Cara Mengatur Keuangan Usaha Kecil
Bagaimana Cara Mengatur Keuangan Usaha Kecil? Belakangan ini banyak sekali masyarakat yang memutuskan untuk mendirikan suatau usaha berskala kecil.
Akan tetapi, masih banyak pelaku usaha yang menjumpai kegagalan. Apa penyebabnya? Kesuksesan dari usaha sangat ditentukan dengan pengelolaannya. Sebelum terjun langsung, maka disini perlu anda ketahui terlebih dahulu usaha kecil.
Table of Contents
A. Apa sih yang di Maksud Usaha Kecil?
Usaha kecil merupakan jenis usaha yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat. Usaha kecil ini merupakan usaha ekonomi produktif yang telah berdiri sendiri dan dilakukan perorangan atau oleh badan usaha yang bukan anak dari perusahaan.
Selain itu usaha kecil juga bukan cabang perusahaan yang telah dimiliki, atau bagian baik dari Usaha Menengah ataupun Usaha Besar.
Ciri dari usaha kecil ini memiliki 2 spesifikasi yang perlu kamu ketahui sebelum memulai usaha. Salah satu ciri yang pertama yaitu memiliki kekayaan lebih dari lima puluh juta rupiah hingga lima ratus juta rupiah, dan itu tidak termasuk tanah dan bangunan usaha.
Ciri selanjutnya yaitu mempunyai penjualan tahunan lebih dari tiga ratus juta rupiah hingga dua milyar lima ratus juta rupiah.
B. Cara Mengatur Keuangan
1. Perlu adanya edukasi diri dan perencanaan
Edukasi diri merupakan poin pertama yang perlu kamu lakukan ketika mengelola keuangan suatu usaha. Cara yang dapat dilakukan untuk mengedukasi diri ini yaitu dengan mempelajari cara membaca laporan keuangan.
Laporan keuangan sendiri ada 4 bagian yaitu laporan arus kas, penghasilan, neraca, dan modal.
Selain laporan kamu juga harus paham akan perencanaan secara umum yang akan memudahkan bisnis. Pertama dengan menyiapkan gambaran besar serta langkah awal yang akan kamu lakukan dalam merintis usaha.
Setelah sebuah rencana besar dibuat, kamu harus membagi dalam beberapa bagian rencana. Contohnya rencana harian, mingguan dan juga bulanan.
Dalam mebuat perencanaan ini dibutuhkan ketelitian dalam menyusunnya. Mulai dari hal apa saja yang akan dikerjakan, kebutuhan, dan modal yang perlu disiapkan.
Dengan menerapkan cara tersebut, perkembangan usaha akan menjadi lebih terstruktur dan menghindari dari kegagalan dalam usaha. Begitu juga dengan laporan keuangan yang memudahkan proses pembukuan
2. Membuat Buku Catatan Keuangan Dan Tenaga Profesional
Keuangan dalam dunia bisnis harus selalu dicatat dan di bukukan. Tujuannya adalah untuk mengawasi segala macam transaksi yang keluar dan masuk dalam usaha yang kita rintis.
Pencatatan keuangan juga mengurangi risiko dari pengeluaran yang tidak wajar. Sehingga sekecil apa pun sebuah usaha yang kamu jalankan, setidaknya sediakan buku kas untuk kegaitan administrasi.
Catatan keuangan tidak terbatas pada kas masuk dan keluar saja. Akan tetapi utang piutang juga tidak boleh kamu abaikan. Karena ini menyangkut harta perusahaan yang telah kamu rintis.
Catatan keuangan harus dibuat secara rinci dan terstruktur agar mudah dibaca serta dipahami. Kamu dapat mengurutkan berdasarkan tanggal dan waktu transaksi.
Buku catatan keuangan ini dapat kamu dibuat dengan cara manual. Cara mengatur usaha keuangan bisnis kecil lainnya yaitu jangan mengabaikan tugas setiap detailnya.
Kamu juga harus berani untuk membuat keputusan dengan memisahkan antara tugas dari akunting dan kasir. Hal tersebut bertujuan agar menekan risiko manipulasi laporan keuangan.
Dan itu akan mempengaruhi pemasukan usaha kamu. Salah satu cara untuk mengatur kondisi keuangan usaha kecil dengan catatan keuangan yang detai yaitu dengan menggunakan tenaga profesional yang dapat kamu jumpai pada biro-biro.
Karena dengan adanya pengelolaan keuangan yang baik, maka akan membantu keberhasilan bisnis yang kamu kerjakan.
3. Rutin membuat anggaran
Pembuatan anggaran bertujuan untuk membatasi pengeluaran supaya tidak membengkak. Disarankan agar kamu membuat anggaran secara teratur misalnya setiap bulan ataupun setiap minggu.
Membuat anggaran secara teratur dapat meningkatkan efisiensi dalam tatanan sebuah usaha. Karena ini akan memberikan dampak baik dalam jangka panjang.
Dalam membuat suatu anggaran, diharapkan kamu juga harus mempertimbangkan catatan buku kas yang di buat sebelumnya. Jadi, kamu bisa mengetahui anggaran mana yang harus ditambah serta dikurangi.
Karena dalam pembuatan anggaran ini tidak terpisah antara satu periode dengan periode berikutnya maupun sebelumnya. Semuanya harus saling bersambung.
4. Mengawasi arus keuangan
Trik cara mengatur keuangan usaha kecil berikutnya yaitu dengan selalu mengawasi arus kas keuangan. Tujuan dari adanya pengawasan ini adalah untuk mencegah adanya kebocoran kas.
Selain itu perlu adanya putara kas yang tepat. Memang tidak semudah itu memantau arus kas, karena diperlukan ketelitian yang tinggi dan dibutuhkan dasar ilmu akuntansi.
Selain itu juga perlu adanya pengawasan yang dilakukan pada harta, utag, dan juga modal usaha ini harus di lakukan dengan cermat dan berkala.
Karena hal itu dapat mempengaruhi bisnis yang sedang kamu jalankan. Hutang yang kamu lakukan kepada mitra juga harus dicacat secara spesifik, tujuannya agar tidak terjadi pembayaran ganda.
5. Penggunakan laba untuk pengembangan usaha
Usaha dikatakan sukses jika kamu mendapatkan laba yang besar. Jadi dari keuntungan yang telah diperoleh setiap bulan, harapannya kamu bisa untuk menyisihkan minimal 10% untuk ditambahkan pada modal usaha.
Dengan kegiatan ini, bisnis yang kamu rintis dapat terus berkembang. Misalnya kamu memiliki usaha toko sembako.
Baca juga: Cara Mengatur Gaji Bulanan
6. Memisahkan uang pribadi dengan uang usaha dan dana darurat
Dengan memisah uang pribadi bertujuan untuk menghindari adanya modal bisnis yang digunakan untuk kepentingan. Hal terburuk jika kamu tetap menggabungkan uang usaha dan uang pribadi yaitu modal akan habis tanpa anda ketahui dan membuan kamu menyesal. Dan dengan keadaan seperti ini akan membuat usaha kamu terpaksa harus gulung tikar.
Kamu juga harus menggunakan tempat yang berbeda antara uang kas. Kamu juga bisa memisahkannya di dua dompet yang berbeda.
Sebaiknya kamu juga membuat rekening terpisah untuk bisnis yang kamu jalani. Kamu juga harus berkomitmen untuk tidak menggunakan kas usaha dengan tujuan memenuhi kebutuhan pribadi.
Selain itu juga perlu adanya dana darurat perlu untuk disiapkan sedari awal sebelum kamu memulai suatu usaha. Penggunaan dana darurat ini harus pada kondisi mendesak.
Fungsinya sendiri yaitu untuk menangani pada saat bisnis yang dijalankan ada pada kondisi darurat agar usaha dapat berjalan normal kembali.
Baca juga: Jenis Usaha Modal Kecil yang Dilakukan di Rumah Saja
7. Memperhatikan kontrak dengan pihak ketiga
Saat memulai bisnis baik bisnis dalam skala besar ataupun kecil, kamu memperhatikan kontrak dengan pihak ketiga. Baik bisnis yang dibangun dengan orang terdekat, maka adanya kontrak ini sangat sacral untuk di laksakan.
Sehingga jika sewaktu ada masalah penyelewengan, kontrak itu dapat berfungsi untuk bisnis kamu.
demikian penjelasan singkat dari cara mengatur keuangan yang paling penting untuk dijalankan untuk kamu para perintis usaha.
Cara tersebut dapat kamu aplikasikan dengan partner bisnismu agar semakin lancar dan pastinya memiliki untung yang maksimal. Kamu juga bisa mulai belajar atau bahkan mengandalkan tenaga profesional agar lebih mudah.