15 Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan dan Pribadi

Apa Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan dan Pribadi? Mengelola keuangan adalah salah satu poin terpenting yang penting bagi setiap orang terutama yang menjalankan bisnis atau usaha.

15 Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan dan Pribadi

Keselarasan pengelolaan keuangan dalam suatu perusahaan merupakan hal terpenting untuk mengelola keuangan dengan baik agar perusahaan dapat maju dan berkembang.

Karena seperti yang Anda ketahui, keuangan adalah faktor paling mendasar dan penting bagi setiap bisnis atau perusahaan apa pun.

Oleh karena itu, jika ingin fondasi bisnis yang kuat, keuangan juga harus kuat.

Sifat pengendalian atau pengelolaan keuangan itu sendiri sangat rentan. Jika tidak dikelola dengan baik, bisnis tidak dapat berhasil jika kontrol keuangan tidak baik.

Manajemen keuangan dipecah menjadi serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, penyimpanan dan pengendalian hingga pengelolaan dana dan aset dalam bisnis atau usaha.

Ketika datang ke perencanaan keuangan, harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari masalah yang mungkin timbul di masa depan.

Pada artikel ini kami menjelaskan arah manajemen keuangan untuk perusahaan dan untuk individu.

A. Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan

15 Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan dan Pribadi

Dalam manajemen keuangan perusahaan, ada tujuan khusus yang harus dicapai, yaitu mengoptimalkan laba perusahaan.

Untuk memperjelasnya, berikut beberapa tujuan manajemen keuangan yang perlu dipahami, khususnya bagi para pebisnis:

1. Mempertahankan Arus Kas

Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan yang pertama yaitu mempertahankan arus kas

Saat Anda menjalankan dan mengelola bisnis, penting untuk memahami bagaimana uang masuk dan keluar.

Pemantauan fungsi arus kas terdiri dari mencari tahu apakah ada pengeluaran yang bertambah.

Jika biaya meningkat dan solusi tidak segera dicari, perusahaan akan menderita kerugian.

Uang tunai ini sendiri umumnya digunakan untuk operasi bisnis seperti pembelian komoditas dan gaji karyawan.

Dengan adanya pengelolaan keuangan, arus kas dapat terkontrol dan terpantau lebih ketat, sehingga peningkatan pengeluaran dapat dihindari.

Ketika ini terjadi, Anda dapat segera mengidentifikasi pemicu dan menemukan solusi yang akurat.

Arus kas yang lancar dan sehat adalah arah jangka pendek pengelolaan keuangan.

Sebuah bisnis harus memiliki arus kas yang sehat untuk mendukung pengeluaran sehari-hari seperti membeli bahan mentah, membayar upah karyawan, membayar sewa, membayar tagihan listrik, dan banyak lainnya.

Ketika bisnis memiliki arus kas yang lancar, beberapa manfaat dapat dicapai seperti: Diskon pembelian, kemampuan membeli bahan baku dalam jumlah besar, bonus untuk pelanggan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, dengan arus kas yang sehat, bisnis dapat bertahan lebih lama dan menangani masalah yang kritis. Hal ini meningkatkan peluang keberhasilan perusahaan.

Baca juga: Manajemen Keuangan Adalah: Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Prinsip

2. Memaksimalkan keuntungan

Memaksimalkan keuntungan adalah salah satu Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan

Manajemen keuangan mempunyai tugas mengawasi keuangan perusahaan. Kegiatan anggaran yang kurang menguntungkan harus dihilangkan bila memungkinkan.

Menjadi manajer keuangan untuk menemukan kegiatan yang dapat membawa manfaat bagi bisnis.

Jadi arahnya di sini adalah pengelolaan keuangan untuk mengoptimalkan keuntungan perusahaan.

Memaksimalkan laba berarti bahwa semua keputusan dan tindakan keuangan yang diambil untuk meningkatkan pendapatan laba dan membantu meminimalkan pengeluaran yang tidak perlu dan tidak diinginkan.

Dalam sebuah perusahaan, peran ini dipegang dan menjadi tugas utama manajer dan pengawas keuangan.

Anda perlu memilih aset yang tepat, banyak proyek untuk diselesaikan dengan sukses dan memastikan bahwa setiap aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan menguntungkan.

Manajer keuangan dan pengawas keuangan juga harus selektif ketika menentukan beberapa proyek perusahaan dan tidak melakukan apa pun yang tidak ada dalam daftar arahan manajemen keuangan.

Sementara mengejar keuntungan dianggap sebagai persyaratan dasar untuk semua keputusan keuangan, tujuan ini telah dikritik oleh publik karena alasan berikut:

  • Ambiguitas
  • Meremehkan nilai tambah waktu
  • Meremehkan kualitas produk yang diproduksi
  • Tidak cocok untuk lingkungan bisnis saat ini

3. Penyusunan struktur modal

Tujuan manajemen keuangan lainnya adalah penyusunan struktur modal.

Manajer keuangan harus bisa menyeimbangkan anggaran dengan dana utang perusahaan.

Tugas Anda adalah menekan dan menghindari kerugian serta menggunakan modal yang ada dengan sebaik mungkin agar bisnis dapat terus berjalan dan hutang yang ada dapat dilunasi secepat mungkin.

4. Maksimalkan Efisiensi

Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan yang keempat yaitu memaksimalkan efisiensi.

Manajemen keuangan dapat membantu perusahaan membuat rencana keuangan yang baik.

Dana perusahaan dapat digunakan sebagaimana mestinya untuk kepentingan perusahaan. Hal ini secara otomatis meningkatkan efisiensi dana perusahaan.

5. Aset perusahaan bisa optimal

15 Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan dan Pribadi

Aset perusahaan yang optimal merupakan Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan.

Pembagian keuntungan atau laba yang dilakukan perusahaan harus dilakukan untuk pasar saham, misalnya.

Ini adalah tugas staf manajemen keuangan untuk membaca pasar saham dan menumbuhkan kekayaan perusahaan.

Manajemen keuangan harus mampu menarik para pemegang saham untuk mau menanamkan modalnya pada perusahaan yang dikelolanya.

6. Mengurangi risiko operasional

Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan yang selanjutnya adalah mengurangi risiko operasional.

Sebagai manajer keuangan, Anda harus dapat memutuskan siapa yang memiliki dampak terbesar pada bisnis atau risiko bisnis.

Risiko dalam pengelolaan suatu perusahaan dapat muncul sewaktu-waktu dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

Manajer keuangan harus mengambil keputusan yang tepat ketika risiko bisnis muncul, agar perusahaan tidak mengalami kerugian kronis.

7. Memastikan masa depan perusahaan

Memastikan masa depan perusahaan adalah salah satu Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan.

Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memastikan bahwa bisnis dapat berjalan dan berjalan seperti yang Anda inginkan.

Peran manajer keuangan penting dalam mengambil keputusan yang tepat agar perusahaan dapat bertahan dalam lingkungan yang sangat kompetitif.

Jika manajer keuangan gagal membuat keputusan yang baik, perusahaan menghadapi kebangkrutan.

8. Mengoptimalkan nilai pemegang saham

Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan yang kedelapan yaitu mengoptimalkan nilai pemegang saham.

Tujuan ini dinilai lebih ampuh dari sekedar mengoptimalkan keuntungan perusahaan.

Mengoptimalkan nilai pemegang saham identik dengan peningkatan nilai perusahaan.

Mirip dengan tujuan pertama, ini adalah tugas manajer keuangan dan regulator keuangan. Nilai perusahaan itu sendiri sama dengan total nilai pasar ekuitas perusahaan dan nilai pasar utang.

Pemilik utang memiliki kepentingan tetap dalam perusahaan, sehingga jika nilai perusahaan dioptimalkan, nilai pasar ekuitas juga akan meningkat.

Oleh karena itu, optimalisasi nilai perusahaan akan stabil dengan mengoptimalkan harga saham atau mengoptimalkan kekayaan beberapa pemegang saham.

Tujuan ini berfokus pada optimalisasi harga pasar saham perusahaan. Seperti disebutkan sebelumnya, tujuan ini dianggap lebih kuat daripada tujuan pertama karena beberapa alasan:

  • Sebagai tujuan paling jelas
  • Mempertimbangkan keakuratan waktu arus kas
  • Kualitas produk yang lebih baik
  • Mengurangi persyaratan yang saling bertentangan antara berbagai pemangku kepentingan bisnis

9. Kelangsungan hidup perusahaan

Kelangsungan hidup perusahaan menjadi Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan yang paling penting.

Kekuatan untuk tetap bertahan merupakan tujuan penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

Perekonomian adalah yang paling aktif dan kompetitif di dunia, jadi di atas semua itu, perusahaan harus mampu bertahan.

Apalagi dalam kondisi yang tidak konstan seperti krisis global atau regional yang mengganggu konsistensi mekanisme perekonomian.

Manajer keuangan harus sangat berhati-hati dan waspada ketika membuat keputusan keuangan.

Hanya satu keputusan yang salah yang dapat merugikan perusahaan, jika tidak dapat bertahan, perusahaan dapat bangkrut.

10. Mengumpulkan dana cadangan

15 Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan dan Pribadi

Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan yang selanjutnya yaitu mengumpulkan dana cadangan.

Situasi keuangan dapat digambarkan sebagai konstan (jika tidak berlebihan) jika mereka memiliki dana cadangan.

Oleh karena itu, menghimpun dana cadangan harus menjadi salah satu tujuan dalam pengelolaan keuangan.

Perusahaan tidak boleh membagi semua keuntungan yang mereka hasilkan di antara banyak pemegang saham sampai habis, tetapi harus menyimpan sebagian dari keuntungan.

Kedepannya, cadangan tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki perusahaan dan melakukan pengembangan.

11. Kedisiplinan keuangan

Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan yang terakhir yaitu kedisiplinan keuangan.

Tujuan manajemen keuangan selanjutnya adalah menciptakan disiplin dalam keuangan.

Disiplin keuangan dapat diringkas menjadi dua hal:

  1. Berinvestasi hanya di tempat-tempat yang produktif untuk keuntungan maksimal bagi perusahaan, dan
  2. Untuk membatasi penyalahgunaan dana dan pemborosan uang.

Baca juga: 20 Fungsi Manajemen Keuangan Perusahaan dan UMKM

B. Tujuan Manajemen Keuangan untuk Pribadi

15 Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan dan Pribadi

Manajemen keuangan berlaku untuk segala sesuatu yang melakukan kegiatan keuangan, termasuk individu.

Setiap orang pasti melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Mereka memiliki tujuan manajemen keuangan yang berbeda tergantung pada apa yang ingin mereka capai dan situasi keuangan mereka ketika tujuan itu diputuskan.

Selain situasi keuangan yang tidak seimbang, ada banyak hal mendasar yang perlu dijelaskan dengan seseorang mengenai tujuan manajemen keuangan.

1. Anggaran bulanan

Tujuan manajemen keuangan untuk Pribadi yang pertama yaitu anggaran bulalan

Berikut adalah hal-hal klasik yang sering ditemukan dalam setiap artikel tentang keuangan.

Meski terlihat sederhana, penting untuk mencatat semua pengeluaran yang harus dikeluarkan setiap bulannya.

Ini termasuk belanja kebutuhan pokok, kebutuhan kesehatan, uang untuk liburan atau hobi, uang untuk dikirim ke orang tua, dan banyak lagi.

Tuliskan setepat mungkin pengeluaran bulanan apa saja yang harus Anda keluarkan.

Satu hal yang harus diperhatikan, pengeluaran bulanan hampir selalu melebihi catatan yang dibuat.

Oleh karena itu, perlu disusun anggaran khusus untuk pengeluaran tak terduga. Jumlah yang dapat didistribusikan untuk bidang ini adalah 20% dari total pengeluaran bulanan.

Dana ini dapat digunakan untuk pengeluaran tidak teratur, untuk hadiah kepada orang terkasih, dan masih banyak yang lainnya.

2. Menabung untuk pengeluaran tidak teratur

Menabung untuk pengeluaran tidak teratur adalah salah satu Tujuan manajemen keuangan untuk Pribadi.

Anggaran yang perlu disusun bukan hanya anggaran rutin bulanan, tetapi juga pengeluaran tidak rutin yang hanya berjalan satu kali.

Ini berbeda untuk setiap orang dan dapat bervariasi tergantung pada kondisi dan situasi.

Misalnya, jika Anda memiliki keinginan untuk membeli mobil baru, merenovasi rumah, pergi berlibur ke luar negeri, membeli peralatan rumah tangga, membeli netbook baru, dan masih banyak lagi.

Jika Anda tidak dapat membeli beberapa barang ini dalam waktu dekat, simpanlah lebih banyak sampai uang terkumpul.

Biarlah, meskipun tabungan ini hanya meningkat sedikit demi sedikit, karena barang yang ingin Anda beli tidak memiliki kebutuhan khusus.

Investasi impian juga dapat digolongkan dalam pengeluaran tersebut.

3. Dana Darurat

15 Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan dan Pribadi

Tujuan manajemen keuangan untuk Pribadi yang ketiga yaitu untuk dana darurat.

Setiap orang harus memiliki dana darurat, sekecil apapun jumlahnya. Bagaimanapun, jumlah dana darurat yang baik adalah 3 sampai 6 kali pengeluaran saat ini jika Anda belum menikah.

Jika Anda sudah menikah dan memiliki anak, kebutuhan dana untuk dihimpun semakin mendesak.

Apa yang dilakukan dana darurat ini nantinya? Dana darurat tersebut dapat digunakan untuk membayar tagihan rumah sakit, meninggalnya keluarga atau anggota keluarga, bencana alam, dan kehilangan pekerjaan tanpa terduga.

Bahkan jika Anda sudah memiliki asuransi, anggap saja sebagai rencana “A”. Dana darurat adalah rencana “B” atau rencana cadangan jika rencana pertama tidak berjalan dengan baik.

Memiliki lebih banyak tabungan lebih baik dan membuat Anda lebih nyaman dalam menjalani hidup.

Sekali lagi, jenis tabungan ini tidak harus berupa uang karena dapat diwujudkan dalam bentuk properti, saham, deposito dan banyak keuntungan lainnya.

4. Rencana untuk pensiun

Tujuan manajemen keuangan untuk Pribadi yang terakhir adalah rencana untuk pensiun.

Rencana pensiun sering dipandang sebagai tujuan terbesar dalam hidup seseorang.

Ini penting untuk mempersiapkan hari tua jika tidak bekerja lagi. Menjadi tergantung pada anak-anak di usia tua jelas tidak baik.

Itulah mengapa pemikiran pensiun selalu menjadi fokus kebanyakan orang.

Keempat faktor tersebut adalah pengeluaran umum yang jelas-jelas mengarah ke tujuan keuangan.

Tetapi menurut situasi keuangan setiap orang, tujuan keuangan perlu diubah dan ditingkatkan dari hari ke hari.

C. Cara alokasi Dana saat Mengelola Keuangan Pribadi

15 Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan dan Pribadi

Pengelolaan keuangan yang baik hanya dapat dicapai melalui penilaian keuangan yang lengkap dan tepat.

Di tingkat pendapatan saat ini, Anda dapat membuat rencana keuangan dan menghitung pendapatan yang diharapkan pada periode tersebut hingga semua arahan yang diputuskan dapat diimplementasikan.

Saat membuat ide keuangan dan mengalokasikan dana untuk setiap item atau faktor tertentu, hal-hal berikut perlu dipertimbangkan.

1. Anggaran fleksibel

Anggaran atau budget yang harus disusun dalam pengelolaan keuangan harus sedetail dan serinci mungkin, namun anggaran juga harus fleksibel.

Pengeluaran bulanan mungkin tidak sama persis, bisa bertambah atau berkurang, tetapi dipastikan akan berubah.

Misalnya, jika ada pengeluaran lebih dari 10% dari jumlah yang dianggarkan bulan ini, anggaran untuk bulan berikutnya perlu ditingkatkan sedikit, tidak termasuk dana untuk pengeluaran tak terduga.

2. Manajemen Pendapatan yang Tidak Pasti

Selalu ada kemungkinan Anda akan kehilangan uang meskipun jumlah uang yang Anda terima setiap bulannya sama.

Ada juga kemungkinan Anda membelanjakan lebih dari pendapatan bulanan Anda.

Dua hal yang menjadi penyebab kerugian terbesar seringkali dirasakan oleh rumah tangga yang pendapatannya tidak jelas.

Ketika seseorang memulai bisnisnya sendiri atau bekerja sebagai freelancer, kemungkinan besar jumlah yang mereka terima tidak akan sama setiap bulan.

Berbeda dengan pegawai atau pegawai perusahaan yang mendapatkan penghasilan yang sama setiap bulannya.

Bagi rumah tangga yang pendapatannya tidak pasti, disarankan untuk memiliki sisa uang yang dapat digunakan untuk mengantisipasi apakah pengeluaran akan lebih besar dari pendapatan bulanan yang diperoleh.

3. Solusi 60%

Solusi 60% direkomendasikan secara luas oleh beberapa pakar keuangan. Pada dasarnya, solusi 60% adalah jumlah optimal yang disarankan sekitar 60% dari total semua pendapatan.

Sekitar 60% dari itu harus dapat menutupi pengeluaran tetap seperti kebutuhan bulanan, tagihan tetap, biaya asuransi dan banyak kebutuhan lainnya.

Sedangkan 40% sisa pendapatan perlu dialokasikan untuk tabungan jangka panjang, perencanaan pensiun, pengeluaran tidak teratur, distraksi, dan sebagainya.

Kesimpulan

Manajemen keuangan merupakan sesuatu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan ekonomi, baik dalam jumlah besar seperti organisasi atau dalam proporsi kecil seperti keuangan individu.

Pengelolaan keuangan dapat diselesaikan sebagai suatu proses yang meliputi perencanaan, pengendalian, pengawasan dan pengaturan kegiatan keuangan seperti pembelian hingga pemanfaatan peran dana yang dimiliki oleh perusahaan.

Dalam arti yang lebih sederhana, manajemen keuangan berperan dalam meningkatkan nilai suatu organisasi.

Manajemen keuangan perusahaan atau individu memainkan peran penting dalam kesuksesan mereka di sisi keuangan. Mencapai keberhasilan ini membutuhkan instruksi yang jelas dan ringkas.

Tujuan manajemen keuangan meliputi pengumpulan data, neraca, akuntansi, kekayaan dan tabungan, serta peluang dan risiko investasi.

Terlepas dari apakah itu hubungan perusahaan atau individu, aktivitas yang terjadi di setiap faktor bisnis mempengaruhi kinerja keuangan dan harus diperiksa dan dikendalikan secara teratur.

Dengan informasi dari artikel, tujuan dalam pengelolaan keuangan menjadi penting. Baik untuk organisasi besar seperti perusahaan atau pada tingkat individu, misalnya Mengumpulkan data pengeluaran sehari-hari dan menyiapkan instruksi keuangan sesuai dengan keadaan.

Sekian artikel berjudul Tujuan Manajemen Keuangan untuk Perusahaan dan Pribadi, semoga bermanfaat.

Loker Pintar tidak pernah meminta kompensasi atau biaya apa pun untuk perekrutan di situs ini, jika ada pihak atas nama kami atau perusahaan yang meminta biaya seperti transportasi atau akomodasi atau apa pun dipastikan itu PALSU.
error: Content is protected !!