Tes TOEFL Adalah: Arti, Jenis, dan Cara Belajar
Apa itu TOEFL? Bagi Anda yang baru mendengar tentang TOEFL, Tes TOEFL adalah tes standar untuk menghitung kemampuan bahasa Inggris seseorang yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris dan orang tersebut memiliki tujuan bekerja atau belajar di negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar atau bahasa resmi.
Tes TOEFL umumnya digunakan oleh institusi dari Amerika Serikat atau Kanada, oleh karena itu bahasa yang digunakan dalam tes tersebut adalah American English atau Bahasa Inggris Amerika.
Ada dua jenis tes TOEFL, yaitu PBT (paper-based test) dan iBT (internet-based test). Skor untuk ujian PBT adalah antara 310 – 677 dan ujian iBT adalah antara 0 – 120.
Bila kamu seorang mahasiswa, pastinya sudah tidak asing lagi mendengarnya, bukan? TOEFL memang kerap dijadikan sebagai tes sebagai bahan pengujian mengenai Bahasa Inggris.
Tidak sedikit pula, kampus menjadikan tes ini sebagai persyaratan penting untuk para calon mahasiswanya. Lantas apa itu TOEFL dan bagaimana mendapatkan sertifikat TOEFL? Berikut penjelasannya.
Table of Contents
Apa Itu TOEFL? Tes TOEFL Adalah…
Pada dasarnya, TOEFL adalah singkatan dari Test of English as a Foreign Language. Yang mana merupakan suatu ujian kemampuan berbahasa Inggris untuk persyaratan penting dalam pendaftaran masuk ke universitas di mancanegara.
Biasanya, ujian ini akan sangat diperlukan bagi siapa saja pendaftar yang bahasa ibunya bukanlah berasal dari bahasa Inggris.
Jenis tes satu ini umumnya diperlukan untuk persyaratan masuk kuliah di hampir semua kampus di Amerika Serikat dan Kanada, baik itu untuk program undergraduate atau S-1 maupun graduate atau S-2 dan S-3.
Nantinya, hasil yang didapatkan dari tes tersebut akan digunakan sebagai bahan pertimbangan mengenai kemampuan bahasa Inggris dari calon mahasiswa.
Lazimnya, tes ini lebih berorientasi pada American English, dan sedikit berbeda dengan tes IELTS yang mana orientasinya pada British English.
Bukan hanya itu saja, TOEFL juga umumnya tidak memiliki bagian individual interview test layaknya IELTS.
Dewasa ini, tes ini juga mulai digunakan dalam dunia kerja yang mana digunakan untuk mekanisme rekruitmen atau jenjang kenaikan pangkat.
Seseorang yang menjalani tes ini akan memakan waktu sekitar tiga jam dan diselenggarakan dalam empat bagian.
Yakni diantaranya grammar structure and written expression, listening comprehension, reading comprehension, dan writing.
Sementara penilaiannya, meliputi kemampuan menulis dan tata bahasa yang baik dalam bahasa Inggris untuk pembuatan karya ilmiah.
Penilaian tersebut juga mencakup tentang kemampuan seseorang dalam membaca bahasa Inggris dengan baik dan benar supaya nantinya bisa memahami buku materi yang diwajibkan.
Serta kemampuan mendengarkan dengan baik dan benar mengenai uraian yang diberikan pengajar dalam bahasa Inggris. Bila semuanya terpenuhi, tentu akan membuatmu lolos dengan mudah.
Hingga saat ini, tes TOEFL telah mengalami tiga evolusi pergantian format semenjak pertama kali dibuat pada 47 tahun silam. Selain perubahan secara format, tes ini pun alami perubahan yang jauh berbeda dari segi hasil atau nilainya.
Misalnya saja pada tahun 1964 hingga 1998, TOEFL berbasis Paper Based Test. Kemudian pada tahun 1998 hingga 2005, TOEFL berbasis Computer Based Test.
Selanjutnya di tahun 2005 hingga saat ini, TOEFL berbasis Internet Based Test. Format terbaru ini merupakan suatu terobosan yang mampu mengukur keempat keterampilan berbahasa yakni Listening, Reading, Speaking, dan Writing secara obyektif, terfokus, dan tentunya lebih valid.
Jadi, kamu dituntut harus bisa menguasai empat keterampilan tersebut agar bisa lolos dengan nilai sempurna.
Jenis TOEFL
Dapat dikatakan bahwa cara terbaik untuk menghadapi perang adalah dengan mengetahui medannya sehingga Anda bebas di dalamnya.
Anda perlu mengetahui sedikit banyak soal apa yang akan muncul selama tes. Anda dapat melakukan riset di Internet atau mengerjakan latihan dari buku-buku soal yang banyak tersedia.
Tidak hanya cukup dengan berlatih memecahkan soal, Anda juga dianjurkan untuk melakukan uji tes agar Anda bisa menguasai “medan perang”.
Format paper based (PBT) dan internet based (iBT) tampaknya memiliki sedikit perbedaan. Apa bedanya? Jenis-Jenis TOEFL adalah sebagai berikut:
TOEFL IBT (Internet-based test)
Jenis TOEFL ini diperkenalkan pada tahun 2005. Internet Based Test atau sering disingkat IBT sebagai jenis tes TOEFL terbaru atau Next Generation TOEFL.
Jenis tes ini telah dikeluarkan dan diperkenalkan oleh ETS (Educational Testing Service) sejak tahun 2005. Namun di Indonesia, jenis tes TOEFL ini baru diperkenalkan sejak tahun 2006.
Sebagai standar tes TOEFL internasional yang diakui dunia, lembaga ETS (Educational Testing Service) telah melakukan banyak perubahan pada pola dan mekanismenya. Harus dipahami bahwa IBT-TOEFL menggunakan media komputer dengan mekanisme pengujian yang menggunakan Internet.
- Reading section: 60-80 menit (36-56 pertanyaan)
- Listening section: 60-90 menit (34-51 pertanyaan)
- Short break: 10 menit
- Speaking section: 20 menit (6 tugas)
- Writing section: 50 menit (2 esai)
TOEFL CBT (Computer Based Test)
Jenis TOEFL ini diperkenalkan dari tahun 1998 hingga 2005. Computer Based Test (CBT) sebagai tipe TOEFL ke-2 telah menggantikan PBT-TOEFL.
Mekanisme pengujian CBT-TOEFL tidak lagi menggunakan selembar kertas melainkan komputer, sesuai dengan namanya. TOEFL jenis ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 1998.
Di beberapa negara Asia, seperti Indonesia, penggunaan PBT-TOEFL masih legal sebagai tes untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris. Di Indonesia sendiri, peminat CBT-TOEFL sangat kurang.
Bahkan mayoritas warga Indonesia belum mengenal tes TOEFL jenis ini. Meskipun ia tidak memiliki peminat, tes TOEFL jenis ini menguji banyak materi.
Materi yang diujikan dalam CBT-TOEFL salah satunya adalah listening, reading, writing dan structure. Selain itu, skor rentang CBT-TOEFL adalah 0-300 dengan waktu tes sekitar 2-2,5 jam.
TOEFL PBT (Paper-based test)
Jenis TOEFL ini diperkenalkan dari tahun 1964 hingga 1998. PBT-TOEFL sebagai tes kecakapan bahasa Inggris pertama yang diterbitkan oleh ETS (Educational Testing Service). Penggunaan kertas soal atau kertas dan lembar jawaban, yang harus menyertakan pena 2B, merupakan ciri khas dari mekanisme TOEFL ini.
Materi yang diujikan untuk jenis TOEFL PBT adalah Listening, Reading dan Structure dengan skor 217-677. Bagian dari waktu tes yang digunakan adalah sekitar 2-2,5 jam.
- Listening section: 30-40 menit (50 pertanyaan)
- Writing section: 25 menit (40 pertanyaan)
- Reading section: 55 menit (50 pertanyaan)
- TWE test: 30 menit (Menulis 1 esai)
Cara Belajar TOEFL
Ada cara belajar TOEFL untuk mendapatkan hasil terbaik dan optimal. Cara belajar TOEFL adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Alasan Anda Mengikuti Tes TOEFL
Cara pertama belajar TOEFL adalah mengetahui terlebih dahulu mengapa Anda mengikuti tes TOEFL. Dengan cara ini Anda dapat menemukan apa yang penting untuk Anda pelajari lebih jauh.
Misalnya, jika Anda mengikuti tes TOEFL untuk pekerjaan yang mungkin membutuhkan lebih banyak keterampilan telepon, pitch, dan presentasi.
Setelah itu, Anda perlu mengasah keterampilan speaking dan listening Anda untuk mendapatkan nilai bagus di kemudian hari dalam ujian.
Lalu bagaimana mengasah keterampilan listening? Anda dapat melatih telinga Anda dengan mendengarkan podcast bahasa Inggris dan menonton film bahasa Inggris tanpa subtitle.
Usahakan untuk menjadikan kegiatan ini rutin dan tidak hanya sekedar persiapan menghadapi tes TOEFL.
2. Memiliki Target Nilai
Cara kedua belajar TOEFL adalah memiliki target nilai untuk hasil tes nanti.
Siapa yang tidak ingin nilai bagus? Jadi, agar Anda lebih tertarik dengan target nilai, coba tuliskan berapa target nilai yang ingin Anda capai. Setelah Anda menetapkan nilai target, coba uji tes melalui metode online, yang biasanya menyertakan komponen penilaian.
Dengan sering berlatih Anda akan tahu seberapa jauh kekuatan Anda membentang? Bisakah Anda mencapai nilai target yang Anda harapkan?
Anda tidak hanya dapat menuliskan skor maksimum yang ingin Anda capai, Anda juga dapat menuliskan skor minimum yang ingin Anda capai.
Dengan menuliskan nilai minimum dan maksimal, Anda akan lebih siap menghadapi ujian dan berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya. Tapi ingat, nilai target harus tetap menjadi kenyataan.
3. Buat Rutinitas Belajar yang baik
Cara ketiga belajar TOEFL adalah membuat rutinitas belajar yang baik.
Saat mempersiapkan tes TOEFL, satu hal yang juga sangat penting adalah menciptakan rutinitas belajar yang baik.
Setelah itu, dalam hal ini Anda perlu mengetahui terlebih dahulu mekanisme belajar apa yang terbaik untuk Anda.
Latihan dan belajar tidak hanya bisa dilakukan dalam 1-2 hari sebelum ujian. Anda membutuhkan setidaknya 3-6 bulan untuk mempersiapkan. Ada banyak pedoman untuk merancang cara belajar TOEFL yang hebat.
4. Temukan Setidaknya 3 Tempat Bagus untuk Belajar
Cara keempat belajar TOEFL adalah menemukan setidaknya 3 tempat bagus untuk belajar.
Temukan informasi tentang tempat belajar terbaik untuk Anda. Bisa di perpustakaan, di kamar tidur, atau bahkan di kedai kopi.
Ada alasan mengapa Anda perlu menemukan setidaknya tiga tempat yang bagus untuk belajar TOEFL.
Jika Anda tidak termotivasi untuk belajar di satu tempat, Anda memiliki alternatif lain dan Anda dapat pindah ke tempat lain. Jadi tidak ada alasan untuk tidak belajar, bukan?
5. Buat Jadwal Istirahat
Cara kelima belajar TOEFL adalah membuat jadwal istirahat.
Jika Anda berpikir membuat jadwal kurang penting, Anda sepertinya salah. Selain mengatur hidup Anda, program ini juga berguna untuk mengatur rencana studi Anda untuk persiapan TOEFL dengan lebih baik.
Buat jadwal belajar TOEFL serta jadwal istirahat dan makan siang. Dengan rutin berkontribusi pada konsumsi makanan bergizi, konsentrasi dan fokus Anda akan terbiasa dengan baik saat Anda belajar.
Jangan lupa untuk membawa botol air mineral saat belajar. Dengan asupan air yang cukup, Anda tidak akan mudah tertidur saat belajar.
Tips Sukses Mendapatkan Sertifikat TOEFL
Bagaimana Mendapatkan Sertifikat TOEFL? Karena kini tes ini berbasis Internet Based Test atau iBT, sehingga hasil yang didapatkan jauh lebih akurat ketimbang dengan sebelumnya.
Biasanya, hasil tes akan tertera dalam sebuah sertifikat yang mana menjelaskan tentang skor yang diterima. Agar anda bisa mendapatkan skor terbaik dalam sertifikatnya, alangkah baiknya menerapkan beberapa cara berikut.
Pertama yakni membuat jadwal belajar. Bila kamu telah siap akan menghadapi tes satu ini, segera tentukan materi apa saja yang harus dipelajari terutama empat keterampilan pentingnya.
Cara yang paling mudah yakni dengan membuat jadwal dan menentukan berapa banyak praktek serta pendalaman materi yang bisa dilakukan.
Jika kamu masih menanyakan apa itu TOEFL dan bagaimana mendapatkan sertifikat TOEFL dan masih belum siap melakukannya, sebaiknya jangan ambil tes dalam waktu dekat.
Persiapkan dirimu terlebih dahulu, pelajari berbagai hal sebanyak mungkin. Serta cobalah mengetes diri sendiri dengan mengikuti simulasi hingga mencapai skor yang diinginkan. Baru kemudian, kamu bisa mendaftar TOEFL.
Selain belajar secara otodidak, lebih baik jika kamu mengikuti kursus. Karena dengan begitu, kamu akan mengetahui bagaimana tips serta cara mengerjakan tesnya. Upayakan pula mendapatkan buku materinya.
Selama kursus, tulislah semua materi yang diajarkan ke dalam buku catatan. Cara ini juga untuk melatih dirimu menulis menggunakan bahasa Inggris.
Usai menguasai cara penulisan bahasa Inggris, tahap yang paling penting dan sulit yakni reading dan listening. Untuk mengatasinya, cobalah kamu mengikuti tes praktek yang diadakan oleh lembaga kursus.
Tentunya, cara ini sangat membantumu dalam berbicara dan mendengarkan bahasa Inggris dengan baik. Jika perlu kamu pun bisa mempraktekkannya sendiri di rumah.
Speaking juga masuk ke dalam salah satu empat keterampilan tes ini. Untuk melatih keterampilan berbicara, kamu membutuhkan seorang partner.
Biasanya teman ideal yang bisa diajak untuk belajar berbicara bahasa Inggris yakni native speaker. Kenapa? Karena mereka akan sigap memperbaiki pelafalan yang kamu ucapkan dengan benar.
Kemudian yang terakhir yakni fokus. Sebelum mengikuti ujian TOEFL, mental menjadi patokan utama supaya seseorang bisa percaya diri dalam mengerjakan segala soal yang diberikan.
Maka dari itu, agar mendapatkan sertifikat dengan skor yang tinggi, latihan mental sangat perlu dilakukan. Latihan ini bisa dilakukan dengan mengikuti simulasi yang kerap diadakan lembaga kursus.
Kriteria Mendapatkan Sertifikat TOEFL
Skor menjadi patokan paling penting dalam mendapatkan sertifikat TOEFL. Jadi upayakan anda telah menerapkan beberapa tips jitu yang telah dijelaskan sebelumnya, demi mendapatkan skor tinggi dari minimalnya supaya impian masuk ke kampus idaman bisa tercapai. Akan tetapi, sebelumnya, kamu harus mengetahui dua jenis tes yakni TOEFL ITP dan TOEFL IBT.
Sertifikat yang didapatkan dari TOEFL ITP hanya bisa digunakan untuk intansi lokal saja, baik itu kampus, perusahaan, atau instansi pemerintah.
Meski tidak diakui secara internasional, tapi standarnya tidak jauh beda dengan TOEFL IBT. Yakni terdapat tiga materi tes yang harus diselesaikan dengan waktu yang diberikan yakni selama dua jam.
Semua soal yang diberikan harus dikerjakan pada lembar jawaban komputer. Sementara untuk rentang nilai pada TOEFL ITP yakni berkisar antara 0 hingga 677.
Berdasarkan skor yang didapatkan, terdapat tiga kriteria jenis sertifikat yang semuanya diakui di dalam negeri. Ketiganya yakni Bronze atau level B1 (skor >460), Silver atau level B2 (skor >543), dan Gold atau level C1 (skor >627).
Sementara untuk TOEFL IBT sendiri merupakan tes resmi yang diselenggarakan oleh ETS atau Educational Testing Service dari Amerika Serikat.
Biasanya, tes satu ini menjadi persyaratan wajib bagi pendaftar kuliah baik itu S1, S2, ataupun S3 di luar negeri, khususnya Amerika Serikat. Meski keterampilan yang diujikan sama, tapi materinya jauh lebih banyak dibandingkan ITP.
Pada tes ini, nantinya kamu akan diberikan waktu selama satu jam untuk masing masing sesi. Jika dibandingkan kembali dengan TOEFL ITP, tes ini memiliki rentang skor antara 0 hingga 120.
Yang mana dari keempat segmen soal tersebut memiliki skor maksimal 30. Jadi pertanyaan apa itu TOEFL dan bagaimana mendapatkan sertifikat TOEFL, sudah terjawab dengan penjelasan ini.
Penutup
Demi menggapai cita cita kuliah di luar negeri, ada banyak sekali hal yang perlu dilakukan, salah satunya mengikuti tes TOEFL. Di luar sana, tidak sedikit orang yang alami kegagalan dalam sekali percobaan.
Sebetulnya, hal semacam itu sangatlah wajar terjadi. Tapi untuk kamu, kegagalan tersebut harus dijadikan pedoman untuk kesuksesan selanjutnya.
Sekian artikel berjudul Tes TOEFL Adalah: Arti, Jenis, dan Cara Belajar, semoga bermanfaat.
Tes TOEFL itu seperti apa?
Secara umum, tes TOEFL diadakan dalam 4 bagian dan memakan waktu sekitar 3 jam. Empat bagian tes adalah grammer structure and written expression, istening comprehension, reading comprehension, dan writing.
Berapa nilai tertinggi TOEFL?
Anda dapat melihat nilai jawaban yang benar di tabel konversi. Setelah Anda menemukan semua skor di setiap bagian, jumlahkan, bagi tiga, kalikan dengan 10 dan hasilnya adalah skor antara 220 (skor terendah) hingga 677 (skor tertinggi).
Tes TOEFL digunakan untuk apa?
Tugas TOEFL adalah menilai secara akurat kemampuan bahasa Inggris seseorang. Semakin tinggi skor TOEFL, semakin baik kemampuan berbicara bahasa Inggris. Tidak hanya menguji cara berbicara (reading), namun soal TOEFL juga hadir dalam bentuk listening, speaking, hingga writing.