Pentingnya IPK dalam Mencari Kerja
Bagaimana Pentingnya IPK dalam Mencari Kerja? Setelah lulus SMA atau SMK, jenjang pendidikan berikutnya adalah kuliah. Setiap mahasiswa harus berjuang demi mendapatkan gelar dan skill yang mereka butuhkan dalam dunia kerja.
Pertanyaan-pertanyaan seputar IPK menjadi hal yang kerap membuat penasaran. Di kesempatan kali ini, yuk cari tahu penjelasan lengkap terkait dengan IPK dan dampaknya dalam dunia kerja.
Table of Contents
A. Apa Yang Dimaksud Dengan IPK?
Sebelum masuk ke pokok bahasan yang utama, kamu perlu tahu apa yang dimaksud dengan IPK. IPK atau indeks prestasi kumulatif adalah sebuah nilai akhir yang menjadi total dari setiap nilai yang diperoleh oleh mahasiswa selama ada di bangku perkuliahan.
Seluruh nilai tersebut akan dijumlah, dan dibagi dengan jumlah SKS yang ditempuh.
Lantas apa yang membedakannya dengan IP? IP merupakan indeks prestasi yang didapat oleh setiap mahasiswa setiap semesternya.
Nilai tersebut adalah yang mereka kumpulkan dalam rentan satu semester saja. Oleh karena itu, baik atau tidaknya IPK sangat bergantung dengan IP yang mereka peroleh selama ini. Sangat baik jika ada seorang mahasiswa yang IP nya tinggi dan konsisten.
Namun sayangnya, hal tersebut tidaklah mudah dan penuh dengan tantangan. Seorang mahasiswa harus bisa menyeibangkan antara kegiatan organisasi dan perkuliaahan.
Berbagai kepanitiaan tentu akan menyita banyak waktu, sama halnya dengan tugas tugas kuliah. Kesibukan mahasiswa akan semakin meningkat saat mereka mengambil tantangan untuk bekerja part time.
Banyak sekali mahasiswa yang bekerja untuk menambah uang jajan sekaligus membantu orang tua dalam membiayai kuliahnya.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal ini, karena bekerja adalah bagian dari pembelajaran. Bahkan perusahaan pencari kerja, akan semakin tertarik dengan fresh graduate yang memiliki track record baik dalam sisi akademik, organisasi, dan kemandirian.
Baca juga: Cara Membuat CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman
B. Apakah IPK Mempengaruhi Pekerjaan?
Banyak orang yang bertanya tanya, apakah nilai IPK mempengaruhi pekerjaan. Jawabannya bisa iya dan bisa tidak, karena tergantung dengan jenis pekerjaan yang hendak kamu lamar.
Setiap perusahaan pasti akan memasukkan kualifikasi yang harus dipenuhi oleh setiap pelamarnya. Mau tidak mau, kamu harus mengejar IPK setinggi mungkin agar peluang diterima kerja di perusahaan tersebut lebih besar.
Namun jika kamu ingin menjadi seorang entrepreneur, maka IPK bukanlah hal yang utama. Justru skill kepemimpinan, public speaking, dan berpikir kritis lah yang sangat dibutuhkan.
Skill skill tersebut umumnya diperoleh dari kegiatan organisasi dan kepanitiaan yang diemban selama ada di bangku perkuliahaan. Oleh karena itu, usahakan untuk setidaknya mengikuti satu kegiatan organisasi.
Tidak baik jika kamu menjadi mahasiswa yang seratus persen kutu buku dan hanya mengejar nilai. Kemampuan yang kamu miliki tidak akan berkembang dan skill sosial juga tidak akan membaik.
CV yang kamu tulis juga akan terlihat sepi karena tidak banyak yang dapat kamu tulis di dalamnya. Oleh karena itu, perlu keseimbangan antara IPK dan soft skill.
C. Apakah Nilai IPK Penting?
Penting atau tidaknya nilai IPK sejatinya tergantung dari cara pandang masing masing orang. Perlu kamu tahu pula, bahwa setiap universitas memiliki standar penilaian yang berbeda beda.
Oleh karena itu, IPK tidak bisa selamanya menjadi patokan keberhasilan seseorang. Pentingnya IPK dalam mencari kerja lebih ke pemenuhan syarat dan kualifikasi pelamar.
Lantas bagaimana cara mendapatkan IPK yang baik? Jawabannya adalah dengan rajin belajar. tidak ada jalan lain, kecuali langkah tersebut.
Sempatkanlah waktu kamu untuk mempelajari materi yang diberikan oleh dosen setiap harinya. Sebenarnya aktivita stersbet tidaklah sulit, jika kamu sudah terbiasa melakukannya dari bangku sekolah.
Selain itu, bergabunglah dengan teman teman yang positive vibe sehingga membuat diri anda merasa terpacu untuk belajar dengan lebih giat.
Tidak dapat dipungkiri apabila cicle pertemanan saat kuliah sangat menentukan retasi. Namun kembali lagi, itu semua terantung dengan kemauan yang ada di dalam diri. Percuma jika circle nya baik, tapi kamulah yang sulit menyesuaikan diri.
Baca juga: Cara Membuat Curriculum Vitae (Template CV) dan Menulis Surat Lamaran
D. Berapa Standar IPK Untuk Melamar Kerja?
Sebelumnya sudah sempat dibahas, jika setiap perusahaan memiliki stkamur perekrutan yang berbeda beda, termasuk dalam hal IPK.
Untuk perusahaan BUMN, kebanyakan mematok IP diatas 3.00 dari skala 4.00. Jika kamu berasal dari universitas di luar negeri, maka konversikan nilai tersebut dalam standar IPK yang ada di Indonesia.
Namun untuk perusahaan multinasional maupun internasional, biaya persyaratan terkait dengan konversi IPK ini tidak terlalu dibutuhkan.
Intinya, seusiakan saja setiap lowongan yang hendak dilamar dengan kualifikasi diri. Hal tersebut akan membuat peluang kamu jauh lebih besar.
Jika dirasa IPK nya masih kurang, maka kamu harus punya kelebihan yang benar benar dibutuhkan perusahaan.
Tidak ada salahnya jika kamu masih ingin mencoba, namun persyaratan IPK ini biasanya bersifat baku. Artinya, pihak HR akan memastikan bahwa pernyataan awalnya telah dipenuhi, barulah beralih ke skill dan pengalaman yang dimilikinya.
Daripada membuang buang tenaga, lebih baik beralih saja pada perusahaan yang memberikan syarat IPK yang dapat dijangkau.
Mahasiswa yang mendapat ipk diatas 3.50 biasa menyandang gelar cumlaude. IPK yang masuk dalam range 3.00 ke atas sudah termasuk bagus.
Lantas bagaimana dengan IPK nya yang dibawah 3.00? Tenang saja, karena mereka masih aman, selama di atas 2.75. IPK itu lah yang menjadi standard paling mini, yang biasa diberlakukan oleh perusahaan perusahaan di Indonesia.
Sayangnya, penawaran dengan nilai IPK ini sudah tidak terlalu banyak. Namun kembali lagi, yang namanya rejeki tidak akan pernah tertukar.
Jika memang sudah jalannya mendapat pekerjaan, maka kamu akan mendapatkan posisi tersebut. Jika kamu merasa IPK nya jelek, maka tambahkan soft skill dan hard skill sebagai nilai tambah.
Baca juga: Alasan Sulit Mendapatkan Pekerjaan, Fresh Graduate Harus Tahu
E. Lebih Penting IPK atau Sertifikat?
Pertanyaan lain seputar IPK yang juga banyak ditanyakan adalah kesetaraan bobotnya dengan sertifikat. Sebenarnya dua hal ini sama sama penting, karena pihak perusahaan pasti mencari kandidat yang unggul dalam dua hal tersebut.
Jika ditanya mana yang paling penting, maka tidak ada penjelasan yang lugas dan pasti. Semuanya tergantung dengan kebutuhan perusahaan.
Saat hendak melamar pekerjaan, kamu tidak perlu mencantumkan seluruh sertifikat yang sifatnya tidak relevan dengan posisi yang diincar.
Hal tersebut malah akan membuat kelengkapan dokumennya menjadi terlalu besar, sehingga menyulitkan recruiter. Lebih bijak jika kamu memilih dan memilah sertifikat, sekiranya mana yang dapat menambah nilai plus.
Mencari kerja juga bukanlah waktu yang tepat untuk terlalu show off dan over proud. Kamu harus bisa menyusun tak tik yang baik, agar pihak recruiter merasa penasaran sekaligus tertarik dengan kompetensi yang kamu miliki.
Pentingnya IPK dalam mencari kerja akan dipadukan dengan banyaknya sertifikat yang relevan, sehingga sifatnya saling melengkapi.
Dari pembahasan tadi, terlihat bahwa penting atau tidaknya IPK mengandung pro dan kontra. Sebagian orang menganggap bahwa IPK adalah hal yang utama, namun sebagainya lagi beranggapan bahwa skill adalah patokan penentu.
Sejatinya kedua pendapat ini tidaklah salah, namun kembali lagi tergantung dengan kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan pencari tenaga kerja.