Cara Lolos Tes FGD (Focus Group Discussion)
Bagaimana Cara Lolos Tes FGD (Focus Group Discussion)? Saat ini focus group discussion atau FGD kerap kali dipakai oleh perusahaan sebagai salah satu tahapan tes yang harus dilalui oleh calon pegawainya.
Apabila kamu mendapatkan kesempatan tersebut, gunakan waktu sebaik mungkin agar calon perusahaan tertarik. Oleh karena itu, yuk simak cara lolos tes FGD (Focus Group Discussion) sebagai berikut.
Table of Contents
Tes FGD Adalah…
Tes FGD adalah cara untuk mengumpulkan pendapat dan pandangan dari sekelompok orang yang ditentukan melalui diskusi.
Diskusi ini dilakukan dengan bebas sehingga orang yang diwawancarai dapat memberikan pendapat yang jujur dan mendalam.
Tujuan dari tes FGD adalah untuk mengumpulkan informasi tentang suatu masalah atau permasalahan yang dibahas.
Informasi yang didapat dari FGD (Focus Group Discussion) dapat digunakan untuk mengevaluasi produk, layanan, atau program yang ditawarkan, atau untuk membuat keputusan atau kebijakan.
Persiapan Sebelum Mengikuti Tes FGD
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengikuti tes FGD, diantaranya:
1. Memahami Tujuan dan Sasaran Tes FGD
Pastikan Anda memahami tujuan dan sasaran tes FGD sebelum mengikutinya. Ini akan membantu Anda untuk lebih fokus dalam diskusi dan mempersiapkan diri untuk berbagi pendapat dan pandangan yang relevan dengan topik yang dibahas.
2. Mempersiapkan Diri dengan Baik
datang tepat waktu, memakai pakaian yang nyaman, dan siap untuk berdiskusi dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Jangan lupa untuk membawa identitas diri yang resmi, seperti KTP atau SIM.
3. Mempersiapkan Diri dengan Pandangan dan Pendapat
berpikir tentang pandangan dan pendapat Anda terkait topik yang akan dibahas dalam FGD, bersiap untuk menyampaikan pendapat Anda dengan jelas dan teratur.
4. Bersedia untuk Berpartisipasi Aktif
Siap untuk berbagi pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain dengan aktif. Ini akan membuat diskusi menjadi lebih interaktif dan produktif.
5. Bersedia untuk Berkoordinasi dengan Moderator
Bersedia untuk bekerja sama dengan moderator dalam membuat FGD berjalan dengan baik dan produktif.
6. Bersedia untuk Mendengarkan dengan Seksama
Bersedia untuk mendengarkan dengan seksama pendapat orang lain dan bersedia untuk menanggapi atau mengajukan pertanyaan yang sesuai.
7. Bersedia untuk Menjaga Kerahasiaan
Bersedia untuk menjaga kerahasiaan data yang didapat dari FGD dan tidak menyebarluaskannya tanpa persetujuan yang diberikan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan dan privasi responden.
Baca juga: 9 Cara Lolos Screening Calon Karyawan Baru
Cara Lolos Tes FGD (Focus Group Discussion)
1. Percaya Diri
Semua hal terkait dengan proses seleksi masuk kerja wajib didahului dengan rasa percaya diri. Mulai saat mengirimkan CV seharusnya kamu menyiapkan mental yang kuat.
Dasar inilah yang kemudian menuntun kamu siap melalui berbagai tahapan penerimaan dengan baik. Begitu memperoleh pengumuman untuk tes FGD, yakinkan diri bahwa kamu adalah kandidat yang pantas.
Hindari rasa minder dan teruslah berlatih dengan baik. Harapannya nanti saat hari H kamu sudah memiliki persiapan yang matang.
Jangan abaikan latihan karena kegiatan tersebut akan menjadi bekal yang ikut meningkatkan kemampuan dan potensi yang kamu punya. Tidak baik pula apabila kamu membanding bandingkan diri dengan peserta yang lain.
Melihat kemampuan calon pesaing memanglah penting, namun tujuannya adalah untuk memotivasi diri. Jangan sampai kamu malah merasa minder dengan kemampuan mereka.
Bisa saja dengan pengalaman dan rajin berlatih secara perlahan bisa menyetarakan kemampuanmu dengan pesaing yang lain.
2. Kenali Peserta FGD yang Lain
Kegiatan perkenalan biasa dilakukan sebelum memulai tes FGD. Pada sesi ini kamu harus mendengarkan dengan baik siapa saja peserta yang satu team denganmu.
Cobalah untuk memprediksi siapa yang tipenya agresif dan siapa yang pasif dari cara mereka memperkenalkan diri. Dengan begitu kamu bisa memperkirakan bagaimana dinamika dan alur FGD nantinya.
Langkah ini sangat penting agar kamu tidak kaget saat proses tes berlangsung. Setidaknya kamu sudah mempersiapkan diri terkait dengan beberapa orang yang kemungkinan unggul dalam team.
Sekarang tugasmu adalah tampil semaksimal mungkin dan berusaha aktif melalui berbagai ide dan gagasan yang berbobot.
Saat mengemukakan pendapat juga ada caranya. Jangan sampai kamu menyinggung salah satu pihak. Jangan pula kamu terlalu bersemangat sehingga tidak memberikan kesempatan kepada peserta yang lain untuk memberikan pendapat. Takutnya, pihak HRD akan mengurangi nilai tes yang kamu peroleh karena dinilai terlalu individualis.
3. Membuat Catatan Kecil Tentang Ide dan Solusi Kasus
Terkadang dalam sebuah forum FGD peserta yang ada dalam sesi tidak langsung diberi kesempatan untuk memberikan pendapat.
Nah, catatan kecil inilah yang bisa membantu kamu mengingat apa ide yang sempat terlintas di pikiran. Apabila waktu giliranmu masih lama, takutnya solusi yang telah terpikirkan sebelumnya malah lupa dan tidak sempat dikemukakan.
Hal tersebut harus disiasati dengan baik. Bisa saja ide spontan yang muncul merupakan gagasan yang cemerlang dan meningkatkan nilaimu pada tes FGD yang sedang dilakukan.
Langkah ini juga penting agar saat dimintai pendapat kamu tidak kebingungan terkait dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya.
Bantulah otakmu dengan catatan kecil yang berguna. Terkadang, minder dan gugup menjadi alasan sebagian peserta seleksi tidak dapat memberikan pemikiran yang cemerlang.
Padahal bisa saja ide tersebut sudah terlintas di pikiran, namun mulut sulit untuk mengungkapkannya. Agar lebih mudah, tulislah beberapa poin yang bisa mensupport pendapatmu.
4. Mengetahui Kapan Harus Berbicara
Dalam sebuah forum yang baik, diharapkan setiap peserta mampu memberikan pendapatnya dengan tertib dan kondusif. Kamu tidak boleh menyela pembicaraan orang lain.
Tentu sikap ini akan memberikan dampak buruk bagi skor yang kamu peroleh. Pergunakanlah tempo yang baik agar kamu tidak terkesan mendominasi.
Lantas apakah terlalu memimpin adalah hal yang salah? Ya, perilaku ini kurang cocok dalam sebuah forum FGD. Meskipun ingin tampil maksimal, bukan berarti kamu bisa mengesampingkan hak peserta diskusi yang lain.
Pintar mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berbicara adalah tips yang sangat perlu untuk diperhatikan.
Sangat disayangkan apabila semangat yang kamu miliki digunakan dengan tidak tepat. Meskipun mungkin bidang yang sedang didiskusikan adalah keahlianmu, bukan berarti pendapat peserta lain tidak penting.
Cara komunikasinya juga harus bagus sehingga tidak menyinggung pihak lain. Dari kegiatan inilah HRD bisa menilai bagaimana kepribadianmu.
5. Memberikan Pendapat dengan Sopan
Sopan santun adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap karyawan perusahaan. Meskipun memiliki pengetahuan yang luas, seorang peserta akan tidak ada nilainya apabila berperilaku seenaknya.
Beberapa tata krama yang harus diperhatikan saat tes FGD adalah tidak boleh menyela pendapat anggota team, tidak boleh menggurui, dan pendapat harus sejalan dengan materi.
Tidak baik pula bagi kamu untuk memberikan pendapat disertai dengan contoh yang berbau SARA. Hindari memberikan argumen yang menyangkut sebuah golongan atau kelompok.
Pilih saja pendapat yang sifatnya universal dan tidak menyudutkan salah satu pihak. Dengan begitu, ide yang kamu berikan tidak akan menyinggung dan dapat diterima oleh semua orang.
Saat memberikan masukan, gunakanlah intonasi yang tepat. Hindari menggunakan nada tinggi yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Sampaikan setiap gagasan dengan baik agar tidak memancing atau menyulut emosi orang lain. Tidak dapat dipungkiri terkadang atmosfer diskusi yang alot membuat adrenalin terpacu, namun kamu harus mengendalikannya dengan baik.
Baca juga: Cara Lolos Wawancara User
6. Tidak Boleh Pasif
Seorang peserta seleksi dengan metode FGD akan memiliki nilai yang tinggi apabila dirinya bisa memberikan pendapat secara aktif.
Pada kesempatan ini, diam bukanlah emas. Gunakanlah kesempatan itu untuk membuktikan effort dan kecakapan berpikirmu dengan baik. Dalam sebuah perusahaan, ide ide cemerlang sangatlah dibutuhkan.
Kamu juga harus ingat bahwa pekerjaan seorang karyawan itu tidak melulu diarahkan oleh atasan. Bisa saja kamu diminta untuk melakukan suatu hal dengan sukarela asalkan tidak bersifat merugikan.
Langkah ini hanya bisa ditempuh oleh orang yang aktif dan kreatif. Sehingga tidak heran apabila perusahaan selalu menantikan ide ide segar calon pegawai barunya.
7. Jangan Terlalu Mengikuti Arus Diskusi
Belum tentu pendapat yang diberikan oleh mayoritas rekan team adalah argumen yang dinantikan oleh HRD. Meskipun pendapat yang terlintas di kepalamu bertolak belakang, tetap saja komunikasikan ke dalam forum.
Dengan begitu flow atau arus diskusi menjadi lebih hidup. Jangan hanya selalu setuju dengan pendapat orang lain karena kamu akan dinilai pasif.
Cara lolos tes FGD (Focus Group Discussion) sebenarnya tidak sulit untuk dilakukan selama kamu memiliki niat dan tekad yang kuat. Tentunya menambah pengetahuan juga hal yang harus dipersiapkan.
Dengan begitu, kamu akan menjadi pribadi yang tidak mudah terbawa arus dan bisa memberikan pendapat yang berbeda dari peserta yang lain.
Sangat disayangkan apabila dalam tahapan tes FGD kamu tidak bisa menarik perhatian HRD. Padahal sejatinya, kegiatan tersebut menjadi ajang pembuktian sikap dan pengetahuanmu.
Pada dasarnya kamu harus banyak berlatih dan menambah ilmu agar terhindar dari rasa gugup dan minder. Selain itu, cara ini membuat pendapat yang kamu berikan lebih berbobot.
Penilaian Pada saat Tes FGD Seleksi Kerja
Pada saat tes FGD seleksi kerja, penilaian dilakukan dengan beberapa kriteria yang ditentukan oleh perusahaan atau instansi yang melakukan seleksi. Beberapa kriteria penilaian yang umum digunakan antara lain:
1. Kemampuan Berbicara
Penilaian terhadap kemampuan berbicara yang jelas, lancar, dan efektif dalam menyampaikan pendapat atau jawaban. Hal ini dapat dilihat dari intonasi suara, kecepatan berbicara, serta kemampuan untuk menyampaikan ide secara jelas dan terstruktur.
2. Kemampuan Kerja sama
Penilaian terhadap kemampuan bekerja sama dalam sebuah kelompok, serta kemampuan mendengarkan dan merespon pendapat orang lain.
Hal ini dapat dilihat dari kemampuan untuk bekerja sama dalam diskusi, serta kemampuan untuk menghormati pendapat orang lain dan memasukkan pendapat orang lain dalam diskusi.
3. Kemampuan Analisis
Penilaian terhadap kemampuan analisis, kritis, dan logis dalam menyelesaikan masalah atau menyampaikan pendapat. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menganalisis informasi yang diterima dan menyajikan pendapat yang didasarkan pada analisis tersebut.
4. Kemampuan Komunikasi
Penilaian terhadap kemampuan komunikasi yang efektif, baik dalam bahasa lisan maupun tulisan. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menyampaikan pendapat atau jawaban dengan jelas dan efektif, serta kemampuan untuk menyusun pendapat atau jawaban dalam bentuk yang sistematis.
5. Kemampuan Adaptasi
Penilaian terhadap kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru, serta kemampuan untuk bekerja dalam tim yang berbeda.
6. Kemampuan Mengambil Keputusan
Penilaian terhadap kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan bijak dalam situasi yang tidak pasti. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menganalisis situasi dan mengambil keputusan yang sesuai dengan situasi tersebut.
7. Kemampuan Leadership
Penilaian terhadap kemampuan untuk memimpin dan mengarahkan diskusi dalam sebuah kelompok.
Hal ini dapat dilihat dari kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diskusi, serta kemampuan untuk menjaga keserasian dalam kelompok dan menjaga agar diskusi tetap fokus pada topik yang dibahas.
8. Kemampuan dalam Memahami Topik yang Dibahas
Penilaian terhadap kemampuan dalam memahami topik yang dibahas dan dapat memberikan jawaban yang sesuai.
Hal ini dapat dilihat dari kemampuan untuk mengerti dan menanggapi pertanyaan yang diajukan dengan baik, serta kemampuan untuk menyajikan jawaban yang sesuai dengan topik yang dibahas.
9. Kreatifitas
Penilaian terhadap kemampuan untuk menyajikan ide-ide yang inovatif atau kreatif dalam diskusi. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan untuk mengemukakan ide-ide yang tidak biasa atau berbeda dari yang lain.
10. Kemampuan dalam Bahasa
Penilaian terhadap kemampuan dalam bahasa yang digunakan dalam tes FGD. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menggunakan bahasa yang tepat dan sesuai dengan konteks, serta kemampuan untuk menyampaikan pendapat atau jawaban dengan baik dalam bahasa yang digunakan.
Perlu diingat bahwa kriteria penilaian ini dapat berbeda-beda sesuai dengan perusahaan atau instansi yang melakukan seleksi, dan dapat ditambah atau diubah sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau instansi tersebut. Namun, umumnya kriteria-kriteria ini digunakan sebagai acuan dalam menilai kandidat yang mengikuti tes FGD seleksi kerja.