5 Contoh Pembelajaran Kolaboratif adalah
Contoh Pembelajaran Kolaboratif adalah | Menambahnya situasi pandemi yang memerlukan pembelajaran di rumah adalah perubahan pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sekarang benar-benar memungkinkan untuk melakukan pembelajaran kolaboratif.
Kolaborasi sebenarnya merupakan kebutuhan manusia, dimana manusia sebagai makhluk sosial secara alamiah selalu berhubungan dengan manusia lainnya, bekerja sama dan saling membantu.
Kolaborasi juga merupakan kebenaran dalam kegiatan evaluasi.
Table of Contents
A. Pengertian pembelajaran kolaboratif
Apa itu pembelajaran kolaboratif? Singkatnya, pembelajaran kolaboratif adalah sistem evaluasi yang membuat peserta membentuk tim dan bekerja sama untuk memecahkan masalah dan pekerjaan.
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kolaboratif?
Pembelajaran kolaboratif adalah proses di mana peserta dengan kekuatan (kinerja) yang berbeda bekerja dalam kelompok kecil menuju tujuan bersama.
Ini adalah pembelajaran dengan pendekatan yang berpusat pada peserta didik berdasarkan teori pembelajaran sosial dan sudut pandang evaluasi sosial-konstruktivis.
Model Pembelajaran Kolaboratif
Terdapat banyak model-model Pembelajaran Kolaboratif, antara lain yang disebutkan oleh Suryani (2010), seperti:
- Learning together,
- Team Game Tournament,
- Group Investigation,
- Academic Constructive Controversy,
- Jigsaw Prosedure,
- Student Team Acheivment Division,
- Complex Instruction,
- Team Accelerated Instruction,
- Cooperative Learning Structure,
- Cooperative Integrated Reading and Composition.
Lalu apa contoh pembelajaran kolaboratif dalam sebuah perusahaan? Berikut penjelasannyanya.
Baca juga: Pengembangan Diri Adalah: Pengertian, Manfaat dan Langkah
B. Contoh Pembelajaran Kolaboratif
1. Menjelajahi studi kasus
Contoh nyata dari Pembelajaran Kolaboratif pertama adalah pemeriksaan studi kasus bersama.
Dalam menjalankan bisnis, mempelajari dan mengkaji studi kasus sudah menjadi hal yang lumrah.
Melalui studi kasus, kita dapat melihat permasalahan apa saja yang ada pada kasus tersebut dan langkah penyelesaian apa yang harus dilakukan.
Dalam Pembelajaran Kolaboratif, tinjauan studi kasus dapat dilakukan dengan membentuk beberapa kelompok, masing-masing mempelajari studi kasus yang berbeda, tetapi dengan tingkat kesulitan yang sama.
Kemudian berikan setiap kelompok 10-15 menit untuk bernegosiasi dan menganalisis studi kasus dengan anggota kelompok.
Terakhir, tunjuk seseorang dari setiap kelompok untuk mewakili hasil dialog studi kasus.
Jangan lupa untuk mengajukan pertanyaan kepada anggota kelompok lain tentang temuan mereka.
2. Pembelajaran per kelompok
Tanpa Pembelajaran per kelompok, Pembelajaran kolaboratif bersama tidak akan berhasil.
Sangat penting untuk memutuskan bahwa beberapa kelompok berisi lima orang maksimal dalam pembelajaran per kelompok agar materi disebut lebih optimal.
Meskipun dilakukan secara berkelompok, instruktur tetap harus menghitung kinerja individu dan menggabungkannya menjadi kinerja kelompok.
Jadi daripada belajar sendiri-sendiri, lebih baik belajar bersama.
Beberapa peserta, dalam hal ini karyawan perusahaan, dapat bertukar pikiran, memperkuat kolaborasi dan keterampilan komunikasi, serta belajar sesuatu yang baru dari keduanya.
Contoh pembelajaran kolaboratif ini bisa dilakukan dalam workshop atau seminar di kantor.
Baca juga: Kerjasama Tim Adalah: Pengertian, Manfaat dan Menciptakan
3. Memecahkan masalah dengan kelompok
Tentu saja, ada masalah baru dalam menjalankan perusahaan yang perlu diselesaikan dengan solusi inovatif.
Jika masalah ditanggung hanya oleh diri sendiri, dapat ditegaskan bahwa solusi yang diambil juga tidak maksimal, bahkan bisa salah.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menyelesaikan beberapa masalah di perusahaan dengan rekan kerja lain, yang juga dikenal sebagai pemecahan masalah dengan kelompok atau bagian.
Setiap karyawan memiliki penilaian yang spesifik, latar belakang yang berbeda dan pengalaman hidup yang beragam.
Mungkin sulit untuk menemukan satu ide pada awalnya, tetapi variasi berikut akan membawa Anda dan kelompok Anda ke solusi inovatif yang mungkin tidak Anda pikirkan sendiri.
Ini adalah salah satu kekuatan pembelajaran kolaboratif!
4. Dialog antar Divisi
Perusahaan mendistribusikan pekerjaan dan posisi pekerjaan ke departemen lain.
Memang ada bagian yang perlu bekerja sama dan bekerja berdampingan, tetapi pasti ada bagian yang tidak pernah terhubung.
Itu bukan hal yang buruk, tetapi lebih baik untuk mendekatkan area perusahaan sehingga mereka dapat bernegosiasi secara terbuka ketika ada kesempatan.
Mirip dengan pemecahan masalah dengan kelompok divisi, dialog antar bagian akan membuka jalan baru karena ada masukan segar dari orang-orang dengan keterampilan yang tidak Anda miliki.
Misalnya, departemen IT dapat diajak berdialog dengan departemen pemasaran digital untuk optimasi web sehingga artikel SEO yang diunggah ke web dapat mendatangkan lebih banyak lalu lintas.
5. Brainstorming untuk ide-ide baru
Kembali ke pengertian pembelajaran kolaboratif, kita dapat melihat bahwa arah spesifik dari pembelajaran kolaboratif adalah menyatukan pemikiran untuk mengembangkan ide baru.
Di sini, pembelajaran kolaboratif dapat menjadi aset terbesar perusahaan untuk memunculkan ide-ide baru dan pada akhirnya menciptakan produk atau layanan baru yang mendatangkan keuntungan.
Bentuklah kelompok-kelompok kecil untuk menghasilkan ide-ide baru.
Ketika Anda telah menemukan ide yang dianggap tepat dan diterima dengan baik oleh publik, sampaikan ke kelompok atau bagian lain.
Dalam presentasi ini, lakukan sesi tanya jawab untuk membuka dialog. Tuliskan saran dan kritik yang diterima.
Dari sesi tanya jawab ini, ide-ide yang semula direncanakan dapat lebih ditingkatkan.
Baca juga: Afirmasi Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contoh
C. Manfaat pembelajaran kolaboratif bagi perusahaan
1. Peningkatan Produktivitas
Manfaat pertama dari pembelajaran kolaboratif adalah peningkatan produktivitas.
Jika sebuah proyek besar dilakukan dengan hanya satu karyawan, maka pekerjaannya yang lain diabaikan.
Lain halnya bila karyawan dapat bekerja sama dengan karyawan lain, jelas beban kerja yang dijamin lebih rendah. Belum, mereka berdua bisa mendapatkan keuntungan dari keterampilan apa pun.
2. Efektivitas kerja
Selanjutnya, manfaat kedua dari pembelajaran kolaboratif adalah efektivitas kerja.
Bayangkan jika perusahaan Anda memprioritaskan lingkungan kerja kolaboratif, mereka dapat menautkan beberapa dokumen yang diperlukan ke dalam satu mekanisme pusat.
Anda tidak perlu menunggu, Anda bisa langsung berinteraksi dengan karyawan lain.
3. Manfaat pembelajaran kolaboratif Lainnya
Suryani juga mengungkap sejumlah keunggulan dengan penerapan pembelajaran kolaboratif, sebagai berikut;
- Prestasi belajar lebih tinggi;
- Pemahaman lebih mendalam;
- Belajar lebih menyenangkan;
- Mengembangkan keterampilan kepemimpinan;
- Meningkatkan sikap positif;
- Meningkatkan harga diri;
- Belajar secara inklusif;
- Merasa saling memiliki; dan
- Mengembangkan keterampilan masa depan.
Terakhir, pembelajaran kolaboratif mendorong karyawan untuk lebih berani menyuarakan pemikirannya.