Produksi Adalah: Fungsi, Tujuan, Jenis dan Tahapan
Produksi adalah bagian dari kegiatan ekonomi. Semua produk yang Anda gunakan adalah hasil dari proses produksi. Mulai dari kebutuhan seperti minuman dan makanan, pakaian, perlengkapan mandi, hingga kendaraan yang Anda gunakan, tentu Anda melalui tahapan memproduksi barang atau jasa sebelum bisa digunakan.
Tanpa produksi, produk tidak dapat eksis dan digunakan. Juga, produksi adalah tahap pertama dari kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi tahap 2 dan 3 tidak mungkin dilakukan jika tahap konstruksi tidak berjalan. Karena tidak ada produk yang dapat diteruskan oleh distributor dan digunakan oleh pelanggan. Dengan kata lain, produksi adalah tahap kegiatan ekonomi yang paling penting.
Jika tidak ada proses produksi, nasi yang kita makan setiap hari hanya bisa menjadi padi di sawah. Oleh karena itu, jika tidak ada proses produksi, maka pakaian yang anda gunakan hanya berbahan kapas atau bambu. Anda tidak mengendarai mobil dan motor tanpa mengolah besi dan logam lainnya.
Table of Contents
Apa itu Produksi? Produksi Adalah…
Produksi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menciptakan barang atau jasa atau untuk menambah nilai.
Jika peningkatan nilai terjadi tanpa mengubah bentuk produk, maka disebut dengan pemberian jasa seperti jasa konsultasi, jasa bimbingan belajar, jasa konsultasi keuangan dan lain-lain.
Peningkatan nilai produksi, yang diikuti dengan perubahan bentuk produk, disebut produksi barang. Contoh produksi barang adalah sebagai berikut: membangun rumah, membuat sepatu, mengolah beras, dan lain-lain.
Jadi produksi memiliki dua nilai inti. Yang pertama adalah menciptakan nilai untuk barang atau jasa. Kedua, nilai tambah barang atau jasa.
Barang atau jasa diproduksi yang dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung. Biasanya, produk yang tidak dapat digunakan secara langsung diolah menjadi produk lain yang bernilai tambah tinggi.
Pada hakekatnya produksi adalah proses penambahan nilai suatu barang atau jasa yang diikuti dengan tambahan manfaat, bentuk, waktu, dan tempat bagi berbagai faktor produksi, sehingga produksi mempunyai daya yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.
Secara umum, produksi dari sisi perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keuntungan yang optimal. Oleh karena itu, persiapan dan pengelolaan yang matang harus dilakukan sebelum produksi.
Produksi Adalah Tahap Pertama dari Kegiatan Ekonomi
Produksi adalah proses menyatukan berbagai bahan (input) untuk menghasilkan sesuatu yang dapat digunakan (output). Material manufaktur dibagi menjadi material (bahan mentah) dan non material (rencana, pengetahuan).
Selain itu, produksi merupakan kegiatan ekonomi yang tidak terbatas pada produksi barang, tetapi juga jasa yang memiliki nilai dan berperan dalam kebutuhan warga negara.
Contoh produksi dalam bentuk barang adalah pembuatan air minum dalam kemasan. Perusahaan mengolah air yang diperoleh dari mata air sehingga dapat digunakan sebagai minuman yang dapat diminum. Tanpa melalui proses pembuatan, air dapat mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Dan contoh tahap manufaktur yang menghasilkan jasa adalah jasa konsultasi keuangan.
Harus diingat bahwa produksi adalah proses ekonomi yang dilakukan untuk menciptakan nilai dan memberikan nilai tambah.
Mengapa menambah nilai? Kembali ke contoh air minum kemasan. Bahkan, air dari mata air pegunungan bisa langsung dikonsumsi. Namun, pengolahan ulang membuat air layak untuk dikonsumsi dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Ini juga meningkatkan nilai mata air.
Tahap manufaktur sangat penting dalam kegiatan ekonomi yang ditangani di sektor ekonomi tertentu. Ada juga teori produksi dalam ilmu ekonomi. Selanjutnya dalam perekonomian, yang melakukan tahap pembuatan adalah produsen. Mereka dapat berbentuk badan usaha atau perorangan.
Pengertian Produksi Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian dari produksi menurut para ahli:
Pengertian Produksi Menurut Mohammad Hatta
Produksi adalah semua pekerjaan yang dapat menimbulkan guna, memperbesar guna yang ada dan membagikan guna itu di antara orang banyak.
Pengertian Produksi Menurut Eko Harsono
Mengatakan produksi adalah segala usaha manusia/kegiatan yang dapat membawa benda ke dalam suatu keadaan sehingga dapat dipergunakan guna memenuhi kebutuhan manusia yang lebih baik.
Pengertian Produksi Menurut Hadiprodjo dan Soedarmo
Pengertian produksi adalah proses untuk menciptakan atau menambah manfaat, bentuk, waktu, dan tempat atas faktor produksi sehingga lebih dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Pengertian Produksi Menurut Heizer dan Render
Arti produksi adalah serangkaian kegiatan untuk menghasilkan nilai dalam bentuk barang atau jasa dengan mengubah input menjadi output.
Pengertian Produksi Menurut Magfuri
Menurut Magfuri, produksi adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pengertian Produksi Menurut Bambang Prishardoyo
Menurut Bambang Prishardoyo, produksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menghasilkan barang atau meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa.
Pengertian Produksi Menurut Ace Partadireja
Menurut Ace Partadireja, produksi adalah menghasilkan barang dan jasa dan tahapan-tahapannya dinamakan dengan proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut dengan fungsi produksi.
Pengertian Produksi Menurut Imamul Arifin
Menurut Imamul Arifin, produksi adalah hasil akhir dari proses kegiatan produksi atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa faktor produksi.
Baca juga: Manajemen Produksi Adalah: Pengertian, Fungsi, Aspek dan Ruang Lingkup
Fungsi Produksi
Dari keterangan di atas, jelaslah bahwa kegiatan produksi memegang peranan penting. Beberapa fungsi produksi adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Bagian terpenting dari fungsi produksi adalah perencanaan.
Perencanaan produksi dapat disimpulkan untuk melaksanakan kegiatan produksi barang atau jasa pada suatu titik waktu tertentu, yang disamakan dengan forecast yang telah ditentukan.
Penyesuaian forecast dilakukan dengan mekanisme yang terorganisir mulai dari sumber daya manusia, bahan baku, ketersediaan ruang gudang, alat, dll.
Perencanaan produksi mempengaruhi besar kecilnya keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan. Karena perencanaan yang baik dapat memprediksi produksi dengan kualitas dan kuantitas yang tepat serta menjamin ketersediaan stok kurang dan tidak kurang.
Kekurangan stok dapat menyebabkan pelanggan beralih ke produk lain, misalnya kehabisan barang. Sedangkan overstock beresiko kadaluarsa selama barang tidak habis terjual.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa rencana produksi dilaksanakan sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat bekerja secara efisien dan efektif guna mencapai keuntungan yang maksimal.
Karena forecast tersebut disamakan dengan kebutuhan pasar, diharapkan rencana tersebut dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Perencanaan produksi akan mempengaruhi faktor-faktor berikut, yaitu:
a. Kualitas produk
Kualitas produk harus dinilai dengan baik, baik dari segi target pasar, eksklusivitasnya (premium, menengah atau ekonomis) dan harga. Karena setiap segmen pasar memiliki standar kualitas yang berbeda-beda.
b. Biaya produk
Biaya produksi meliputi bahan, alat, tenaga kerja, dan tentunya segala sesuatu yang terlibat dalam produksi memiliki biaya. Ini harus dimasukkan dalam rencana produksi agar tidak rugi (biaya produksi lebih tinggi dari nilai jual).
c. Waktu pengembangan Produk
Di awal penerbitan produk tidak akan perusahaan langsung mendapat untung. Terkadang butuh waktu untuk mendapatkan pengembalian investasi atau yang kita kenal dengan break Event point. Poin ini menuntut ketanggapan perusahaan dalam menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
d. Biaya pengembangan produk
Perusahaan yang tidak terlibat dalam pengembangan produk dapat mengalami kemunduran. Ini telah banyak dicatat dalam sejarah.
Perusahaan yang dulunya raksasa merasa bisa menjadi pemimpin pasar selamanya jika tidak terlibat dalam pengembangan. Pada akhirnya, mereka ditaklukkan oleh perusahaan-perusahaan kecil yang tidak pernah berhenti berkembang.
Oleh karena itu dilakukan penyempurnaan produk, salah satunya dengan melakukan survei pasar, penelitian dan pengujian. Tentu saja itu membutuhkan biaya.
e. Kompetensi pengembangan
Kompetensi pengembangan sebagai aset perusahaan untuk pengembangan produk.
2. Pengolahan
Hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi produksi adalah pengolahan.
Pengolahan dalam kegiatan manufaktur adalah suatu proses dimana bahan mentah diolah menjadi barang mentah, barang setengah jadi atau barang jadi.
3. Pengendalian dan Pemeliharaan
Poin penting lainnya dari fungsi produksi adalah pengendalian dan pemeliharaan.
Pengendalian dan pemeliharaan berperan di sini dalam rangka menilai dan memantau proses produksi agar berjalan sesuai rencana.
Dalam perusahaan sangat penting untuk membagi pekerjaan antara perencana, pelaksana dan pengawas agar produk yang dihasilkan memenuhi standar perusahaan.
4. Layanan Penunjang
Bagian penting terakhir dari fungsi produksi adalah layanan penunjang. Peran ini untuk meningkatkan langkah kerja produksi. Terkadang proses produksi begitu lambat, gemuk dan membosankan. Seringkali ada sistem dan layanan pendukung yang lebih efisien dan efektif karena itu memainkan peran.
Baca juga: 10 Kegiatan dan Contoh Manajemen Produksi
Tujuan Produksi
Keutamaan kegiatan produktif bukannya tanpa arah. Produksi memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Memenuhi Kebutuhan Pelanggan
Warga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda yang perlu dipenuhi. Kebutuhan yang tidak terpenuhi, mulai dari kebutuhan primer, sekunder dan berakhir dengan kebutuhan tersier, dapat membuat kehidupan manusia tidak seimbang.
Pakaian, minuman dan makanan, perumahan, pendidikan, kesehatan, informasi, komunikasi, gaya hidup dan lain-lain adalah contoh nyata dari kebutuhan manusia. Oleh karena itu, produsen menghasilkan banyak produk yang dibutuhkan oleh pelanggan dengan menciptakan nilai atau menambahkan nilai padanya.
2. Mendapatkan Keuntungan
Bagi produsen, produksi memiliki tujuan agar perusahaan memperoleh keuntungan. Dengan menciptakan atau memberikan nilai pada suatu produk, produsen dapat membuat perbedaan antara biaya jual dan biaya produksi.
Produk yang dimakan oleh warga dibeli dan produsen mendapatkan penghasilan. Semakin baik rencana produksi, semakin besar keuntungannya.
3. Menghasilkan 1/2 Barang Jadi
Hasil produksi barang 1/2 jadi tersebut harus diproses lebih lanjut hingga dapat dikonsumsi langsung oleh warga.
4. Merangsang Pertumbuhan Perusahaan Manufaktur Lainnya
Memproduksi satu produk dapat meningkatkan bisnis dengan produk terkait lainnya. Pikirkan lembaga pendidikan tinggi sebagai produsen layanan pendidikan. Di suatu tempat di dekat universitas akan ada kos-kosan, toko kelontong dan jajanan, pelayanan kesehatan, mini market, pasar tradisional, transportasi, jasa penerjemahan dan lain-lain.
5. Pengurangan Pengangguran
Proses produksi perusahaan dari skala kecil menengah tidak dapat dikelola sendiri oleh pemiliknya. Namun, untuk ingin menekan biaya produksi, diperlukan pendukung.
Oleh karena itu, dibutuhkan karyawan yang memberikan lowongan kerja. Dari rekrutmen ini menambah jumlah karyawan di Indonesia dan mengurangi tingkat pengangguran. Semakin besar perusahaan, semakin banyak pekerja yang dibutuhkan.
6. Meningkatkan Pendapatan Warga Negara dan Negara
Mengurangi pengangguran tentunya akan meningkatkan kesejahteraan warga. Semakin sejahtera orang, semakin banyak mereka menghabiskan keuangan mereka untuk minum dan makan, rekreasi dan pajak. Dengan demikian, pergerakan ekonomi negara akan lebih lancar dan penerimaan negara juga akan meningkat.
7. Membuat Produksi Indonesia Diakui Dunia Internasional
Kegiatan produksi seringkali tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lokal atau domestik.
Seringkali pasar luar negeri membutuhkan beberapa produk dari pabrikan Indonesia. Sebut saja sambal pecel, kerupuk, arang batok kelapa, sabut kelapa, furniture, bumbu-bumbu dan lain sebagainya.
Jenis Jenis Produksi
1. Berdasarkan Produk yang Diproduksi
Produksi terdiri dari jenis-jenis sebagai berikut, yaitu:
a. Produksi ekstraktif
Produksi ini menggunakan sumber daya alam tanpa mengubah sifat dan bentuk. Hasil ekstraksi kemudian diteruskan ke perusahaan lain untuk diproses lebih lanjut menjadi barang baru dengan rasio harga-kinerja yang lebih tinggi.
Contoh: pertambangan mineral, penangkapan ikan di laut dan pengeboran minyak.
b. Produk agraris
Jenis produksi ini mengolah alam dan menggunakan tanah untuk menghasilkan sumber daya alam berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Ini tidak hanya mencakup pertanian, tetapi juga peternakan.
Contoh : Nasi, Sayur, Buah, Susu, Telur, Jagung dan sebagainya.
c. Produksi industri
Jenis produksi ini mengolah bahan mentah atau raw material menjadi barang jadi atau barang setengah jadi.
Jenis produksi ini menciptakan nilai bagi penggunaan manusia dengan pemanfaatan yang lebih baik.
Contoh: pakaian, sepeda motor, mobil, pesawat terbang, makanan hewan, obat-obatan, alat kesehatan, minuman dan makanan, hijab, mesin, alat elektronik dan sebagainya.
d. Produksi komersial
Jenis produksi ini bergerak melalui hubungan antara produsen dan pelanggan sehingga barang yang dihasilkan dapat didistribusikan secara luas di pasar. Pendistribusian barang dari produsen ke pelanggan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1). Langsung dari produsen ke pelanggan
Perdagangan langsung dilakukan oleh produsen sendiri. Umumnya produksi jenis ini dilakukan oleh pemilik usaha kecil atau perusahaan besar yang memiliki mekanisme pemasaran eceran.
Contoh: Produsen Pentol menjual langsung ke pelanggan.
2). Semi langsung
Perdagangan ini terjadi melalui perantara. Pelanggan tidak membeli barang langsung dari produsen, melainkan dari perantara. Jadi produsen menjual barang kepada perantara.
Contoh: pengecer, warung, toko, mini market dan supermarket.
3) Tidak Langsung
Perdagangan ini dilakukan dalam urutan produsen-grosir/agen/distributor-pedagang eceran-pelanggan.
e. Produksi jasa
Produksi jasa sebagai produksi yang menghasilkan produk bukan berupa barang tetapi berupa jasa. Produksi ini membutuhkan keterampilan tertentu. Dari hasil produksi jasa berupa unreal, tidak kasat mata dan intangible, namun keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya.
Contoh: jasa konsultasi, jasa keuangan, jasa pendidikan, transportasi, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Periode dan Proses
Produksi dapat dibagi menjadi:
a. Produksi jangka pendek
Sebagai proses produksi yang berjalan dengan cepat dan dapat dicicipi oleh pelanggan secepat mungkin.
Jenis produksi ini merupakan jenis produksi pertama di Indonesia. Dari hasil produksi jangka pendek, mudah ditemukan, dan karakternya sangat mendasar. Sebut saja jajanan pasar, nasi pecel dan sate adalah beberapa contoh produksi jangka pendek.
b. Produksi jangka panjang
Judul tersebut menyiratkan bahwa produksi jangka panjang membutuhkan waktu yang lama agar produk dapat dicicipi atau digunakan oleh pelanggan.
Proses produksinya juga tidak sesederhana produksi jangka pendek. Budidaya lele, pembangunan rumah, budidaya lobster adalah contoh produksi jangka panjang.
c. Produksi terus menerus atau berkelanjutan
Saat membuat produk, waktu yang dibutuhkan dan prosesnya membutuhkan tindak lanjut yang berkelanjutan.
Dalam jenis produksi ini, bahan atau alat lain dibawa bersama untuk menyelesaikan hasil produksi. Produksi gula, karet, mie kering, sebagai contoh jenis produksi ini.
4. Produksi berselingan
Produksi ini menggunakan beberapa bahan baku, yang kemudian digabungkan untuk menciptakan barang baru. Contoh: sepeda motor, pesawat terbang, mesin, dll.
Baca juga: 4 Pemahaman Fungsi Manajemen Produksi
Tahapan Produksi
Ada banyak tingkatan yang penting dalam produksi (terutama barang), yaitu:
- Konsep produk
- Riset produk
- Pembuatan dan pengembangan desain produk
- Fiksasi desain
- Mengembangkan prototipe
- Pengujian dan validasi prototipe
- Produksi massal
- Perakitan
- Masukan dan tes
- Pengembangan produk
- Produk akhir
Faktor yang Mempengaruhi Produksi
Produksi dikendalikan oleh faktor-faktor kunci yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas.
Beberapa faktor ini perlu dipertimbangkan ketika mengadopsi peraturan perusahaan. Beberapa faktor tersebut dapat ditelaah di bawah ini.
1. Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di alam dan dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam merupakan aspek produksi yang khusus karena ketersediaannya mempengaruhi proses produksi.
Sumber daya alam yang tidak mencukupi kebutuhan perusahaan membuat biaya produksi meningkat, sehingga menghasilkan nilai jual yang tinggi dan tidak kompetitif.
Misalnya, pabrik pengolahan pertambangan umumnya tidak jauh dari pusat pertambangan. Pengolahan kayu umumnya tidak jauh dari hutan. Contoh sumber daya alam seperti air, udara, hewan, tumbuhan, tambang, minyak dan gas.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM memegang peranan penting dalam sebuah entitas bisnis. Produksi tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh personel yang kompeten.
Meskipun sumber daya alam melimpah, sumber daya manusia yang ada tidak memiliki kekuatan untuk mengolahnya, sehingga sumber daya alam tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal.
Oleh karena itu, sebelum memulai produksi, pastikan kemampuan sumber daya manusia perusahaan menjadi poin penting.
Sumber daya manusia yang bekerja di departemen tersebut memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan dalam rangka mencapai keuntungan yang optimal.
Berdasarkan kualitasnya, SDM dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
a. Pekerja terdidik
Pekerja yang memiliki pelatihan resmi dan legal dalam pelaksanaan pekerjaannya. Contoh: dokter, perawat, apoteker, arsitek dan dosen.
b. Pekerja terampil
Pekerja yang memiliki keterampilan khusus untuk melakukan pekerjaannya. Keterampilan ini diperoleh melalui latihan teratur dan membangun kemampuan.
Pekerja terampil tidak harus melalui pelatihan formal apa pun untuk melaksanakan pekerjaannya. Contoh: penjahit, juru masak dan sopir.
c. Tenaga kerja yang tidak terdidik dan tidak terlatih
Pekerja yang melakukan pekerjaannya tidak harus melalui pelatihan formal dan harus memiliki keterampilan tertentu. Contoh: pembantu rumah tangga dan pembersih.
3. Sumber Daya Modal
Modal merupakan syarat mutlak bagi produsen untuk menjalankan suatu usaha. Modal tidak selalu harus berupa uang, bisa juga berupa bangunan, sertifikat nilai paten, keterampilan, kendaraan, mesin dan bangunan.
4. Keahlian
Agar produksi dapat berjalan dengan lancar, manusia harus memiliki keterampilan. Perusahaan yang ingin melakukan proses produksi setidaknya harus memiliki keterampilan dalam perencanaan (planning), koordinasi (organizing), pergerakan (actuating) dan pemantauan (controlling).
Perbedaan Produksi dan Distribusi
Produksi adalah proses yang berbeda dari distribusi. Meskipun keduanya merupakan aspek kegiatan ekonomi, namun maknanya sama sekali berbeda.
Dari awal dapat dilihat bahwa tahap produksi adalah proses pengelolaan input untuk kemudian menghasilkan produk atau menambah nilai, baik berupa barang maupun jasa.
Dan distribusi adalah proses pendistribusian produk yang dilakukan dari proses produksi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa distribusi merupakan kelanjutan dari produksi. Penjualan tidak mungkin terjadi tanpa aktivitas produksi. Karena tidak ada produk yang bisa diteruskan ke pelanggan.
Jika yang melakukan produksi adalah produsen, maka yang melakukan distribusi adalah distributor. Dalam distribusi, distributor adalah orang yang membeli produk dari produsen. Untuk melakukan distribusi produk, distributor umumnya terlibat dalam perjanjian dengan produsen. Distributor diperbolehkan untuk menjual produk yang dibuat oleh produsen, tetapi mereka tidak mengklaim bahwa produk tersebut adalah produksi mereka sendiri.
Penjelasan sederhana mengenai produksi dapat dilihat pada video dibawah ini
Sekian artikel berjudul Produksi Adalah: Fungsi, Tujuan, Jenis dan Tahapan, semoga bermanfaat.
Apa saja faktor produksi dan contohnya?
Sumber daya alam yang termasuk faktor produksi antara lain udara, tanah, air, hewan, tumbuhan, mineral dan bahan tambang lainnya. Contohnya adalah produk kulit. Jadi sumber daya alam adalah hewan. Karena kulit hewan ini berfungsi sebagai bahan baku produk