Portofolio Adalah: Fungsi dan Contoh Portofolio
Portofolio Adalah: Fungsi dan Contoh Portofolio | Bagi kamu para pencari kerja, selain melengkapi lamaran dengan curriculum vitae atau cv. Sebaiknya mulai sematkan juga portofolio, untuk meningkatkan nilai kamu di mata perusahaan.
Meski di era globalisasi ini portofolio tersebut penting ketika melamar pekerjaan, namun masih saja ada orang yang belum mengetahui apa itu portofolio kerja. Berikut cek di sini penjelasannya.
Memiliki portofolio adalah poin penting untuk meningkatkan karir seseorang. Mengapa? Karena portofolio merangkum semua informasi tentang pencapaian, kreasi, kekuatan, pelatihan, dan pengalaman profesional.
Fungsi portofolio tidak hanya dapat digunakan oleh lulusan baru dalam proses melamar kerja.
Portofolio juga dapat dimiliki oleh pekerja senior yang berisi laporan lengkap tentang tugas apa saja yang telah diselesaikan.
Portofolio tidak hanya dibutuhkan oleh pencari kerja, terkadang ada juga mahasiswa yang membutuhkan portofolio lengkap sebagai salah satu syarat untuk mengajukan beasiswa.
Dengan kata lain, portofolio adalah media atau cara bagi pihak lain untuk mendapatkan informasi lengkap tentang Anda secara profesional.
Namun masalahnya, tidak semua orang mengerti cara membuat contoh portofolio yang rapi dan bagus.
Jika dilakukan dengan benar, informasi yang disampaikan melalui portofolio akan lebih mudah dibaca oleh pihak lain.
Table of Contents
Apa itu Portofolio?
Portofolio terdiri dari 2 kata yaitu ‘Port’ yang aslinya berasal dari kata ‘Report’ yang berarti ‘laporan’ dan ‘folio’ yang berarti ‘Full’ atau ‘lengkap’.
Singkatnya, portofolio adalah sekumpulan dokumen yang terdiri dari orang, kelompok, organisasi, lembaga, perusahaan dan sejenisnya, yang tersusun rapi dari semua tugas yang dilakukan.
Secara umum portofolio adalah pengertian sederhana dari sekumpulan dokumen yang dimiliki oleh seseorang, kelompok, instansi, organisasi, perusahaan, dan sejenisnya, yang dimaksudkan untuk mendokumentasikan perubahan dalam suatu proses untuk mencapai suatu arah tertentu.
Pemahaman ini dapat mengalami sedikit pergeseran makna dari satu sektor ke sektor lainnya. Misalnya, dalam ranah politik, dapat dijelaskan bahwa portofolio merupakan kewajiban dan pilar pemerintahan beberapa anggota kabinet dan beberapa kepala departemen senior di lembaga negara.
Berbeda dengan bidang seni, portofolio dapat diringkas sebagai kumpulan kreasi terbaik seniman, yang sengaja disusun untuk keperluan pameran.
Dalam investasi dan saham, portofolio adalah kumpulan investasi. Sedangkan dari segi keuangan, menurut J. Fred Weston, portofolio adalah gabungan atau kombinasi dari beberapa aset yang berbeda, yaitu investasi pada surat berharga keuangan seperti deposito, properti, real estate, dan lain-lain.
Secara harfiah, arti sebenarnya dari portofolio adalah tas, kotak, atau map yang mempunyai sifat fleksibel untuk digunakan sebagai pembawa surat maupun dokumen lepas, gambar, serta pamphlet lepas.
Sederhananya, portofolio ini merupakan koleksi hasil pekerjaan seseorang yang dikumpulkan dalam bentuk dokumen lepas.
Dengan melihat kumpulan tersebut, orang lainnya bisa melihat hasil kerja atau riwayat perkembangan prestasi apapun yang telah dicapai oleh pemilik portofolio.
Meski begitu konteks dari portofolio ini akan menjadi berbeda antara perspektif satu dengan lainnya. Misalnya saja dari sudut pandang dunia pendidikan dan dunia kesehatan.
Apabila di dunia pendidikan, portofolio ini merupakan kumpulan dokumen atau bukti yang berisi informasi terkait dengan perkembangan serta kemampuan dari peserta didik dari waktu ke waktu.
Sementara itu pada bidang kesehatan, portofolio bisa diartikan sebagai dokumen untuk memantau perkembangan dari kondisi kesehatan seseorang.
Pada dunia fotografi, portofolio kerja bisa digunakan untuk menunjukkan pada klien bagaimana hasil jepretan kamera yang pernah dilakukan.
Jadi bisa dibilang bahwa sekumpulan dokumen ini merupakan bukti yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Dimana tujuannya tentu akan berbeda, tergantung dari sudut pandang suatu bidang tersebut.
Fungsi Portofolio
Dari pengertian mengenai portofolio, kamu pasti sudah paham bahwa ini merupakan wadah yang berisikan bukti bukti untuk digunakan dalam tujuan tertentu.
Jadi dengan adanya wadah tersebut, kamu bisa membuktikan kepada perusahaan terlebih bagian tim rekrutmen bahwa kamu sungguh sungguh mempunyai skill seperti yang telah kamu sematkan di dalam cv.
Saat ini kita hanya melihat sekilas contoh portofolio tanpa mengetahui fungsinya.
Bahkan saat ini, cukup banyak perusahaan yang lebih mementingkan bagaimana kualitas portofolio seseorang daripada latar belakang pendidikan yang diembannya.
Karena itu berarti, skill yang dimiliki oleh orang tersebut, sudah terbukti benar benar nyata dimiliki. Jadi ada baiknya kamu mulai menyusun portofolio bahkan sejak dari masa perkuliahan.
Terlebih untuk fresh graduated yang belum mempunyai pengalaman kerja yang bisa disematkan di cv, keberadaan portofolio kerja akan sangat membantu.
Sebab kemampuan serta kualitas yang kamu miliki bisa terbukti dari sana.
Kamu bisa menambahkan pengalaman berorganisasi, posisi yang kamu emban, lomba yang pernah diikuti, dan lain sebagainya.
Padahal, bila melihat pengertian portofolio, dapat dikatakan bahwa peran portofolio dapat bergantung pada masing-masing sektor. Misalnya, peran portofolio di sektor investasi mungkin sedikit berbeda dengan peran di sektor pengajaran.
Namun secara umum, fungsi portofolio dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Sebagai dokumentasi dari pekerjaan yang dilakukan.
- Sebagai acuan pencapaian atau tugas yang dilakukan oleh seseorang.
- Sebagai sumber informasi pengalaman kerja dengan kreasi dan prestasi terbaik yang pernah diraih.
- Ditujukan sebagai refleksi atau gambaran diri bagi pembaca.
- Untuk menunjukkan kemampuannya.
- Sebagai alat penilaian asli berdasarkan kinerja. Setelah menyusun portofolio, penilai biasanya memeriksa apakah portofolio tersebut sesuai dengan bukti atau tidak, yang kemudian diperhitungkan.
- Sebagai sarana pendidikan. Fungsi portofolio ini lebih cenderung terkait dengan dunia pengajaran. Portofolio adalah unsur kurikulum karena memuat prestasi siswa yang menuntut siswa menunjukkan karyanya.
Manfaat Portofolio
Tentu saja, membuat dan memelihara portofolio Anda sendiri memiliki banyak keuntungan, terutama dalam kaitannya dengan karir dan tugas. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
1. Tingkatkan Kreadibilitas
Seperti yang dia pahami, portofolio adalah sekelompok produk kerja. Salah satu manfaat yang paling mungkin Anda rasakan dari memiliki portofolio sendiri adalah peningkatan tingkat kredibilitas.
Portofolio adalah bukti dari semua yang anda katakan kepada pelanggan, karyawan, mitra, atau calon pemberi kerja.
Keterampilan dan kekuatan yang ada dalam portofolio dirangkum dan memudahkan Anda menemukan posisi yang tepat untuk diisi keterampilan Anda.
2. Memberitahu Tentang Keahlian Anda di Tempat kerja
Portofolio menunjukkan perubahan profesional Anda dari hari ke hari, jadi Anda harus selalu memperbarui portofolio pribadi Anda.
Ini akan memudahkan pelanggan atau calon pemberi kerja untuk mengenali perubahan kinerja, sektor yang disukai.
Bukan itu saja, peran dalam proyek atau bahkan kekuatan prediksi yang awalnya tidak terpikirkan juga dapat diimplementasikan.
Keterampilan, kemampuan, pendidikan, pengalaman, dan preferensi Anda ditampilkan dalam portofolio. Sudah banyak contoh portofolio untuk poin menambahkan keahlian kerja.
3. Tingkatkan Peluang Mendapatkan Lebih Banyak Pelanggan
Pihak pencari kerja dari perusahaan atau calon pembeli biasanya tidak mau repot memikirkan berapa lama waktu produksi atau berapa biaya yang harus dikeluarkan.
Dengan melihat portofolio, mereka dapat dengan mudah melakukan analisis sepintas terhadap layanan atau produk yang dijual.
Calon konsumen akan selalu menjadi lebih loyal terhadap produk atau jasa yang mereka gunakan karena itu menjadikan mitra sebagai hal yang utama. Hubungan yang erat membantu pelanggan membuat keputusan.
4. Menjadi Nilai Tambah dibanding Kompetitor
Saat ini, pembuatan contoh portofolio melalui metode online tersebar luas. Portofolio online secara otomatis membandingkan Anda dengan pesaing lain yang mungkin memiliki jenis bisnis, usaha, atau industri yang serupa.
Portofolio online dinilai sangat efisien bagi Anda yang aktif maupun pasif mencari pekerjaan.
Tren job hunting saat ini, perusahaan adalah pihak yang lebih aktif mencari kandidat untuk bergabung dengan perusahaannya, bukan lagi pencari kerja yang membagikan CV atau resume ke berbagai perusahaan.
Oleh karena itu, portofolio online adalah solusi yang tepat, efisien dan efektif.
Perbedaan Portofolio dan CV
Apabila membahas portofolio yang juga dilampirkan bersamaan dengan surat lamaran, rasanya tidak afdol bila tidak membahas perbedaannya dengan curriculum vitae atau daftar riwayat hidup.
Pasalnya, masih banyak orang yang belum paham betul perbedaan dari keduanya. Meski keduanya perlu dilampirkan ketika melamar kerja, namun ada perbedaan signifikan di antaranya.
Perbedaan antara curriculum vitae dan portofolio, terletak pada informasi yang diberikan di dalamnya.
Curriculum vitae biasanya berkaitan dengan informasi mengenai data pribadi sang pelamar, sementara portofolio adalah penjelasan mengenai hasil karya atau perkembangan kemampuan diri yang pernah dilakukan atau diperbuat selama ini.
Detail isi pada keduanya juga cukup berbeda, dimana cv yang diberikan biasanya harus dirangkum secara lengkap namun tetap diatur seringkas mungkin agar perekrut bisa langsung mengetahui data yang mereka cari.
Sementara portofolio kerja tidak harus bersifat lengkap dan panjang. Intinya kamu harus dapat menunjukkan talenta, kekuatan, dan karakter di dalamnya.
Tentunya isi dari portofolio tersebut harus relevan dengan posisi yang tengah kamu incar.
Bila kamu melamar sebagai fotografer, tidak mungkin kamu akan membuat berkas yang terkait dengan keahlianmu dalam bidang tulis menulis.
Jadi portofolio ini akan menyesuaikan posisi yang kamu lamar, sedangkan cv sifatnya lebih umum dan bisa kamu gunakan berkali kali di posisi apapun.
Baca juga: Hal yang Harus Dimasukkan dalam Deskripsi Diri pada CV
Cara Membuat Portofolio
Setelah kamu mengetahui perbedaannya serta manfaat dari adanya portofolio tersebut, maka kamu juga harus tahu bagaimana cara membuatnya yang tepat.
Karena semakin baik anda dapat membuatnya, maka peluang kamu dilirik oleh perusahaan yang dilamar juga akan semakin besar. Pihak recruiter tidak akan segan segan memanggil kamu untuk tahap interview.
Format yang baik yaitu pertama tama kamu harus membuat daftar isi terlebih dahulu, sebab portofolio ini adalah kumpulan dokumen maka kamu perlu melampirkan daftar isi yang terkait dengan itu.
Adanya daftar isi akan mempermudah rekruter atau klien kamu ketika hendak mencari informasi tertentu yang mereka perlukan.
Setelah daftar isi, kamu juga harus memiliki sebuah resume atau cv. Resume singkat ini perlu kamu masukkan dalam salah satu dokumen, agar dapat memberikan gambaran terkait dengan diri kamu.
Pada bagian selanjutnya, penting untuk menguraikan secara singkat terkait dengan tujuan juga pencapain yang ingin kamu lakukan di masa mendatang.
Sebaiknya bagi ke dalam dua jenis tujuan tersebut berdasarkan waktu, yaitu tujuan jangka pendek dan juga tujuan jangka panjang.
Di dalam tujuan jangka pendek, anda dapat membahas mengenai hal yang ingin kamu dapatkan dalam kurun waktu 1 atau 2 tahun ke depan.
Sedangkan di tujuan jangka panjang, kamu bisa membahas berkaitan dengan kurun waktu 5 atau 10 tahun ke depan.
Melampirkan tujuan yang ingin kamu raih, akan memberikan gambaran pada rekruter atau klien bahwa kamu merupakan sosok yang memiliki visi dan misi ke depan.
Tentunya tidak hanya bentuk bentuk pencapaiannya saja, penting juga untuk menjelaskan secara singkat bagaimana langkah langkah yang kamu ambil untuk menggapainya.
Selanjutnya masuk poin penting dalam portofolio kerja, yaitu pengalaman dan juga keterampilan kerja yang kamu miliki.
Jika perlu anda dapat membuat dalam bentuk daftar, terkait dengan hal hal tersebut, cantumkan juga ilmu yang kamu kuasai baik itu secara formal maupun non formal yang bisa menambah kemampuan kerja.
Lampirkan juga contoh hasil karya yang telah kamu capai atau yang pernah kamu lakukan. Ini akan membuat portofolio lebih menarik, dan menjadi bukti nyata mengenai skill yang kamu miliki.
Contoh portofolio yang paling dilampirkan pada hasil karya ini berupa teks maupun foto. Tapi pastikan bahwa hasil karya ini sesuai dengan bidang yang kamu lamar, atau yang dibutuhkan klien.
Bahkan bila kamu pernah menangani klien, anda dapat menambahkan testimoni dari mereka untuk menambah value yang kamu miliki di mata recruiter atau klien yang baru.
Jika kamu ingin melampirkan ini, maka sebaiknya lampirkan dengan jelas isi dari testimoni serta jabatan apa yang dimiliki oleh orang bersangkutan. Dengan begitu, portofolio kerja kamu akan jauh lebih menarik perhatian.
Sebagai para pencari kerja, kamu harus belajar membuat portofolio yang baik.
Karena membuat portofolio ini berbeda dengan cv, sebab kamu harus menyesuaikannya dengan perusahaan atau instansi yang tengah kamu lamar.
Dengan adanya portofolio yang baik, maka peluang kamu akan dipanggil untuk tahap selanjutnya akan semakin besar.
Namun, ada banyak elemen yang harus dimasukkan dalam pola penulisan portofolio, antara lain:
1. Daftar isi
Portofolio biasanya dibagi menjadi beberapa dokumen atau arsip. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan daftar isi di awal portofolio sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan.
2. Resume atau Curriculum Vitae (CV)
Portofolio biasanya diimbangi dengan resume atau curriculum vitae (CV). Menyertakan CV atau resume akan memudahkan pembaca untuk melihat informasi pribadi Anda dan apa yang Anda sertakan.
3. Keuntungan dan Tujuan
Selanjutnya, Anda harus memberikan deskripsi singkat tentang hasil yang dicapai dan arah masa depan Anda.
Untuk memecahkan kode arah, Anda dapat membaginya menjadi dua bagian berdasarkan waktu.
Tujuan jangka pendek
Anda dapat memberikan petunjuk tentang apa yang ingin Anda capai dalam satu atau dua tahun ke depan.
Tujuan jangka panjang
Untuk tujuan jangka panjang, Anda perlu menjelaskan arah jangka panjang lima sampai sepuluh tahun ke depan. Jangan lupa untuk menulis dengan jelas dan detail.
4. Pengalaman dan Keterampilan
Yang istimewa dari portofolio adalah pengalaman yang didapat dengan kekuatan dan keterampilan yang ada.
Dengan memasukkan semua yang ada dalam portofolio Anda, Anda memiliki peluang untuk membuat pembaca tertarik dengan portofolio Anda.
Kumpulkan pengalaman kerja dengan posisi teratas terakhir dan kemudian turunkan berdasarkan waktu.
5. Tambahkan Contoh
Agar pembaca semakin percaya diri, Anda bisa, misalnya, memberikan contoh secara langsung dengan menghadirkan portofolio yang menarik.
Jika sepertinya portofolio Anda bisa dijangkau secara online, masukkan link agar bisa langsung dibuka.
Jika belum, jangan lupa untuk memberikan beberapa detail tentang contoh tambahan secara detail agar pembaca tidak perlu bertanya lagi.
6. Testimoni
Elemen penting terakhir dalam membuat portofolio adalah menyediakan testimoni.
Ini penting agar pembaca tahu bahwa portofolio Anda didasarkan pada data asli dan bukan hasil dari sebuah cerita.
Lampirkan referensi dengan jelas, berikan kontak langsung jika perlu.
Lebih detail mengenai membuat portofolio bisa melihat artikel 10 Cara Membuat Portofolio Kerja Mudah
Cara Menyusun Portofolio Kerja yang Profesional dan Menarik
Bagaimana Tips Menyusun Portofolio Agar Terlihat Menarik dan Profesional? Portofolio atau arsip karya menjadi hal penting dalam dunia kerja.
Isinya merupakan kumpulan dokumen serta tulisan yang akan menunjukkan kamu memiliki pengalaman kerja untuk melamar pekerjaan.
Arsip ini akan sangat membantu para rekrutmen untuk melihat bagaimana kualitas dan pengalaman kerja kamu.
Dalam menyusun portofolio ini, kamu tidak bisa sembarangan. Untuk itu yuk intip, beberapa tips menyusun arsip karya agar semakin terlihat menarik dan profesional.
1. Memiliki Halaman Intro
Satu tips menyusun portofolio Adalah Memiliki halaman intro atau pendahuluan.
Mungkin untuk beberapa orang, tips satu ini dinilai kurang masuk akal. Akan tetapi halaman pengantar yang dirancang dengan baik akan membuat portofolio ini menjadi lebih menawan.
Kamu bisa melihat jika banyak desainer yang memiliki halaman judul di awal saja.
Padahal ini bukanlah ide yang bagus, anda dapat memperluas halaman intro ini dengan berbagai cerita menarik dan latar belakang agar semakin mendalam.
2. Menentukan Apa Yang Kamu Jual
Umumnya perusahaan yang membutuhkan portofolio ini adalah perusahaan di bidang industri kreatif.
Sebelum kamu menyusun arsip ini, ada baiknya untuk menentukan apa yang nantinya akan kamu jual.
Maksudnya adalah karya mana yang akan kamu cantumkan untuk menarik perhatian interviewer.
Sehingga nantinya kamu memiliki kesempatan yang cukup besar akan peluang di hire. Karya yang ditampilkan dalam portofolio tidak selalu yang sudah dibayar.
Dalam arsip karya juga bukan melulu soal karya yang telah memenangkan berbagai penghargaan.
Namun semua karya yang telah kamu buat selama kamu menempuh pendidikan juga bisa dimasukkan.
Apabila kamu melamar pekerjaan sebagai content writer, maka kamu bisa memasukkan semua tulisan yang pernah kamu buat.
Dengan begitu para interviewer akan mudah menilai, apakah kamu memang sesuai dengan yang mereka cari, kami akan memberikan contoh portofolio dibawah untuk lebih jelasnya
3. Mencari Tahu Cara Untuk Menjual Karya Kamu
Ketika kamu sudah menentukan apa yang akan kamu jual, maka selanjutnya dalam menyusun portofolio adalah menentukan cara untuk menjualnya.
Kamu bisa mencari tahu bagaimana cara menawarkan melalui requirement dari perusahaan yang kamu lamar.
Umumnya, portofolio ini bisa berupa arsip digital. Tetapi juga ada beberapa perusahaan yang meminta folder karya kamu tidak dalam digital.
Inilah mengapa penting bagi kamu untuk mencari tahu lebih dahulu tentang perusahaan.
Dengan begitu kamu bisa memasukkan semua karya yang kiranya sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Tidak ada salahnya membuat keduanya terlebih dahulu sebelum kamu menjejakkan kaki untuk melamar.
Karena sampai kapan pun arsip karya ini akan tetap dibutuhkan. Portofolio yang sesuai akan membuat apa yang dibutuhkan perusahaan, akan membantu dirimu sendiri untuk bisa mendapatkan kesempatan emas.
Apabila kamu membuat portofolio digital, kamu bisa memanfaatkan berbagai platform yang memang sudah diakses banyak orang.
Tetapi perlu kamu ingat jika kamu harus membuatnya dengan seimpressive mungkin.
Masing masing platform ditujukan untuk karya yang berbeda, sehingga anda dapat memilih yang sesuai.
Sementara untuk arsip karya yang bukan digital, kamu bisa menggunakan binder hitam dan ring besar akan terlihat profesional.
Jangan lupakan untuk meletakkan tulisan label pemisah untuk setiap karya. anda dapat memberikan label sesuai dengan keinginan kamu.
Misalnya memisahkannya dalam tipe gambar maupun dalam waktu kapan kamu membuat karya tersebut hingga ditujukan untuk siapa karya tersebut.
Dengan pengaturan ini maka arsip karya kamu akan terlihat lebih rapi dan terstruktur.Yang nantinya juga akan memberikan keuntungan lainnya untuk dirimu sendiri.
4. Memasukkan Karya Yang Paling Baru
Memang yang bisa masuk di dalam portofolio adalah bisa semua karya yang telah kamu buat. Tetapi bukan berarti kamu bisa memasukkan karya yang sudah lama kamu buat.
Misalnya kamu melamar posisi untuk graphic designer, dan kamu menunjukkan karya yang sudah kamu buat 5 tahun lalu.
Hal ini sebaiknya tidak terjadi dan tidak kamu lakukan. Apalagi jika pekerjaan yang kamu lamar merupakan pekerjaan dengan perkembangan yang cepat.
Anda bisa dianggap ketinggalan zaman dari karya yang kamu tampilkan. Sehingga ada baiknya jika karya yang kamu tunjukkan merupakan karya yang baru.
Dengan menampilkan karya yang lama kamu memang bisa menunjukkan progress atau perkembangan kamu.
Kamu bisa memasukkan karya yang kamu buat 1 atau 2 tahun yang lalu. Kamu tidak perlu untuk mencantumkan karya yang telah begitu lama yang justru akan memberikan citra tidak baik.
Banyak contoh portofolio di internet yang memasukan karya-karya terbarunya sebagai pendukung.
5. Menambahkan Pemanis Dalam portofolio
Memang kamu sudah memasukkan intro di dalam arsip karya ini, namun bukan berarti hal ini sudah cukup. Kamu membutuhkan untuk memasukkan pemanis agar semakin terlihat kece.
Pemanis yang dimaksud bukanlah gula, tetapi tambahan yang akan memberikan gambaran tentang diri kamu.
Dengan tambahan pemanis dalam portofolio, maka interviewer akan tahu lebih banyak lagi tentang kamu.
Mereka akan tahu dimana kamu mengenyam pendidikan, dimana kamu pernah magang yang juga bisa kamu lampirkan sertifikatnya. Bahkan Anda bisa menambahkan daftar isi yang nantinya akan menjadi nilai plus.
Tidak hanya bisa memudahkan sang interviewer dalam melihat isi dari portofolio kamu. Namun juga bisa menunjukkan bahwa kamu merupakan orang yang detail dan terorganisir dengan baik.
Dalam portofolio, kamu juga bisa memasukkan semua sertifikat maupun rekomendasi dari dosen atau tempat magang kamu. Sehingga di dalam portofolio ini tidak hanya berisikan tentang karya saja.
Kamu dapat menambahkan berbagai pemanis yang akan membuat arsip ini menarik dan berbeda.
Semakin kamu memudahkan interviewer dalam mengenal dirimu melalui karya, maka kesempatan kamu untuk menarik perhatian semakin terbuka lebar.
6. Mengumpulkan Review Baik Atas Karyamu
Apabila kamu pernah memasukkan karya dalam berbagai media sosial, kamu juga bisa mencantumkan review dari pengguna lainnya.
Review ini bisa berupa komentar yang baik untuk setiap karya kamu.
Kamu juga tidak perlu malu untuk menunjukkan berbagai komentar atau review untuk karya kamu. Justru dengan menunjukkan review ini akan membuat kamu menjadi lebih percaya diri di hadapan interviewer.
Anda dapat melihat contoh portofolio seperti ini di kehidupan sehari-hari, contohnya adalah online shop.
Baca juga: 7 Hal Penting yang Harus Dicantumkan dalam CV Lamaran Kerja
7. Menunjukkan Partisipasi Dalam Komunitas
Tidak hanya berupa karya, aspek penilaian yang tak kalah penting adalah kegiatan yang pernah kamu lakukan.
Semakin banyak kegiatan positif yang kamu lakukan,maka kamu akan terlihat begitu aktif.
Kamu dapat menuliskan peran dan juga tugasmu ketika bergabung di dalam komunitas sukarelawan tersebut.
Kamu juga bisa menuliskan dalam portofolio, proyek sukses apa yang telah berhasil kamu lakukan dengan komunitas. Hal ini bisa menambah penilaian kamu.
Membuat portofolio ini memang butuh beberapa langkah agar terlihat lebih menarik dan menunjukkan sisi profesional kamu. Beberapa orang ada yang masih menganggap jika portofolio adalah hal yang tidak begitu penting.
Di persaingan dunia kerja yang makin ketat, rasanya kamu tidak bisa mengabaikan hal ini.
Dengan adanya portofolio ini memang akan membantu kamu untuk menunjukkan jati diri, kemampuan hingga karakter kepada interviewer.
Contoh Portofolio
Awalnya agak binggung ketika sepertinya tidak semua orang bisa membuat portofolio dengan benar dan baik.
Selain itu, portofolio harus menarik agar golongan pembaca tidak bosan dan mudah memahami informasi yang terkandung di dalamnya.
Berikut adalah banyak contoh portofolio yang dapat Anda gunakan sebagai rekomendasi. Jadi saat membuat portofolio, Anda dapat menggabungkan semua informasi dengan rapi.
Contoh Portofolio Lamaran Kerja
Contoh Portofolio Website
Contoh Portofolio Perusahaan
Sekian artikel berjudul Portofolio Adalah: Fungsi dan Contoh Portofolio, semoga bermanfaat.
Apa Saja Isi dari Portofolio?
Portofolio adalah kumpulan dokumen atau tulisan yang tersusun rapi dan menarik. Artinya, portofolio sebagai laporan lengkap dari satu dokumen dan hasil kreasi secara detail dari kegiatan yang dilakukan.
Ini merinci beberapa hal yang dapat meningkatkan skor pencarian pekerjaan Anda. Anda bisa mengisi berupa keterampilan yang Anda miliki, pencapaian yang telah Anda buat, kumpulan kreasi atau proyek yang terkait dengan kebutuhan yang dicari oleh perekrut.
Untuk apa Portofolio Dibuat?
Peran portofolio adalah acuan yang digunakan untuk melihat prestasi yang telah dicapai seseorang. Peran lain bagi sumber dasar untuk bersaksi atas berbagai prestasi atau prestasi yang dicapai seseorang.
Portofolio sangat dibutuhkan sebagai bukti pencapaian yang telah dilaksanakan selama hidup anda.
Apa itu Portofolio Kerja?
Portofolio kerja adalah dokumen yang Anda kirimkan ke perusahaan saat Anda melamar pekerjaan. Ini memberikan rincian tentang beberapa hal yang dapat meningkatkan nilai Anda ketika mencari pekerjaan.
Karier apa pun dapat mempertimbangkan untuk membuat portofolio saat melamar pekerjaan. Namun, portofolio untuk lamaran online sering ditemukan pada karir yang mengutamakan elemen visual, seperti: Desainer, fotografer, penulis dan lain-lain.
Namun bukan berarti Anda tidak boleh membuat portofolio di area tanggung jawab lain juga.