Lebih Penting Skill atau Attitude? ini Jawabannya
Lebih Penting Skill atau Attitude? Banyak yang bertanya mengenai Skill VS Attitude.
Skill atau Attitude dulu? Pertanyaan ini menjadi topik yang menarik bagi kedua kelompok. Yaitu SDM (Sumber Daya Manusia) sebagai bagian dari perusahaan dan beberapa pelamar.
Memang pertanyaan mengenai Lebih Penting Skill atau Attitude? selalu menjadi sesuatu yang mengganjal.
Keduanya penting dalam dunia kerja. Tetapi menetapkan mana yang lebih penting sering kali memusingkan.
Selanjutnya, pada kesempatan kali ini, Kami akan berbagi pandangan atas jawaban atas pertanyaan tersebut.
Baca sampai akhir untuk mendapatkan penjelasannya!
Table of Contents
A. Menganalisis Pentingnya Skill dan Attitude
Sebelum mendapatkan jawabannya, mari kita pelajari bersama terlebih dahulu tentang memahami topik ulasan ini.
Sebelum masuk ke pembahasan “Skill atau Attitude” akan lebih bagus jika mengetahui Skill itu apa? Attitude apa itu?
1. Pengertian Skill
Secara linguistik, Collins Dictionary menyampaikan pengertian bahwa skill atau kemampuan adalah pengetahuan dan kemampuan yang memungkinkan Anda melakukan sesuatu dengan baik.
Tentu saja, menyelesaikan pekerjaan membutuhkan keterampilan. Setiap tugas memiliki persyaratan keterampilan yang berbeda.
Misalnya, untuk menjadi seorang pedagang yang sukses, Anda membutuhkan keterampilan, misalnya:
- Negosiasi
- Persuasi
- Berhitung
Untuk menjadi seorang programmer Anda membutuhkan keterampilan seperti:
- Logika
- Bahasa pemrograman
- Operasionalisasi alat pemrograman
Hal yang sama berlaku untuk perintah kerja lainnya. Hampir tidak ada tugas yang tidak membutuhkan keterampilan.
Sekalipun petugas kebersihan, penjaga toko, semua juga perlu keterampilan yang diperlukan.
Satu-satunya cara untuk membedakannya adalah tingkat keterampilan dalam kaitannya dengan waktu untuk mempelajari dan mempraktikkannya, tingkat kesulitan dalam belajar, dan apresiasi terhadap keterampilan itu.
Jadi jangan bingung, ada skill yang bisa dibilang mahal dan ada juga yang murah.
Baca juga: 10 Etika Melamar Kerja ke Perusahaan
2. Pengertian Attitude
Berbeda dengan kemampuan atau skill, sikap atau attitude sebagai langkah perilaku yang dihasilkan dari akumulasi motivasi batin, nilai-nilai, serta orientasi individu.
Attitude berbicara tentang kecenderungan manusia untuk melihat suatu hal atau kondisi. Saya tidak tahu apakah itu positif atau negatif.
Jika setiap tugas membutuhkan keterampilan yang berbeda, maka tidak sama dengan Attitude.
Attitude ini harus bersifat lebih umum.
Apapun pekerjaannya, sikap yang baik tetap perlu diwujudkan.
Contoh Attitude yang baik adalah:
- Motivasi tinggi
- Menghargai waktu
- Loyalitas
- Mudah beradaptasi
- Loyalitas
- Kredibilitas
- Ramah
- profesionalisme kerja
- Antusias
- Inisiatif
- Suka mempelajari hal baru
Ada juga beberapa sikap buruk. Salah satu diantaranya yaitu:
- Mudah tersinggung
- Kasar
- Meremehkan waktu
- Mudah mengeluh
- Tidak mau belajar
- Sombong
- Ingin menang sendiri
Tentu saja, setiap perusahaan, apa pun industrinya, membutuhkan beberapa orang dengan sikap yang baik.
Apakah itu pekerjaan lapangan atau pekerjaan kantor, gaji tinggi atau rendah, kerja otot atau otak.
Attitude sangat mendukung tercapainya berbagai tujuan bisnis.
Baca juga: Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
B. Apa yang Lebih Penting antara Skill dan Attitude?
Setelah mengetahui pengertian diataran Skill atau Attitude. Mari kita lanjut ke pertanyaan Apa yang lebih penting antara Skill dan Attitude.
Jawabannya sebenarnya tidak mudah.
Faktanya, keduanya adalah pendukung kesuksesan profesional. Tetapi mereka bahkan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Seseorang dengan kemampuan untuk menang, tetapi dengan attitude kosong, akan menjadi hal buruk. Tapi attitude yang baik-baik saja tanpa skill yang menunjang sama buruknya.
Sebagai contoh, Anda dapat melihat gambar berikut:
Untuk mendukung keberhasilan, diperlukan 3 hal utama. Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan (Skills) dan Sikap (Attitude).
Jadi semua sama prioritasnya.
Namun, jika kita diminta menjawab berdasarkan berbagai sumber literatur, kita bisa menjawab: TERGANTUNG.
Oleh karena itu, dalam masalah ini, kami akan menjawab dari dua sudut.
Attitude menjadi lebih penting dalam konteks bla bla bla dan skill lebih penting ketika konteksnya adalah bla bla bla.
Attitude lebih penting jika..
Lebih Penting Skill atau Attitude? Lebih penting Attitude jika..
Dari sudut pandang perusahaan, ketika mempekerjakan karyawan, Attitude lebih berharga ketika kerangka kerja yang mencakup perusahaan adalah sebagai berikut:
Bidang pekerjaan membutuhkan skill yang tidak terlalu spesifik dan mendalam
Lebih Penting Skill atau Attitude? Lebih penting Attitude jika bidang pekerjaan membutuhkan skill yang tidak terlalu spesifik dan mendalam
Membangun Attitude yang baik bukanlah hal yang mudah. Pikirkan sikap sebagai kumpulan nilai, pertimbangan, dan beberapa hal individu, semua terbentuk sejak seseorang masih kecil.
Apakah Anda pikir mudah untuk menggantinya dalam beberapa minggu, bulan, bahkan menghitung tahun? Tentu saja sulit.
Berbeda dengan skill. kemampuan tingkat dasar ini berpotensi untuk dipelajari hanya dalam beberapa hari.
Apakah Anda mencoba mengingat berapa lama Anda melatih mobil atau sepeda motor untuk mendapatkannya? Paling banyak selusin atau beberapa lusin jam langsung juga memenuhi syarat
Meski menjadi ahli seperti Valentino Rossi atau Lewis Hamilton tentu lain hal.
Karena itu, jika pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan hanya membutuhkan keterampilan sederhana dan dapat segera dipelajari, lebih baik mengambil attitude yang utama.
Sebagai contoh:
- Penjaga toko
- Penjaga warung
- Pekerja pabrik (operator mesin)
- Pegawai administrasi
- dan lainnya
Perusahaan dapat melatih karyawan yang memiliki attitude yang baik, tetapi dengan skill yang seadanya lalu melatihnya, hal ini dilakukan perusahaan melalui program pelatihan atau masa percobaan.
Setelah itu, itulah bagian dari proses rekrutmen karyawan perusahaan.
Hal yang sama berlaku untuk karyawan. Jika Anda tidak memiliki kesempatan untuk belajar banyak, mengikuti kelas atau pelatihan, maka Anda dapat menggunakan attitude sebagai modal.
Anda dapat memulai karir Anda dengan tugas kerja dengan persyaratan skill yang lebih rendah.
Tentu saja, dalam melakukannya, Anda harus terus berusaha untuk meningkatkan keterampilan Anda untuk mendapatkan penghasilan yang layak.
Baca juga: Contoh Soft Skill yang Dibutuhkan Perusahaan
Perusahaan membutuhkan karyawan dengan hubungan jangka panjang
Lebih Penting Skill atau Attitude? Lebih penting Attitude jika Perusahaan membutuhkan karyawan dengan hubungan jangka panjang
Cobalah beberapa orang dengan keterampilan yang baik, tetapi attitude kosong biasanya akan menguras energi perusahaan dalam perekrutan dan pemecatan.
Padahal, biaya perekrutan calon karyawan cukup tinggi.
Jika sering dilakukan, dapat menghabiskan energi dan anggaran perusahaan.
Menurut penelitian Mark Murphy, karyawan umumnya mudah keluar karena memiliki attitude yang buruk.
Beberapa attitude buruk tersebut antara lain kemampuan mengelola emosi, kurang motivasi, dan sensitif atau temperamental.
Jika Anda menghitung, ada 89% dari mereka yang tidak bertahan lama karena persoalan attitude.
Di sisi lain, karyawan tidak bertahan lama karena hanya 11% dari keterampilan mereka yang rendah.
Apa arti beberapa data ini?
Ini berarti bahwa perusahaan yang baik memperhitungkan attitude yang paling penting ketika mempekerjakan karyawan untuk jangka waktu yang lama.
Dengan kata lain, malas untuk berulang kali terlibat dalam proses rekrutmen.
Attitude yang paling penting adalah mau belajar, tidak mudah mengeluh dan berbisnis.
Agar karakter dengan attitude ini terhubung dengan perusahaan, program magang dapat dibuat terlebih dahulu.
Sepanjang proses, perusahaan dapat mengamati perubahan dalam keterampilan mereka.
Hal ini berlaku untuk posisi Anda sebagai karyawan atau pihak yang berkepentingan.
Jika Anda lebih suka bekerja di satu tempat untuk jangka waktu yang lama, maka memiliki attitude sangat penting.
Dengan membangun attitude yang baik dalam diri Anda, perusahaan memiliki lebih banyak peluang untuk mempertahankan Anda dalam jangka panjang.
Lagi pula, Anda tidak perlu repot-repot menjadi petualang, masuk dan keluar dari perusahaan yang berbeda.
Baca juga: Contoh Hard Skill yang Dibutuhkan Perusahaan
Skill lebih penting jika..
Lebih Penting Skill atau Attitude? Lebih penting Skill jika..
Situasi sebaliknya juga bisa terjadi. Ada kalanya perusahaan atau karyawan menempati urutan kedua setelah attitude.
Opsi ini adalah opsi yang benar ketika konteksnya adalah:
Bidang pekerjaan membutuhkan skill spesifik di tingkat keahlian tinggi
Lebih Penting Skill atau Attitude? Lebih penting Skill jika Bidang pekerjaan membutuhkan skill spesifik di tingkat keahlian tinggi
Ada teori populer oleh Malcolm Gladwell.
Dalam karya besarnya, Outliers, dia menemukan konsep 10.000 jam.
Konsep ini adalah tentang menjadi master dalam keterampilan tertentu.
Seseorang layak disebut ahli atau master ketika mereka telah melatih keterampilan mereka selama 10.000 jam.
Dengan kata lain, jika ada 24 jam dalam sehari dan seorang pria menghabiskan seluruh waktunya untuk berlatih keterampilan tanpa tidur, ia akan membutuhkan sekitar 416 hari latihan.
Tapi itu jelas tidak mungkin. Dalam 24 jam, manusia hanya bisa memaksimalkan 7 hingga 8 jam untuk mengasah kemampuannya.
Jadi dibutuhkan setidaknya 1.250 hari latihan yang cermat (kira-kira empat tahun) untuk menguasai suatu keterampilan.
Setelah itu, ketika sebuah perusahaan membutuhkan orang-orang dengan level master, skill sangat perlu diprioritaskan.
Mempekerjakan orang dengan keterampilan yang tidak berpengalaman akan berdampak dan mengurangi produktivitas perusahaan. Padahal sikapnya sangat baik.
Misalnya, tugas skillfull ini:
- Eksekutif seperti CEO, CTO dan sejenisnya.
- Manajer di industri yang berbeda.
- Tugas spesialis seperti spesialis big data, spesialis media sosial dan lain-lain.
- Bidang kerja seputar analitik seperti riset keuangan, data analyst, content strategist, software and app developer analyst, dan lainnya.
Berbagai tugas di atas dan jika Anda perlu mempelajari dan mempertajam proses dalam jangka waktu yang lama.
Berbagai tugas di atas dan jika Anda perlu mempelajari dan mempertajam proses dalam jangka waktu yang lama.
Oleh karena itu, memprioritaskan keterampilan bukanlah pilihan yang buruk.
Untuk memastikan bahwa karyawan merasa nyaman dengan tugas-tugas tersebut, perusahaan dapat menyediakan peralatan dan gaji yang baik. Buat karyawan merasa nyaman di sana.
Jadi itu, itu dari sudut pandang perusahaan.
Bagaimana jika Anda adalah seorang karyawan? Sebagai karyawan yang bercita-cita untuk posisi seperti itu, Anda harus melakukan segala upaya untuk mengasah keterampilan Anda.
Jelas tidak ada salahnya untuk terus-menerus mengubah attitude Anda menjadi lebih baik.
Baca juga: Skill untuk Kerja di Luar Negeri
Pekerjaan yang dibutuhkan sifatnya adalah kontrak jangka pendek
Lebih Penting Skill atau Attitude? Lebih penting Skill jika Pekerjaan yang dibutuhkan sifatnya adalah kontrak jangka pendek
Selain sejumlah besar pekerjaan regular dengan hubungan jangka panjang antara perusahaan dan karyawan, ada juga tugas yang bersifat kontrak.
Kebutuhan perusahaan akan karyawan untuk jenis pekerjaan ini tidak bertahap. Dalam setahun, Anda mungkin hanya membutuhkan beberapa hari atau bulan untuk pekerjaan itu.
Perusahaan juga bisa mendapatkan pekerja seperti itu dari pekerja lepas.
Nah, jika kerangka kebutuhannya seperti itu, maka perusahaan bisa memprioritaskan skill daripada attitude.
Untuk efisiensi kerja, orang dengan keahlian ahli lebih berguna.
Mungkin hanya ada satu attitude yang penting bagi perusahaan dan itu adalah profesionalisme kerjanya.
Oleh karena itu, selama orang yang ingin dipekerjakan oleh perusahaan memahami norma-norma kontrak kerja dan berkomitmen untuk menyelesaikannya seperti yang dijanjikan, attitude seperti ramah, antusias, rajin belajar tampaknya tidak terlalu menjadi masalah.
Selain itu, perusahaan dipersilakan untuk mencari seseorang lainnya , jika pekerjaan kontraktor tidak memuaskan.
Ini berlaku jika Anda seorang karyawan.
Jika Anda seorang pekerja lepas yang tidak ingin bersama perusahaan dalam jangka panjang, meningkatkan keterampilan Anda adalah prioritas nomor satu Anda.
Ambiguitas masalah pekerjaan memaksa Anda untuk meningkatkan daya saing Anda melalui peningkatan keterampilan Anda secara terus-menerus.
Tapi itu tidak berarti Anda tidak membutuhkan attitude. Meski bukan karyawan regular, tetap ada attitude yang harus Anda bangun.
Setidaknya Anda memiliki loyalitas untuk selalu menyelesaikan proyek yang sama sesuai kesepakatan.
Jika anda masih penasaran mengenai Skill VS Attitude bisa melihat video dibawah ini
Penutup dari Skill VS Attitude
Artikel kami di atas adalah perspektif sudut pandang. Mungkin salah satu dari Anda memiliki pertimbangan lain.
Bahkan, cukup banyak pakar yang memperdebatkan soal rumor tersebut.
Namun, setelah membaca penilaian dan alasan kedua belah pihak, Loker Pintar memberikan tulisan-tulisan di artikel ini sebagai jawaban yang tepat.
Namun, hal terpenting yang harus ditekankan ketika memilih di antara keduanya adalah seperti memilih salah satu dari dua makanan yang tidak kita sukai rasanya.
Dengan kata lain, selalu ada risiko memiliki attitude buruk dengan skill baik, atau attitude baik dengan skill buruk.
Jadi daripada fokus pada Skill atau attitude Anda terlebih dahulu, lebih baik jika kita mencoba untuk mewujudkan keduanya. Mengadopsi strategi yang berbeda untuk mencapai hal ini.
Sekian artikel berjudul Lebih Penting Skill atau Attitude? ini Jawabannya, semoga bermanfaat.