Konsumsi Adalah: Tujuan, Fungsi, Ciri dan Dampaknya
Konsumsi Adalah: Tujuan, Fungsi, Ciri dan Dampaknya | Apa itu Konsumsi? Konsumsi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghabiskan barang dan jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung.
Sedangkan konsumen adalah setiap pengguna barang dan jasa yang ada. Setiap orang menjadi pelaku konsumen, seperti rumah tangga dalam sebuah keluarga, pemerintah dan industri atau korporasi. Simak informasi selengkapnya mengenai proses konsumsi berikut ini:
Table of Contents
Apa itu Konsumsi? Konsumsi Adalah…
Arti Konsumsi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengurangi atau menghabiskan nilai guna. Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau kelompok. Individu yang terlibat dalam kegiatan konsumsi dapat disebut sebagai konsumen.
Konsumsi adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memanfaatkan dan mengurangi daya guna suatu barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi tuntutan hidup manusia, baik secara perlahan atau sekaligus.
Konsumsi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan konsumsi biasanya disebut sebagai pelanggan, dan beberapa produk dikonsumsi sebagai barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan oleh produsen.
Konsumsi memiliki tujuan utama yang ingin dicapai manusia dalam rangka memenuhi tuntutan hidup dan kepuasan. Biasanya kegiatan konsumsi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bagi penduduk tradisional, dan bagi masyarakat modern, kegiatan konsumsi dilakukan untuk mempertahankan hidup serta memperoleh kesenangan dan harga diri.
Bagi masyarakat tradisional, kegiatan konsumsi biasanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dan bagi warga hari ini, aktivitas konsumsi mereka tidak hanya untuk kebutuhan hidup, tetapi juga untuk kesenangan dan harga diri.
Pengertian Konsumsi Menurut Para Ahli
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan konsumsi, berikut pengertian konsumsi menurut beberapa ahli:
Pengertian Konsumsi Menurut T. Gilarso
Pengertian Konsumsi adalah titik pangkal dan tujuan akhir dari seluruh kegiatan ekonomi masyarakat.
Pengertian Konsumsi Menurut Gregory Mankiw
Pengertian konsumsi adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Yang dimaksud dengan barang adalah barang rumah tangga yang sifatnya tahan lama meliputi, perlengkapan, kendaraan, dan barang yang tidak tahan lama, contohnya makanan dan pakaian. Pembelanjaan jasa yang dimaksud adalah barang yang tidak berwujud konkret, contohnya pendidikan.
Pengertian Konsumsi Menurut Muhamad Abdul Halim
Pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa untuk kebutuhan hidup sehari-hari dalam suatu periode tertentu.
Pengertian Konsumsi Menurut Suherman Rosyidi
Konsumsi adalah sebagai penggunaan barang-barang dan jasa-jasa yang secara langsung akan memenuhi kebutuhan manusia. Konsumsi atau lebih tepatnya pengeluaran konsumsi pribadi adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas barang-barang akhir dan jasa.
Tujuan Konsumsi
Tujuan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan itu.
Bagi masyarakat adat, kegiatan konsumsi dilakukan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari. Dan bagi warga hari ini, kegiatan konsumsi bukan hanya tentang bertahan hidup. Konsumsi untuk kesenangan dan harga diri.
Contoh Kegiatan Konsumsi dalam Kehidupan Sehari-hari
Kegiatan konsumsi dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa dibatasi oleh jenis kelamin, usia atau status sosial dan kekayaan.
Berikut ini adalah contoh kegiatan mengkonsumsi atau menggunakan barang dan jasa yang sering dilakukan oleh beberapa orang.
- Seseorang yang membeli daging ayam untuk digunakan sebagai bahan dalam sup atau kari.
- Seorang ibu membeli baju lebaran untuk keluarganya menjelang hari raya.
- Seorang siswa membeli sepatu untuk sekolah.
- Seorang pria yang datang ke penata rambut saat merasa rambutnya sudah panjang.
- Seorang karyawan yang memesan layanan transportasi online untuk pergi bekerja.
Baca juga: 15+ Contoh Kegiatan Konsumsi di Berbagai Kehidupan
Fungsi Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan manusia yang mengurangi dan menggunakan kegunaan barang dan jasa untuk secara bertahap dan bersamaan memenuhi tuntutan hidup dan kepuasan masyarakat. Fungsi konsumsi adalah sebagai berikut:
1. Menghabiskan atau Mengurangi Nilai Guna Suatu Barang Sekaligus
Beberapa hal yang termasuk dalam kategori penyusutan untuk suatu barang dan jasa secara keseluruhan adalah beberapa barang yang dapat dikonsumsi atau mungkin bukan barang yang tidak dapat bertahan lama. Seperti minuman dan makanan.
Karena jika tidak digunakan dalam jangka waktu yang sama, beberapa bahan tersebut akan rusak, menjadi usang dan kadaluarsa hingga tidak memiliki nilai untuk digunakan.
2. Secara Bertahap Mengurangi Nilai Barang dan Jasa
Misalnya, beberapa hal yang termasuk dalam kategori penyusutan barang dan jasa dari waktu ke waktu adalah penggunaan barang yang tidak akan habis dalam waktu singkat. Yaitu seperti mobil, motor, pakaian, perabotan rumah tangga seperti meja, bangku, lemari dan lain-lain. Untuk mengurangi nilai beberapa item, dibutuhkan waktu yang cukup lama dan bertahap.
3. Pemenuhan Kebutuhan Jasmani dan Rohani
Ada fokus tertentu dalam aktivitas konsumsi manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya. Kebutuhan fisik seperti minum atau makan, olahraga dan lain-lain. Sekaligus tujuan keagamaan seperti selingan, bacaan, ibadah, buku dan lain-lain.
Karena dengan terpenuhinya kebutuhan rohani dan jasmani kita, beban yang membebani tubuh dan pikiran kita semakin ringan.
4. Pemuasan Kebutuhan Tubuh
Ini tentang memuaskan kebutuhan fisik, seperti seseorang yang membeli produk pelangsing agar tubuh tetap langsing dan bagus, atau mengonsumsi obat-obatan sebagai kecantikan, dan dapat membeli pakaian yang bagus untuk tampil cantik dan menarik untuk memenuhi kebutuhan fisik secara langsung untuk memuaskan.
Oleh karena itu, kebutuhan fisik merupakan hal yang penting bagi manusia.
5. Memberikan Dukungan untuk Kegiatan Produksi
Keinginan manusia untuk mengkonsumsi barang dan jasa tertentu dapat mendorong berlangsungnya kegiatan produksi.
Kedua kegiatan ini akan saling menguntungkan semua pihak yang terlibat, yaitu golongan yang menghasilkan dan menginginkan keuntungan dan golongan yang mengkonsumsi dan menginginkan kebahagiaan.
6. Membantu Menyesuaikan Rumusan UMP/UMK untuk Karyawan
Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh warga dijadikan parameter oleh pemerintah untuk menyesuaikan susunan biaya upah minimum. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi acuan dalam penentuan biaya pajak dan rasio pengeluaran pemerintah.
7. Sebagai Titik Awal dan Akhir Kegiatan Ekonomi
Perilaku konsumen masyarakat memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi, karena merupakan titik awal dan titik akhir kegiatan.
Misalnya, seseorang yang menginginkan ponsel baru akan membeli ponsel tersebut dan memulai bisnis dalam kegiatan ekonomi. Setelah ponsel dimiliki dan keinginan dikabulkan, aktivitas ekonomi secara otomatis berakhir pada titik itu.
Ciri-Ciri Barang Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kehidupan agar pelanggan dapat mencapai kepuasan yang mereka harapkan. Beberapa kebutuhan yang termasuk barang konsumsi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Bahan habis pakai memiliki manfaat, nilai, dan volume yang terkuras segera atau perlahan seiring penggunaan. Jika suatu barang dikonsumsi atau tidak, dapat dibedakan menjadi barang-barang yang dapat dikonsumsi dalam sekali pakai, misalnya: makanan dan minuman. Kemudian barang-barang yang digunakan lebih dari satu kali dan lebih lama habis atau rusak. Misalnya seperti celana, baju, sepatu, ember, TV dan lain sebagainya.
- Barang konsumsi digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Saat menggunakan traktor, cangkul, palu dan lain-lain. Itu tidak dihitung di antara kegiatan konsumsi karena barang atau barang dihitung untuk produksi.
- Barang konsumsi dapat memenuhi tuntutan hidup. Misalnya, moda transportasi, seperti sepeda motor yang digunakan untuk pergi dari rumah ke tempat kerja, termasuk barang konsumsi.
- Barang konsumsi harus barang ekonomi yang diperoleh melalui pengorbanan. Misalnya, makanan, minuman, dan pakaian diperoleh melalui transaksi bisnis ekonomi di pasar. Oksigen atau sinar matahari, yang manfaatnya dapat dirasakan setiap hari, jelas bukan barang konsumsi, karena juga bukan barang ekonomi.
Ciri-Ciri Kegiatan Konsumsi
Tidak semua orang dapat membedakan sifat kegiatan konsumtif tanpa mengetahui beberapa ciri dari kegiatan tersebut.
Salah satunya adalah sebagian orang tidak mengetahuinya ketika mereka melakukan kegiatan ekonomi ini. Berikut ini adalah pembahasan beberapa ciri-ciri kegiatan konsumtif.
1. Langsung Dilaksanakan
Beberapa ciri kegiatan konsumsi adalah kegiatan tersebut dapat dilakukan secara langsung. Dengan tujuan sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan warga. Selain kebutuhan, kegiatan konsumtif dilakukan untuk memenuhi kepuasan warga.
Tapi pada dasarnya, orang tidak pernah merasakan apa yang disebut kepuasan seperti yang diharapkan, kepuasan ini tidak mengenal batas.
Karena orang atau warga selalu ingin mencoba sesuatu yang baru. Contoh kecilnya adalah ketika warga sudah memiliki sepeda motor tetapi ingin memiliki mobil. Sampai Anda memiliki mobil, Anda tidak menggunakan sepeda motor lagi.
2. Aktivitas Konsumsi
Diperoleh melalui Pembelian atau Pengorbanan Untuk menggunakan bahan habis pakai, Anda harus terlebih dahulu melakukan pengorbanan, seperti: membeli barang di toko. Untuk mendapatkan tas, baju, celana atau yang lainnya bisa anda dapatkan di toko terdekat.
Selain di toko ini, barang-barang konsumsi ini dapat dibeli di beberapa kios lokal. Untuk barang konsumsi yang tersedia di beberapa stand terdekat, seperti minuman atau makanan siap saji. Seperti bakso, teh, mie ayam, nasi kuning, jus dan lain-lain.
Saat membeli barang, Anda harus siap dengan biaya transaksi bisnis. Biaya transaksi bisnis ini digunakan sebagai nilai tukar menukar.
3. Barang dan Jasa yang Digunakan Selalu Menyusut
Setelah itu, nilai barang dan jasa dari kegiatan konsumsi tersebut, bila digunakan, akan berkurang atau habis. Dimana barang tersebut mirip dengan contoh yang telah disebutkan sebelumnya yaitu buku atau pakaian.
Karena buku selalu digunakan untuk menulis seperti menulis tugas sekolah. Juga, pakaian memiliki nilai yang menyusut saat Anda memakainya.
Karena kemeja ini tidak bertahan selamanya karena benangnya perlahan-lahan berjumbai. Ini karena sering dicuci dan terkena sinar matahari langsung. Oleh karena itu, kaos ini dianggap sebagai barang yang nilainya perlahan menurun.
4. Memiliki nilai yang bermanfaat
Masalah barang atau produk dari kegiatan konsumsi ini mempunyai kegunaan yang paling besar dalam memenuhi kebutuhan warga.
Tujuan penggunaan barang atau produk ini dapat menyebabkan nilai barang menyusut karena sering digunakan. Namun, barang dari kegiatan konsumsi ini dapat dibedakan menjadi dua jenis.
Dimana tipe item pertama adalah item yang nilainya hanya digunakan sekali. Contoh dari jenis barang tersebut adalah minuman dan bahan makanan.
Tipe kedua adalah tipe item, yang nilainya kadaluarsa dengan lambat. Dengan kata lain, jika penggunaan item tersebut digunakan berulang kali, misalnya. Pakaian dan buku.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Pola konsumsi adalah pengaturan kebutuhan seseorang akan barang dan jasa yang dikonsumsi berdasarkan pendapatan selama periode waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa perilaku konsumsi seseorang berbeda dengan orang lain. Tergantung tingkat pendapatan seseorang.
Seseorang juga akan memprioritaskan kebutuhan konsumsinya menurut prioritas primer dan sekunder. Kebutuhan dasar misalnya kebutuhan pangan, pendidikan dan kesehatan. Sedangkan kebutuhan sekunder meliputi hiburan dan rekreasi.
Dengan demikian, ketika pendapatan seseorang turun, orang tersebut akan mengurangi kebutuhan sekundernya dan kemudian memprioritaskan pemenuhan kebutuhan konsumsi dasar terlebih dahulu.
Hal ini akan menekan kebiasaan pola konsumsi yang berlebihan. Pada prinsipnya perilaku konsumen akan menimbulkan dampak negatif yang tidak baik bagi keadaan ekonomi seseorang. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi antara lain:
Pendapatan
Pendapatan memiliki dampak besar pada tingkat konsumsi seseorang. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin banyak barang atau jasa yang dikonsumsi dan sebaliknya.
Tingkat pendidikan
Pendidikan memiliki pengaruh yang besar terhadap cara berpikir seseorang ketika melakukan aktivitas konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka cenderung semakin tinggi pula tingkat konsumsinya, begitu pula sebaliknya.
Harga Barang dan Jasa
Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Semakin tinggi harga barang dan jasa, semakin rendah tingkat konsumsi dan sebaliknya.
Jumlah Keluarga
Keluarga dengan jumlah anggota yang lebih besar meningkatkan konsumsi bahkan lebih dan sebaliknya.
Gender
Kebutuhan akan barang atau jasa antara laki-laki dan perempuan tentunya sangat berbeda. Hal ini juga mempengaruhi tingkat konsumsi.
Selera dan Gaya
Beberapa orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam pakaian maupun hal lainnya. Artinya tingkat konsumsi mereka lebih tinggi daripada mereka yang kurang memperhatikan gaya.
Adat Istiadat dan Kebiasaan
Adat dan kebiasaan suatu daerah juga mempengaruhi tingkat konsumsi penduduknya.
Tingkat bunga
Ekonom berasumsi bahwa konsumsi adalah fungsi dari tingkat bunga. Secara khusus, mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi.
Teori Konsumsi
1. Teori konsumsi Keynes – John Maynard Keynes (1930)
Mengikuti teori John Maynard Keynes membuat pernyataan tentang teori konsumsi.
Dia mengatakan tingkat konsumsi saat ini berhubungan langsung dengan pendapatan. Fungsi atau rumusan teori John Maynard Keynes untuk menggambarkan tingkat konsumsi pada tingkat pendapatan yang berbeda. Asumsi pada teori konsumsi adalah sebagai berikut:
- Kecenderungan mengkonsumsi marjinal adalah jumlah yang dikonsumsi dari pendapatan yang diterima, berkisar antara nol dan satu. Asumsi ini menjelaskan bahwa dengan meningkatnya pendapatan seseorang maka tingkat konsumsi dan tabungan juga akan meningkat.
- Rasio konsumsi terhadap pendapatan, atau biasa disebut sebagai kecenderungan mengkonsumsi rata-rata, menurun ketika pendapatan meningkat karena sebagian dari pendapatan yang tersisa disisihkan untuk ditabung. Menurut Keynes, porsi tabungan akan berbeda di ekonomi menengah ke atas dibandingkan di ekonomi bawah (miskin). Orang kaya biasanya menabung lebih banyak daripada orang miskin.
- Pendapatan merupakan penentu konsumsi yang penting, sedangkan suku bunga tidak terlalu penting. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Keynes, dapat disimpulkan bahwa tingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
2. Ernst Engel
Teori Ernst Engel menyatakan bahwa ketika tingkat pendapatan naik, proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk membeli bahan makanan berkurang atau menurun.
Karena dalam hukum Engel dikatakan bahwa jika dapat dikatakan tingkat kesejahteraan seseorang meningkat, jika selisih pengeluaran konsumsi makanan dibandingkan dengan pengeluaran cenderung menurun, dan sebaliknya pengeluaran konsumsi untuk non makanan meningkat.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkat keinginan konsumen, salah satunya adalah:
- Tingkat pendapatan per kapita warga
- Selera atau keinginan pelanggan terhadap barang tersebut
- Harga barang-barang lainnya, terutama barang-barang dengan karakter pelengkap dan alternatif
- Reaksi pelanggan terhadap harga barang.
Pengelompokan yang berkaitan dengan keinginan akan barang konsumsi dibagi menjadi Superior good (barang mewah), inferior good (barang mutu rendah) dan normal good (barang normal).
Pengertian Superior good adalah bahwa perubahan jumlah barang yang dipesan lebih besar daripada jumlah perubahan pendapatan pelanggan.
Dan barang inferior adalah barang yang jumlah barang yang dipesan berkurang seiring dengan meningkatnya pendapatan pelanggan. Dan barang normal adalah beberapa barang yang umumnya sering kita lihat setiap hari seperti makanan, pakaian dan lain-lain.
Ada empat ringkasan yang dirumuskan oleh Ernst Engel dalam penelitiannya atau yang biasa disebut dengan Hukum Engel. Rangkuman yang ia rumuskan antara lain: Jika pendapatan meningkat, porsi belanja konsumsi cenderung menurun (menjadi lebih kecil).
Sedangkan pengeluaran untuk konsumsi pakaian cenderung tetap dan tidak tergantung pada tingkat pendapatan. Pangsa belanja konsumen dalam pembelanjaan masih relatif tetap dan tidak tergantung pada tingkat pendapatan.
Ketika pendapatan meningkat, meningkat juga proporsi pengeluaran untuk pendidikan, kesejahteraan, pariwisata, barang eksklusif dan tabungan.
3. Teori Konsumsi Siklus Hidup
Teori ketiga ini merupakan teori yang dikembangkan pada tahun 1950 oleh Franco Modigliani, Albert Ando dan Richrad Blumberg. Teori konsumsi siklus kehidupan adalah teori yang menjelaskan aktivitas ekonomi sebagai aktivitas seumur hidup.
Berdasarkan teori komunikasi siklus kehidupan ini, faktor sosial ekonomi seseorang atau rumah tangga dianggap berpengaruh nyata terhadap skema konsumsi pribadi atau rumah tangga.
4. Teori Pendapatan Permanen
Teori yang selanjutnya dari konsumsi adalah teori yang berpendapat apakah pendapatan mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang.
Pendapatan permanen didefinisikan dalam teori kedua ini sebagai pendapatan rata-rata yang diharapkan atau diantisipasi oleh seseorang dalam jangka waktu yang lama.
Teori pendapatan permanen menyatakan apakah tingkat konsumsi seseorang seimbang dengan pendapatan permanen seseorang.
5. Teori Pendapatan Relatif
Teori ketiga adalah teori pendapatan relatif. Teori ini dikembangkan oleh James Duessenberry pada tahun 1949. Teori pendapatan relatif memperhatikan aspek psikologis rumah tangga yang menghadapi pergeseran pendapatan.
Teori pendapatan relatif ini mengkaji tingkat konsumsi warga negara, yang dikendalikan oleh tingkat pendapatan disposabel pada periode sebelumnya.
Intinya didorong oleh tingkat pendapatan tertinggi yang pernah dicapai oleh sebuah rumah tangga karena sistem konsumsi saat ini masih didorong oleh sistem konsumsi kemarin.
Pengaruh Positif dan Negatif dari Perilaku Konsumen
Sikap konsumsi atau aktivitas konsumsi memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketimpangan atau tingkat konsumsi individu.
Selain itu, kegiatan konsumsi atau sikap konsumsi memiliki faktor positif dan negatif apabila tercermin dari bagaimana individu atau rumah tangga mengkonsumsi suatu barang dengan berpegang pada pola dan konsep dasar ekonomi.
Disini penulis mengumpulkan faktor positif dan negatif dari perilaku konsumen.
1. Pengaruh Positif dari Perilaku Konsumen
Ada tiga faktor positif dalam perilaku konsumen yang mengikuti ketiga aspek tersebut.
- Dapat menjaga kelangsungan siklus ekonomi bagi pelanggan dan produsen.
- Sikap konsumsi dapat menyebabkan kegiatan ekonomi atau perekonomian menjadi lebih maju.
- Perilaku konsumsi membuat arus barang dan jasa lebih cepat dari risiko untuk tindakan konsumsi terus menerus.
Dan faktor positif perilaku konsumsi bagi produsen adalah produksi barang atau jasa yang dipasarkan dapat ditingkatkan, dan faktor positif perilaku konsumen bagi pelanggan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup.
Selain itu, sikap konsumtif dari pelanggan dapat membawa serta keinginan yang pada gilirannya mendorong kemajuan ekonomi suatu negara.
2. Pengaruh Negatif dari Perilaku Konsumen
Seperti yang Anda ketahui, perilaku konsumen memiliki faktor negatif, berikut adalah tiga faktor negatif perilaku konsumen yang dikumpulkan oleh penulis.
- Perilaku konsumtif atau perilaku konsumsi dapat menyebabkan seseorang menjadi kurang hemat atau boros.
- Karakternya yang tidak boros atau hemat, membuat seseorang terjerat utang.
- Perilaku konsumsi dapat menurunkan minat atau motivasi seseorang untuk menabung, sehingga mengakibatkan berkurangnya sumber dana investasi di bank.
Ini adalah 3 faktor positif dan negatif dari sikap konsumsi atau kegiatan konsumsi. Bijaksana dalam melakukan aktivitas konsumsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau memenuhi keinginan Anda.
Penutup
Konsumsi dan aktivitas konsumen sebagai hal yang berbeda tetapi terkait. Konsumsi sebagai tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan individu atau kelompok, dan kegiatan konsumsi sebagai bagian dari pendapatan rumah tangga yang digunakan oleh individu untuk mendanai pembelian berbagai jenis barang atau jasa dan kebutuhan lainnya.
Konsumsi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat.
Keduanya memiliki ikatan dan didorong oleh faktor yang sama, yaitu sosial, tingkat pendapatan atau pendapatan, keinginan atau gaya, adat istiadat, harga barang dan jasa yang akan dibeli, jumlah anggota keluarga, dan pendidikan.
Kegiatan konsumsi dicakup oleh empat teori, yaitu Teori Konsumsi siklus Hidup, Teori Pendapatan permanen, Teori Pendapatan Relatif dan Teori Konsumsi Keynes.
Pada intinya, 4 teori konsumsi membahas bagaimana kegiatan konsumsi berlangsung dalam rumah tangga atau orang, yang menurut teori konsumsi dikendalikan oleh berbagai jenis hal.
Sekian artikel berjudul Konsumsi Adalah: Tujuan, Fungsi, Ciri dan Dampaknya, semoga bermanfaat.
Apa itu konsumsi dalam ekonomi?
Konsumsi adalah kegiatan manusia untuk mengurangi nilai suatu barang atau jasa atau membelanjakannya untuk memenuhi kebutuhan, baik secara perlahan atau sekaligus. Konsumsi menempati posisi utama dalam setiap perekonomian, karena tanpa konsumsi tidak ada kehidupan bagi manusia.