal selling memungkinkan perusahaan untuk membangun hubungan yang kuat dengan konsumen dan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk atau perusahaan.
4. Memperoleh Umpan Balik dari Konsumen
Personal selling memungkinkan perusahaan untuk menerima umpan balik langsung dari konsumen. Umpan balik ini dapat digunakan untuk meningkatkan produk atau menyesuaikan strategi pemasaran.
5. Membantu dalam Mengatasi Masalah atau Keluhan Konsumen
Personal selling memungkinkan perusahaan untuk mengatasi masalah atau keluhan konsumen secara langsung dan meningkatkan kepuasan konsumen.
6. Membantu dalam Pengambilan Keputusan Pemasaran dan Produk
Personal selling memungkinkan perusahaan untuk menerima informasi langsung dari konsumen, yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan pemasaran dan produk.
Cara Melakukan Personal Selling
Bagi kamu yang belum tahu, istilah personal selling merupakan sebuah kegiatan dalam bisnis yang kerap dipakai demi meningkatkan penjualan serta pemahaman pelanggan terhadap produk yang dijual oleh perusahaan.
Dalam melakukannya, terdapat beberapa langkah yang harus dilalui. Yuk simak cara melakukan personal selling sebagai berikut.
1. Persiapan Sebelum Penjualan
Sangat penting bagi penjual untuk melakukan persiapan sebelum mulai memasarkan produknya. Persiapan yang dimaksud juga cukup kompleks.
Seller harus mengerti cara melayani pelanggan yang baik. Selain itu, perlu bagi mereka untuk mengenal produk yang dipasarkan. Jangan sampai penjual tidak dapat mendeskripsikan barang yang dipromosikan dengan baik.
Langkah ini bisa dilalui dengan mulus apabila kamu banyak berlatih. Sangat disayangkan saat konsumen mulai tertarik malah kamu tidak bisa memberikan penjelasan dengan baik. Antisipasi lah beberapa pertanyaan yang bisa saja diberikan oleh konsumen. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap saat proses selling dilakukan.
Sangat penting pula bagimu untuk mengetahui perusahaan perusahaan lain yang memberikan jasa atau produk yang serupa. Ditakutkan ada pembeli yang menanyakan perbedaan produkmu dengan apa yang dimiliki perusahaan itu.
Sangat disayangkan apabila kamu malah kebingungan dan tidak bisa menjawab dengan baik, sehingga membuat klien ragu.
2. Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
Setiap barang atau jasa yang ditawarkan pastinya memiliki target market yang berbeda beda. Oleh karena itu sangat penting bagi kamu untuk mengetahui siapa target konsumen yang diharapkan untuk membeli produk yang ditawarkan.
Hal ini berkaitan dengan yang namanya segmen pasar. Berangkat dari situlah kamu bisa lebih mudah menjualnya.
Bagi produk yang dikhususkan untuk anak muda, lokasi yang tepat untuk mencari konsumen adalah di mall atau tempat tempat yang hits. Sedangkan untuk ibu ibu salah satu lokasi yang bisa dipilih adalah pasar.
Meskipun begitu, sesuaikan juga lokasi dengan jenis barang yang ditawarkan. Melalui berbagai pertimbangan, calon pembeli bisa ditemukan dengan mudah.
Tak ada salahnya bagi kamu untuk melakukan survey terlebih dahulu. Langkah ini akan membantu mengetahui mungkin atau tidaknya melakukan pemasaran di lokasi tersebut.
Tentu dalam hal ini kamu harus mengkonsultasikannya dengan perusahaan tempatmu bekerja. Apabila mereka setuju, barulah kamu bisa memulai proses selling.
3. Pendekatan Pendahuluan
Dalam memasarkan sebuah produk kamu tidak bisa terburu buru. Mulailah semuanya dengan perlahan namun mampu memikat ketertarikan konsumen terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.
Mulailah dari mencari kebutuhan pelanggan. Berangkat dari situlah kamu bisa memberikan penjelasan atau rekomendasi terkait dengan produk yang sedang ditawarkan.
Dalam memberikan penjelasan kamu harus terlihat bersemangat dan yakin. Apabila kamu terlihat ragu maka dijamin konsumen tidak tertarik untuk membelinya.
Sertakan pula beberapa alasan mengapa mereka memerlukan barang atau layanan tersebut. Semakin menarik caramu menjelaskan, akan semakin besar pula peluangmu mendapatkan pembeli.
Tidak jarang customer terlebih yang ibu ibu mencurahkan keluh kesahnya terhadap sebuah barang. Nah, hal ini bisa menjadi kesempatan bagimu untuk memperkenalkan produk.
Ambillah dari kekurangan pihak kompetitor dan klaimlah sebagai bentuk kelebihan produk yang sedang kamu pasarkan. Meskipun begitu, kamu harus jujur dan tidak boleh mengada ada.
Seller atau penjual yang terlalu membanggakan produk juga tidak baik. Pelanggan akan bertanya tanya apakah benar bahwa produkmu tidak memiliki kekurangan.
Dalam setiap barang atau jasa pasti ada yang namanya keterbatasan. Oleh karena itu, jelaskan saja hal hal yang pasti dan sesuai dengan manual book atau penjelasan dari perusahaan.
Berbohong terkait dengan keunggulan produk adalah hal yang sangat tidak bijaksana. Jika hal ini dilakukan akan membuat pembeli kecewa setelah menggunakannya.
Hal tersebut dapat memicu munculnya review yang buruk pada produk yang dijual. Di zaman digital seperti ini, pemberian rating yang rendah dapat mempengaruhi minat calon konsumen yang lain.
4. Melakukan Penjualan
Setelah melakukan pendekatan yang berangkat dari keluhan atau masalah pelanggan, barulah kamu bisa melakukan proses penjualan atau transaksi.
Tawarkan kepada mereka apakah tertarik untuk menggunakan produk yang kamu jual atau tidak. Hal ini sepenuhnya menjadi hak pembeli. Kamu tidak bisa memaksa mereka kalau memang tidak suka.
Selama kamu telah melakukan semuanya dengan baik, kebanyakan calon konsumen pastinya akan tertarik. Hal tersebut bisa kamu prediksi melalui gerak gerik calon pelanggan.
Nilailah apakah orang tersebut terlihat antusias atau tidak. Apabila saat diberi penjelasan terlihat sangat memperhatikan maka kemungkinan besar proses tersebut bisa berlanjut ke tahap pembelian.
Lantas bagaimana jika pembeli terlihat tidak tertarik sejak awal? Apabila memang terlihat seperti itu, kamu harus tetap bersikap sopan dan coba untuk beri solusi lain.
Bisa saja calon konsumen bersikap seperti itu karena penjelasan yang kamu berikan belum memuaskan. Akan tetapi jika pelanggan mulai mencari alasan untuk menghindar maka kamu bisa berhenti.
Kehilangan satu calon pelanggan adalah hal yang biasa. Memang terkadang masalah ini membuatmu kesal namun inilah yang namanya bisnis.
Tidak semua orang menginginkan barang yang kamu pasarkan. Sikapi semuanya dengan tenang dan sabar. Jangan biarkan suasana hati dan semangatmu turun karena masih banyak calon konsumen lain yang menanti bantuanmu.
5. Pelayanan Sesudah Penjualan
Setelah transaksi dilakukan, konsumen masih memerlukan jasa seller. Meskipun kamu sudah memberikan nomor telepon customer service, mereka masih lebih suka dilayani olehmu.
Hal ini menjadi keunikan yang biasa dimiliki oleh orang Indonesia. Pelanggan akan menilai bahwa kamu adalah orang yang cocok untuk dimintai pertolongan apabila ada kendala dengan produk.
Terkait dengan masalah tersebut, kamu harus tetap memberikan pelayanan yang prima. Tanyakan apakah ada kendala atau pertanyaan lain seputar produk atau tidak.
Sikap yang tetap ramah akan membuat pelanggan semakin puas dan dipastikan mereka akan menjadi pelanggan yang loyal dan setia.
Menyikapi hal tersebut, tidak ada salahnya apabila kamu memberikan nomor telepon pribadi kepada pelanggan. Akan tetapi mintalah izin dulu kepada atasan apakah cara ini bisa dilakukan atau tidak.
Biasanya sih sah sah saja karena memang tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada pembeli.
Penting pula bagi kamu untuk untuk menanyakan kesan atau pesan berupa komplain dari pelanggan. Pertanyaan seperti ini sifatnya sangat membangun sehingga dengarkanlah dengan baik.
Bahkan terkadang pendapat dari konsumen menjadi ide dalam mengembangkan produk. Bisa saja keluhan yang dirasakan olehnya juga dimiliki oleh pelanggan yang lain.
Kelebihan dan Kekurangan Personal Selling
Kelebihan personal selling:
- Interaksi langsung dengan konsumen, sehingga dapat memperoleh feedback dan pertanyaan langsung dari konsumen.
- Memungkinkan penjual untuk menyesuaikan presentasi dan penawaran produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.
- Dapat meningkatkan loyalitas konsumen dengan membangun hubungan yang baik.
- Dapat meningkatkan jumlah penjualan dengan meyakinkan konsumen untuk melakukan transaksi jual-beli.
Kekurangan personal selling:
- Biaya yang cukup tinggi karena harus menyediakan sales representative atau salesperson.
- Waktu yang dibutuhkan cukup lama untuk menemukan konsumen potensial dan melakukan presentasi produk.
- Dapat terjadi biase dari sales representative atau salesperson dalam menyampaikan informasi produk.
- Dapat terjadi kesulitan dalam mencapai konsumen yang berada di lokasi yang jauh.
Kesimpulan
Contoh dan cara melakukan personal selling haruslah dipahami dengan baik. Harapannya, banyak pelanggan yang merasa nyaman dan akhirnya membeli produk yang kamu pasarkan.
Dengan begitu, performa kerjamu akan jauh lebih baik dan bisa saja mendapatkan bonus karena mampu mengajak banyak orang menggunakan layanan yang diberikan oleh perusahaan.
Berbagai informasi yang telah disebutkan sebelumnya diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan saat hendak melakukan personal selling.
Meskipun memiliki banyak tantangan, cara ini masih cukup efektif selama dilakukan sesuai dengan panduan yang ada. Gunakan pula kreativitasmu untuk menarik perhatian calon konsumen.
Sekian artikel berjudul Personal Selling Adalah: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Strategi, semoga bermanfaat.