Apa Itu Gaji UMR? ini Penjelasannya
Apa Itu Gaji UMR? Upah Minimum Regional setiap daerah tentu berbeda-beda, karena seperti yang kita ketahui bahwa kami bekerja untuk mendapatkan bayaran atas sesuatu yang telah kami lakukan.
Gaji atau upah ini dibayarkan setiap bulan oleh perusahaan tempat kita bekerja dan jumlahnya dicatat dengan cermat.
Umumnya mengacu pada standar perusahaan, tingkat pendidikan atau pengalaman kita, biaya hidup yang terlibat, yang kemudian “menghasilkan” beberapa angka yang setara dengan gaji minimum.
Sebagai karyawan atau pegawai, sangat penting bagi Anda untuk memahami standar pengupahan UMR di wilayah tempat Anda bekerja.
Itu agar Anda dapat memastikan bahwa Anda menerima gaji yang benar-benar dapat Anda gunakan untuk mencari nafkah sambil juga memastikan bahwa Anda tidak menrima gaji yang tidak masuk akal.
Nah, ini adalah pengetahuan yang sangat mendasar yang harus Anda ketahui saat pertama kali memulai karir.
Namun pada kenyataannya, sampai saat ini masih banyak orang yang belum memahami dengan baik apa sebenarnya yang dimaksud dengan Gaji UMR.
Bahkan, banyak yang menduga bahwa gaji pokok dan gaji minimum memiliki definisi yang sama.
Table of Contents
Apa Itu Gaji UMR?
UMR atau Upah Minimum Regional adalah gaji standar yang dapat digunakan oleh beberapa pelaku bisnis dan perusahaan untuk memberikan gaji atau upah kepada karyawannya.
UMR melindungi hak sebagian pekerja untuk menerima upah yang layak yang mencerminkan biaya hidup di tempat tinggal mereka.
Ada dua aspek utama UMR, yaitu UMR tingkat kota atau kabupaten, yang selanjutnya disebut UMK (Gaji Minimum Kota/Pemerintah) dan UMP (Gaji Minimum Provinsi).
Hal ini sebagaimana diatur dalam Permenaker no. 1 Tahun 1999. Penetapan besaran UMP didasarkan pada Permenaker no. 7 Tahun 2013, yang kemudian melahirkan UMR umum pengupahan seperti yang kita kenal sekarang ini.
Apa yang Perlu Dipahami dari Gaji UMR?
Setelah anda dapat menjawab “Apa Itu Gaji UMR?”, ada baiknya anda memahami beberapa hal tentang Gaji UMR yaitu sebagai berikut:
1. Gaji UMR Tidak Sama dengan Gaji Pokok
Banyak yang percaya bahwa gaji UMR adalah gaji pokok yang kita terima. Itu penilaian yang salah.
Gaji UMR adalah upah standar yang berlaku. gaji UMR terdiri dari beberapa unsur, salah satunya adalah gaji pokok.
Gaji pokok yang kita terima mungkin kurang dari, sama dengan, atau lebih besar dari upah minimum ini.
Setelah itu, penting untuk diperhatikan ketika kita menerima upah di bawah standar UMR yang ditetapkan pemerintah.
Namun, upah di bawah upah minimum tidak selalu berarti bahwa perusahaan yang bersalah.
Karyawan tersebut sebenarnya bisa menjadi karyawan lepas tanpa memandang posisi, sehingga perhitungannya akan berbeda. Jadi, Anda harus memperhatikan situasi dan kondisi.
2. Penenntuan Gaji UMR Cukup Panjang
Seperti birokrasi lainnya, standar UMR ini ditetapkan melalui proses panjang yang melibatkan Dewan Penggajian Daerah, tim survei, dan akhirnya gubernur.
Prosedur:
- Dewan Pengupahan Daerah meminta tim survei untuk memeriksa kondisi di tempat tersebut untuk mendapatkan informasi tentang harga kebutuhan yang biasanya dibutuhkan oleh pekerja untuk memungkinkan mereka hidup secara wajar menurut standar pada saat belum menikah.
- Informasi dan data yang diperoleh dari tim survei tersebut kemudian akan menjadi tingkat Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang akan berbeda untuk setiap provinsi atau daerah.
- Hasil KHL ini kemudian menjadi acuan Dewan Pengupahan Daerah untuk merangkum tingkat UMR yang berjalan di daerah.
- Gubernur kemudian menetapkan UMR berdasarkan referensi dari DPD tersebut.
3. Komponen Gaji UMR
Unsur pengupahan UMR, berdasarkan Undang-Undang (UU) Pasal 94 Nomor 13 Tahun 2003, diputuskan terdiri atas:
- Gaji Pokok, yaitu kompensasi pokok yang diberikan kepada pekerja sesuai kesepakatan dan peraturan.
- Tunjangan tetap, ini adalah tunjangan tambahan yang sama menurut peraturan perusahaan, yang tergantung pada perjanjian kerja dan kondisi tertentu baik yang tetap dalam hal waktu atau jumlah. Setiap perusahaan bisa berbeda, setiap karyawan bisa berbeda. Misalnya tunjangan kesehatan, tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan perumahan dan lain-lain.
Kebetulan, selain gaji pokok, sebenarnya ada juga tunjangan yang sifatnya variabel, yaitu tunjangan sementara yang diberikan kepada karyawan perusahaan.
Misalnya, ada tunjangan berdasarkan jumlah kedatangan, seperti bantuan makanan atau tunjangan transportasi, yang jika kita tidak pergi ke kantor, tunjangan ini tidak akan dibayarkan.
Tunjangan yang tak terhitung dari unsur-unsur UMR sesuai dengan pemahaman pemerintah.
Dengan cara ini kita dapat melihat bahwa upah minimum adalah upah pokok yang diterima ditambah tunjangan, dimana upah pokok minimum adalah 75% dari upah minimum.
Jadi? Apakah Anda memahaminya sekarang?
Nah, maklum, sekarang tinggal bagaimana kita menyikapinya, agar kita “hanya” mendapatkan upah minimum tapi tetap bisa menutupi kebutuhan kita dengan baik.
Karena seperti yang Anda lihat, penentuan UMR dilakukan dengan survei dan data yang benar, sehingga cukup untuk mendukung Anda hingga hari gajian berikutnya tiba.
Jika gaji UMR dirasa kurang memadai, maka mungkin pengelolaannya tidak terlalu sehat.
Baca juga: UMK Adalah: Penjelasan, Faktor dan Cara Menghitung
Cara Mengelola Gaji UMR
Akhir tahun lalu, Gubernur DKI Jakarta telah menetapkan gaji UMR Jakarta sebesar 4.4 jutaan. Kenaikan gaji tersebut telah diperhitungkan lewat pertumbuhan ekonomi dan inflansi, namun dirasa kurang mencukupi jika tidak mengetahui cara cerdas mengelolanya.
Alhasil berapapun besaran gaji yang didapat, tentunya Anda akan merasa kurang. Berikut cara cerdas mengelola keuangan agar tetap sejahtera hidup di Jakarta.
1. Mengetahui Pentingnya Memiliki Asuransi
Kian bertambahnya tahun, masyarakat semakin menyadari pentingnya asuransi sebagai bekal ataupun langkah antisipasi untuk masa depan lebih cerah.
Bahkan pemerintah Indonesia telah memiliki program asuransi bernama BPJS, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan setiap masyarakat tanah air.
Sayangnya sebagian pengguna BPJS mengeluhkan bahwa pelayanannya kurang baik, karena harus melalui proses yang panjang. Sebenarnya kondisi ini tidak dapat dihindari, mengingat banyaknya masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan yang sama.
Bukan hanya asuransi kesehatan semata, karena saat ini sudah banyak jenis asuransi demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, silahkan pilih dengan bijak dan disesuaikan jumlah penghitungan gaji UMR Jakarta 2020.
Jangan pernah menunda memiliki asuransi hanya karena alasan masih muda dan tidak memiliki riwayat kesehatan yang buruk, sebab tidak ada yang mengetahui musibah dapat terjadi.
Selain melakukan antisipasi cerdas dengan memiliki asuransi sesuai kebutuhan, akan lebih baik jika Anda mengimbanginya dengan menerapkan pola hidup sehat. Mulai dari rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan kaya gizi, dan mencukupi kebutuhan air mineral setiap harinya.
2. Membanginya Pos Pengeluaran
Hal utama yang masih gagal dilakukan yaitu disiplin dalam pengelolaan keuangan sejak awal. Dengan artian, Anda harus membagi pos pengeluaran sejak mendapatkan gaji didapatkan.
Agar lebih efektif, silahkan pisahkan berapa besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan harian. Mulai dari makan, minum, telekomunikasi, sewa rumah, hingga transportasi tidak luput dari perhitungan matang.
Sebisa mungkin pastikan biaya harian tidak lebih dari 50% jumlah gaji yang didapatkan. Misalnya Anda mendapatkan gaji UMR Jakarta yang terhitung 4.4 juta, maka harus menggunakan dana sekitar 2.1 jutaan saja untuk pemenuhan kebutuhan harian saja.
Sebab masih banyak kebutuhan lainnya yang perlu ditutupi, contohnya saja seperti biaya sewa untuk tempat tinggal yang tentunya membutuhkan dana cukup tinggi.
Misalnya saja biaya yang harus dikeluarkan untuk sewa per bulannya mencapai 1.5 jutaan, maka sisanya harus mencukupi kebutuhan lainnya seperti biaya pulsa maupun transportasi.
Namun tidak perlu khawatir isi dompet akan ludes seketika, karena Anda bisa mengakalinya dengan mengontrak dekat tempat kerja untuk menekan pengeluaran dana transportasi. Selain itu, pastikan untuk menghitung pula adanya cicilan yang harus segera dilunasi.
Baca juga: Apa Perbedaan UMK dan UMR juga UMP? ini Penjelasannya
3. Hidup Lebih Hemat
Hari dimana mendapatkan gaji disebut sebagai waktu dimana Anda harus menjadi lebih bijak dalam menggunakannya. Sebab untuk mendapatkan sejumlah gaji yang berada di genggaman, membutuhkan perjuangan yang panjang dan mengorbankan beberapa hal.
Berhentilah untuk menghambur hamburkan uang yang dimiliki, dan beralihlah menjadi hidup lebih hemat sebagai solusinya.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memulai hidup hemat tanpa menyiksa batin. Salah satunya dengan menerapkan hitungan 50% yang difungsikan sebagai biaya hidup, 10% untuk menabung, serta 30% untuk membayarkan cicilan (jika ada).
Sedangkan 10% sisanya dapat dimanfaatkan untuk bersenang senang sejenak, agar pikiran kembali segar dan produktifitas pun tetap terjaga.
Cara bersenang senang setiap orang tentunya berbeda, ada pula yang hanya melakukannya dengan berburu kuliner lezat, berlibur ke tempat baru, ataupun sekedar nongkrong cantik bersama dengan sahabat tercinta.
Namun akan lebih bijak untuk tidak menghabiskan 10% dana tersebut, dan alihkan untuk memenuhi kebutuhan yang jauh lebih penting.
Dijamin menerapkan disiplin keuangan ini, membuat Anda terhindari dari hutang piutang.
4. Menabung Terlebih Dahulu Sebelum Berbelanja
Usai mendapatkan gaji, merupakan waktu yang tepat untuk berbelanja dan berburu barang yang diinginkan sejak jauh hari.
Namun pastikan dapat menahan diri agar tidak gelap mata semata, karena penting menabung setidaknya sejumlah 10% dari jumlah gaji UMR Jakarta yang didapatkan.
Tabungan tersebut akan sangat membantu Anda ketika membutuhkan biaya darurat tanpa diduga sebelumnya. Umumnya dana tabungan yang berhasil dikumpulkan dapat diandalkan ketika terdapat kebutuhan mendadak entah itu sakit ataupun hendak pulang kampung.
Bahkan dalam praktek perencanaan keuangannya sendiri, rasio ideal khusus untuk dana darurat yaitu 3 kali hingga 6 kali pengeluaran Anda per bulannya. Dengan cara ini, dapat menghindarkan Anda dari sifat boros karena kurang mampu mengelola keuangan sendiri.
Misalnya saja jika mengeluarkan dana sekitar 3.5 juta per bulannya, setidaknya Anda harus memiliki dana darurat sekitar 10.5 juta.
Apabila dalam keadaan tertentu yang memaksa Anda menggunakan dana darurat tersbut, pastikan untuk mengembalikannya kembali sejumlah dengan dana yang diambil sebelumnya. Dengan begitu, tabungan akan terus bertambah tanpa menunjukkan pengurangan.
5. Sisakan Dana untuk Investasi
Apabila kebutuhan dana darurat telah terpenuhi sempurna, dapat dipastikan jika keuangan kondisi keuangan cukup sehat. Setelah kebutuhan tabungan cukup terpenuhi, tampaknya melakukan investasi adalah keputusan tepat untuk dilakukan.
Investasi ini akan sangat berguna bagi kebutuhan masa depan entah itu untuk melanjutkan pendidikan, menikah, ataupun membeli hunian pribadi sendiri.
Dalam kondisi ini, tidak ada salahnya melakukan investasi sekitar 10% dari jumlah gaji UMR Jakarta. Namun perlu digaris bawahi, bahwa penting untuk mengetahui jenis investasi yang aman dan mampu mendatangkan keuntungan terutama bagi para pemula.
Contoh jenis investasi yang bisa dipilih seperti emas, yang dikenal dengan nilai ekonomis tinggi dan cenderung terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Selain emas, masih banyak jenis inverstasi lainnya yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Oleh karenanya, mulailah untuk mempelajari setiap jenisnya untuk mendapatkan investasi terbaik dan mampu mendatangkan segudang keuntungan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek sekalipun.
Apabila Anda pertama kali melakukan investasi, tidak ada salahnya berguru pada mereka yang sudah paham untuk mendapatkan bimbingan.
6. Menambah Penghasilan Lewat Usaha Sampingan
Dibandingkan kota lainnya, bisa dikatakan bahwa Jakarta menyimpan segudang potensi dan kesempatan yang cukup lebar.
Disinilah tugas Anda bagaimana agar kesempatan dan potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan optimal, sebagai usaha sampingan terbaik untuk mendapatkan pundi pundi pendapatan tambahan.
Hal ini perlu dilakukan, karena tidak semua pendapatan utama dapat memenuh kebutuhan harian.
Tidak mengendalkan gaji UMR Jakarta merupakan pilihan tepat terutama hidup di Jakarta.
Jenis usaha sampingan yang ditawarkan pun cukup beragam seperti menjadi mitra objek online, membuka usaha kecil kecilan yang menawarkan kuliner lezat, hingga toko online yang menjajakan aneka kebutuhan harian.
Cobalah geluti usaha sampingan tersebut dengan baik dan serius, dijamin Anda bisa mendapatkan keuntungan berlipat.
Sebagian masyarakat menganggap bahwa kota besar seperti jakarta, memiliki besaran gaji yang dapat mencukupi kebutuhan sehari hari.
Sayangnya masih banyak yang tidak menyadari bahwa jumlah kebutuhan disana juga cukup tinggi, sehingga penting untuk mengetahui cara tepat mengelolanya agar hidup sejahtera.
Mulai dari hidup lebih hemat, menabung, hingga menambah penghasilan lewat usaha sampingan perlu dilakukan.
Sekian artikel berjudul Apa Itu Gaji UMR? ini Penjelasannya, semoga bermanfaat.