Pengertian Kerjasama: Manfaat, Tujuan dan Betuknya
Pengertian Kerjasama: Manfaat, Tujuan dan Betuknya | Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar tentang istilah “kerjasama” dalam berbisnis. Namun, tahukah kita sebenarnya apa yang dimaksud dengan kerjasama dalam bisnis?
Kerjasama dalam bisnis dapat diartikan sebagai suatu usaha bersama atau tindakan yang dilakukan oleh dua atau lebih entitas dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
Misalnya, dua perusahaan dapat bekerjasama untuk mengelola suatu proyek bersama, atau sebuah perusahaan dapat bekerjasama dengan mitra bisnis lainnya untuk memperluas jangkauan pasar.
Contoh kerjasama dalam bisnis dapat berupa aliansi strategis, di mana dua perusahaan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan cara saling menguntungkan. Atau, perusahaan dapat membentuk joint venture, di mana kedua perusahaan tersebut bekerja sama untuk membangun suatu usaha baru.
Table of Contents
Apa Pengertian Kerjasama?
Kerjasama adalah suatu cara untuk bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
Ini sangat penting bagi manusia karena kita adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan. Kerjasama terjadi ketika kita semua memiliki tujuan yang sama dan ingin bekerja sama untuk mencapainya.
Walaupun terkadang kita merasa ingin bersaing dengan orang lain, kerjasama juga dapat memotivasi kita untuk bekerja sama dalam suatu kelompok atau organisasi demi meningkatkan kekuatan kita bersama.
Pengertian Kerjasama Menurut Para Ahli
Dalam ilmu sosiologi, kerjasama diartikan sebagai interaksi sosial yang terjadi di antara kelompok masyarakat yang memiliki pandangan dan tujuan yang sama.
Menurut para ahli, kerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang bersifat asosiatif. Artinya, kelompok masyarakat tersebut bekerja sama untuk mewujudkan suatu tujuan bersama dengan cara yang saling menguntungkan.
Pengertian Kerjasama Menurut J. Pamudji Suptandar
Kerjasama adalah cara bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
Menurut Pamudji, kerjasama terdiri dari tiga unsur utama, yaitu adanya orang-orang yang bekerjasama, adanya interaksi antara mereka, dan adanya tujuan yang sama yang ingin dicapai.
Artinya, kerjasama terjadi ketika beberapa orang bekerja sama dengan saling terhubung dan memiliki tujuan yang sama.
Pengertian Kerjasama Menurut Charles H. Cooley
Menurut seorang sosiolog bernama Charles H. Cooley, kerjasama akan terjadi jika kita semua merasa memiliki kepentingan yang sama dan memiliki pengetahuan serta kesadaran yang cukup untuk mencapainya.
Artinya, jika kita semua merasa memiliki sesuatu yang diinginkan bersama dan memiliki kemampuan dan kesadaran yang cukup untuk bekerja sama, maka kerjasama akan terjadi.
Pengertian Kerjasama Menurut Rosen, E. D
Menurut Rosen, kerjasama dianggap sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, terutama dalam bidang ekonomi seperti jual beli.
Jadi, jika kita bekerjasama dengan orang lain, kita bisa memperbaiki kualitas pelayanan yang kita berikan.
Pengertian Kerjasama Menurut Ann Marie Thomson dan James L. Perry
Menurut Thomson dan Perry, kerjasama merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa tahap.
Mulai dari tahap koordinasi dan kooperasi hingga terciptanya kolaborasi dalam suatu kegiatan.
Artinya, ketika kita bekerjasama dengan orang lain dalam suatu kegiatan, kita harus melalui beberapa tahap mulai dari koordinasi dan kooperasi hingga terjadinya kolaborasi.
Pengertian Kerjasama Menurut Hessel Nogi S. Tangkilisan
Menurut Tangkilisan, kerjasama merupakan sumber daya yang tersedia di dalam sebuah organisasi yang dapat memengaruhi keputusan dan tindakan yang diambil oleh organisasi tersebut.
Jadi, jika kita bekerjasama dengan orang lain dalam suatu organisasi, kita dapat mempengaruhi keputusan dan tindakan yang diambil oleh organisasi tersebut.
Baca juga: Kerjasama Tim Adalah: Pengertian, Manfaat dan Menciptakan
Pengertian Kerjasama dalam Bisnis
Kerjasama bisnis dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, serta meningkatkan efisiensi dalam proses produksi atau pemasaran.
Selain itu, kerjasama bisnis juga dapat membantu perusahaan untuk memperluas jangkauan pasar, baik secara geografis maupun demografis.
Dengan bekerjasama dengan perusahaan lain, perusahaan dapat memanfaatkan sinergi yang terjadi untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya.
Namun, perlu diingat bahwa kerjasama bisnis tidak selalu menguntungkan, dan perusahaan harus mempertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan untuk bekerjasama dengan perusahaan lain.
Tujuan Kerjasama
Tujuan dari kerjasama dapat bervariasi tergantung pada jenis kerjasama yang dilakukan dan fokus utama dari kemitraan tersebut. Namun, secara umum, beberapa tujuan dari kerjasama dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas
Kerjasama dapat membantu perusahaan atau lembaga lain meningkatkan efisiensi dan efektivitas dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh kemitraan tersebut.
2. Memperluas Jangkauan Pasar atau Pelayanan
Kerjasama dapat membantu perusahaan atau lembaga lain memperluas jangkauan pasar atau pelayanan ke wilayah yang lebih luas, terutama jika salah satu kemitraan memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan yang lain.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi atau Sosial
Kerjasama dapat membantu perusahaan atau lembaga lain meningkatkan kesejahteraan ekonomi atau sosial di suatu wilayah dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh kemitraan tersebut.
4. Mencapai Tujuan yang Lebih Besar
Kerjasama dapat membantu perusahaan atau lembaga lain mencapai tujuan yang lebih besar dengan memanfaatkan keunggulan dan keahlian dari kemitraan tersebut.
Apa Manfaat Kerjasama?
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kerjasama, di antaranya adalah:
1. Meningkatkan Daya Saing
Kerjasama dapat membantu perusahaan meningkatkan daya saingnya dengan cara memperluas jangkauan pasar.
Misalnya, perusahaan A dan B yang masing-masing memiliki jangkauan pasar yang terbatas, bisa bekerjasama untuk memperluas jangkauan pasar ke wilayah yang belum terjangkau oleh masing-masing perusahaan.
Selain itu, kerjasama juga dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi produksi dengan cara membagi biaya produksi bersama, sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.
2. Menurunkan Biaya
Kerjasama dapat membantu perusahaan menurunkan biaya produksi dengan cara membagi biaya bersama dengan mitra kerjasama.
Misalnya, perusahaan A dan B bisa bekerjasama untuk membeli bahan baku dalam jumlah besar dengan harga yang lebih murah, sehingga biaya produksi dari masing-masing perusahaan bisa lebih rendah.
Selain itu, kerjasama juga dapat membantu perusahaan mengurangi beban keuangan yang harus ditanggung sendiri dengan cara membagi resiko kepada mitra kerjasama.
3. Meningkatkan Efisiensi
Kerjasama dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dengan cara membagi tugas dan tanggung jawab di antara partner kerjasama, sehingga setiap perusahaan dapat fokus pada keunggulannya masing-masing.
Selain itu, kerjasama juga dapat membantu perusahaan menghemat biaya dengan cara membagi biaya produksi, pemasaran, dan distribusi dengan partner kerjasama.
4. Meningkatkan Kualitas Produk
Kerjasama dapat membantu perusahaan meningkatkan kualitas produk dengan cara memanfaatkan kemampuan dan teknologi dari mitra kerjasama.
Misalnya, perusahaan A yang memproduksi produk A, bisa bekerjasama dengan perusahaan B yang memproduksi produk B, untuk memanfaatkan teknologi produksi yang dimiliki perusahaan B untuk meningkatkan kualitas produk A.
5. Meningkatkan Keuntungan
Kerjasama dapat membantu perusahaan meningkatkan keuntungan dengan cara memperluas jangkauan pasar, menurunkan biaya produksi, dan meningkatkan kualitas produk.
Selain itu, kerjasama juga dapat meningkatkan keuntungan dengan cara membagi keuntungan yang dihasilkan bersama dengan mitra kerjasama.
6. Meningkatkan Kompetensi
Kerjasama dapat membantu perusahaan meningkatkan kompetensi dengan cara memanfaatkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki mitra kerjasama.
Misalnya, perusahaan A yang memiliki kemampuan dalam bidang produksi, bisa bekerjasama dengan perusahaan B yang memiliki kemampuan dalam bidang pemasaran.
Dengan demikian, perusahaan A dapat memanfaatkan kemampuan perusahaan B dalam bidang pemasaran untuk meningkatkan kompetensi perusahaan A di bidang tersebut.
7. Meningkatkan Visibilitas
Kerjasama dapat membantu perusahaan meningkatkan visibilitas dengan cara memanfaatkan jaringan dan kekuatan branding dari mitra kerjasama.
Misalnya, perusahaan A yang baru memulai bisnisnya, bisa bekerjasama dengan perusahaan B yang sudah memiliki nama yang dikenal di pasar.
Dengan demikian, perusahaan A dapat memanfaatkan jaringan dan kekuatan branding perusahaan B untuk meningkatkan visibilitas perusahaan A di pasar.
8. Menciptakan Sinergi
Kerjasama dapat membantu perusahaan menciptakan sinergi dengan cara memanfaatkan kekuatan dan sumber daya yang dimiliki mitra kerjasama. Sinergi dapat terjadi pada berbagai bidang, seperti produksi, pemasaran, distribusi, atau R&D.
Misalnya, perusahaan A yang memiliki kekuatan produksi, bisa bekerjasama dengan perusahaan B yang memiliki kekuatan pemasaran.
Dengan demikian, perusahaan A dapat memanfaatkan kekuatan pemasaran perusahaan B untuk memperluas jangkauan pasar produk perusahaan A, sementara perusahaan B dapat memanfaatkan kekuatan produksi perusahaan A untuk meningkatkan kapasitas produksi.
9. Meningkatkan Kapasitas Finansial
Kerjasama dapat membantu perusahaan meningkatkan kapasitas finansial dengan cara memperluas sumber dana yang tersedia.
Misalnya, perusahaan A yang memiliki modal terbatas bisa bekerjasama dengan perusahaan B yang memiliki modal lebih besar.
Dengan demikian, perusahaan A dapat memperoleh tambahan modal dari perusahaan B untuk mengembangkan usahanya, sementara perusahaan B dapat memperoleh keuntungan dari usaha perusahaan A.
10. Meningkatkan Daya Saing
Kerjasama dapat membantu perusahaan meningkatkan daya saing dengan cara memanfaatkan kekuatan dan sumber daya yang dimiliki mitra kerjasama.
Misalnya, perusahaan A yang memiliki kekuatan produksi, bisa bekerjasama dengan perusahaan B yang memiliki kekuatan pemasaran.
Dengan demikian, perusahaan A dapat memanfaatkan kekuatan pemasaran perusahaan B untuk memperluas jangkauan pasar produk perusahaan A, sementara perusahaan B dapat memanfaatkan kekuatan produksi perusahaan A untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Bentuk-Bentuk Kerjasama
Berikut ini adalah bentuk-bentuk kerjasama
1. Bagi Hasil
Bentuk kerjasama ini merujuk pada suatu kemitraan di mana kedua belah pihak saling membagi keuntungan yang diperoleh sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.
Misalnya, seorang pedagang keliling bekerjasama dengan seorang produsen barang dengan cara membagi keuntungan penjualan setelah barang terjual.
2. Membuat Peluang Usaha
Bentuk kerjasama ini merujuk pada suatu kemitraan di mana kedua belah pihak bekerjasama untuk memulai usaha baru dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Misalnya, dua orang teman bekerjasama untuk membuka sebuah toko kelontong dengan cara membagi modal dan keuntungan yang diperoleh sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.
3. Build, Operate and Transfer (BOT)
Bentuk kerjasama ini merujuk pada suatu kemitraan di mana salah satu pihak akan membangun suatu proyek, mengelolanya selama periode waktu tertentu, dan kemudian menyerahkan kepemilikan proyek tersebut kepada pihak lain.
Misalnya, sebuah perusahaan konstruksi bekerjasama dengan pemerintah untuk membangun suatu jalan tol, kemudian mengelolanya selama beberapa tahun.
4. Joint Venture
Bentuk kerjasama ini merujuk pada suatu kemitraan di mana kedua belah pihak bekerjasama untuk mengelola suatu proyek atau usaha baru dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Kedua belah pihak akan membagi kepemilikan dan keuntungan yang diperoleh sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.
Misalnya, dua perusahaan asing bekerjasama untuk membangun pabrik di Indonesia dengan cara membagi modal dan keuntungan yang diperoleh sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.
5. Merger
Bentuk kerjasama ini merujuk pada suatu kemitraan di mana dua atau lebih perusahaan akan menyatukan kegiatan bisnisnya menjadi satu perusahaan baru.
Kepemilikan perusahaan juga akan disatukan menjadi satu. Misalnya, dua perusahaan asuransi bekerjasama untuk menyatukan kegiatan bisnisnya menjadi satu perusahaan asuransi baru dengan cara menyatukan kepemilikan perusahaan menjadi satu.
6. Konsolidasi
Bentuk kerjasama ini merujuk pada suatu kemitraan di mana dua atau lebih perusahaan akan menggabungkan kegiatan bisnisnya secara bersama-sama tanpa membentuk perusahaan baru.
Kepemilikan perusahaan akan tetap terpisah, namun kegiatan bisnis akan digabungkan untuk meningkatkan efisiensi dan mencapai keuntungan yang lebih besar.
Misalnya, dua perusahaan produksi makanan bekerjasama untuk menggabungkan kegiatan produksi mereka secara bersama-sama dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mencapai keuntungan yang lebih besar, namun kepemilikan perusahaan tetap terpisah.
7. Waralaba atau Franchising
Bentuk kerjasama ini merujuk pada suatu kemitraan di mana perusahaan waralaba atau franchise memberikan hak kepada pemilik usaha lain untuk menggunakan merek dan sistem usaha yang sudah teruji keberhasilannya.
Pemilik usaha yang menggunakan sistem waralaba atau franchise akan membayar royalti kepada perusahaan waralaba atau franchise yang memberikan hak tersebut.
Misalnya, sebuah perusahaan fast food memberikan hak kepada pemilik usaha lain untuk menggunakan merek dan sistem usaha fast food yang sudah teruji keberhasilannya, dengan cara membayar royalti kepada perusahaan fast food tersebut.
Kerjasama di Berbagai Bidang
Kerjasama dilakukan diberbagai bidang kehidupan, berikut ini adalah penjelasan kerjasama di beberapa bidang.
Kerjasama di Bidang Politik
Kerjasama di bidang politik juga dapat membantu menjaga stabilitas politik di suatu negara. Dengan adanya kerja sama antar partai politik atau pemerintah, maka akan tercipta suasana yang lebih harmonis dan terhindar dari konflik yang tidak perlu.
Selain itu, kerjasama di bidang politik juga dapat membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di negara tersebut, karena dengan adanya kerja sama, maka akan tercipta solusi yang lebih baik dan tepat sasaran.
Kerjasama di bidang politik juga dapat membantu meningkatkan kualitas pemerintahan di suatu negara, karena dengan adanya kerja sama, maka akan tercipta pemerintahan yang lebih efektif dan efisien.
Kerjasama di Bidang Pendidikan
Kerjasama di bidang pendidikan merupakan suatu kemitraan atau kerja sama yang dilakukan oleh lembaga pendidikan atau pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di suatu wilayah.
Kerjasama di bidang pendidikan dapat berupa aliansi strategis antar lembaga pendidikan, kerja sama dalam pengembangan kurikulum, atau kerja sama dalam program beasiswa.
Kerjasama di bidang pendidikan dapat membantu lembaga pendidikan atau pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas akses terhadap pendidikan, sehingga dapat membantu mencapai tujuan yang diinginkan.
Oleh karena itu, kerjasama di bidang pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting untuk menentukan kesuksesan suatu lembaga pendidikan atau program pendidikan.
Kerjasama di Bidang Ekonomi
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana dunia akan terlihat tanpa adanya kerjasama di bidang ekonomi? Tentu saja, dunia akan terasa sangat sulit dan terisolasi.
Tanpa adanya kerjasama, perusahaan-perusahaan tidak akan memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang.
Pemerintah pun tidak akan dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi di suatu wilayah. Namun, dengan adanya kerjasama di bidang ekonomi, perusahaan-perusahaan dapat saling bekerja sama untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan produktivitas.
Pemerintah pun dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan industri dan program investasi yang menguntungkan bagi semua pihak.
Dengan demikian, kerjasama di bidang ekonomi merupakan suatu kemitraan yang penting untuk membantu perusahaan-perusahaan dan pemerintah mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan.
Kerjasama di Bidang Kesehatan
Kerjasama di bidang kesehatan merupakan salah satu solusi yang efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di suatu wilayah.
Melalui kemitraan atau kerja sama yang dilakukan oleh lembaga kesehatan atau pemerintah, terdapat banyak peluang untuk memperluas akses terhadap pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat dapat memperoleh manfaat yang lebih besar.
Kerjasama di bidang kesehatan juga dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh lembaga kesehatan, seperti keterbatasan sumber daya atau kurangnya tenaga medis.
Dengan kerjasama yang baik, lembaga kesehatan dan pemerintah dapat bekerja sama mencari solusi yang terbaik untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di suatu wilayah
Kerjasama di Bidang Sosial
Bayangkanlah sebuah kota yang tak memiliki kerjasama di bidang sosial. Di sinilah, lembaga sosial dan pemerintah saling bertikai untuk mencapai tujuan masing-masing, tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat.
Tanpa adanya kerjasama, lembaga sosial tak akan memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.
Pemerintah pun tak akan dapat bekerja sama dengan lembaga sosial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut.
Namun, dengan adanya kerjasama di bidang sosial, lembaga sosial dapat saling bekerja sama untuk memperluas jangkauan pelayanan dan meningkatkan efektivitas.
Pemerintah pun dapat bekerja sama dengan lembaga sosial untuk mengembangkan program sosial dan memberikan bantuan yang tepat sasaran bagi masyarakat.
Dengan demikian, kerjasama di bidang sosial merupakan suatu kemitraan yang penting untuk membantu lembaga sosial dan pemerintah mencapai tujuan sosial yang diinginkan.
Sekian artikel berjudul Pengertian Kerjasama: Manfaat, Tujuan dan Betuknya, semoga bermanfaat.