Pekerjaan, Gaji dan Tugas Full Stack Developer
Bagaimana Pekerjaan, Gaji dan Tugas Full Stack Developer? Istilah full-stack developer mungkin tampak sedikit asing dibandingkan dengan karir atau posisi lainnya.
Hal ini karena bagian ini tidak dimiliki oleh semua perusahaan. Masalahnya hanya ada di area tertentu, terutama digital atau perangkat lunak.
Full-stack developer sangat terhubung dengan kebutuhan pengembangan program yang saat ini semakin meningkat, terutama di era digital ini.
Baik dari web atau pemrograman seluler benar-benar diperlukan untuk pengguna dari sudut pandang individu atau organisasi.
Di Indonesia, kebutuhan akan programmer semakin meningkat seiring dengan banyaknya kebutuhan dari industri digital atau startup.
Untuk selanjutnya Anda perlu mempersiapkan diri sejak awal, itulah yang perlu dipersiapkan untuk berkarir sebagai programmer profesional.
Tentunya bagi anda yang tertarik dengan bidang development site pasti sudah mengetahui apa yang disebut dengan frontend developer atau backend developer.
Kedua posisi tersebut memiliki tugas dan alat yang berbeda, tetapi memiliki arah yang sama dalam membuat perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan industri dan konsumen.
Jika Anda tertarik dan memiliki lebih banyak pengalaman untuk menguasai 2 posisi, maka Anda dapat mencoba posisi Full Stack Developer.
Tentu saja tugas Full Stack Developer mencangkup tugas Frontend dan Backend Developer.
Table of Contents
A. Pengertian Full Stack Developer
Full Stack Developer adalah posisi programmer di mana orang ini mahir dalam pemrograman backend dan teknologi frontend.
Untuk menguasai kedua area tersebut, seseorang yang akrab dengan full-stack developer diperlukan. Selain itu, mereka dapat memahami teknologi UI-UX dan menerjemahkan desain ke dalam kode front-end.
Bisa dibilang, full-stack developer sebagai program atau peran web developer bekerja secara kombinasi (hybrid). Sektor ini terdiri dari dua sisi yaitu frontend developer dan backend developer. Untuk pemahaman yang lebih baik, kenali pengertian kedua.
Frontend developer sebagai karakter di garis depan atau penyelesaian suatu proyek. Dari sini dapat disimpulkan bahwa tugasnya adalah membuat tampilan suatu web atau program menjadi lebih menarik. Niatnya pasti untuk menciptakan gaya magnet dari sisi visual.
Dan backend developer mengelola semua mekanisme yang ada di web atau program. Posisi ini bisa dikatakan sebagai desainer khusus sebelum diturunkan oleh front-end developer. Namun keduanya pasti memiliki peran penting.
B. Tugas dan Tanggung Jawab Full Stack Developer
Pekerjaan yang dilakukan oleh sosok pengembang full-stack cukup kompleks pada intinya. Karena proses pembuatan program atau web sangat bergantung pada posisi ini. Sejumlah pekerjaan dan tanggung jawab tercantum di bawah ini untuk lebih jelasnya.
- Tugas full stack developer yaitu membuat perencanaan dalam proyek.
- Membuat web atau program.
- Merancang tampilan
- Membangun side server.
- Tugas full stack developer yang terakhir adalah menguji hasil dari desain.
Tugas full stack developer adalah menguasai teknologi backend dan frontend. Selain itu, ada banyak teknologi yang harus dikuasai oleh full-stack developer.
Di bawah ini adalah rincian dari beberapa teknologi yang digunakan.
1. Mekanisme Manajemen
Dari segi mekanisme pengelolaan, ada banyak teknologi yang perlu diteliti saat ini. full stack developer harus tahu cara menggunakan Linux dan script shell dasar untuk peningkatan web dalam mekanika operasional.
Selain itu, cloud hosting yang umum digunakan adalah Amazon, Rackspace dan lain-lain.
Maka Anda perlu mempelajari dan menyiapkan server seperti Elasticsearch atau Spinx untuk proses pencarian informasi.
Proses caching penting untuk diingat saat membuat program. Oleh karena itu, Anda juga harus belajar menggunakan software memcached, Varnish, dan lain-lain.
2. Teknologi Frontend
Selain itu, Anda juga harus dapat menggunakan berbagai teknologi front-end untuk peningkatan perangkat lunak.
Yang paling penting adalah Anda menguasai bahasa pemrograman HTML, CSS dan JavaScript. Desain responsif perlu dijajaki agar memiliki tampilan yang lebih baik saat dipindahkan di perangkat mobile.
Saat ini penggunaan framework juga banyak digunakan untuk mempermudah proses perbaikan program.
Ada banyak jenis kerangka kerja yang dapat Anda jelajahi seperti: B. framework CSS yaitu Bootstrap, SASS, LESS. Framework JavaScript yaitu AngularJs, JQuery, VueJs dan lain-lain.
Yang sedang populer saat ini mutlak harus Anda kuasai, seperti Ajax, JSON dan XML.
3. Teknologi Backend
Untuk teknologi backend, Anda harus mempelajari lebih lanjut tentang sisi server seperti Apache dan Nginx.
Selain itu untuk bahasa pemrograman ada PHP, Python, Ruby dan lain-lain. Dan yang terpenting, Anda juga memiliki kelebihan dalam pengelolaan basis data (database).
Basis data itu sendiri terbagi menjadi 2, yang pertama adalah basis data relasional (misalnya: MySQL, Postgre) dan yang kedua adalah basis data non-relasional (misalnya: Redis, MongoDB, Cassandra).
Di sisi server, ia memiliki beberapa kerangka kerja PHP seperti Laravel dan CodeIgniter, yang banyak digunakan oleh pengembang situs web untuk meningkatkan program web aktif.
4. Area desain
Dalam teknologi desain, ada dua elemen spesifik yang harus dimiliki oleh full stack developer. Pertama dari elemen UI/UX dan kedua dari desain halaman.
Untuk UI/UX, perannya adalah membuat desain program agar memiliki tampilan yang menyenangkan dan pengalaman yang baik saat dijangkau oleh pengguna.
Kemudian seorang full-stack technology developer dituntut untuk dapat mengubah bentuk desain web menjadi kode pemrograman.
Tentunya jika Anda menggunakan software Vagrant, Anda juga perlu mengetahui dan memahami bahasa pemrograman Ruby.
C. Gaji dan Tunjangan Full Stack Developer
Soal gaji, jawabannya berbeda-beda. Anda mungkin tidak menemukan nilai yang sama untuk setiap pekerja. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Namun bukan berarti nominal tersebut tidak memiliki standar.
Gaji rata-rata yang diperoleh full stack developer sekitar Rp 4.800.000 – Rp 20.000.000. Tetapi nilai nominal bukanlah nilai pasti dari setiap perusahaan yang menggunakannya.
Masalahnya adalah bahwa ada berbagai jenis hal untuk dipikirkan.
Sebelum Anda memutuskan suatu profesi, ada baiknya Anda membiasakan diri terlebih dahulu dengan peraturan yang ada. Pertimbangkan gaji dan kualifikasi yang dibutuhkan. Masalahnya lebih kompleks tentu juga semakin besar nilainya.
Baca juga: Pekerjaan, Gaji, dan Tugas Management Trainee
D. Persyaratan dan Kualifikasi Full Stack Developer
Angka-angka yang dibutuhkan untuk mengisi posisi satu ini pasti tidak bisa diisi oleh yang tidak mempunyai kemampuan. Ingat pekerjaan itu lebih dari seorang developer, baik frontend maupun backend bahkan dituntut untuk bisa menguasai keduanya.
Berikut beberapa persyaratan dan kualifikasinya.
1. Pendidikan dan Pengalaman
Jurusan yang diutamakan untuk posisi ini adalah S1 Ilmu Komputer, Teknik Informatika dan Lainnya. Tentu saja, seseorang harus benar-benar memprioritaskan keterampilan komputer. Ditambah jika, kamu punya pengalaman, tentu bisa menjadi nilai plus.
2. Skill dan Kemampuan
Dalam Hard skill, posisi fullstack developer harus menguasai front end dan back end developer. Anda juga harus memahami manajemen dan pemrograman database.
Kekuatan dasarnya terletak pada kemampuan bekerja dalam tim.
Ada banyak skill yang harus dikuasai full-stack developer, baik dari segi hard skill maupun soft skill. Berikut adalah keterampilan yang perlu Anda kuasai untuk berkarir di bidang pemrograman.
3. Hard Skill
Berikut adalah beberapa kekuatan teknis yang Anda perlukan untuk memulai karir sebagai full-stack developer profesional.
1. Menguasai pemrograman backend
Agar bisa menjalankan tugas full stack developer, anda harus menguasai pemrograman backend.
Ada banyak hal yang perlu dikuasai untuk teknologi backend. Mengenai bahasa pemrograman misalnya NodeJS, PHP, Python dan lain-lain.
Dan kerangka kerja saat ini lebih banyak digunakan untuk perbaikan program. Untuk menguasai area backend sendiri, pastikan Anda memiliki pikiran kritis untuk menyelesaikan banyak masalah dan algoritma program yang ada.
2. Kuasai sektor teknologi frontend
Teknologi frontend, hal dasar yang perlu Anda kuasai adalah bahasa pemrograman HTML, CSS dan JavaScript, ini penting untuk bisa mengerjakan tugas full stack developer.
Selain itu, setiap bahasa pemrograman memiliki beberapa kerangka kerja untuk membuat program web lebih mutakhir.
3. Memahami proses manajemen basis data
full stack developer harus dapat mengelola database dengan benar dan efektif. Sehingga program yang dibuat dapat aktif dijalankan dengan menggunakan beberapa tools yang ada.
4. Dapat menerapkan Version Control System (VCS).
Sistem VCS ini digunakan untuk mengembangkan program dengan banyak developer. Maksudnya agar program dapat melakukan proses maintenance penggantian dan update fitur dengan lebih efisien dan efektif.
5. Buat tampilan desain UI UX
Penting untuk membuat desain UI-UX terlihat seperti sebelum Anda menerjemahkan desain ke dalam kode program. Banyak alat yang digunakan untuk membuat gambar rangka atau desain awal program.
Karena membuat tampilan desain UI UX juga merupakan Tugas full stack developer.
6. Familiar dengan Web Architecture
Mengenal bentuk Web Architecture, mulai dari struktur kode, memisahkan dan menyimpan file tertentu, mengelola database dan lain-lain.
7. Dapat menerapkan ide SDLC dengan baik dan benar
SDLC (Software Development Life Cycle) sebagai transisi menuju peningkatan perangkat lunak yang berkelanjutan.
Ada banyak fase dalam memperbaiki suatu mekanisme, mulai dari fase perancangan sistem hingga memasuki fase maintenance.
Contoh SDLC yang biasa digunakan di startup adalah sistem Agile dan Scrum.
8. Kuasai kerangka kerja backend dan frontend
Anda juga diharapkan menguasai beberapa kerangka kerja dari backend dan frontend. Banyak jenis kerangka kerja yang saat ini digunakan.
Pastikan Anda menguasai kerangka kerja yang memenuhi kebutuhan bisnis saat ini. Anda tidak harus menguasai semua framework yang ada.
Dengan menguasai kerangkan kerja maka tugas full stack developer pun dapat selesai.
Baca juga: Pekerjaan, Gaji, dan Tugas Front Office
4. Soft Skill
Selain kekuatan teknis yang harus dimiliki, seorang pengembang juga harus memiliki kekuatan kepribadian.
1. Mampu bekerja dalam tim
Pengembang yang baik tidak hanya dapat bekerja secara individu, tetapi diharapkan dapat bekerja dalam tim. Ini dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam hal waktu, sumber daya, dan alokasi untuk peningkatan produk.
2. Berorientasi pada krisis untuk mengambil keputusan
Pemikiran krisis harus menjadi salah satu kunci untuk menjadi full-stack developer. Tanpa kesadaran krisis, Anda tidak dapat membuat program dengan benar dan sesuai dengan struktur data yang ada.
3. Memiliki kekuatan untuk berbicara dengan baik
Komunikasi yang baik mutlak diperlukan agar setiap developer dan project manager dapat bekerja sama dengan baik. Komunikasi dapat berlangsung dua arah hingga terjadi koneksi bolak-balik. Komunikasi yang baik dapat membuat proses upgrade software lancar.
4. Selalu up-to-date dengan teknologi baru
Anda harus selalu belajar hal baru. Secara khusus, untuk menguasai teknologi baru. Perubahan zaman memunculkan teknologi baru dan lebih mutakhir lagi dan lagi.
Sehingga perlu memperluas informasi dan pengetahuan tentang teknologi agar tidak tergerus oleh perubahan zaman.
5. Memiliki kekuatan dalam manajemen waktu
Manajemen waktu sangat penting untuk menciptakan kondisi kerja yang baik. Seseorang dianggap disiplin karena pandai mengatur waktu.
Pengembang profesional tentunya dapat mengerjakan proyek pada waktu yang tepat dan tidak ragu-ragu, yang dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen kepada pengembang.
6. Dapat memecahkan masalah yang ada
Setiap perbaikan tentunya harus mampu menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pemikiran yang logis. Gunakan banyak data dan kumpulkan banyak informasi yang tersedia untuk mendukung bukti dan teori yang digunakan.
Ini dapat membantu Anda memecahkan berbagai masalah yang ada di sisi teknis atau non-teknis.
Karena untuk mengerjakan tugas full stack developer, anda perlu dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
7. Memiliki niat dan loyalitas yang kuat
Yang terakhir adalah memiliki niat dan loyalitas yang kuat untuk berkarir sebagai full-stack developer. Niat dan loyalitas yang kuat sebagai landasan mendasar untuk bekerja sebagai programmer profesional.
Tentu saja, tanpa niat dan loyalitas, perangkat lunak tidak dapat ditingkatkan secara optimal dan kualitatif.
Baca juga: Pekerjaan, Gaji dan Tugas Content Creator Tiktok
E. Tips Lolos Wawancara Sebagai Full Stack Developer
Jika Anda seorang full-stack developer yang ingin melakukan tes wawancara, jangan khawatir. Ini karena penting untuk mempersiapkan kemungkinan berbagai pertanyaan umum. Inilah salah satunya.
- Bahasa pemrograman yang disukai.
- Contoh program atau situs web yang pernah dikerjakan.
- Jelaskan mekanisme yang digunakan
- Yang paling penting di bidang ini.
- Langkah Anda mengikuti dan menghadapi tren.
- Pengetahuan tentang desain pattern.
- Jelaskan pengalaman kerja Anda.
Baca juga: Pekerjaan, Gaji dan Tugas Staff Development
Kesimpulan
Ini hanya ulasan terkait dengan pekerjaan dan tugas full stack developer. Untuk dapat mengisi posisi ini, Anda setidaknya harus menguasai bidang frontend dan backend developer.
Selain itu, persiapkan berbagai jenis keterampilan dasar untuk membuka peluang lebih besar.
Semoga info gaji kali ini dapat membantu Anda memahami lowongan atau kualifikasi full stack developer.
Sekian artikel mengenai Pekerjaan, Gaji dan Tugas Full Stack Developer, semoga bermanfaat.