4 Pemahaman Fungsi Manajemen Produksi
Bagaimana Pemahaman Fungsi Manajemen Produksi? Kegiatan manajemen dalam dunia usaha merupakan hal yang penting dan harus dikuasai oleh pemiliknya.
Tentunya melalui kegiatan manajemen yang unggul, operasional bisnis dapat berjalan lebih lancar, optimal dan efisien. Secara otomatis dapat memberikan banyak manfaat untuk menjalankan bisnis.
Salah satu jenis manajemen yang perlu dipahami adalah manajemen produksi. Istilah tersebut pada dasarnya sangat dekat dengan bunyi dunia bisnis dan seharusnya digunakan oleh semua kalangan pelaku bisnis.
Tapi bagaimana Anda memahami manajemen produksi dan menerapkannya dengan tepat untuk berbisnis?
Sebelumnya kami sudah membahas Manajemen Produksi di Manajemen Produksi Adalah: Pengertian, Fungsi, Aspek dan Ruang Lingkup
Table of Contents
A. Fungsi Manajemen Produksi
Melingkupi fungsi-fungsi yang saling terkoordinasi, yaitu Penentuan produk & Design, Penentuan Proses Produksi, Perencanaan Produksi, Pengendalian Produksi, Pengendalian persediaan, Perawatan Mesin, Pengedalian Biaya & Mutu, dan Penentuan Kapasitas Produksi.
Implementasi beberapa fungsi manajemen produksi yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi perencanaan (planning)
Fungsi Manajemen Produksi pertama yaitu Fungsi perencanaan (Planning)
Dalam fungsi perencanaan, manajer produksi menentukan tujuan dan subsistem produksi dari organisasi dan meningkatkan program, kebijakan, dan proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan produksi adalah proses pengambilan keputusan tentang produk apa yang akan dibuat, di mana, kapan, dan bagaimana produk tersebut akan dijalankan.
Tahap ini meliputi penentuan peran dan fokus produksi, termasuk rencana produk, rencana fasilitas, dan rencana pemanfaatan sumber daya produksi.
Perencanaan memainkan peran penting dalam menetapkan tujuan ini sehingga mereka dapat diintegrasikan dan dipantau.
Ketiga unsur tersebut sedemikian rupa sehingga semua kegiatan produktif efisien, sementara dasar untuk bekerja juga ada.
Karena ada tujuan di mana kebijakan dasar kemudian dapat ditetapkan. Misalnya dibuat pedoman pembelian/pemesanan, penyimpanan dan pengeluaran untuk pengadaan bahan baku.
Berkenaan dengan proses produksi, ditetapkan pedoman dasar untuk penggunaan fasilitas produksi, jam kerja, penggunaan bahan, dll.
Berkenaan dengan kualitas, ditetapkan pedoman dasar mengenai pengawasan, yaitu metode, kapan pengawasan dilakukan, dengan apa dan lain-lain.
2. Fungsi pengorganisasian (organizing)
Fungsi Manajemen Produksi kedua yaitu fungsi perngorganisasian (organizing)
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer produksi menentukan struktur individu, group, bagian, divisi, seksi, atau departemen dalam subsistem produksi untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajer produksi menentukan kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan produksi dan memberikan wewenang dan tanggung jawab yang diperlukan untuk ini.
3. Fungsi penggerakan (actuating)
Fungsi Manajemen Produksi ketiga yaitu fungsi penggerakan (actuating)
Dalam fungsi penggerak dilakukan dengan membimbing, memantau dan memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaannya selama proses produksi.
Program dan organisasi yang efektif saja tidak cukup untuk memastikan bahwa beberapa tugas diselesaikan dengan baik. Instruksi harus didasarkan pada sesuatu agar dapat segera dieksekusi.
Salah satu hal yang dimaksud adalah motivasi. Motivasi dapat bersifat moneter dalam bentuk gaji, upah, dan insentif lainnya.
Mungkin juga memiliki sifat non-moneter, seperti Sanjungan berdasarkan karya/produk yang dihasilkan, pemberian bantuan pada praktik ketenagakerjaan modern, memberikan kesempatan untuk berpartisipasi, mengomunikasikan berbagai ide produk baru, dan sebagainya.
4. Fungsi pengendalian (controlling)
Fungsi Manajemen Produksi terakhir yaitu fugsi pengendalian (controlling)
Dalam fungsi pengendalian atau pengawasan, hal ini dicapai dengan meningkatkan standar dan jaringan komunikasi yang diperlukan untuk pengorganisasian dan dorongan agar terjadi seperti yang diharapkan dan mencapai tujaun.
Sebagaimana perencanaan telah ditemukan sebagai standar pengawasan, organisasi produksi bertindak sebagai tempat pelaksanaan pekerjaan, bimbingan/dorongan sebagai titik awal kegiatan, dan pengaturan/pengawasan untuk beberapa kegiatan produksi seperti yang direncanakan.
Tujuan pengawasan produksi adalah menjaga kelancaran pekerjaan dari bahan baku sampai barang sehingga dapat diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Ini membutuhkan koordinasi berbagai faktor yang masuk ke dalam proses produksi, bahan, mesin, tenaga kerja dan metode.
Baca juga: 10 Kegiatan dan Contoh Manajemen Produksi
B. Fungsi Produksi Menurut Sofjan Assauri
Setelah mengetahui Fungsi Manajemen Produksi, tapi anda perlu juga mengetahui fungsi produksi yang kami kutip dari Sofjan Assauri.
Secara umum fungsi produksi mengacu pada tanggung jawab dalam mengolah dan mengubah usulan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa yang bertujuan untuk memberikan opini bagi perusahaan (Sofjan Assauri, 2004:22).
Penerapan fungsi ini membutuhkan serangkaian kegiatan yang disebut keterlibatan dan terpadu dan lengkap sebagai satu mekanisme.
Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan peran produksi ini dilakukan oleh departemen-departemen dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi menurut Sofjan Assauri (2004:22) adalah:
- Proses pengolahan sebagai suatu sistem atau teknik untuk mengolah saran (input).
- Beberapa layanan pendukung, seperti fasilitas berupa koordinasi, yang penting dalam menentukan sistem yang akan dipindahkan, sehingga proses pengelolaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
- Merencanakan bagaimana keterkaitan dan mengoordinasikan kegiatan produksi yang akan dilakukan pada waktu atau periode tertentu.
- Pengendalian atau pengawasan sebagai fungsi untuk memastikan kinerja kegiatan yang diharapkan sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan input benar-benar dapat dilakukan.
C. Komponen Manajemen Produksi dan Fungsinya
Setelah memahami Fungsi Manajemen Produksi, ada baiknya anda memahami juga komponen manajemen produksi dan fungsinya.
Tujuan utama manajemen produksi adalah untuk menghasilkan barang dan jasa dengan kualitas yang tepat, jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan biaya minimum, untuk meningkatkan efisiensi.
Organisasi yang efisien dapat menghadapi persaingan secaraefektif. Manajemen produksi memastikan pemanfaatan penuh atau optimal dari kapasitasproduksi yang tersedia.
Berikut adalah berbagai komponen dari manajemen produksi dan juga fungsinya :
1. Pemilihan Produk dan Desain
Fungsi pertama adalah untuk memilih produk yang tepat untuk produksi. Kemudian memilih desain yang tepat untuk produk tersebut.
Perawatan harus diambil saat memilih produk dan desain karena keuntungan bisnis dan kesuksesan perusahaan bergantung padanya.
Produk harus dipilih hanya setelah evaluasi terperinci dari semua produk alternatif lainnya.
Setelah memilih produk yang tepat, desain yang tepat harus dipilih. Desain harus sesuaidengan kebutuhan pelanggan.
Itu harus memberikan nilai maksimum pelanggan denganbiaya terendah. Jadi, manajemen produksi harus menggunakan teknik seperti rekayasa nilai dan analisis nilai.
2. Pemilihan Proses Produksi
Manajemen produksi berfungsi untuk memilih proses produksi yang tepat. Mereka harusmemutuskan tentang jenis teknologi, mesin, sistem penanganan material, dll.
3. Memilih Kapasitas Produksi yang Tepat
Manajemen juga harus memilih kapasitas produksi yang tepat agar sesuai dengan permintaan produk. Ini karena kurangnya ata kelebihan kapasitas akan menimbulkan masalah.
Manajer produksi harus merencanakan kapasitas untuk produksi jangka pendek dan jangka panjang.
Dia harus menggunakan analisis titik impas atau break event pointuntuk perencanaan kapasitas.
4. Perencanaan Produksi
Hal lainnya adalah meliputi perencanaan produksi. Di sini, manajer produksi memutuskan tentang perutean dan penjadwalan.
Routing berarti memutuskan jalur kerja dan urutan operasi. Tujuan utama dari routing adalah untuk mengetahui urutan operasi yang terbaikdan paling ekonomis untuk diikuti dalam proses pembuatan.
Routing memastikan alur kerjayang lancar. Penjadwalan berarti memutuskan kapan memulai dan kapan menyelesaikan kegiatan produksi tertentu.
5. Kontrol Produksi
Komponen lainnya juga juga mencakup kontrol produksi. Manajer harus memantau dan mengendalikan produksi.
Dia harus mencari tahu apakah produksi sebenarnya dilakukan sesuai rencana atau tidak.
Dia harus membandingkan produksi aktual dengan rencana dan mencari tahu penyimpangannya. Dia kemudian mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki penyimpangan ini.
6. Kontrol Kualitas dan Biaya
Hal lain juga mencakup pengendalian kualitas dan biaya. Kontrol kualitas dan biaya adalah hal penting dalam pasar yang kompetitif saat ini.
Pelanggan di seluruh dunia menginginkan produk berkualitas baik dengan harga termurah. Untuk memenuhi permintaan konsumen ini, manajer produksi harus terus meningkatkan kualitas produknya.
Bersamaan dengan ini, ia juga harus mengambil langkah penting untuk mengurangi biaya produknya.
7. Pengendalian Persediaan
Manajer produksi harus memantau tingkat persediaan. Tidak boleh ada stok berlebihanatau stok persediaan kurang.
Jika ada overstocking, maka modal kerja akan terbuang sia-sia dan materialnya mungkin rusak, terbuang atau disalahgunakan.
Jika ada kekurangan, maka produksi tidak akan berlangsung sesuai jadwal, dan pengiriman akan terpengaruh.
8. Perawatan dan Penggantian Mesin
Manajer produksi harus memiliki sistem yang efisien untuk inspeksi berkelanjutan (pemeriksaan rutin), pembersihan, peminyakan, pemeliharaan dan penggantian mesin, peralatan, suku cadang, dll. Ini mencegah kerusakan mesin dan menghindari penghentian produksi.
Sekian artikel mengenai 4 Pemahaman Fungsi Manajemen Produksi, semoga bermanfaat.
Referensi:
- Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta: Kencana, 2010),359.
- Eddy Herjanto, Manajemen Operasi Edisi Ketiga., 4
- Sukanto Reksohadiprodjo, Manajemen Produksi Edisi 4 (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA,2000), 8
- Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2004, Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta.